Membandingkan Penokohan Cerita Komik “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian Emas”

Membandingkan Penokohan Cerita Komik “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian Emas”

paket-wisatabromo.com-Kali ini saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia  bab 2 semester 1 untuk jenjang SMP dan MTs. Materi pertemuan berikutnya pada bab 2 ini adalah Membandingkan Penokohan Cerita Komik “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian Emas” Materi ini menyajikan perbedaan tokoh, persamaan tokoh, dan pesan pada kedua cerita komik tersebut.

Membandingkan Penokohan Cerita Komik “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian Emas”

Sebelum membandingkan penokohan cerita tersebut, sekarang bacalah terlebih dahulu kedua cerita komik berikut ini yang sudah ditampilkan dalam bentuk teksnya saja!

1. Cerita Kue-Kue Mao

Namaku Mao. Setelah berusaha keras, akhirnya aku diterima di sekolah Peri Juara.

Mao     : Sudah satu bulan sekolah berjalan, aku belum memiliki teman peri.

Piru      : Cling

Mao     : Semua berawal dari kesulitanku mengikuti pelajaran.

Piru      : Mao, apa yang kaulakukan? Kau pasti melupakan mantranya!

Maafkan aku. Hii…aw…kya…

Yari      : Dasar bodoh! Kau selalu membuat kekacauan! Mulai sekarang, jangan dekati dia. Nanti kita ketularan bodohnya.

Mao tertunduk sedih di bangkunya

Piru      : Aku menyukai bolumu. Lembut sekali! Aku juga suka teh hijau beku di siang terik waktu itu!  Coba baca ini, agar sihirmu tidak salah lagi. Pegang dengan mantap, putar perlahan.

Mao     : Ayam bakar memang paling pas setelah lelah belajar seharian! Cling… Aku memang peri bodoh. Besok dalam ulangan sihir, aku pasti gagal lagi.

Piru      : Tenanglah, Mao … kau hanya perlu terus berusaha. Kau bisa jadi peri makanan yang unik, lho.

Sejak saat itu, Mao lebih sering belajar. Meski terkadang masih salah, tetapi…  cling…cling…cling…cling…

Piru      : Sempurna, Mao! Akhirnya, kau menguasai mantra ini. Apa kubilang, kau pasti bisa! Sayang, aku tidak mendapat ayam bakar lagi.

Mao     : Siapa bilang? Ini ayam bakar untukmu. Terima kasih sudah membantuku selalu.

Piru      : Cling…Wah, sekarang kau adalah peri makanan yang berbakat!

Yari      : Ke mana Piru? Kau mau jadi sok jagoan, ya? Jauhi Mao atau kami semua akan menjauhimu!

Mao     : Hentikan! Jangan ganggu dia!!

Yari      : Wah, wah, peri bodoh bisa marah juga!

Mao     : Stoberi, blueberi, hilangkan semua rasa marah dan benci!

Piru      : Bisakah kau menciptakan lebih banyak lagi? Wah, enak sekali! Hmm, ini cokelat kesukaanku

Yari      : Teman-teman, hentikan! Kenapa kalian malah makan?!

Piru      : Tuh kan, benar. Kau bisa menjadi peri makanan yang hebat!

Sejak saat itu, Mao tidak pernah lagi sendiri.  Dan sebagai ganti makanan-makanan yang disihir Mao untuk mereka,……mereka semua membantu Mao belajar

2. Cerita Keberanian Emas

Emas tumbuh makin besar, tetapi ia selalu sendirian. Semua takut kepadanya karena mengetahui Emas adalah milik Raksasa. Suatu hari Raksasa akan menangkap dan memakannya. Tentu saja Emas merasa sedih. Namun, ia paling sedih setiap kali pulang ke rumah dan menemui ibunya.

Emas               : Aku pulang! Jangan sedih terus, Bu. Kita pasti bisa menemukan cara untuk mengalahkan raksasa itu. Aku tidak mau menjadi santapannya. Aku ingin terus tinggal bersama Ibu.

Ibu                   : Kau memang anakku yang paling berani.

Ibu pun meminta bantuan kepada seorang pertapa.

Pertapa           : Aku mengenal kebaikan dan kecerdasan Emas. Gunakanlah keempat benda ini untuk mengalahkan Raksasa. Tapi ingat, Emas harus percaya dan memiliki keberanian.

Ibu                   : Terima kasih, Tuan Pertapa!

Emas merasa heran ketika menerima empat kantong itu.

Emas               :Aku pasti akan kembali, Bu.

Namun, ia bertekad untuk percaya. Dengan penuh keberanian, ia bermaksud untuk mengalahkan raksasa.

Raksasa           : Emas, di manakah kamu? Kemarilah, aku akan memakanmu!

Emas               : Tidak semudah itu!

Raksasa           : Argh! Apa ini? Anak bodoh, kemarilah! Percuma saja kau berlari, aku akan memakanmu!

Emas               : Coba saja, aku tidak takut!

Raksasa           : Dasar bebal! Berani-beraninya kau melukaiku! Akan kutangkap dan kumakan habis kau, gadis bodoh! Huahaha, jangan coba-coba lari lagi. Kemarilah, aku tak sabar untuk memakanmu!

Emas               :  Gawat! Mengapa ia belum menyerah juga? Aku pasti bisa! Aku berjanji bahwa aku pasti kembali.

Raksasa           : Hahaha, sudah cukup, gadis bodoh? Kemarilah, waktunya aku memakanmu!

Emas               : Hiyaaa!

Raksasa           : Argh

Emas               : Aku Pulang! Ibu aku berhasil! Aku kembali.

Emas pun hidup damai dan bahagia bersama ibunya. Namun, tak hanya itu, kabar keberhasilan Emas tersebar ke seluruh desa. Teman-teman Emas merasa kagum dan bangga. Kini Emas tak pernah sendirian lagi. Ia memiliki banyak teman.

Membandingkan Penokohan Cerita Komik “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian Emas”
A. Perbedaan Tokoh

Apa yang membedakan versi komik ini dari versi “Timun Mas” yang asli? Pembeda dari keduanya adalah tokoh, permasalahan dan penyelesaian masalah tokoh, Serta sifat atau karakter tokohnya.

Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga perbedaan tersebut.

Tokoh protagonis dalam cerita “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian Emas.”

1. Nama tokoh “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian Emas.”

Nama tokoh “Kue-Kue Mao” adalah Mao, dan pada cerita “Keberanian Emas” adalah Emas.

2. Permasalahan yang dihadapi oleh tiap protagonis dalam cerita “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian Emas.”

Permasalahan Mao adalah Sulit mengikuti pelajaran dan Mao selalu diejek Yari. Sedangkan permasalahan Emas adalah Menjadi makanan Raksasa, dan selalu dikejar Raksasa

3. Penyelasaian masalah Tokoh

Mao mau belajar, baik dengan Piru ataupun belajar sendiri. Emas melawan Raksasa dengan kantung-kantung pemberian pertapa.

Dalam menyelesaikan masalah tentu saja ada keterlibatan pihak lain yang membantu protagonist. Mao dibantu Piru, Emas dibantu Ibu dan pertapa.

4. Sifat dan perilaku tiap protagonis dalam cerita “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian Emas.”

Sifat Mao adalah Mau belajar, bekerja keras, dan tekun. Sedangkan Emas adalah Berani dan pantang menyerah

B. Persamaan dalam cerita “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian Emas.”

1. Keduanya sama-sama menampilkan tokoh cerita yang berusaha untuk mengatasi permasalahannya.

2. Kedua cerita tersebut menggunakan nama tokoh protagonis sebagai judul cerita. Dalam cerita “Kue-Kue Mao” adalah Mao,  dan pada cerita “Keberanian Emas.” adalah Emas.

3. Dalam kedua cerita tersebut terdapat tiga jenis tokoh, yaitu tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh pembantu.

Tokoh protagonis dalam cerita “Kue-Kue Mao” adalah Mao, tokoh antagonisnya adalah Yari, dan tokoh pembantunya adalah Piru dan teman-temannya.

Sedangkan tokoh protagonis pada cerita “Keberanian Emas” adalah Emas, tokoh antagonisnya adalah Raksasa, dan tokoh pembantunya adalah Ibu dan Pertapa.

4. Dalam kedua cerita tersebut digunakan alat untuk menyelesaikan masalah.

Alat yang digunakan dalam cerita “Kue-Kue Mao” berupa Mantra dan alat yang digunakan dalam cerita “Keberanian Emas” adalah kantung-kantung

C. Pesan

Pesan yang ingin disampaikan oleh cerita rakyat tersebut adalah keburukan dan kejahatan harus musnah. Kebaikan harus ditegakkan dan diabadikan.

Baca:

1. Mengenal Teks Naratif: Pengertian, Contoh, dan Menjawab Pertanyaannya-Unduh

2. Telaah Alur Cerita: Bola-Bola Waktu-Unduh

3. Telaah Tokoh dan Karakter:  “Kue-Kue Mao”-Unduh

4. Majas Sarkasme dalam Cerita Kue-Kue Mao-Unduh

5. Telaah Majas Sarkasme dalam Cerita Kue-Kue Mao-Unduh

Demikianlah pembahasan mengenai Membandingkan Penokohan Cerita Komik “Keberanian Emas” dan “Timun Mas.” Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *