Argumentasi dan Persuasi : Inilah Cara Membedakannya yang Mudah

Argumentasi dan Persuasi : Inilah Cara Membedakannya yang Mudah

paket-wisatabromo.com- Argumentasi dan persuasi : inilah cara membedakannya yang mudah merupakan bagian dari materi jenis teks persuasi.

Materi ini diperuntukan bagi peserta didik SMP MTs kelas 8 semester 2.

Berdasarkan Kurikulum 2013, argumentasi dan persuasi : inilah cara membedakannya yang mudah ini tergolong ke dalam aspek pengetahuan.

Aspek pengetahuan adalah aspek yang ada di dalam materi pembelajaran untuk menambah wawasan peserta didik di suatu bidang.

Dari sisi pengetahuan bahasa, materi argumentasi dan persuasi : inilah cara membedakannya yang mudah ini tergolong ke dalam aspek berbahasa yang reseptif.

Aspek berbahasa reseptif adalah kemampuan untuk memahami bahasa lisan tulis yang didengar atau dibaca.

Peserta didik SMP MTs kelas 8 semester 2 diharapkan dapat menguasai materi ini.

Pada umumnya, penguasaan terhadap suatu materi itu ditandai dengan perolehan nilai minimal mencapai KKM.

Untuk membantu peserta didik SMP MTs kelas 8 semester 2 ini, pada kesempatan yang baik ini akan dibahas mengenai argumentasi dan persuasi : inilah cara membedakannya yang mudah. Semoga bisa dimanfaatkan untuk bahan belajar, ya.

Berdasarkan Standar Kompetensi Dasar Tingkat SMP MTs, ruang lingkup bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra.

Komponen tersebut  meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu:

  • menyimak/mendengarkan;
  • berbicara
  • membaca
  • menulis.

Sedangkan tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia agar peserta didik memiliki kemampuan untuk sebagai berikut.

1. Mampu berkomunikasi dengan efektif dan efisien sesuai
etika yang berlaku baik secara lisan maupun tertulis.

2.Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara;

3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk
berbagai tujuan.

4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial;

5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperluas budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; dan

6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Depdiknas, 2006: 38).

Argumentasi dan Persuasi : Inilah Cara Membedakannya yang Mudah

Menurut Nursisto (1999:37) ada lima jenis karangan, yaitu narasi,
deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.

Meskipun ada lima jenis karangan, pada hakikatnya hampir tidak ada satu jenis karangan pun yang betul-betul murni.

Ada tulisan yang betul-betul naratif karena di dalamnya mungkin tetap terkandung unsur eksposisi atau deskripsi.

Demikian juga pada tulisan argumentasi, argumentasi adalah tulisan yang ingin mempengaruhi pembaca dengan bukti-bukti atau argumen yang kuat.

Bagaimana bisa meyakinkan kalau tidak memberikan penjelasan terlebih dahulu? Bagian yang menjelaskan itulah tergolong sebagai eksposisi.

Pengertian Argumentasi dan Persuasi

Argumentasi adalah karangan yang berusaha memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.

Jadi, argumentasi pasti memuat argumen, yaitu bukti dan alasan yang dapat meyakinkan orang lain bahwa pendapat kita memang benar.

Persuasi adalah jenis karangan yang disamping mengandung alasan-alasan dan bukti atau fakta.

Selain itu, persuasi mengandung ajakan atau himbauan untuk mempengaruhi pembaca agar mau menerima dan mengikuti pendapat atau kemauan penulis.

Perbedaan Argumentasi dan Persuasi

Seringkali sulit dibedakan antara tulisan persuasi dan tulisan argumentasi.

Keraf (2007:119) menyatakan bahwa persuasi bertolak dari kepercayaan terhadap orang yang diajak bicara dan sebaliknya, maka terdapatlah garis singgung antara argumentasi dan persuasi.

Garis singgung tersebut, banyak orang beranggapan bahwa persuasi merupakan sinonim atau istilah yang mempunyai makna yang sama dengan argumentasi.

Namun, bagaimanapun juga antara kedua istilah itu terdapat perbedaan yang jelas, perbedaan keduanya adalah sebagai berikut.

1. Pembuktian Persetujuan

Ciri khas argumentasi adalah usaha membuktikan suatu kebenaran sebagai mana digariskan dalam proses penalaran  penulis.

Argumentasi juga suatu proses untuk mencapai suatu kesimpulan.

Sebaliknya, persuasi adalah keahlian untuk mencapai suatu persetujuan atau kesesuaian kehendak penulis.

Ia merupakan suatu proses untuk meyakinkan orang lain supaya orang itu menerima apa yang diinginkan penulis.

Jadi, argumentasi itu sekedar membuktikan pada pembaca sementara persuasi dengan sengaja membujuk pembacannya.

2. Sasaran Proses Berpikir

Sasaran proses berpikir dalam argumentasi adalah kebenaran mengenal subjek yang diargumentasikan.

Sementara itu, sasaran proses berpikir dalam persuasi adalah pembaca, yaitu usaha bagaimana merebut kesepakatan dari
para pembaca tentang suatu hal.

Baca:

Maka, persuasi memerlukan suatu analisis yang cermat siapa sasaran tulisannya dengan seluruh situasi yang ada.

Sementara itu,argumentasi memerlukan analisis yang cermat mengenai fakta-fakta yang ada untuk membuktikan kebenaran itu.

Argumentasi mensyaratkan berfokus pada apa yang dibicarakan itu memang benar tanpa melihat siapa pembacanya.

Sementara, persuasi melihat siapa pembacannya (latar belakang
kehidupannya, kebiasaan sehari-hari, kepercayaan) agar bisa mempengaruhi pembaca secara lebih baik.

3. Jumlah Fakta

Menyangkut jumlah fakta yang digunakan, dalam argumentasi semakin banyak fakta semakin kuat pula kebenaran yang dipertahankan.

Sebaliknya, dalam persuasi fakta dipergunakan seperlunya saja. Bila sudah merasa cukup tidak perlu menggunakan fakta lain (Narudin, 2009:84).

4. Tujuan

Tujuan karangan argumentasi adalah untuk mengubah atau mempengaruhi pikiran pembaca.

Selain itu, argumentasi bertujuan  mengubah sikap dan  pandangan pembaca sehingga mereka menyetujui pendapat
dan keyakinan kita.

Tujuan karangan persuasi adalah untuk mempengaruhi dan mengubah sikap, atau menghimbau pembaca agar secara sukarela melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak penulis.

Hal ini disertai dengan kesadaran dan dilandasi oleh pengertian untuk mempengaruhi sikap seseorang (pembaca), diperlukan alasan dan bukti nyata sehingga pembaca mempercayai penulis.

5. Karakter Kalimat dalam Judul

Dalam argumentasi, kalimat dalam judul karangan berkarakter memerlukan pembuktian.

Contoh:  Program Transmigrasi menyejahterakan rakyat.

Dalam persuasi, kalimat dalam judul berkarakter membujuk atau mengajak.

Contoh: Berhenti Merokok Menyehatkan Paru-Paru Anda

Demikianlah pembahasan mengenai argumentasi dan persuasi : inilah cara membedakannya yang mudah. semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *