Struktur Teks Pidato dan Contoh Analisisnya yang Tepat

Struktur Teks Pidato dan Contoh Analisisnya yang Tepat

paket-wisatabromo.com – Struktur Teks Pidato adalah bagian-bagian teks pidato.  Struktur teks pidato itulah yang membentuk teks pidato secara utuh.

Pada kesempatan kali ini akan dibahas khusus mengenai struktur teks pidato dan contoh analisisnya.

Struktur Teks Pidato

Struktur teks pidato terdiri atas: salam pembuka, ucapan penghormatan, ucapan syukur, isi pidato, dan penutup.

1. Salam Pembuka

Struktur pertama yang terdapat pada teks pidato adalah pembukaan. Pada bagian pembukaan, terdapat salam pembuka.

Salam pembuka pasti terletak pada bagian awal teks pidato yang menjadi awalan atau pembukaan pidato.

Contoh salam pembuka:

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Selamat pagi, salam sejahtera, dll.

2. Ucapan Penghormatan

Bagian selanjutnya dalam pembukaan adalah ucapan penghormatan.

Biasanya ucapan penghormatan dimulai dari penyebutan orang dengan jabatan tertinggi yang hadir dalam kegiatan pidato.

Misalnya, jika pidato dilakukan di sekolah ucapan penghormatan dapat dimulai dari penyebutan kepala sekolah yang memiliki jabatan tertinggi di sekolah.

Kemudian bapak dan ibu guru pengajar, dan terakhir teman-teman yang hadir.

Contoh ucapan penghormatan:

Yang saya hormati, Ibu Kepala Sekolah, Yang saya hormati, bapak dan ibu guru beserta staf, dan juga teman-teman seperjuangan saya yang saya cintai.

3. Ucapan syukur

Bagian pembukaan selanjutnya adalah ucapan syukur. Pada bagian ini, biasanya orator (orang yang berpidato) mengucapkan syukur karena dapat hadir dan berkumpul dengan para pendengar yang datang.

Contoh ucapan syukur:

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat hadir dan berkumpul di sini.

Tak lupa, salawat serta salam kita sampaikan kepada nabi besar Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa juga para sahabatnya serta kita umatnya di akhir zaman.

4. Isi Pidato

Struktur yang kedua setelah pembukaan adalah isi pidato. Pada bagian isi pidato, pembicara akan menyampaikan inti dari topik pidato yang disampaikan.

Contoh isi pidato:

Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato tentang manfaat teknologi.

Pada era ini, sudah banyak teknologi-teknologi canggih yang diciptakan untuk mempermudah cara hidup kita di zaman ini.

Dengan kecanggihannya, kita dapat mempersingkat waktu dan mempercepat penyelesaian kerja.

Namun, tetap ada yang menerima dan meresponnya secara negatif dengan berbagai alasan.

Seperti dengan alasan teknologi-teknologi yang sudah ada secara tidak langsung telah menyingkirkan budaya-budaya sehari-hari yang telah ada.

Hadirin sekalian, sebenarnya banyak manfaat yang telah dan akan kita dapatkan dengan penggunaan teknologi-teknologi.

Sebagai contoh, kita dapat berkomunikasi dengan kerabat atau keluarga kita di tempat yang jauh dengan menggunakan telefon genggam.

Kita juga dapat mempermudah hal dalam urusan rumah tangga, seperti mencuci baju dengan mesin cuci ataupun memasak nasi dengan penanak nasi listrik atau biasa disebut rice cooker.

Bahkan internet pun sudah sangat akrab dengan kehidupan sehari-hari kita.

Biasanya dimanfaatkan untuk mencari informasi atau menghilangkan penat, seperti bermain permainan yang disediakan internet.

5. Penutup

Struktur terakhir adalah penutup. Pada bagian penutup akan disampaikan kesimpulan tentang topik utama pidato.

Terkadang, pembicara juga akan menyampaikan saran-saran untuk orang lain.

Contoh penutup:

Baik buruknya teknologi itu sendiri, bergantung kepada orang yang memanfaatkannya.

Saya berharap, kita dapat memanfaatkan teknologi itu sesuai dengan manfaat dan tujuan teknologi itu sendiri dibuat.

Supaya tidak terjadi penyalahgunaan yang dapat merugikan kita sendiri dan orang lain.

Demikian pidato ini saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf bila ada salah kata. Wabillahitaufiq walhidayah. Assalammualaikum Wr. Wb.

Baca:

Contoh

Salam Pembuka

Salam sejahtera, dan semoga kita semua berada dalam lindungan-Nya di masa yang sulit ini.

Ucapan Syukur

Terima kasih pula atas kesempatan yang luar biasa bagi saya untuk berbagi, bercerita, dan bercengkrama bersama anda semua.

Isi Pidato

Saudara-saudara sekalian, ibu, bapak guru dan ananda sekalian, pada kesempatan ini saya ingin berbincang mengenai generasi yang memiliki gap cukup tinggi dengan generasi sebelumnya.

Generasi yang telah mengalami perubahan budaya yang cukup drastis, lagi-lagi jika disandingkan dengan generasi pendahulunya.

Generasi yang terlahir lebih cakap dalam beradaptasi dengan kemajuan teknologi terutama di era revolusi industri 4.0 ini. Ya, yang akan saya bicarakan adalah generasi milenial.

Generasi milenial adalah sebutan untuk orang-orang yang terlahir dengan lingkungan serba digital dari sejak dini dan telah beradaptasi sedari awal terhadap situasi tersebut.

Cara termudah untuk menyaring profil generasi ini adalah melalui tahun kelahirannya.

Rentangnya, mereka terlahir pada tahun 1981 hingga 1996. Mereka juga memiliki adik tingkat yang mempunyai banyak kemiripan.

Sebutannya adalah generasi z atau orang-orang yang terlahir pada tahun 1996 hingga 2020.

Seperti yang telah saya katakan, generasi ini adalah generasi yang secara alamiah memiliki kelebihan khusus dalam menguasai teknologi.

Tapi sepertinya itu pula yang membuat beberapa problem bermunculan, terutama di media sosial.

Sebagian kecil generasi milenial tampaknya terlalu tenggelam dalam dunia digital.

Mengapa? Karena tampaknya ada status sosial baru yang mereka ingin dapatkan. Sebagian milenial tampak akan melakukan demi mendapatkan perhatian dari warganet.

Hal tersebut biasanya disebut dengan istilah pansos, atau singkatan dari “panjat sosial”.

Segala hal akan dilakukan untuk mendapatkan view, like, dan followers agar status mereka meningkat di media sosial.

Foto diambil sedemikian rupa dan diberi filter yang mempesona. Berbagai tarian, dubbing, dan hal-hal yang menarik perhatian di rekam kemudian di upload berharap agar menjadi sensasi internet dan menjadi viral.

Sebetulnya tidak masalah, malah sebetulnya dapat membuat generasi muda menjadi produktif menghasilkan karya.

Tapi yang disayangkan adalah ada beberapa oknum milenial yang bergerak melebihi batas normal.

Katakanlah menjadi “gila” itu memang salah satu keharusan agar menjadi viral.

Tapi apakah harus sampai melakukan kejahilan atau prank keterlaluan dengan cara memberikan kotak sumbangan yang isinya sampah?

Jawabannya tentu sudah jelas, tidak! Berkreasi untuk membuat karya yang sensasional itu tetap tidak boleh melanggar norma dan agama! Tidak ada satu pun alasan yang dapat membenarkannya.

Bahkan dunia maya pun tetap memiliki norma dan hukum yang berlaku.

Jangan lupa bahwa apa yang kita tulis, mention, upload atau aktivitas media sosial lainnya akan terekam dan dapat dilihat oleh siapa saja, termasuk pihak yang berwajib.

Jadi, saya tekankan sekali lagi, cobalah berkreasi sekreatif mungkin, sebebas dan segila mungkin tapi tetap perhatikanlah norma, moralitas, hukum, dan unsur sosial lain yang tersemat di dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama kita.

Malah terkadang melakukan sesuatu tanpa mengharapkan pamrih seperti pansos justru akan memberikan pengaruh yang lebih baik.

Bukankah media sosial itu seharusnya sarana bersosial dan bersenang-senang bersama-sama? Gunakanlah sebagai mana mestinya.

Penutup

Banyak hal baru yang tentunya harus kita sambut sebagai salah satu tanda perputaran roda zaman menuju era yang lebih maju. Tapi jangan lupakan berbagai nilai dan kearifan dari masa lampau.

Demikian hal yang ingin saya sampaikan. Sekali lagi, berkreasilah sebebas mungkin, kreativitas itu tidak ada batasnya, selama nilai, moral, hukum, dan agama tidak dipermainkan.

Agar dapat menambah wawasan mengenai contoh teks pidato, silakan unduh pada link di bawah ini.

Kumpulan teks pidato (unduh).

Demikian pembahasan mengenai Struktur Teks Pidato dan Contoh Analisisnya yang Tepat. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *