Struktur Teks Laporan Hasil Observasi: Materi Pelajaran SMA SMK Kelas 10 Kurikulum Merdeka
paket-wisatabromo.com-Apa kabar Kalian? Buat Kalian Kelas 10 SMA SMK, pelajaran bahasa Indonesia kali ini akan mengajak Kalian Memahami Struktur Teks Laporan Hasil Observasi.
Struktur Teks Laporan Hasil Observasi ini perlu dipelajari sebagai kemampuan awal Kalian dalam menganalisis laporan hasil observasi.
Selain itu, pemahaman mengenai struktur teks laporan hasil Observasi dapat sebagai modal untuk menulis teks laporan hasil percobaan.
A.Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Secara umum, teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur berikut.
1. Pernyataan umum atau klasifikasi Bagian ini
Pernyataan umum ini berisi pembuka atau pengantar mengenai hal yang akan disampaikan, hal umum tentang objek yang akan dikaji, dan menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal tersebut.
Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal yang dibahas di bagian ini adalah nama ilmiah, klasiikasi umum binatang (serangga, mamalia, unggas, dll.), dan tempat hidup secara umum.
2. Deskripsi bagian
Bagian ini berisi penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagian dari objek. Contohnya, jika objek observasi adalah binatang, hal-hal yang dapat dibahas di bagian ini adalah bagian tubuh, pola makan, daur hidup, habitat, kebiasaan unik, dll.
3. Deskripsi manfaat atau kesimpulan
Bagian ini menjelaskan manfaat dari objek yang diobservasi, baik bagi manusia maupun alam secara umum.
B. Contoh analisis struktur teks laporan hasil observasi
Berikut ini disajikan teks Belalang Anggrek. Perlu kalian ketahui bahwa teks Belalang Anggrek ini merupakan teks laporan hasil observasi atau pengamatan.
Teman-teman, kali ini saya akan menyampaikan laporan hasil observasi yang telah dilakukan beberapa waktu lalu. Objek yang diobservasi adalah belalang anggrek. Pertama-tama, saya akan menyampaikan informasi umum terkait dengan belalang anggrek. Belalang anggrek atau Hymenopus Coronatus adalah salah satu jenis belalang sentadu atau belalang sembah yang hidup di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara lainnya. Seperti namanya, belalang ini memiliki bentuk dan warna yang menyerupai bunga anggrek.
Pada bagian berikutnya, saya akan menjelaskan ciri khas belalang anggrek yang terdiri atas bagian tubuh, bentuk tubuh, makanan, dan daur hidupnya.Bagian tubuh belalang anggrek terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen. Di bagian kepala terdapat mata majemuk, mulut, dan dua buah antena seperti benang. Seperti jenis belalang sentadu lainnya, kepala belalang anggrek dapat berputar 3600. Di bagian toraks terdapat tiga pasang kaki. Kaki depan belalang anggrek yang panjang dan kuat dilengkapi dengan duri dan capit. Belalang anggrek memiliki dua pasang sayap yang menutupi bagian abdomennya. Sayap depan berfungsi melindungi sayap belakang sehingga teksturnya lebih keras.
Ukuran tubuh belalang anggrek berbeda antara jantan dan betina. Panjang tubuh belalang anggrek jantan sekitar 2,5-3 cm, sedangkan betina 6-7 cm. Tubuh mereka berwarna putih dengan aksen merah muda lembut atau cerah. Beberapa belalang, bahkan berwarna benar-benar putih atau merah jambu. Namun, belalang anggrek dapat mengubah warna tubuhnya dalam hitungan sehari, bergantung pada kondisi lingkungan, seperti kelembapan dan kondisi cahaya.
Belalang anggrek merupakan predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa. Mereka memangsa serangga lain yang bertubuh lebih kecil, seperti jangkrik, capung, lebah, dan lalat. Belalang anggrek menggunakan bentuk dan warna tubuhnya untuk menarik perhatian mangsa. Saat mangsa mendekat, mereka akan menggunakan kaki depannya untuk menangkapnya. Belalang sembah hanya memangsa hewan yang masih hidup.
Belalang anggrek merupakan hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Fase hidupnya terdiri dari telur, nimfa, dan dewasa. Belalang betina dapat bertelur sampai 300 butir. Telur tersebut diletakkan dalam sarang berbentuk buih putih yang disebut ooteka.Ooteka lama-lama akan mengeras dan melindungi telur-telur dari panas dan hujan. Telur-telur tersebut membutuhkan waktu sekitar enam minggu untuk menetas. Saat menetas, nimfa belalang sembah sudah menyerupai belalang anggrek dewasa. Itulah mengapa belalang anggrek disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Sebagai penutup, saya akan menyampaikan manfaat belalang anggrek. Belalang anggrek berguna bagi manusia untuk membasmi hama berupa serangga. Karena keindahannya, belalang anggrek juga dijadikan peliharaan. Demikian laporan hasil observasi saya. Terima kasih atas perhatian teman-teman semua.(Sumber: Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas X SMASMK halaman 4-5)
C. Analisis Struktur Teks Laporan Hasil Observasi dalam Teks Belalang Anggrek
1. Pernyataan umum atau klasifikasi (paragraf 1)
Paragraf ini menyajikan informasi umum mengenai belalang anggrek, seperti nama ilmiah dan ciri-ciri umum.
2. Deskripsi bagian (Paragraf 2-5)
Paragraf-paragraf ini memberikan informasi lebih terperinci tentang belalang anggrek.
a. Paragraf 2 menjelaskan tentang bagian tubuh.
b. Paragraf 3 menjelaskan tentang bentuk dan warna tubuh.
c. Paragraf 4 menjelaskan tentang makanan belalang anggrek.
d. Paragraf 5 menjelaskan tentang daur hidup.
3. Deskripsi manfaat/simpulan (Paragraf 6)
Paragraf ini menyampaikan informasi tentang manfaat belalang anggrek sebagai pembasmi hama dan hewan peliharaan.
Baca: Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi: Begini Perbedaannya
Demikian pembahasan mengenai Struktur Teks Laporan Hasil Observasi. Semoga bermanfaat.