Telaah Alur Cerita: Bola-Bola Waktu

Telaah Alur Cerita: Bola-Bola Waktu

paket-wisatabromo.com-Kali ini saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia  bab 2 semester 1 untuk jenjang SMP dan MTs. Materi pertemuan berikutnya pada bab 2 ini adalah Telaah Alur Cerita: Bola-Bola Waktu.Telaah ini terdiri atas telaah alur atau plot.

Telaah Alur cerita

Sebelum melakukan telaah alur cerita, baiklah diingat lebih dahulu pengertian, bagian, dan macam-macam alur. Hal ini dilakukan supaya kalian lancar dalam telaah alur cerita, hhususnya telaah alur cerita Bola-Bola Waktu.

Pengertian Alur

Alur cerita adalah elemen intrinsik yang penting pada teks naratif. Biasanya, alur cerita menggambarkan cara seorang tokoh mengatasi masalah yang dihadapinya.

Cara seorang tokoh menyelesaikan masalahnya dapat menghadirkan ketegangan pada cerita serta jalan cerita yang tak terpikirkan oleh pembaca.

Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana kejadian terjadi). Sedangkan timbulnya pertentangan, dan penyelesaian atau akhir cerita, kemudian terbentuklah rangkaian cerita ini disebut alur.

Alur adalah unsur intrinsik berisi jalinan suatu peristiwa dalam cerita. Dapat juga dikatakan bahwa alur adalah rangkaian cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita.

Mula-mula, alur dikaitkan dengan unsur cerita atau pencerita. Kemudian, berkembang sebagai akibat logis dari berbagai unsur secara kompleks.

Pengertian lain dari alur adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang sambung-menyambung dalam suatu cerita.

Dengan demikian, alur merupakan suatu jalur lintasan atau urutan suat peristiwa yang berangkai sehingga menghasilkan suatu cerita.

Pengarang mengkomunikasikan ceritanya melalui tokoh-tokohnya. Tokoh ini melaksanakan peran masing-masing sehingga timbul situasi konflik. Adanya alur disebabkan oleh terbentuknya kekuatan-kekuatan yang terjadi karena adanya problema yang perlu.

Kaliansudah tahu, kan istilah lain dari alur? Istilah lain dari alur adalah plot, yaitu cara pengarang menjalin kejadian-kejadian secara beruntun dengan memperhatikan hukum sebab-akibat sehingga merupakan kesatuan yang padu, bulat, dan utuh.

Bagian Alur atau Polt

Plot suatu cerita narasi biasanya terbagi atas lima bagian, lho. Kelima bagian itu menurut S. Suharianto berikut ini.

a. Pemaparan atau pendahuluan

Pemaparan atau pendahuluan yaitu bagian cerita tempat pengarang mulai melukiskan suatu keadaan yang merupakan awal cerita.

b. Penggawatan

Sedangkan, penggawatan adalah bagian yang melukiskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita mulai bergerak. pada bagian ini secara bertahap terasa adanya konflik dalam cerita. Konflik itu dapat terjadi antartokoh, antartokoh dengan masyarakat sekitar, atau tokoh dengan hati nuraninya sendiri.

c. Penanjakan

Berikutnya adalah penanjakan. Penanjakan adalah bagian cerita yang melukiskan konflik-konflik tadi mulai memuncak.

d. Puncak atau klimak

Untuk klimak adalah bagian cerita yang melukiskan peristiwa mencapai puncaknya. Bagian ini dapat berupa bertemunya dua tokoh yang sebelumnya saling mencari, atau dapat pula berupa terjadinya perkelahian antara tokoh-tokoh yang sebelumnya digambarkan saling mengancam.

e. Peleraian

Sedangkan peleraian adalah bagian cerita tempat pengarang memberikan pemecahan masalah dari semua peristiwa yang telah terjadi dalam cerita atau pada bagian-bagian sebelumnya.

Macam-macam Alur

Nah, selanjutnya alur itu ada tiga macam, lho, ya. Ini perlu kamu ingat. jika kamu ingat macam alur, maka kamu akan dengan mudah mengikuti jalan cerita suatu teks narasi.

Di dalam buku S. Suharianto, alur ada dua tinjauan, yaitu alur menurut susunannya dan alur menurut jenisnya.

Berikut ini adalah macam alur menurut susunannya.  macam-macam alur menurut susunannya ada tiga, itu yang perlu kamu ingat.

a. Alur lurus

Alur lurus terjadi jika peristiwa demi peristiwa dirangkai secara urut. kamu dapat memahaminya dengan gambaran sebagai berikut, peristiwa a,b,c, …..n. gampangkan? Peristiwa a.dirangkai dengan peristiwa b, peristiwa c, terus sampai peristiwa terakhir.

b. Alur sorot balik

Sedangkan untuk alur sorot balik, biasanya dirangkai  dari peristiwa sekarang saat ini ke masa lampau. Ups, kamu jangan bingung. Lihatlah gambarannya, peristiwa c, b, a. Jadi, peristiwa c itu peristiwa akhir, terus dirangkai ke peristiwa awal, pada b dan a.

c. Alur gabungan

Untuk alur gabungan, gampang koq. Kamu tinggal mengenali alur lurus dan alur sorot balik, kemudian dalam cerita itu, keduanya ada dan membentuk satu kesatuan cerita utuh.

Selanjutnya, berikut ini adalah pembagian alur menurut jenisnya. Menurut S. Suhariyanto, alur menurut jenisnya dibagi dua, yaitu alur rapat dan alur renggang.

Untuk alur rapat, kamu dapat memahaminya melalui alur utama, kalaupun ada alur pembantu, maka alur pembantu itu semata-mata untuk mendukung alur utama.

Sedangkan, alur renggang yaitu adanya alur utama yang diikuti alur pembantu tetapi alur pembantu tidak mendukung alur utama alias alur pembantu itu renggang dengan alur utama.

Telaah Alur Cerita “Bola-Bola Waktu”

Cermati cerita “Bola-Bola Waktu” berikut ini.

Bola-Bola Waktu

Oleh Rakhma Subarna

Ivan menendang kerikil di jalan dengan kasar hingga terpelanting berhamburan. Debu mengepul dari kerikil-kerikil itu. Lagi-lagi ia dijadikan bahan tertawaan! Ini semua gara-gara kue basah Ibu! Setiap hari Ivan harus bangun pukul setengah empat pagi dan membantu Ibu membuat aneka kue basah.

Ivan juga harus pergi lebih pagi untuk mengantarkan kue-kue itu ke beberapa warung menuju sekolah. Hal yang paling memalukan, Ivan menitipkan kue itu juga di kantin sekolah! Ketika Fiam, anak paling usil di kelasnya tahu, ia segera mengejek Ivan.

Dan begitu Fiam memulai, julukan “tukang kue” untuknya pun langsung diikuti teman-teman sekelas. Seolah belum cukup memalukan, bangun pagi dan rasa lelah bekerja sejak subuh membuat Ivan sering tertidur saat pelajaran.

“Wah, tukang kue mau alih profesi jadi tukang tidur,” ejek Fiam yang memancing tawa sekelas. Ivan masih menendang kerikil-kerikil itu. “Aku tidak mau lagi!” teriak Ivan dalam hatinya. “Aku tidak mau lagi berjualan kue.

Dan Aku ingin menjadi anak SMP yang keren dan dikagumi oleh teman-temanku!” “Kau yakin?” Ivan menengok. Seorang pria berkerudung hitam memandangnya.

Bibir pria itu tersenyum ramah. Di meja di hadapannya tergeletak aneka bola warnawarni. Ivan memandang pria itu sambil mengerutkan alisnya. Apakah dia peramal? tanya Ivan dalam hati.

“Kau ingin melihat apa yang terjadi apabila kau berhenti berjualan kue?” Ragu-ragu, Ivan mengangguk. Ia lalu mengambil bola merah yang disodorkan pria itu. Seketika, tubuhnya terasa ringan, dunia di sekitarnya berputar.

Ivan terkesiap. Ia terbangun di sebuah kamar yang terasa asing. Dengan heran, ia menatap Nina dan Danu, adiknya. Mengapa mereka tidur di sini?

Ivan menatap sekeliling. Kamar itu sempit, pengap, dan terutama sangat berantakan! Barang-barang miliknya tergeletak di mana saja, sementara tumpukan buku koleksi Nina dan mainan Danu memenuhi sudut-sudut kamar.

“Pukul 06.00? Aku terlambat untuk membuat kue!” Ivan segera berdiri dan keluar kamar. “Kamu sudah bangun, Van?” suara Ibu menyapanya. Mata Ivan membelalak lebar melihat kerut-kerut yang bertambah di wajah Ibu dan kelelahan yang tergambar jelas di sana. “Syukurlah. Ibu pergi dahulu, ya. Jangan lupa, antar adik-adikmu ke sekolah.”

Ivan termangu. Ia menatap sosok Ibu yang membawa kotak-kotak berisi aneka kue basah. Jadi, tampaknya mereka masih berjualan kue basah.

Hanya, kali ini, Ibu tidak meminta bantuannya.  Akhirnya, Ivan terbebas dari tugasnya! Lalu, di mana Ayah? Biasanya Ayah yang mengantar Ibu untuk pergi berjualan. Ivan memandang ke sekeliling ruangan.

Saat itulah Ivan menatap sebuah foto berbingkai hitam di dekat meja makan. Di dalamnya, wajah lelah ayahnya tersenyum ramah.

“Van, nanti siang jangan lupa latihan basket, ya. Minggu depan kita lawan SMP Bina Bangsa.” Ivan hanya mengangguk lesu. Sekarang ia tahu, ia berada di tahun 2022.

Tidak ada lagi teman-teman sekelas yang mengejeknya. Malah bisa dikatakan, ia memiliki cukup banyak teman.

Nilai-nilainya bukan yang terbaik, tetapi bukan pula yang paling jelek. Ia berhasil masuk tim basket selama dua tahun berturut-turut.

Semua tampak sempurna. Namun, mengapa Ivan menyesal berada di tahun ini? Tadi pagi ia mengetahui bahwa ayahnya tidak lagi bersama mereka.

Ayah meninggal karena sakit. Kata Ibu, Ayah sering mengabaikan sakit yang dideritanya dan berkeras membantu Ibu. Ayah bahkan menolak tawaran Ibu untuk membayar seorang pekerja. Ayah ingin hasil penjualan kue ditabung untuk biaya kuliah Ivan nanti.

“Hai, Van! Apakah Ibumu sudah sembuh? Mamaku ingin pesan kue basah untuk arisan, tetapi Ibumu bilang ia sedang tidak enak badan.”

Perkataan Hario menyadarkan Ivan lagi dari lamunannya. Ivan menunduk. Ia teringat wajah menua dan lelah ibunya tadi pagi, bahkan Ibunya tidak mengatakan kepadanya bahwa ia sedang sakit.

Ivan menelengkupkan kepala di atas meja. Andai saja penyesalan bisa memutar kembali waktu, ia lebih memilih membantu kedua orang tuanya berjualan kue.

Matanya terasa panas. Kepalanya terasa berputar. Ivan mengerjap. “Van, kamu nggak apa-apa, Van?” suara Hario terdengar cemas dan makin jauh. Lalu segalanya gelap.

Seseorang mengguncang tubuhnya lembut. “Ivan, bangun, Nak.” Ivan memicingkan mata. Ia mengenal suara tegas tetapi lembut itu.

“Ayah! Syukurlah!” Ivan segera tersadar dan memeluk ayahnya erat. “Wah, wah, wah …! Tadi kamu mimpi buruk, ya?”

Pagi masih gelap saat Ivan melihat ke luar jendela. Ivan tahu ia harus bangun lebih pagi karena mereka mendapat pesanan kue untuk acara pernikahan dan rapat di kantor RW.

Memikirkan pesanan kue itu, Ivan melompat dari tempat tidur dengan penuh semangat. “Ayah, Ibu, tahu nggak? Kue-kue basah buatan Ibu ini banyak yang suka, loh!” cerita Ivan. Untuk sesaat, Ayah dan Ibu saling memandang dan menyimpan senyum geli.

Mungkin mereka heran melihat Ivan yang tak lagi menggerutu dan malas-malasan saat membantu. “Eih, aku serius loh ini,” tambah Ivan lagi melihat reaksi kedua orang tuanya.

Ayah tergelak. Ia mengusap kepala Ivan dengan lembut, “Tentu saja kami tahu, ini kan resep warisan turun-temurun!”

Tepat pukul 05.00, kue-kue basah nan cantik telah siap. Harum manis kue memenuhi rumah. Meski lelah, Ivan merasa bangga melihat kue-kue yang baru ditatanya.

Rasanya ia makin mahir menata kue-kue ini.  “Van, tolong masukkan setiap jenis ke dalam kotak untuk pesanan kawinan dan Pak RW, ya.

Biar Ayah yang menyiapkan untuk dibawa ke pasar. Ibu mau membuat sarapan dahulu sebelum adik-adikmu bangun,” kata Ibu. Ivan mengangguk.

Saat memasukkan kue-kue ke dalam setiap kotak, sebuah ide melintas dalam benaknya. Masih ada 30 menit sebelum ia harus bersiap ke sekolah. Ivan mengambil selembar kertas, lalu segera menggambar sebuah kotak berisi aneka kue cantik.

“Camilan Cantik Akhir Minggu,” begitu Ivan memberi judul gambar tersebut. Di bagian bawah gambar, Ivan menulis, “Untuk pemesanan, hubungi Ivan – kelas VII B.”

Telaah Alur Bola-Bola Waktu

Berikut ini adalah telaah alur cerita “Bola-Bola Waktu”. Penyajian telaah alur ini dipaparkan tahapan alur yang meliputi bagian awal, tengah, dan akhir.

1. Bagian Awal

a. Merasa malu berjualan kue

b. Merasa lelah karena harus membantu membuat kue

c. Merasa kesal/marah karena selalu diejek teman-teman sekelas

d. Keinginannya: menjadi anak SMP yang keren dan dikagumi.

2. Bagian Tengah

1) Bertemu peramal

2) Pergi ke masa depan

3) Ikut berjualan kue

3. Bagian Akhir

Ia mengubah dirinya, merasa bangga dengan kue buatan orang tuanya, dan ikut menerima pesanan untuk temantemannya.

Jadi, alur yang digunakan di dalam cerita Bola-Bola Waktu adalah alur lurus atau maju. Karena, cerita tersebut menyajikan peristiwa demi peristiwa dirangkai secara urut dari peristiwa awal puncak, dan peristiwa akhir.  Peristiwa awal  dirangkai dengan peristiwa tengah, terus sampai peristiwa terakhir.

Baca:

1. Mengenal Teks Naratif: Pengertian, Contoh, dan Menjawab Pertanyaannya-Unduh

2. Telaah Tokoh dan Karakter:  “Kue-Kue Mao”-Unduh

3. Telaah Tokoh dan Karakter:  “Kue-Kue Mao”-Unduh

4. Majas Sarkasme dalam Cerita Kue-Kue Mao-Unduh

5. Telaah Majas Sarkasme dalam Cerita Kue-Kue Mao-Unduh

6. Membandingkan Penokohan Cerita Komik “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian Emas”-Unduh

Demikianlah sajian Telaah Alur Cerita: Bola-Bola Waktu. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *