Mengidentifikasi Isi Teks Cerita Inspiratif dan Contohnya
paket-wisatabromo-com – Mengidentifikasi Isi Teks Cerita Inspiratif dan Contohnya akan dibahas pada kesemepatan kali ini.
Materi ini merupakan bahan belajar bagi peserta didik SMP MTs kelas 9 semester 2. Peserta didik diharapkan dapat menguasai materi ini dengan mudah.
Mengidentifikasi Isi Teks Cerita Inspiratif dan Contohnya
Cerita inspiratif merupakan cerita atau kisah masa lalu yang bisa menginspirasi seseorang untuk melakukan hal yang sama.
Hal ini terutama yang menyangku keberhasilan dan kesuksesan tokoh-tokoh terdahulu.
Misalnya kisah suksesnya Deigo Maradona yang kini sudah menjadi legenda sepak bola mampu memberikan inspirasi bagi Lionel Messi untuk menjadi pemain sepak bola yang terbaik.
Hasilnya, kini Lionel Messi menjadi pemain sepak bola yang terkenal dan sukses. Bahkan, melebihi Deigo Maradona.
Intinya, cerita inspiratif akan mampu memberikan pengaruh berupa semangat dan kekuatan untuk melakukan atau membuat sesuatu bagi seseorang yang membaca atau mendengarnya.
Untuk mengetahui lebih mendalam, bacalah teks cerita inspiratif berikut ini denga saksama.
Tegak Di Tengah Hantaman Badai
Orang-orang yang tegak di tengah hantaman badai, itulah potret kehidupan Affan Gaffar. Beliau adalah tipe orang desa nan udik yang sukses di kota perantauan.
Menariknya, ia hijrah dari desa ke kota bukan dengan alasan bekerja, melainkan ingin belajar ataupun menuntut ilmu.
Affan Gaffar lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat pada 21 Juni 1947 dari Ibu yang buta huruf dan ayah yang bekerja sebagai seorang pegawai pendidikan rendahan di kantor masyarakat setempat.
Sewaktu kecil, saat ayahnya masih hidup, ia diarahkan untuk menjadi anak yang akrab dengan dunia keilmuan.
Minat baca Affan muda mulai tumbuh. Ia seringkali membaca buku-buku milik ayahnya. Muali dari buku cerita, buku ilmiah, hingga buku sastra dan budaya.
Saat itu, rasa cintanya terhadap dunia keilmuan mulai tumbuh yang merupakan aset berharga bagi setiap orang untuk maju.
Setelah masuk usia sekolah, orang tuanya mengirimnya ke bangku sekolah dasar. Dulu sekolah rakyat tente II di daerahnya dijalani dengan suka cita.
Menjelang separuh dari sekolahnya dari SR itu, ayahnya yang selama ini menjadi tulang punggung keluarganya meninggal dunia.
Saat itu, Affan Gaffar baru berusia sepuluh tahun. Fakta itu menjadi pukulan telak bagi perekonomian keluarganya.
Ibarat bahtera yang sedang berlayar tenang di lautan kehidupan, tiba-tiba dilanda topan dan badai besar yang menimbulkan guncangan dahsyat.
Meskipun kekuatan perekonomian Affan Gaffar menurun, ia tetap melanjutkan sekolah.
Karena Affan Gaffar hidup di daerah miskin, ia harus berjuang lebih berat daripada anak-anak lainnya yang hidup di daerah yang lebih maju.
Karena di desanya belum ada SMP, ia terpaksa harus sekolah di Bima-Raba.
Selama tiga tahun sekolah di SMP Negeri Tente yang dijalaninya sejak tahun 1959 hingga 1960, ia harus menempuh jarak sejauh lima kilometer dari rumah menuju sekolahnya.
Jika dihitung dengan perjalanan pulang, jaraknya menjadi sepuluh kilometer. Setiap hari, ia melakukan semua itu.
Jelaslah bahwa jarak tersebut bukan jarak yang dekat,apalagi di tempuhnya dengan berjalan kaki. pastilah, hal tersebut sangat melelahkan.
Namun, ia tetap tegar ditambah lagi ibunya yang selalu memberi motivasi dan sangat memedulikan pendidikannya.
Setelah lulus dari SMP, ibunya berniat menyekolahkannya ke SGA atau Sekolah Guru Atas, tetapi Affan Gaffar tidak mau. Ia ingin sekolah di SMA.
Ibunya langsung memarahinya dan memberikan ultimatum. Jika ingin sekolah di SMA, ia harus membiayai sekolahnya sendiri.
Ia pun nekat.saat itulah, Affan Gaffar berangkat dari rumahnya hendak mencari tempat tinggal di dekat sekolahnya dan tidak lagi berjalan sejauh lima kilometer.
Setelah sempat pusing, mencari biaya dan tempat tinggal, ia akhirnya menumpang di rumah seseorang di Bima Raba dekat sekolah SMA-nya.
Affan Gaffar sadar bahwa menempati rumah orang lain itu tidaklah gratis. makanya, selain belajar, ia juga membantu si empunya rumah, baik dengan cara mencuci baju, mengepel, menyapu, dan melakukan pekerjaan rumah lainnya.
Profesi itu dijalani oleh Affan sampai lulus SMA pada tahun 1966. Sampai di situ, ia telah membuktikan kepada orangtuanya bahwa ia mampu membiayai SMA-nya sendiri.
Namun, Affan tidak mampu memenuhi cita-cita ayahnya sebab sewaktululus SMA nilai aljabarnya (Matematika) kecil sehingga ia tidak bisa meneruskan ke jurusan kedokteran.
Selain itu, ia juga sudah telanjur menyenangi pelajaran sastra dan budaya.
selepas SMA pada tahun 1966, ia dikirim ke Yogyakarta oleh ibunya untuk kuliah. Ia memilih masuk ke fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, UGM meskipun kondisi perekonomian memprihatinkan.
Affan sadar bahwa di tengah kondisi sulit tersebut, kesempatan untuk meneruskan kuliah merupakan kesempatan yang sangat langka.
Jika tidak digunakan sebaik-baiknya cita-cita dan mimpinya sejak kecil untuk menjadi pejabat akan sirna.
Oleh karena itu, ia berusaha sekuat tenaga, memutar otak, peras keringat, dan banting tulang demi melanjutkan kuliah dan eksis di yogyakarta.
saat masuk UGM, Affan langsung bekerja sebagai penjaga malam di sebuah proyek bangunan.
Hal tersebut ia lakoni hingga memperoleh gelar BA pada tahun 1970. dari pekerjaan itu, ia diberi upah seesar Rp50,00 per malamdan selama seminggu sebanyak Rp350,00.
Karena penghasilannya kecil, Affan berusaha menghemat uangnya dengan selalu makan bersama buruh bangunan di lokasi proyek.
setelah lulus dan mendapat gelar BA pada tahun 1970, Affan Gaffar diangkat menjadi asisten dosen oleh almamaternya.
Kemudian, setelah lulus sarjana tahun 1973, ia resmi menjadi dosen tetap di Fisifol UGM.
Pada masa kuliah di UGM, Affan berkenalan dengan Sudjiatmi Purwaningsih yang kemudian menjadi istrinya.
Ia mengenalnya sejak tahun 1972 di pagelaran alun-alun utara. Secara kebetulan di Fakultas hukum, tempat Sudjiatmi kuliah, berdampingan dengan Fisipol sehingga keakraban kian tercipta di antara dua insan tersebut.
Mereka pun menikah dan di karuniai empat orang anak. Ia sangat membanggakan peran istrinya dalam perjalanan kariernya.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1976, Affan pun mendapat dua tawaran beasiswa S2.
Salah satu beasiswa dari Konrad Adenauer Stichtung untuk studi ke Jerman. namun, tawaran itu tidak diambilnya karena ia berpikir akan mengalami kesulitan dalam bahasa Jerman.
Tawaran beasiswa lainnya berasal dari The Rockefeller Foundation, Amerike Serikat. Ia memanfaatkan beasiswa ini dengan baik sehingga meraih gelar Master of Art Political Science, Northern Illinois University (1978).
Ketika awal semester, Affan sampai merasa Syokkarena harus belajar ekstra keras sebab ia tidak punya waktu untuk beradaptasi.
Setibanya di AS, ia langsung kuliah. Selain harus belajar bahasa Inggris secara ekstra, pola belajar juga menuntutnya untuk banyak membaca buku.
Apalagi pada semester pertama, ia juga meninggalkan kedua anak dan istrinya di Indonesia.
Pada semester berikutnya, setelah mengenal situasi dan mendapatkan rumah yang layak, ia memboyong keluarganya ke Amerika.
Karena sudah terbiasa belajar, sambil bekerja, Affan juga bekerja paruh waktu di perpustakaan meskipun nilai beasiswanya lebih dari cukup.
Di sana ia juga sempat menjabat sebagai ketua Permias, organisasi mahasiswa Indonesia di Amerika.
Hampir sepuluh tahun berikutnya, Affan mengambil gelar doktor di Ohio State university (1988). saat ia mengikuti program doktor tersebut, ibunya meninggal. Ia tidak sempat menungguinya.
Inilah pengalaman yang amat menyakitkan baginya. Namun, ia berharap bahwa ibunya merasa bangga kepadanya karena ia telah memenuhi keinginan ibunya menjadi guru sekolah tinggi.
Walaupun ia tak berhasil memanuhi harapan ayahnya untuk menjadi dokter, ia berhasil menjadi doktor dan akhirnya bergelar profesor.
Kariernya di bidang pejabat tinggi seperti yang dicita-citakannya dulu juga tercapai. Affan Gaffar pernah menjadi anggota MPR-RI dari fraksi Utusan Golingan (1988), anggota tim tujuh Departemen Luar Negeri, Tim Anggota Tim verivikasi Parpol Pemilu 2009, anggota KPU 1999-2000, dan lain-lain.
Di bidang guru sebagaimana dicita-citakan oleh ibunya, Affan Gaffar adalah dosen pascasarjana pada Program Ilmu Sosial dan Politik UGM.
Selain itu, ia juga menjadi Dosen Luar Biasa pada Program Pascasarjana Ilmu Administrasi Negara Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya.
Selain itu juga, ia pernah menjabat sebagai ketua penyusun RUU keistimewaan Yogyakarta.
Sejak pindah dari Bima, Nusa Tenggara Barat, pada tahun 1966, Affan Affar tidak pernah lagi benar-benar menetap di kampung halamannya.
Kepindahannya ini merupakan titik balik dalam kehidupannya. Ia langsung diterima di Yogyakarta sebagai seorang pendatang yang Njawani, yakni berkepribadian layaknya orang Jawa tulen.
Sungguh luas pergaulannya. Ditambah lagi karakternya bersahaja, yakni masih sering berkeliling menggunakan motor meskipun dirinya telah menjadi profesor.
Sayangnya, Affan Gaffar kini telah tiada. secara tiba-tiba, ia meninggal dunia pada tanggal 8 januari 2003, saat ia berniat potong rambut di belakang rumahnya di Yogyakarta.
Saat itu, jenazahnya sempat disemayamkan di Balairung UGM dan dimakamkan di sidoarur, Godean, Yogyakarta.
Seluruh civitas akademika UGM dan seluruh masyarakat Yogyakarta pada umumnya jelas merasakan kehilangan atas meninggalnya sosok sederhana ini.
Pencapaian selama hidupnya tidak lepas dari kerja kerasnya. Ia sama sekali tidak putus asa ketika keluarganya mengalami depresi semasa ditinggal pergi oleh ayahnya.
ia pun menjadi yatim pada usia sepupuh tahun. Fakta itu bisa dilaluinya hingga selamat dan mampu menuntaskan karier pendidikan dan akademisnya sampai dengan tingkat tertinggi.
Teks tersebut dapat dikatakan sebagai teks cerita inspiratif. Hal ini karena isinya benar-benar dapat menginspirasi pembacanya.
Teks cerita inspiratif ditulis oleh pengarangnya berdasarkan fakta-fakta, hasil pengamatan, dan hasil investigasi atas fakta-fakta tersebut.
Selanjutnya, data tersebut diolah dengan imajinasi dan perasaan pengarangnya.
Oleh karena itu, dalam teks cerita inspiratif terdapat ungkapan yang mencerminkan sikap simpati, kepedulian, empati, dan perasaan pribadi lainnya terhadap isi cerita tersebut.
Baca:
Jadi, teks tersebut dikatakan sebagai teks cerita inspiratif, karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Teks cerita inspiratif tersebut bertujuan memberi inspirasi kebaikan kepada banyak orang.
2. Isinya dapat menggugah perasaan dan memberi kesan yang mendalam, serta memberi keteladanan.
3. Pembaca dapat terinpirasi hati dan perasaannya untuk melakukan perbuatan baik.
4. Tujuan lainnya dari teks inspiratif adalah untuk menambah dan menggugah motivasi, semangat, dan rasa percaya diri seseorang sehingga dapat menghadapi semua tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan.
Demikian pembahasan Mengidentifikasi Isi Teks Cerita Inspiratif dan Contohnya. Semoga bermanfaat.