Macam Paragraf Berdasarkan Pola Pengembangan dan Contohnya

Macam Paragraf Berdasarkan Pola Pengembangan dan Contohnya

paket-wisatabromo.com – Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai macam paragraf berdasarkan pola pengembangannya.

Macam paragraf berdasarkan letak kalimat utama dan tujuannya telah dibahas pada artikel sebelumnya.

Macam Paragraf Berdasarkan Pola Pengembangan dan Contohnya

Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan satu pola tertentu dan dapat pula dengan kombinasi dua pola atau lebih

Ada beberapa macam paragraf berdasarkan pola pengembangannya. Macam paragraf tersebut antara lain pola umum khusus, khusus umum, definisi luas, proses, sebab-akibat, ilustrasi.

Selain itu, macam paragraf yang lainnya adalah pertentangan, perbandingan, analisis, seleksi, titik pandang, dramatis dan analogi.

1. Pola Kronologi

Pengembangan paragraf secara kronologi atau alamiah disusun menurut susunan waktu (the order of time).

Selain itu, pengembangan paragraf secara kronologi ini pada umumnya dipakai dalam paragraf kisahan (naratif) dengan mengembangkan setiap bagian dalam proses.

Pengembangan itu dilakukan dengan memerikan suatu peristiwa, membuat atau melakukan sesuatu secara berurutan, selangkah demi selangkah menurut perturutan waktu.

Susunan itu dapat dikatakan sangat sederhana karena perincian bahan karangan dilakukan secara berurutan atau kronologis.

Sering terjadi bahwa peristiwa pertama tidak begitu penting dan menarik sampai seluruh rangkaian peristiwa berkembang.

Di samping itu, susunan logis mengikuti jalan pikiran bahwa penempatan sesuatu di belakang memberikan tekanan yang paling banyak.

Sejalan dengan itu, perincian tulisan diatur, semakin ke bawah semakin memberikan kesan penting, yaitu mulai kurang penting/menarik sampai ke bagian-bagian yang paling menarik pada akhir tulisan.

Seperangkat kata dapat digunakan sebagai penanda perturutan waktu itu, seperti pertama-tama, mula-mula, kemudian, sesudah itu, selanjutnya, dan akhirnya.

Contoh:

Pada Maret 1942, Imamura memasuki Bandung, tanpa menarik perhatian. Sehari sesudah itu, ia memerintahkan stafnya untuk mulai menegakkan pemerintahan militer guna memerintah Pulau Jawa. Kemudian, ia mengadakan inspeksi ke markas besar dari kedua divisi lain. Pada 12 Maret 1942, Imamura mendirikan markas besar tentara ke16 di Batavia, yang kemudian diberi nama Djakarta (Jakarta).

Dalam paragraf ini, dipaparkan suatu keadaan setahap demi setahap berdasarkan kronologi atau urutan waktu.

Tokoh, Imamura,dipaparkan mulai saat memasuki kota Bandung hingga pendirian markas tentara di Jakarta. Pemaparan urutan waktu yang dilakukan dijalin secara sistematis.

2. Definisi

Pengembangan paragraf ini digunakan apabila seorang penulis bermaksud menjelaskan suatu istilah.

Istilah tersebut mengandung suatu konsep dengan tujuan agar pembaca memperoleh pengertian yang jelas dan mapan mengenai hal itu.

Istilah dalam kalimat topik dikembangkan dan dijelaskan dalam kalimat penjelas.

Untuk memberikan batasan yang menyeluruh tentang suatu istilah, kadang-kadang penulis menguraikannya secara panjang-lebar dalam beberapa kalimat, bahkan dapat mencapai beberapa
paragraf.

Dalam hal itu, prinsip kesatuan dan kepaduan dalam paragraf harus tetap terjaga.

Definisi merupakan persyaratan yang tepat mengenai arti suatu kata atau konsep.

Definisi yang baik akan menunjukkan batasan-batasan pengertian suatu kata secara tepat dan jelas.

Dalam pola ini pikiran utama yang mengawali paragraf dikembangkan dengan memberikan definisi dari istilah inti dalam pikiran utama.

Pengembangan selanjutnya adalah dengan menguraikan hal-hal yang dapat menjelaskan definisi itu.

Contoh:

Istilah globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia. Hal ini dilakukan melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi merupakan suatu proses ketika antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan saling memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Macam Paragraf Berdasarkan Pola Pengembangan
3. Analogi

Pengembangan paragraf secara analogi merupakan pengembangan paragraf dengan ilustrasi yang khusus.

Dalam pengembangan ini diberikan suatu contoh gambaran yang berbeda, tetapi mempunyai kesamaan.

Kesamaan itu berupa baik bentuk maupun fungsi, untuk menjelaskan kepada pembaca tentang sesuatu yang tidak dipahaminya dengan baik.

Pengembangan dengan analogi ini biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang dikenal dengan sesuatu yang dikenal baik oleh umum.

Tujuannya adalah untuk menjelaskan informasi yang kurang dikenal.

Pengembangan paragraf dengan menganalogikan sesuatu dengan benda yang sudah diketahui oleh umum dapat mempermudah pembaca membayangkan objek yang dilukiskan itu.

Penganalogian itu dapat membantu menanamkan kesan terhadap tokoh yang dilukiskan itu.

Contoh:

Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu manusia. Tidakkah alam yang mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada semua ciptaan-Nya itu.

Dalam paragraf tersebut, penulis membandingkan mesin dengan alam semesta.

Mesin saja ada penciptanya, yakni manusia, alam pun pasti ada pula penciptanya.

Jika manusia sangat sayang pada ciptaannya itu, tentu demikian pula dengan Tuhan sebagai pencipta alam. Dia pasti sangat sayang kepada ciptaan-ciptaan-Nya itu.

Macam Paragraf Berdasarkan Pola Pengembangan
4. Ilustrasi

Pengembangan paragraf dengan ilustrasi digunakan dalam paragraf paparan (ekspositoris).

Hal ini digunakan untuk menyajikan suatu gambaran umum atau khusus tentang suatu prinsip atau konsep yang dianggap belum dipahami oleh pembaca.

Pengembangan paragraf ini biasa digunakan oleh penulis yang ingin memaparkan sesuatu yang dilihatnya.

Pemaparannya disajikan mengikuti kesan demi kesan yang ditangkap oleh indera penglihatannya.

Dengan mengambil posisi tertentu, pemaparan dimulai secara berurutan dari benda yang terdekat ke benda yang lebih jauh/dalam letaknya, dari satu ruang ke ruang lainnya.

Kesinambungan antarbagian yang dipaparkan harus terjaga agar isi paragraf dapat dipahami dan diikuti oleh pembaca.

Contoh:

Berdasarkan data yang diperoleh dari Stasiun Gambir, kepadatan penumpang kereta pada arus mudik semakin hari semakin meningkat. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran. Menurut Kepala Stasiun Gambir, tujuan pemudik yang memanfaatkan moda transportasi kereta adalah ke kota-kota besar di Jawa Ten gah dan Jawa Timur, seperti Solo, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, PT KA telah menambah rangkaian gerbong kereta. Selain itu, PT KA juga akan mengoperasikan kereta sapu jagat.

Dalam paragraf ilustrasi suatu keadaan digambarkan secara objektif.

Dalam paragraf  itu penulis memaparkan keadaan yang sebenarnya Stasiun Gambir menjelang Lebaran.

Keadaan Stasiun Gambir itu dijelaskan dengan pemaparan kepadatan calon pemudik yang meningkat ditambah informasi dari kepala stasiun.

Dengan model pemaparan seperti itu pembaca diharapkan dapat menangkap informasi yang diinginkan penulis dengan mudah.

Pembaca diharapkan dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang disampaikan.

Baca: Macam Paragraf Berdasarkan Tujuan dan Contohnya

5. Pembandingan dan Pengontrasan

Untuk memperjelas paparan, kadang-kadang penulis membandingkan atau mempertentangkan hal-hal yang dibicarakan.

Penulis berusaha menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua hal.

Yang dapat dibandingkan atau dipertentangkan adalah dua hal yang tingkatnya sama.

Kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan. Pembandingan dan pengontrasan atau pertentangan merupakan suatu cara yang digunakan pengarang untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu.

Dalam pengembangan paragraf ini, pembandingan digunakan untuk membandingkan dua unsur atau lebih yang dianggap sudah dikenal oleh pembaca, di satu pihak memiliki kesamaan, sedangkan di pihak lain mempunyai perbedaan.

Pengembangan paragraf dengan pengontrasan bertolak dari adanya dua unsur atau lebih yang sama, tetapi menunjukkan ketakserupaan pada bagian-bagiannya.

Bagian-bagian di antara keduanya sudah pasti berbeda jauh dan tidak sama.

Pengembangan paragraf yang menunjukkan pembandingan pada umumnya ditandai dengan kata-kata seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, dan sementara itu.

Sementara itu, pengembangan paragraf yang menunjukkan pengontrasan pada umumnya ditandai dengan kata-kata yang mengandung makna pertentangan, seperti akan tetapi, berbeda dengan, bertentangan dengan, lain halnya dengan, dan bertolak belakang dari.
Contoh:

Anak sulungku benar-benar berbeda dengan adiknya. Wajah anak sulungku mirip dengan ibunya, sedangkan adiknya mirip dengan saya. Dalam hal makan, sulit membujuk si Sulung untuk makan. Ia hanya menyenangi makananmakanan ringan seperti kue, sedangkan adiknya hampir tidak pernah menolak makanan apa pun. Namun, dalam minum obat mereka justru bertolak belakang. Si Sulung sangat mudah minum segala obat yang diberikan dokter, sedangkan adiknya harus dibujuk terlebih dulu agar mau meminumnya.

Dalam paragraf ini penulis ingin memaparkan sebuah informasi dengan cara membandingkan dua hal yang mempunyai kemiripan dan mengontraskan dua hal yang menunjukkan perbedaan.

Paragraf tersebut  dikembangkan dengan cara mengontraskan sifat yang dimiliki dua orang. Penulis mengontraskan anak sulung dan adiknya dalam hal wajah, kebiasaan makan, dan dalam hal minum obat.

Dalam paragraf itu penulis hanya menampilkan kekontrasannya, tanpa membandingkan kesamaannya.

Meskipun begitu, cara pengembangan paragraf seperti itu dapat memudahkan pembaca memahami konsep yang dimaksudkan penulis.

6 Sebab-Akibat

Dalam pengembangan sebab-akibat, hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab-akibat.

Dalam pengembangan ini, suatu paragraf mungkin berupa satu sebab dengan banyak akibat atau banyak sebab dengan satu akibat.

Sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran penjelas, atau dapat juga sebaliknya.

Jika akibat merupakan pikiran utama, untuk dapat memahaminya perlu dikemukakan sejumlah penyebab sebagai perinciannya.

Sebab-akibat sebagai pikiran utama dapat ditempatkan pada bagian permulaan atau bagian akhir paragraf.

Pengembangan ini dipakai dalam tulisan ilmiah atau keteknikan untuk berbagai keperluan, antara lain, untuk (1) mengemukakan alasanyang masuk akal, (2) memerikan suatu proses, (3) menerangkan mengapa sesuatu terjadi demikian, dan (4) meramalkan runtunan peristiwa yang akan datang.

Contoh:

Banyak sekali kasus penebangan hutan liar yang terjadi dalam 10 tahun belakangan. Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai aturan untuk menghukum para penebang liar. Namun, faktanya penebangan liar terus terjadi sehingga merugikan banyak pihak. Akibat dari penebangan liar itu tanah tidak mampu menyerap air dengan baik dan juga tanah tidak ada lagi yang mengikat. Oleh karena itu, tiap datang musim hutan selalu terjadi bencana banjir dan juga tanah longsor.

Paragraf tersebut diawali dengan sebab, yaitu perincian tentang terjadinya peristiwa.

Penulis memulainya dengan memaparkan keadaan sesungguhnya yang terjadi disertai alasan yang mendukung.

Pada bagian akhir, penulis baru menyimpulkan dalam bentuk kalimat topik.

Simpulan itu merupakan akibat yang ditimbulkan oleh uraian-uraian khusus sebelumnya.

Demikian pembahasan mengenai macam paragraf berdasarkan pola pengembangan dan contohnya. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *