Contoh Modul Ajar Cerita  Fantasi Kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka Unduh Di Sini

Contoh Modul Ajar Cerita  Fantasi Kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka Unduh Di Sini

paket-wisatabromo.com-Di dalam beberapa artikel ke depan, akan disajikan modul ajar khusus modul ajar bahasa Indonesia. Kali ini disajikan Contoh Modul Ajar Cerita Fantasi Kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka.

Contoh Modul Ajar Cerita Fantasi Kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka ini disusun dengan mengacu pada panduan penulisan modul ajar kurikulum merdeka.

Acuan modul ajar kurikulum merdeka tersebut diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pengertian modul ajar adalah sejumlah alat atau sarana media, metode, petunjuk, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik.

Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan dari Capaian

Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran.

Penyusunan Modul ajar disesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang.

Guru perlu memahami konsep mengenai modul ajar agar proses pembelajaran lebih menarik dan bermakna.

Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.

Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan.

Komponen modul ajar dalam panduan dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran.

Bisa juga, Komponen modul ajar  ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan

Mari kita mempelajari komponen-komponen dari modul ajar
1. INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL

Informasi tentang modul ajar yang dikembangkan terdiri dari:

1. Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya Modul Ajar.

2. Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)

3. Kelas

4. Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang digunakan adalah alokasi waktu sesuai dengan jam pelajaran yang berlaku di unit kerja masing-masing)

B. Kompetensi Awal

Maksud dari kompetensi awal adalah pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari topik tertentu. Kompetensi awal merupakan ukuran seberapa dalam modul ajar dirancang.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

Merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang berkaitan erat dengan pembentukan karakter peserta didik. Profil Pelajar Pancasila (PPP) dapat tercermin dalam konten  dan/atau metode pembelajaran.

Di dalam modul pembelajaran, Profil Pelajar Pancasila tidak perlu mencantumkan seluruhnya, namun dapat memilih Profil Pelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam modul ajar.

Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila saling berkaitandan terintegrasi dalam seluruh mata pelajaran melalui (terlihat dengan jelas di dalam):

1. materi/isi pelajaran,

2. pedagogi, dan/atau

3. kegiatan projek atau

4. asesmen

Setiap modul ajar memuat satu atau beberapa unsur dimensi Profil Pelajar Pancasila yang telah ditetapkan.

D. SARANA DAN PRASARANA

Merupakan fasilitas dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

Sarana merujuk pada alat dan bahan yang digunakan, sementara prasarana di dalamnya termasuk materi dan sumber bahan ajar lain yang relevan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik baik dengan keterbatasan atau kelebihan.

Teknologi, termasuk sarana dan prasarana yang penting untuk diperhatikan, dan juga dimanfaatkan agar pembelajaran lebih dalam dan bermakna.

E. TARGET PESERTA DIDIK

Peserta didik yang menjadi target yaitu;

1. Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

2. Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio.

Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.

3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.

F. MODEL PEMBELAJARAN

Merupakan model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran sistematis pelaksanaan pembelajaran.

Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.

2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Untuk tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman.

Selain itu, tujuan pembelajaran menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang digunakan, kesesuaian dengan keberagaman murid, dan metode asesmen yang digunakan.

Tujuan pembelajaran bisa dari berbagai bentuk: pengetahuan yang berupa fakta dan informasi, dan juga prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran keterampilan, dan kolaboratif dan strategi komunikasi.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Pemahaman bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan peserta didik peroleh setelah mengikuti proses pembelajaran.

Manfaat tersebut nantinya dapat peserta didik terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh kalimat pemahaman bermakna:

1) Manusia berorganisasi untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan.

2) Makhluk hidup beradaptasi dengan perubahan habitat.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

Pertanyaan pemantik dibuat oleh guru untuk menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis dalam diri peserta didik. Upayakan pertanyaan pemantik memandu siswa untuk memperoleh pemahaman bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Contohnya pada pembelajaran menulis cerpen, guru dapat mendorong pertanyaan pemantik sebagai

berikut:

1) Apa yang membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca?

2) Jika kamu diminta untuk membuat akhir cerita yang berbeda, apa yang akan kamu usulkan?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang

dituangkan secara konkret, disertakan opsi/pembelajaran alternatif dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.

Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan, meliputi tiga tahap, yakni pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.

E. ASESMEN

Asesmen digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran di akhir kegiatan. Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

Jenis asesmen:

1) Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik)

2) Asesmen selama proses pembelajaran (formatif)

3) Asesmen pada akhir proses pembelajaran (sumatif).

Bentuk asesmen yang bisa dilakukan:

1) Sikap (Profil Pelajar Pancasila) dapat berupa:observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan anekdotal.

2) Performa (presentasi, drama, pameran hasil karya, jurnal, dsb.)

3) Tertulis (tes objektif: essay, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah).

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan pada peserta didik dengan capaian tinggi agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.

Remedial diberikan kepada peserta didik yang membutuhkan bimbingan untuk memahami materi atau pembelajaran mengulang.

Saat merancang kegiatan pengayaan, perlu diperhatikan mengenai diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang berbeda dengan kelas.

3. LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik (bukan guru) dan dapat diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada peserta didik termasuk peserta didik nonreguler.

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

Bahan bacaan guru dan peserta didik digunakan sebagai pemantik sebelum kegiatan dimulai atau untuk memperdalam pemahaman materi pada saat atau akhir kegiatan pembelajaran.

C. GLOSARIUM

Glosarium merupakan kumpulan istilah-istilah dalam suatu bidang secara alfabetikal yang dilengkapi dengan definisi dan artinya. Untuk Glosarium diperlukan untuk kata atau istilah yang memerlukan penjelasan lebih mendalam.

D. DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka adalah sumber-sumber referensi yang digunakan dalam pengembangan modul ajar. Referensi yang dimaksud adalah semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.)

Modul Ajar Cerita Fantasi Kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka

Cerita fantasi akan ditemukan pada bab 2 buku siswa dan buku guru kurikulum merdeka.

Cerita fantasi bersinonim dengan teks ceriata imajinasi. Kedua istilah tersebut termasuk teks narasi yang mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa.

Sedangkan teks imajinasi mengisahkan sebuah cerita tentang hasil rekaan dan khayalan dari seorang penulis.

Cerita fantasi merupakan bahan tertulis untuk menuturkan, menggambarkan, atau membayangkan berbagai perbuatan, pengalaman, dan kejadian berupa angan-angan, khayalan, imajinasi, atau rekaan belaka.

Sebagai bahan ajar, teks cerita fantasi sangat menarik untuk dipelajari. Isi ceritanya menyenangkan karena keanehannya.

Peserta didik tidak hanya dituntut memahami pengertian, ciri-ciri, tetapi juga dituntut agar dapat mengidentifikasi unsur cerita Fantasi.

Untuk mengidentifikasi unsur cerita fantasi, bisa diawali dengan memahami pengertian dan ciri-ciri teks cerita fantasi.

1. Pengertian

Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa dan mungkin terjadi.

Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema fantasi adalah majik, supernatural atau futuristik.

2. Ciri-Ciri Cerita fantasi

Setiap cerita memiliki unsur-unsur sebagai pembeda dengan teks lainnya. Unsur-unsur cerita imajinasi ialah

(1) adanya keajaiban, keanehan,atau kemisteriusan. Dalam hal ini, penulis menciptakan sesuatu yang berbeda dengan jenis cerita lain dengan menghadirkan dunia imajinatif. misalnya dunia air untuk mendukung cerita dari Putri Duyung. Atau memunculkan keajaiban tokoh misalnya Fino si putri Belanda yang dapat mengubah dirinya menjadi burung gagak,

(2) ide cerita, Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayali yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah majik, supernatural atau futuristik.

Contoh, pertempuran komodo dengan siluman serigala untuk mempertahankan tanah leluhurnya, petualangan di balik pohon kenari yang melemparkan tokoh ke zaman Belanda, zaman Jepang, kegelapan karena tumbukan meteor, kehidupan saling cuek dalam dunia teknologi canggih pada 100 tahun mendatang.

(3) Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu), peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan nyata dan latar yang tidak ada di kehidupan nyata.

Modul Ajar Cerita Fantasi Kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka selengkapnya dapat dibaca dan diunduh pada pautan berikut ini.

Contoh modul ajar cerita fantasi kelas 7 SMP MTS Kurikulum Merdeka-Unduh

Modul ajat cerita fantasi dan modul bahasa Indonesia lainnya dapat diunduh pada link berikut ini.

 

1. Modul Ajar Cerita  Fantasi Kelas 7 SMP MTs Kurikulum Merdeka-Unduh

2. Bahan ajar bahasa Indonesia kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka-Unduh

Demikian informasi mengenai contoh modul ajar cerita fantasi kelas 7 SMP MTS Kurikulum Merdeka. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *