Ringkasan 8 Materi PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia 2021
paket-wisatabromo.com – Ringkasan 8 materi PPPK kompetensi profesional bahasa Indonesia 2021 ini dibagikan untuk membantu para calon peserta tes PPPK dan CPNS.
Untuk ringkasan 8 materi PPPK kompetensi profesional bahasa Indonesia 2021 ini disusun berdasarkan modul belajar mandiri tahun 2021 bidang studi bahasa Indonesia.
Ringkasan 8 materi PPPK kompetensi profesional bahasa Indonesia 2021 disajikan dalam bentuk sederhana sehingga mudah dipahami.
Ringkasan 8 materi PPPK kompetensi profesional bahasa Indonesia 2021 tergolong materi yang sering keluar dalam ujian atau tes masuk PPK dan CPNS.
Penyajian materi ini bertujuan agar pembaca langsung memahami inti ringkasan 8 materi PPPK kompetensi profesional bahasa Indonesia 2021 sehingga memudahkan untuk belajar untuk mempersiapkan tes.
Berikut ini disajikan alternatif ringkasan 8 materi PPPK kompetensi profesional bahasa Indonesia 2021. Semoga dapat difungsikan sebagai acuan belajar untuk menjemput tes PPPK tahun 2021.
Ringkasan 8 Materi PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia 2021
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang ke dalam bentuk yang lebih singkat dan efektif dengan tetap mempertahankan urutan isi serta sudut pandang pengarang asli.
Dalam proses penulisannya tentu saja harus dilakukan dengan berhati-hati, karena ringkasan yang dibuat tidak boleh dicampur adukan dengan opini ataupun komentar dari si pembuat ringkasan.
Ringkasan juga berbeda dengan ikhtisar, meskipun kedua istilah tersebut sering disampaikan dan seakan-akan memiliki arti yang sama, kenyataannya jelas berbeda.
Kompetensi profesional adalah kecakapan, kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang pendidik, pengajar, pembimbing peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Kompetensi profesional itu merupakan kemampuan seorang guru dalam mengelola proses belajar mengajar.
Kemampuan mengelola pembelajaran didukung oleh pengelolaan kelas, penguasaan materi belajar, strategi mengajar dan penggunaan media belajar.
Ringkasan 8 materi PPPK kompetensi profesional bahasa Indonesia ini tentang keterampilan berbicara dan menulis.
A. Keterampilan Berbicara
Berbicara merupakan proses mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman dengan alat ucap, sehingga memahami apa yang kita lisankan.
Kegiatan berbicara bagi seseorang bermanfaat untuk mengungkapkan ide, pikiran, dan perasaan kepada orang lain.
Persiapan-persiapan yang perlu dilakukan oleh seseorang sebelum berbicara adalah sebagai berikut:
- menganalisa tujuan,
- menemukan kata kunci,
- memahami suasana teks,
- penggunaan bahasa tubuh,
- pemilihan metode
Faktor yang harus diperhatikan
Dua faktor yang harus diperhatikan yaitu :faktor kebahasaan dan teknis pelaksanaan penyampaian materi atau non kebahasaan.
Faktor Kebahasaan
Faktor kebahasaan tersebut antara lain adalah:
- ketepatan ucapan (tata bunyi),
- penempatan tekanan, nada, dan durasi yang sesuai,
- pilihan kata (diksi),
- kalimat efektif.
Faktor teknis pelaksanaan penyampaian materi .
(1) sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku,
(2) kontak mata atau pandangan harus diarahkan kepada audien atau khalayak pendengar,
(3) gerak-gerik dan mimik yang tepat,
(4) kenyaringan suara,
(5) kelancaran,
(6) relevansi atau penalaran.
Strategi berbicara
Sementara itu, pemilihan strategi yang perlu dilakukan oleh pembicara adalah:
1) impromptu (spontan),
2) hafalan,
3) naskah,
4) ekstemporan (tanpa teks).
Ragam Keterampilan berbicara
Ragam keterampilan berbicara terbagi menjadi dua jenis yaitu berbicara retorik dan dialektik.
Berbicara retorika terdiri dari pidato, ceramah, bercerita, dan deklamasi. Sementara itu, berbicara dialektika meliputi diskusi, seminar, wawancara, debat.
Efektivitas berbicara retorika dan dialektika tergantung juga pada teknik bicara. Teknik bicara merupakan syarat bagi retorika.
Oleh karena itu, pembinaan teknik bicara merupakan bagian yang penting dalam retorika.
Dalam bagian ini perhatian lebih diarahkan pada pembinaan teknik bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknik membaca dan bercerita.
Metode Pembelajaran Berbicara
Metode pembelajaran merupakan cara yang dipergunakan guru Ketika mengadakan hubungan dengan peserta didik saat berlangsungnya pembelajaran.
Peranan metode pembelajaran keterampilan berbicara sangat penting untuk mendukung kesuksesan pembelajaran di sekolah.
Beberapa metode dan media yang ditawarkan untuk dapat diimplementasikan adalam pendekatan saintifik, metode two stay two stray, bermain peran, dan media kartu bergambar.
Penilaian keterampilan berbicara
Keterampilan berbicara dapat dinilai melalui penilaian proses dan penilaian hasil.
Penilaian proses dilakukan selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk menilai sikap siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Penilaian hasil dilakukan berdasarkan unjuk kerja yang dilakukan siswa ketika menyajikan kompetensi berbicara yang dituntut kurikulum atau mempresentasikan secara individual.
Aspek penilaian yang dapat digunakan untuk menilai keterampilan berbicara meliputi aspek isi, penguasaan diksi, tuturan kalimat, artikulasi, kelancaran, gestur dan mimik
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Berbicara
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Penyusunan RPP oleh guru disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan kondisi lingkungan dan budaya di sekolah masing- masing.
Guru saat penyusunan RPP hendaknya memperhatikan delapan prinsip dan kelengkapan komponen dalam RPP.
Langkah utama yang harus dilakukan adalah menentukan kompetensi dasar sesuai dengan Kurikulum 2013 kemudian mengembangkannya menjadi indikator-indikator dan tujuan pembelajaran.
B. Keterampilan Menulis
Menulis adalah mengungkapkan pikiran, masalah, gagasan, dan argumen ke dalam bahasa tulis berupa susunan kalimat dan paragraf yang utuh.
Selama proses menulis, penulis perlu serangkaian aktivitas yang melibatkan beberapa fase.
Fase- fase tersebut yaitu prapenulisan (persiapan), penulisan (pengembangan isi karangan) dan pascapenulisan (revisi atau editing).
Ragam Tulisan
Ragam tulisan secara umum dibedakan menjadi dua jenis yaitu ragam ilmiah dan faktual.
Karya tulis ilmiah merupakan karangan yang ditulis dengan mengikuti kaidah-kaidah keilmiahan baik dari segi isi, bahasa dan sistematikanya.
Karya ilmiah terdiri atas esai, artikel, makalah, proposal, dan laporan penelitian. Untuk karya tulis faktual merupakan sebuah proses komunikasi atau pemberian ide, gagasan, dan pikiran dalam bentuk bahasa tulis berdasarkan fakta.
Contoh karya tulis faktual di antaranya teks deskripsi, narasi, eksposisi, eksplanasi, dan prosedur.
Pendekatan proses Menulis
Pendekatan proses menulis melalui beberapa fase. Fase-fase tersebut yaitu prapenulisan (persiapan), penulisan (pengembangan isi karangan) dan pascapenulisan (telaah dan revisi atau editing).
Pertama, pramenulis adalah tahap persiapan yaitu (1) memilih topik, (2) mempertimbangkan tujuan, bentuk, dan pembaca, serta (3) mengidentifikasi dan menyusun ide-ide. Penulis menuangkan butir demi butir ide-idenya ke dalam tulisan.
Kedua, menulis yakni menuangkan ide dan gagasan dengan tetap memperhatikan aspek-aspek teknis menulis seperti struktur, ejaan, dan tanda baca.
Ketiga, Pascapenulisan merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan tulisan kasar yang dihasilkan yang meliputi kegiatan penyuntingan dan merevisi.
Penyuntingan adalah pemeriksaan danperbaikan unsur mekanik karangan seperti ejaan, pungtuasi, diksi, pengkalimatan, pengalineaan, gaya bahasa, dan konvensi penulisan lainnya. Adapun revisi lebih mengarah perbaikan dan pemeriksaan subtansi isi tulisan.
Sumber Ide
Sumber ide untuk menulis sebenarnya dapat didapat dari mana saja. Berbagai macam sumber masalah/ide yang ada di sekitar lingkungan kita dapat menjadi tulisan.
Cara mudah untuk memperoleh ide dapat dilakukan melalui membaca di perpustakaan, internet, kejadian sehari-hari, seminar, diskusi, wawancara dan pengalaman pribadi.
Model Pembelajaran Menulis
Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 berdasarkan pendekatan genre teks. Artinya, pembelajaran dalam Kurikulum 2013 memuat Kompetensi Dasar (KD) yang didalamnya berorientasi pada teks sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Faktor lain untuk tercapainya pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan kurikulum 2013 adalah kemampuan guru dalam memilih model pembelajaran yang tepat.
Model-model pembelajaran yang dapat diterapkan guru dalam pembelajaran menulis ada berbagai macam jenis.
Model pembelajaran yang direkomendasikan kemendikbud di dalam Kurikulum 2013 seperti
- Discovery Learning/Inquiry.
- Pembelajaran Berbasis Masalah, dan
- Pembelajaran Berbasis Proyek
- strategi Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC),
- Student Team Achievement Division (STAD),
- Think Pair and Share (TPS).
Keseluruhan model dan strategi menulis di atas, masing-masing mempunyai karakteristik/kekhasan.
Oleh karena itu, dalam penerapannya guru dapat menyesuaikan dengan tujuan dan kondisi perkembangan peserta didik di sekolah masing-masing.
Baca: Ringkasan 7 Materi PPPK Kompetensi Profesional Bahasa Indonesia 2021
Demikian ringkasan 8 materi PPPK kompetensi profesional bahasa Indonesia 2021. Semoga bermanfaat.