Jenis Kalimat Perintah dalam Teks Prosedur di Era Pandemi Covid-19

Jenis Kalimat Perintah dalam Teks Prosedur di Era Pandemi Covid-19

paket-wisatabromo.com – Di era pandemi covid-19 ini banyak beredar artikel mengenai tata cara menjaga kesehatan. Artikel-artikel tersebut cenderung berupa jenis teks prosedur. Di dalam teks prosedur, tentunya banyak digunakan kalimat perintah untuk dilakukan orang lain. Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai jenis kalimat perintah dalam teks prosedur di era pandemi covid-19.

Pembahasan mengenai jenis kalimat perintah dalam teks prosedur di era pandemi covid-19 ini diharapkan dapat menambah wawasan kalian yang masih belajar dan duduk di kelas VII SMP atau MTs.

Artikel yang berjudul “Jenis Kalimat Perintah dalam Teks Prosedur di Era Pandemi Covid-19″ ini merupakan bagian dari materi kebahasaan teks prosedur. Kalian akan lebih memahami kaidah kebahasaan teks prosedur melalui kegiatan membaca artikel ini. Ikuti, Yuk!

Jenis Kalimat Perintah dalam Teks Prosedur di Era Pandemi Covid-19

Kalimat perintah

Kalimat Perintah adalah kalimat yang berisi permintaan/menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. Biasanya perintah itu meliputi suruhan yang keras hingga ke permintaan yang sangat halus. Perintah juga dapat ditafsirkan mengizinkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu.

Jenis Kalimat Perintah

Pada teks prosedur pembaca berfokus untuk melakukan suatu. Kalimat perintah langsung ditujukan kepada pembaca untuk mengikuti petunjuk perintah.

Contoh kalimat Perintah

Putar lagu Poco-poco!

Berdirilah dengan posisi kaki rapat!

Gerakkan dua langkah kecil ke kanan, lalu kembali ke tempat!

Mundur dua langkah ke belakang!

Kemudian majulah ke depan sambil berputar!

Ulangi gerakan 1, 2, dan 3. Begitu seterusnya sampai lagu habis!

Jenis Kalimat Perintah
1. Kalimat Perintah Biasa

Pengertiannya adalah kalimat perintah yang biasa dilakukan orang pada umumnya. contoh: Bukalah jendela dan pintu stiap pagi agar terjadi pergantian udara yang segar.

2. Kalimat Perintah Saran

Kalimat perintah saran adalah kalimat perintah yang bersifat tidak memaksa agar orang lain melakukan sesuatu. Sifatnya bebas atau fakultatif, artinya kalimat saran itu bisa diikuti atau tidak diikuti.

Biasanya kalimat saran ditandai dengan penggunaan kata/frase hubung: sebaiknya, hindari, jika tidak … atau kecuali jika, selayaknya, alangkah baiknya, seyogyanya, dll.

Contoh:

Untuk mencapai hasil yang bagus, sebaiknya gunakan bambu yang sudah dikeringkan minimal selama 1 tahun.

3. Kalimat Perintah Larangan

Pengertiannya adalah menyuruh orang lain untuk tidak melakukan sesuatu. Biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi: jangan, tidak boleh, hindari, jauhi, dll.

Contoh:

Ingat jangan lakukan gerakan secara cepat. Jika terlalu keras Anda menggerakkan leher, otot leher akan rusak.

4. Kalimat Perintah Mengizinkan

Maksud dari kalimat perintah mengizinkan adalah kalimat yang berisi memberi izin kepada orang lain untuk melakukan sesuatu. Contoh: Ambillah sabun itu semaumu untuk mencuci tangan.

5. Kalimat Perintah Mengajak

Untuk kalimat perintah mengajak ini adalah kalimat perintah yang bersifat ajakan kepada orang lain untuk melakukan sesuatu bersama dengan kita. Contoh: Mari kita jaga kebersihan diri dan lingkungan kita. Ayo, kita bersama-sama menjaga protokol kesehatan.

Teks Prosedur di Era Pandemi Covid-19

Berikut ini adalah teks prosedur yang akhir-akhir ini banyak dianjurkan di era pandemi covid-19.

Cara Mencuci Tangan Pakai Sabun

Mencuci tangan dengan benar mesti dilakukan dengan menggunakan sabun dan air bersih mengalir. Bila tidak ada keran, kita bisa menggunakan timba atau wadah lain untuk mengalirkan air.

Dalam mencuci tangan dengan air saja tidaklah cukup untuk mematikan kuman penyebab penyakit.

Selanjutnya, mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir adalah cara yang paling hemat biaya untuk melindungi kita dari penyakit menular, termasuk COVID-19.

Kemudian, mencuci tangan pakai sabun selama minimal 40-60 detik dan dengan mengikuti semua langkah yang dianjurkan terbukti efektif mematikan kuman penyakit.

Mencuci tangan pakai sabun dapat efektif bila tersedia sarana CTPS, dilakukan pada waktu-waktu penting, dan dilakukan dengan cara yang benar.

Langkah-Langkah Mencuci Tangan Pakai Sabun

1. Basahi tangan dengan air bersih.

2. Gunakan sabun pada tangan secukupnya .

3. Gosok telapak tangan yang satu ke telapak tangan lainnya.

4. Gosok punggung tangan dan sela jari.

5. Gosok telapak tangan dan sela jari dengan posisi saling bertautan.

6. Genggam dan basuh ibu jari dengan posisi memutar.

7. Gosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar bagiankuku terkena sabun.

8. Gosok tangan yang bersabun dengan air bersih mengalir.

9. Keringkan tangan dengan lap sekali pakai atau tissu

10. Gosok punggung jari ke telapak tangan dengan posisi jari saling bertautan.

11. Bersihkan pemutar keran air dengan lap sekali pakai atau tissu.

Nah, itulah salah satu teks prosedur yang bersumber dari https://kesmas.kemkes.go.id/

Mari kita cermati teks prosedur tersebut dari segi bahasanya, lebih khusus dari segi jenis kalimat, yakni kalimat perintah. Secara umum, kalimat perintah itu ditulis dan diakhiri dengan tanda baca seru(!). Namun, di dalam teks prosedur tersebut tidak digunakan tanda seru. Semua kalimatnya diakhiri dengan tanda titik.

Berikut ini adalah pembetulan penulisan kalimat perintah dalam teks prosedur tersebut.

Langkah-Langkah Mencuci Tangan Pakai Sabun

1. Basahi tangan dengan air bersih!

2. Gunakan sabun pada tangan secukupnya!

3. Gosok telapak tangan yang satu ke telapak tangan lainnya!

4. Gosok punggung tangan dan sela jari!

5. Gosok telapak tangan dan sela jari dengan posisi saling bertautan!

6. Genggam dan basuh ibu jari dengan posisi memutar!

7. Gosok bagian ujung jari ke telapak tangan agar bagiankuku terkena sabun!

8. Gosok tangan yang bersabun dengan air bersih mengalir!

9. Keringkan tangan dengan lap sekali pakai atau tissu!

10. Gosok punggung jari ke telapak tangan dengan posisi jari saling bertautan!

11. Bersihkan pemutar keran air dengan lap sekali pakai atau tissu!

Selanjutnya, ditinjau dari jenis kalimat perintah, kalimat perintah yang digunakan dalam teks prosedur tersebut adalah kalimat perintah biasa. Kalimat perintah yang menghedaki orang lain melakukan sesuatu.

Pada kalimat-kalimat tersebut semuanya diawali dengan kata kerja yang berfungsi sebagai perintah. Kata kerja-kata kerja tersebut antara lain: basahi, gunakan, gosok, genggam, keringkan, dan bersihkan.

Di dalam teks prosedur tersebut tidak ditemukan kalimat perintah saran, larangan, mengajak, dan mengizinkan. Semua kalimatnya tergolong kalimat perintah biasa.

Ayo, kita cermati lagi teks prosedur lainnya berikut ini!

Perhatikan teks berikut ini!

Langkah-langkah Membangun Sarana CTPS

Agar sarana cuci tangan dapat berfungsi dengan baik, dibutuhkan perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan yang tepat. Penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun tidak hanya berfokus pada pengadaan dan pemasangan fasilitas saja, tetapi mencakup seluruh proses mulai dari persiapan, pelaksanaan, pemeliharaan, hingga memastikan keberlanjutan penggunaan fasilitas pasca masa tanggap COVID-19.

Tahap Persiapan

1. Pilih desain yang sesuai berdasarkan kondisi lokal.

2. Menunjuk orang yang bertanggung jawab atas sistem dan memastikan ketersediaan SDM serta anggaran operasional yang diperlukan untuk pasokan air, barang habis pakai (sabun & tisu), pemeliharaan (disinfektan dan SDM).

3. Membentuk Tim Operator Harian yang bertanggung jawab dalam memastikan operasi harian fasilitas CTPS.

4. Merencanakan sistem pasokan air bersih dan pengaliran air buangan.

Pemilihan Lokasi

1. Pastikan lokasi memiliki akses air bersih

2. Pastikan ketersediaan titik penyaluran air cucian

Air buangan dapat langsung disalurkan ke selokan/drainase/lubang air pinggir jalan. Jika tidak tersedia, cari lokasi yang dekat dengan taman/halaman. Siapkan lubang resapan dengan menggali lubang 100x100x100cm dan diisi dengan batu atau kerikil

3. Jika sistem perpipaan tersedia, sambungkan sarana ke sistem keran/pipa menggunakan selang. Jika tidak ada sumber air bersih, pastikan akses untuk truk air atau orang untuk mengisi wadah air secara manual.

4. Pastikan bahwa lokasi dapat diakses oleh para penyandang disabilitas dan sering dilewati oleh pengunjung.

5. Pastikan bahwa lokasi yang dipilih stabil dan kuat, bebas dari genangan air cucian, dan beratap sehingga sarana masih dapat digunakan saat hujan.

Tahap Pemasangan

1. Pastikan semua bahan dan alat untuk pemasangan tersedia.

2. Siapkan alas (platform) jika diperlukan.

3. Pasang struktur penyangga sarana CTPS sesuai dengan instruksi.

4. Jika ada sumber air perpipaan, pasang sistem saluran masuk. Katup apung bisa dipasang agar pengisian air dapat dilakukan secara otomatis.

5. Jika tidak ada sumber air perpipaan, pastikan ada akses untuk mengisi tangki air (dengan truk, mobil, sepeda motor, kereta atau orang).

6. Air buangan langsung disalurkan ke selokan terdekat (saluran pembuangan/drainase/drainase  dijalan).

7. Jika tidak ada tempat pembuangan air cuci, buat lubang resapan.

8. Pastikan ada papan instruksi tentang cara mencuci tangan yang benar dengan sabun.

9. Mengaktifkan sistem dan memastikannya berjalan dengan baik dan tidak ada yang bocor.

Tahap Operasional dan Pemeliharaan

1. Gunakan sarung tangan dan masker saat melakukan pemeliharaan.

2. Kontrol keseluruhan sistem dilakukan setidaknya 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore

3. Pastikan ketersediaan air bersih di tangki air.

4. Pastikan keran bekerja dengan baik. Ganti keran jika rusak.

5. Lakukan disinfeksi untuk keran dan bak cuci dengan semprotan disinfektan cair. Lakukan setidaknya 3 kali sehari.

6. Pastikan ketersediaan sabun dan tisu. Lakukan pengisian ulang, bila sudah habis atau kurang.

7. Periksa kotak sampah dan kosongkan secara teratur.

8. Laporkan kondisi fasilitas CTPS kepada penanggung jawab operasi, seperti kerusakan sistem, air kosong, bahan habis pakai, genangan air, dan sebagainya.

Jenis kalimat perintah apa sajakah yang terdapat di dalam teks perosedur di atas? mari kita cermati kata perintah yang digunakan!

Pada tahap persiapan terdapat empat kata kerja yang menandai perintah, yaitu pilih, menunjuk, membentuk, dan merencanakan. Keempat kata kerja tersebut menandai adanya perintah dan perintah itu adalah perintah biasa.

Selanjutnya penggunaan kata kerja pada tahap pemilihan lokasi antara lain: pastikan, dan sambungkan. Kata kerja ini juga menandai perintah biasa.

Kemudian penggunaan kata kerja pada tahap pemasangan antara lain: pastikan, siapkan, pasang, disalurkan, buat, mengaktifkan, dan memastikan. Kata kerja tersebut menunjukkan maksud perintah biasa.

Sedangkan kata kerja pada tahap operasional dan pemeliharaan terdapat kata gunakan, kontrol, lakukan, periksa, dan laporkan. Kata kerja tersebut menunjukkan perintah biasa.

Jadi, dapat ditarik simpulan bahwa kalimat perintah di dalam kedua teks prosedur di era pandemi covid-19 ini memiliki jenis kalimat perintah biasa. Hal ini ditandai dengan adanya penggunaan kata kerja utama sebagai ciri khas kalimat perintah.

Baca: Kebahasaan Teks Prosedur dan Contoh Analisisnya yang Tepat

Demikianlah pembahasan mengenai jenis kalimat perintah dalam teks prosedur di era pandemi covid-19. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *