Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

paket-wisatabromo.com – Inilah Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri. Mandiri adalah dalam keadaan dapat berdiri sendiri.

Mandiri itu dapat diartikan tidak bergantung kepada orang lain. Kemandirian adalah hal atau keadaan dapat berdiri sendiri dan tanpa bergantung kepada orang lain.

Makna Aktivitas merupakan kegiatan atau kesibukan. Aktivitas sehari-hari anak itu masih sederhana. Aktivitas itu meliputi kegiatan yang dilakukan anak untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat pribadi atau kebutuhan primer.

Moms, anak usia 2-3 tahun lagi lucu-lucunya, “gemes ake,” “menggemaskan.” Hal itu, membuat kita makin sayang. Karena makin sayang, apa-apa serba dituruti dan dilayani. Betulkan? Jangan salah, Moms.

Alih-alih sayang pada anak, malah jadi tidak sayang, lho.  Malah menghancurkan karakternya, lho. Karena serba menuruti dan serba melayani anak sebenarnya pembodohan pada anak.

Tapi juga ingat, Moms. Anak yang selalu diawasi secara ketat, banyak dicegah atau selalu dilarang dalam setiap aktivitasnya dapat berakibat patahnya kemandirian seseorang. Anak tidak akan menjadi pribadi yang mandiri. Wow, ngeri. Maukah Moms, anak kita selalu bergantung kepada kita atau kepada orang lain?

Nah, stop serba menuruti, stop serba melayani. Ayo mulai Moms, melatih anak untuk beraktivitas secara mandiri. Mumpung masih pagi. Agar kelak dewasa, anak memiliki pribadi yang unggul, dan kemandirian yang kuat.

Moms, sebelum melatih anak beraktivitas secara mandiri, perlu Moms ketahui lebih dahulu apa saja aktivitas anak usia 2-3 tahun itu.  Moms, juga perlu tahu ciri-ciri anak mandiri.

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

1. Aktivitas Anak usia 2-3 tahun

Aktivitas anak usia 2-3 tahun meliputi kegiatan pemenuhan kebutuhan pribadi yang bersifat primer. Tidur, mandi, makan, main, BAB. Betul?
  1. Pertama Aktivitas tidur: mulai tidur hingga bangun tidur.
  2. Kedua Aktivitas mandi: menuju kamar mandi, melepas baju, mandi, bersabun, dst.
  3. ketiga Aktivitas berpakaian: menuju almari pakaian, memilih, dan mengambilnya.
  4. Keempat Aktivitas makan: menyiapkan makanan dan minuman, menyendok, menyuap.
  5. Kelima Aktivitas Bermain: mengambil mainan, bermain, meletakkan mainan kembali.
  6. keenam Aktivitas BAK dan BAB: menuju kamar kecil, BAK, BAB, membersihkannya.

2. Ciri-Ciri Anak Mandiri

a. Dapat Melakukan Aktivitas Sendiri secara Mandiri

Ciri pertama anak mandiri adalah anak dapat melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan pribadinya secara mandiri. Ketahuilah Moms, anak-anak harus didorong agar mau melakukan sendiri kegiatan sehari-hari sejak masih kecil.

Kita dorong anak untuk melakukannya secara mandiri seperti mandi sendiri, gosok gigi, makan dan minum sendiri, bersisir, berpakaian, dan lain-lain.

b. Jarang Meminta Pertolongan atau Menyuruh Orang Lain

Ciri kedua anak mandiri adalah anak tidak minta pertolongan atau bantuan. Anak  merasa bisa melakukannya secara mandiri. Karena itu, anak cenderung tidak minta pertolongan orang lain untuk melakukan sesuatu.

Hups, Jangan diganggu, Moms! Anak sudah asyik dengan aktivitasnya secara mandiri. Bahkan kalau tiba-tiba dia dibantu, malah anak akan marah atau tidak berkenan. Kita siapkan saja fasilitas yang dibutuhkan anak.

Letakkan saja di tempat tertentu yang diketahui anak, agar anak bisa mengambilnya sendiri. Misalnya, anak mau berbedak atau berhias, ia ambil sendiri bedak, sisir dll, lalu ia melakukannya sendiri di depan cermin.

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

c. Memiliki Inisiatif dan Kreatif

Ciri anak mandiri berikutnya adalah mempunyai inisiatif dan kreatif. Inisiatif adalah usaha atau tindakan yang mua-mula. Insiatif itu prakarsa. Anak memiliki ide baru sebelum ide itu datang dari orang lain.

Misalnya: dalam melakukan sesuatu atas kehendak anak sendiri tanpa disuruh oleh orang lain, tidak ketergantungan kepada orang lain.

Kreatif adalah memiliki daya cipta. Kreatif itu berarti memiliki kemampuan untuk menciptakan. Misalnya: anak diajak bermain pasir.

Contoh yang dibuatkan Moms berupa gunung Anak membuat gunung dan rumah. Kalau anak bisa membuat sesuatu lebih dari contohnya,  atau berbeda dari contoh itu berarti tergolong anak kreatif.

d. Memiliki Keinginan untuk Membantu Orang Lain

Anak akan mengikuti apa yang sedang kita kerjakan. Ketika kita sedang menyapu atau mengepel rumah, anak akan merebut sapu atau alat pel yang sedang kita gunakan. Apa sikap kita, Moms?

Berikan sapu atau alat pel kita, biarkan dia membantu. Jangan dilarang dan jangan merasa kesal pada anak seperti itu.  Dia anak yang baik. Itulah ciri anak mandiri Moms.

e. Dapat Menentukan Pilihan

Ciri-Ciri anak mandiri berikutnya lagi adalah memiliki kemampuan dalam menentukan pilihan sendiri. Misalnya: anak dapat memilih baju yang akan dikenakan, menentukan takaran susu yang akan diminum, memilih alat bermain yang akan digunakannya, dll.

f. Memiliki Motivasi yang Tinggi

Ciri anak mandiri yang lain adalah anak memiliki motivasi yang tinggi. Untuk Motivasi sering disebut minat atau keinginan. Dan Motivasi adalah dorongan yang tumbuh dalam diri untuk melakukan sesuatu. Sedangkan Motivasi diri biasanya lebih kuat dan abadi dibandingkan dengan motivasi dari luar.

Mengapa? Kekuatan yang datang dari dalam diri sendiri akan mampu menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Dengan keinginan dan tekad yang kuat, orang biasanya menjadi lupa waktu, keadaan, dan bahkan lupa diri sendiri.

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

g. Percaya Diri dan Fleksibel

Ciri anak mandiri adalah meiliki rasa percaya diri dan fleksibel. Percaya diri sering disebut PD adalah mengakui atau yakin bahwa diri kita memiliki kemampuan atau kelebihan. Kita mengakui bahwa diri kita bisa dan mampu melakukan sesuatu.

Moms, rasa percaya diri ini memegang peran penting bagi seorang anak juga setelah dewasa nanti. bagi Anak yang memiliki kepercayaan diri lebih berani untuk melakukan sesuatu.

Dan Anak dapat menentukan pilihan sesuai dengan kehendaknya sendiri. Lalu Anak dapat bertanggung jawab terhadap konsekwensi yang ditimbulkan karena pilihannya.

Begitu Juga Anak yang memiliki percaya diri yang tinggi dapat menutupi kekurangan dan kebodohan yang melekat pada dirinya. Fleksibel sama dengan luwes dan mudah menyesuaikan diri. Misalnyamenyesuaikan situasi, teman bermain, dll.

Helo, Moms, masih membaca artikel ini? Masih dong. Hasil  riset terbaru mengenai perkembangan kepercayaan diri dan kepercayaan antara anak dengan orang tua disimpulkan beberapa hal.

Jika anak merasa aman, maka anak akan lebih mau melakukan penjelajahan sendiri, lebih mampu mengelola stress, mempelajari keterampilan baru, dan berhubungan dengan orang lain serta memiliki kepercayaan lebih bahwa mereka cukup kompeten untuk menghadapi lingkungan yang baru.

h. Berani Bertanggung Jawab

Ciri anak mandiri adalah berani bertanggung jawab. Bertanggung jawab itu berkewajiban menanggung atau memikul tanggung jawab. Anak berani menanggung risiko dari perbuatannya. Anak yang mandiri itu bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya apapun yang terjadi

Contoh: Anak tidak diberi kesempatan menonton televisi karena tidak membereskan mainannya. Anak tidak diberi es krim karena tidak menghabiskan makanannya, dll.

Contoh lainnya: Anak tidak menangis ketika ia salah mengambil alat mainan. Anak merasa senang hati mengganti dengan alat mainan yang lain yang diinginkannya, dll.

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

3. Cara Melatih Anak agar melakukan Aktivitas secara Mandiri

a. Aktivitas Tidur secara Mandiri

Cara melatih anak agar mandiri yang pertama adalah melatih dalam aktivitas/kegiatan menidurkan anak. Pada umumnya, kebiasaan orang tua menidurkan anak itu  bersifat memberikan layanan full dan tidak memandirikan.

Anak di gendong, diayun-ayun dalam gendongan, dininabobokan, dll. Mulai sekarang kita hindari ya, Moms. Stop, Moms. Jangan terlena.

Untuk latihan tidur mandiri, ajak donk, anak ke kamar tidurnya, naik ke tempat tidur, tidak dibantu. Beri kesempatan pada anak untuk menempatkan kepalanya di atas bantal, badannya di atas kasur tanpa bantuan.

Moms, duduk di samping anak. Ingatkan anak untuk berdoa sebelum tidur. Mulailah Moms bercerita. Fabel atau cerita lainnya. Anak diajari doa-doa singkat, hapalan hadis dll. Lama-lama, anak akan tidur.

Ketika anak bangun tidur dan akan turun dari tempat tidur, Ingatkan untuk melafalkan doa bangun tidur. Lalu, beri dia kesempatan untuk turun dari tempat tidur. Kita arahkan, kita awasi dari dekat.

Artikel terkait:

Cara Efektif Melatih Anak Bersikap Toleran, Bunda Perlu Tahu

Tujuannya adalah dapat menolong anak dengan cepat jika anak turun dari tempat tidur kurang tepat gerakannya, atau barangkali akan terjatuh. Jangan digendong, Moms walau anak nangis.

Janganlah anak diberi kesempatan untuk bergantung kepada kita. Apabila hal ini dilakukan terus menerus, akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan akan menjadi budaya.

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

b. Aktivitas Mandi secara Mandiri

Cara melatih anak agar mandiri yang kedua adalah melatih anak mandi. Latihlah  anak melepas pakaian, mandi, dan sikat gigi secara mandiri. Moms hanya memngarahkan. Moms, pertama bimbing anak menuju kamar mandi.

Arahkan anak melepas kancing baju satu demi satu, lalu melepas bajunya. Dekatkan sikat dan pasta gigi anak arahkan anak untuk mengambilnya. Biarkan anak mengambil sikat dan pasta giginya, lalu biarkan anak menyikat gigi dan berkumur secara mandiri.

Moms hanya mengarahkan dan memberi contoh, ya. Anak diminta gosok gigi depan, sisi kiri, kanan, dll dengan menunjuk ke arah gigi dan cara menggerakkan sikat gigi. Dilanjutkan anak mandi, dengan cara ambil segayung air siramkan ke bagian telapak kaki.

Pertama Ambil lagi segayung, siramkan ke betis dan lutut. Lalu Ambil lagi, siramkan ke paha, dan perut bawah. Kemudian Ambil lagi dan siramkan ke bahu dan punggung, dan segayung lagi siramkan ke wajah atau ke kepala kalau harus keramas.

Selanjutnya, arahkan anak menyabun badan, tuangkan sabun cair anak di telapak tangannya. Anak diminta menggosokkan sabun dari badan, punggung, leher, ketiak, tangan, dan kaki. Moms perlu mengecek, sabunnya sudah merata atau belum.

Anak diminta menyiram seluruh sabun yang menempel di badan. Kalau mau bersabun dua kali, lakukan hal yang sama pada saat menyabun pertama. Moms perlu mengecek lagi apakah badan anak sudah bersih dari sabun. Kalau sudah, mandi anak berarti sudah selesai.

Sodorkan handuk agar anak mengeringkan badan sendiri. Bimbing anak menuju ke tempat ganti pakaian. Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

c. Aktivitas Berpakaian secara Mandiri

Cara melatih anak agar mandiri yang ketiga adalah melatih anak berpakaian secara mandiri. Lanjut ya, Moms. Arahkan anak menuju almari pakaiannya.

Beri kesempatan anak memilih pakaian sendiri. Biarkan anak memilih kaos dan celana dalam, memilih baju, mengambil pampers, minyak telon atau kayu putih, dll.

Moms, kita mulai mengarahkan anak mengenakan pakaian. Tapi, diawali dengan mengarahkan anak mengolesi badannya dengan minyak telon/kayu putih. Helo, Moms? Lelahkah? Belum dong.

Berikan setetes dua tetes minyak telon ke tangan anak.  Kemudian anak diminta mengoleskan minyak di tangannya ke arah perut, punggung, dan bagian badan lainnya.

Kegiatan yang membuat anak mandiri adalah aktivitas mengenakan pakaian. Pertama, sodori anak pampers, lalu kaos dalam. Kalau belum rapi, Moms bantu untuk mengenakan pampersnya agar posisinya tepat dan tidak bocor.

Selanjutnya, arahkan anak mengenakan celana dalam dengan posisi kaos dalam berada  di dalam celana dalam. Kemudian, arahkan anak mengenakan rok atau baju dan celana luar. Kegiatan mengenakan pakaian pun, akan melatih anak untuk mandiri.

Berikutnya, sodori anak sisir, dan minyak rambut, bagi anak laki-laki. Sisir dan bedak talk bagi anak perempuan. Beri kesempatan anak berhias. Selesailah sudah anak latihan mandi dan berhias secara mandiri. Aktivitas mandi dan berhias dapat mendorong anak untuk mandiri.

d. Aktivitas Makan secara Mandiri

Cara melatih anak agar mandiri yang keempat adalah melatih anak makan secara mandiri. Pada bagian ini dijelaskan dua hal, yakni cerita pengalaman dan cara melatih anak makan secara mandiri.

1). Cerita Pengalaman

Ada cerita nih, Moms. Pulang dari kerja, aku dapat cerita. Cucuku mengambil kursi pendek (jengkok) plastik berwarna kuning. Kursi itu cukup ringan.

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

Saat itu, kursi kuning diambilnya, lalu dipindahkan ke dekat meja makan. Kemudian,  ia berdiri di atas kursi yang dibawanya tadi. Dia ambil gelas yang sudah berisi air putih.

Lalu Dia meminumnya. Saat itu, kedua orang tuanya sedang lagi beristirahat di kamar. Cucuku rupanya haus. Ia ambil minum sendiri tanpa minta bantuan. Kejadian itu, mengagetkan Kakeknya yang mengetahui kejadian itu.

Hebaat. Anak usia dua tahun. Kemandiriannya sudah muncul. Belum ada yang mengajarinya Lho. Dia menjangkau sesuatu yang lebih tinggi dengan bantuan berdiri di atas jengkok. Dia mikir sendiri. Alhamdulilah, Moms.

Pada umumnya, anak haus minta minum sambil merengek, membangunkan orang tuanya yang lagi tidur, atau berteriak-teriak sambil menangis. “Bun, mimi,” “Bun, mimi.”

Cucuku yang satu ini tidak seperti kebanyakan anak seusianya. Dia begitu merasa haus, ambil sediri minumnya. Mejanya tinggi, akalnya jalan, ambil jengkok. Berdiri di atas jengkok. Diambilnya air minum yang berada di atas meja.

2). Cara Melatih Anak Makan secara Mandiri

Untuk melatih anak bisa mandiri, dapat dilakukan ketika anak makan dan minum. Kita siapkan makanan dan minumannya. Ops, jangan lupa Moms, Anak diminta mencuci tangan sebelum makan. Anak, kita dudukkan di kursi, leher dan dadanya dipakein serebet makan.

Kita arahkan anak mengucapkan doa sebelum makan. Anak diarahkan mengambil makanannya sendiri, menyendok makanannya sendiri. Anak diarahkan menyuap makanannya sendiri, lalu mengunyah dengan mulut tertutup, dan menelannya.

Jika anak ingin mengambil minum air atau makanan sendiri di meja makan, bantu ia dengan menunjukkan minuman atau makanan yang tepat untuk dia. Kita bisa membantu dia dengan mendudukkannya di kursi makan.

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

Untuk anak usia 2-3 tahun, belum bisa menuang minum atau makanan sendiri. Apalagi membuat susu sendiri. Kita bisa membantu mengambilkan minum putih, anak meminumnya sendiri dengan memegang gelas sendiri.

Kita bisa membantu menuang nasi, lauk, sayur pada piring, anak diminta makan dengan menyendok dan menyuapnya sendiri. Tentu saja, anak sudah dilatih memegang sendok dengan benar. Selama anak makan, kita tetap mendampinginya sampai selesai dengan melafalkan doa selesai makan.

e. Aktivitas Bermain secara Mandiri

Cara melatih anak agar mandiri yang kelima adalah melatih anak bermain secara mandiri. Anak bermain atau bepergian, juga bisa kita jadikan ajang melatih anak agar mandiri.

Anak diminta mengenakan kaos kaki, sepatu atau sandal. Kita ajak mengambil kaos kaki, sepatu atau sandal dari tempatnya terlebih dahulu.

Artikel terkait:

Cara-Cara Efektif Membentuk Keluarga yang Berkualitas

Bimbing anak mengenaka kaos kaki, sepatu atau sandal. Bimbing anak membaca doa keluar rumah atau doa akan bepergian. Lalu, berangkatlah ke suatu tempat.

Selesai bepergian, anak diminta melepas sepatu atau sandal, kaos kaki dan meletakkannya di tempatnya. Moms ajak anak mencuci tangan dan kaki setelah bepergian.

Apabila anak akan bermain di dalam rumah, kita bimbing anak mengambil mainan di tempatnya. Kita dampingi anak selama bermain di rumah.

Jika selesai, arahkan anak merapikan mainam, membersihkannya, untuk kemudian disimpan di tempatnya.. Kemudian, anak diminta mencuci tangan setelah bermain.

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

f. Aktivitas BAK dan BAB secara Mandiri

Cara melatih anak agar mandiri yang keenam adalah melatih anak beraktivitas BAK dan BAB secara mandiri. BAK adalah buang air kecil, BAB adalah buang air besar.

Pada saat anak buang air, kita belum bisa mengarahkan cara-caranya karena anak masih menggunakan pampers. Apabila pampers sudah penuh, kita ajak anak ke kamar kecil. Kita biasakan anak melepas pampers di kamar mandi.

Di kamar mandi, anak diminta melepas pampersnya pelan-pelan. Karena penuh, biasanya anak kesulitan melepas pampers. Manakala anak kesulitan yang serius, baru kita bantu.

Cara melatih anak agar mandiri dalam aktivitas BAB. Kita biasakan bangun tidur pada pagi hari, sebelum mandi, anak kita arahkan BAB lebih dahulu.

Artikel terkait:

Cara Efektif Melatih Anak Bersikap Toleran, Bunda Perlu Tahu

Kita dudukkan anak di kloset duduk anak. Kita tunggu sampai BAB selesai. Saat membersihkan dari BAB, sodori anak gayung atau selang berisi air. Beri kesempatan anak membersihkan bagian yang kotor. Di telapak tangannya diberi sabun cair, anak diminta menyabun bagian tersebut.

Jadi, begini moms, Cara melatih anak usia 2-3 tahun untuk beraktivitas secara mandiri cukup sederhana.

a. Beri Kesempatan Melakukan Sesuatu secara Mandiri

Beri kesempatan pada anak untuk melakukan aktivitasnya secara mandiri. Semakin banyak kesempatan yang diberikan pada anak, maka anak akan semakin terampil mengembangkan skillnya sehingga lebih percaya diri

b. Pembiaran

Biarkan anak melakukan aktivitas tidur, mandi, makan, berpakaian, bermain secara mandiri. Kalau anak mau membantu aktivitas Moms, juga biarkanlah selagi tidak membahayakan.

c. Memberikan Fasilitas

Ini bertujuan untuk mempermudah anak dalam melakukan aktivitasnya. Moms hanya menyediakan fasilitas atau barang tertentu yang menunjang anak melakukan sesuatu.

Sebagai contoh: ketika anak-anak terlihat suka menggambar atau mencoret-coret, orangtua dapat memberikan ruang dan peralatan yang sesuai dengan minat anak tersebut.

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

d. Lakukan Terus Menerus, Kontinue Berkesinambungan

Melatih kemandirian pada anak bukanlah pekerjaan sekali jadi. Orang tua harus bersabar karena mesti melalui proses bertahap, terus menerus, kontinue dan berkelanjutan. Sehari selembar benang, Moms.

Ayo Moms, kita bantu program pemerintah untuk memperkuat karakter anak melalui harmonisasi olah hati (etik dan spiritual), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi dan numerasi) dan olah raga (kinestetik) sejak masih kanak-kanak.

e. Melakukan Pengawasan (kontrol)

Moms tidak boleh lengah. Mata kita harus selalu mengawasi anak saat dia melakukan aktivitas. Saat anak melakukan hal yang sekiranya membahayakan, misalnya saat anak mandi. Kita belum bisa melepas anak sepenuhnya untuk beraktivitas mandi.

f. Menetapkan Aturan atau Cara Melakukan Sesuatu dengan Tepat

Moms dapat memberikan aturan sebelum anak melakukan sesuatu. Wow, kaya sekolah saja. Pakai aturan segala. Misalnya sebelum makan, anak harus cuci tangan, mulut harus tertutup ketika sedang mengunyah makanan.

Makan tidak boleh berkecap, makan tidak boleh sambil berbicara, makanan tidak boleh tumpah, setelah makan meletakkan peralatan makan di dapur, membuang sampah makanan di tempatnya, dll.

g. Memberi Kesempatan dan Kepercayaan untuk Memilih

Ketika anak diberi kesempatan untuk memilih suatu hal, maka anak akan belajar untuk membuat keputusan dalam hidupnya. Hal ini akan sangat berguna ketika ia dewasa kelak.

Hal kecil yang dapat dilakukan orangtua yaitu seperti memberi kesempatan pada anak untuk memilih warna dan model baju yang ingin dipakainya, memilih mainan, warna mainan, atau makanan, mau bermain dengan siapa,dll.

Ketika anak haus, anak minta minum, kita bisa bertanya minum air putih atau susu. Kalau anak memilih minum susu, Moms bisa bertanya lagi: susunya dua atau tiga takar, minum susunya pakai gelas atau botol, minum susunya dimana, dll.

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

h. Memberikan Tugas

Memberikan rutinitas sehari-hari pada anak. Cara ini dilakukan agar anak belajar untuk memiliki tanggung jawab terhadap aktivitas sehari-hari.  Tentu saja tugas yang diberikan harus sesuai dengan usia 2-3 tahun.

i. Memberikan Tantangan pada Anak

Cara ini dilakukan untuk menstimulasi anak dengan hal baru. Sebagai contoh: anak diminta untuk menaruh buku di rak buku atau menyimpan mainan di tempatnya, dll.

j. Beri Motivasi dan Batas Waktu

Jika anak kesulitan melakukan aktivitas tertentu, Moms bisa memberikannya motivasi atau semangat dengan mengatakan, “bayangkan kalau semuanya jadi lebih rapi. Pasti kamu bakal senang. Bereskan dulu mainanmu, nanti aku akan datang 15 menit lagi. Aku percaya kamu pasti bisa.”

k. Memuji secara Tidak Langsung

Memuji anak kalau dia sudah berhasil mengerjakan pekerjaan rumahnya, sangat baik. Hasil riset menunjukkan bahwa anak-anak yang diberikan pujian dengan benar, ia semakin terdorong untuk belajar lebih, dan dapat menikmati kerjasama yang terjalin antara dirinya dengan orang tuanya.

l. Buat Anak Rajin Membaca

Ketika anak mengatakan “aku bosan”, itu bukan berarti Moms langsung mengajaknya ke mal. Pastikan anak dikelilingi buku-buku. Buku-buku berisi gambar-gambar yang menarik.

m. Beri Pancing, Bukan Beri Ikan

Ketika anak meminta Moms mengambilkan sesuatu untuk mereka, lebih baik Moms memberi petunjuk di mana letak barang itu. Meski sebenarnya, Moms sendiri benar-benar punya keleluasaan untuk mengambilkan barang itu.

o. Perlakuan yang Wajar

Sikap yang bijak dan perlakuan yang wajar pada anak dapat memicu tumbuhnya kemandirian anak. Orang tua yang terlalu protektif pada anaknya, terlalu ketat pengawasannya, banyak dicegah, dengan alasan takut kotor bisa berakibat fatal.

Selain, takut merusak, atau kekhawatiran terjadi kecelakaan, pada akhirnya bisa berakibat fatal. Tidak menumbuhkan kemandirian. Malah anak menjadi bergantung pada orang lain.

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

Moms, pada dasarnya orangtua tetap memiliki kewajiban untuk memberikan contoh yang baik agar anak mandiri. Ko Bisa? Iya, donk. Ketika anak melihat orangtua melakukan sesuatu, tentulah ia akan belajar untuk mengikutinya.

Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri

Orangtua perlu mengingat bahwa anak merupakan peniru yang paling ulung, untuk itu selalu berikan contoh terbaik bagi anak kita.

Gerakan pendidikan di rumah merupakan upaya memperkuat karakter peserta didik dengan mengembalikan marwah pendidikan berasas Ki Hadjar Dewantara, yakni Olah Hati, Olah Rasa, Olah Karsa, dan Olah Raga.

Itulah Moms, pembahasan mengenai Ciri dan Cara Melatih Anak 2-3 Tahun Beraktivitas Mandiri. Semoga bermanfaat, Moms. Aamiin.

Referensi: dari Berbagai Sumber

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *