Inilah Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan
paket-wisatabromo.com-Implementasi perubahan kebijakan pendidikan, termasuk kurikulum, adalah suatu proses pembelajaran yang panjang, sehingga Pemerintah memberikan kesempatan kepada pendidik dan satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan masing-masing. Berikut ini adalah penjelesan mengenai Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan.
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan perlu dipahami oleh seluruh komponen satuan pendidikan. Hal ini agar pelaksanaan Kurikulum Merdeka di sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Seperti halnya peserta didik belajar sesuai dengan tahap kesiapan belajar mereka, pendidik dan satuan pendidikan juga perlu belajar mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan masing-masing, dan berangsur-angsur semakin mahir dalam menggunakannya.
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan
Untuk Tahapan implementasi kurikulum bukanlah suatu peraturan atau standar yang ditetapkan Pemerintah. Tahapan ini dirancang untuk membantu pendidik dan satuan pendidikan dalam menetapkan target implementasi Kurikulum Merdeka.
Kesiapan pendidik dan satuan pendidikan tentu berbeda-beda, oleh karena itu tahapan implementasi ini dirancang agar setiap pendidik dapat dengan percaya diri mencoba mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Kepercayaan diri yang dimaksud merupakan keyakinan bahwa pendidik dapat terus belajar dan mengembangkan kemampuan dirinya untuk melakukan yang terbaik dalam mengimplementasikan kurikulum, dan yang lebih penting lagi, dalam mendidik.
Kemampuan untuk terus belajar merupakan modal penting bagi pendidik. Tahapan ini dikembangkan sebagai langkah atau proses belajar untuk melakukan perubahan atas praktik pembelajaran dan asesmen yang perlu dilakukan pendidik saat mereka menggunakan Kurikulum Merdeka.
Secara teknis pendidik dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap yang berbeda. Namun demikian, secara filosofis setiap tahap dirancang agar pendidik tetap mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen.
Sebagai contoh, pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik merupakan praktik yang sangat dianjurkan. Akan tetapi, implementasinya tidak harus langsung pada pembelajaran terdiferensiasi.
Pendidik yang belum percaya diri untuk menerapkannya, dapat mulai berlatih dengan menerapkan tahap yang paling sederhana, yaitu dengan melakukan asesmen di awal pembelajaran dan kemudian menjadi lebih peka akan adanya kebutuhan belajar peserta didik yang berbeda-beda.
Tahapan ini dapat digunakan oleh guru, satuan pendidikan, pemerintah, mitra pembangunan, serta organisasi atau lembaga yang berperan dalam mendukung implementasi kurikulum lainnya.
Adanya pentahapan ini menunjukkan bahwa guru dan satuan pendidikan dapat mulai mengimplementasikan pada tahap yang lebih rendah dibandingkan dengan yang lain, namun pelaksanaannya tetap berpegang pada prinsip-prinsip perancangan kurikulum yang berlandaskan pada filosofi Merdeka Belajar dan mengarah pada penguatan kompetensi dan karakter yang telah ditetapkan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan tahapan implementasi Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut.
1. Tahapan ini bukanlah suatu ketetapan yang baku atau terstandarisasi. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengembangkan tahapan implementasi yang lebih sesuai dengan kondisi dan kekhasan masing-masing.
2. Setiap pendidik dan satuan pendidikan memiliki kapasitas dan kesiapan yang beragam, sehingga dapat mulai mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap yang berbeda-beda, serta beranjak ke tahap berikutnya dengan kecepatan yang berbeda-beda pula.
3. Tahapan ini digunakan sebagai bahan refleksi diri tentang kesiapan pendidik dan/atau satuan pendidikan sehingga tidak digunakan sebagai alat/instrumen untuk mengukur kinerja pendidik dan/atau satuan pendidikan yang membawa dampak pada karier atau kesejahteraan mereka.
Baca: Inilah Panduan Pelaksanaan Program Pendidikan Individual Kurikulum Merdeka
4. Implementasi sesuai tahap yang disepakati bersama tidak sepatutnya memberikan dampak apapun terhadap pendidik dan satuan pendidikan. Oleh karena itu tahapan ini bukanlah alat untuk membanding-bandingkan kualitas satuan pendidikan dan/atau pendidik.
5. Pimpinan serta pemerintah mendukung proses refleksi diri pendidik dan satuan pendidikan. Sehingga tidak mengarahkan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahap tertentu
6. Tahapan ini digunakan sebagai bahan diskusi antar pendidik dalam satuan pendidikan dan dalam komunitas belajar di mana pendidik menjadi bagiannya. Diskusi tersebut membahas hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahap masing-masing.
7. Pimpinan satuan pendidikan serta pemerintah daerah perlu mendukung pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan tahap kesiapan pendidik, serta memberikan dukungan agar berangsur-angsur pendidik meningkatkan tahap implementasinya.
Catatan untuk pengawas/penilik:
Sebagai fasilitator, pengawas/penilik mendukung satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan mereka. Saat berdiskusi dengan kepala satuan pendidikan dan/atau pendidik, pengawas/penilik perlu bertanya target dan rencana implementasi yang akan dilakukan pada semester atau tahun ajaran tersebut.
Implementasi setiap pendidik dan/atau satuan pendidikan dapat beragam, sesuai dengan kesiapan dan rasa percaya diri pendidik/satuan pendidikan.
Apabila implementasi aspek-aspek Kurikulum Merdeka masih pada tahap awal, berikan dukungan karena seiring waktu mereka akan semakin mahir serta percaya diri untuk bergerak ke tahap berikutnya.
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan untuk memantik diskusi bersama kepala satuan pendidikan dan/atau pendidik, antara lain sebagai berikut.
1. Apa yang menjadi pertimbangan pendidik dan/atau kepala satuan pendidikan untuk mengimplementasikan aspek-aspek Kurikulum Merdeka pada tahap yang dipilihnya?
2. Strategi apa yang disepakati oleh pendidik dalam satuan pendidikan tersebut untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahapnya?
3. Strategi apa yang akan digunakan satuan pendidikan untuk meningkatkan tahap implementasi di masa yang akan datang?
4. Dukungan apa yang dibutuhkan pendidik dan/atau kepala satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahapnya?
5. Dukungan apa yang dibutuhkan pendidik dan/atau kepala satuan pendidikan untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap berikutnya atau yang lebih mahir?
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan selengkapnya dapat dibaca dan diunduh pada tautan berikut.
Demikian informasi mengenai tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Satuan Pendidikan. Semoga bermanfaat.