Aturan Penulisan Puisi Rakyat dan Contohnya yang Tepat
paket-wisatabromo.com -Hai kamu-kamu yang suka baca dan tulis puisi, ini lho ada aturan penulisan puisi Rakyat dan contohnya yang tepat Ikutin, Yuk. Hayo.
Aturan penulisan puisi rakyat dan contohnya yang tepat ini perlu lho untuk diperhatikan. Sehingga kamu dapat membuat puisi rakyat dengan benar.
Apa yang dapat kamu bayangkan jika diminta membuat puisi rakyat sedangkan kamu tidak tahu aturannya? Bingung bukan? Pasti bingung dong.
Oleh karena itu, kamu harus tahu aturan penulisan puisi rakyat sebelum kamu menulisnya. Tul kan?
Nah, kamu akan aku ajak memahami aturan penulisan puisi rakyat yang tepat sehingga kamu bisa membuatnya dengan mudah. Oke?
Aturan Penulisan Puisi Rakyat yang Tepat untuk Diketahui
Kamu masih ingat puisi rakyat itu apa saja? Ingat dong, pantun yang paling populer di masyarakat, kemudian syair yang berasal dari Arab. Kemudian gurindam yang terkenal dengan gurindan 12 Raja Ali Haji.
Berikut ini adalah aturan penulisan puisi rakyat yang meliputi pantun, syair, dan gurindam.
Aturan penulisan pantun
Pengertian pantun yaitu jenis puisi lama yang setiap baitnya terdiri dari empat baris. Sedangkan aturan penulisannya sebagai berikut.
1. Membuat topik atau tema
Ups, tema dalam penulisan pantun merupakan hal yang sangat penting, lho, maka jangan abai ya.
Hal ini karena dengan tema pantun-pantun yang dibuat oleh kamu-kamu akan lebih terarah kepada sesuatu maksud yang diharapkan.
Jika menggunakan tema yang sempit kita akui memang sedikit mengekang kreativitas peserta didik dalam menulis pantun.
Oleh karena itu, pendidik harus lebih bijaksana dalam memilih tema yang mengandung atau mencakup berbagai permasalahan keseharian.
Tema yang cocok diberikan misalnya saja berkaitan dengan masalah politik, sosial budaya, percintaan, dan kehidupan keluarga.
2. Membuat isinya
Untuk membuat isi pantun harus diingat bahwa pantun terdiri atas empat baris.
Dua baris pertama sampiran dan dua baris berikutnya ialah isi. Jadi, soal sampiran tersebut dapat disusun dalam dua baris kalimat, yang setiap baris kalimatnya terdiri
3. Membuat Sampiran
Sebuah pantun yang baik, suku akhir kata kedua sampiran pertama bersajak dengan suku akhir kata kedua dari isi yang pertama.
Apalagi suku akhir kata keempat dari sampiran pertama seharusnya bersajak dengan suku akhir kata keempat isi pertama.
Karena di sinilah nilai persajakan dalam pantun itu yaitu baris pertama sama dengan baris ketiga dan baris kedua sama dengan baris keempat.
terdiri atas empat perkataan dan berkisar antara 8 sampai 12 suku kata.
Langkah-langkah membuat pantun
Mau tahu langkah membuat pantun? Ini lho langkahnya. Langkah penulisan pantun yaitu
1. Menentukan tema
2. Buat dua baris, baris 3 dan 4 untuk isi pantun
3. Perhatikan suku kata akhir isi pantun
4. Buat dua baris sampiran pantun
Contoh Pantun yaitu
Pagi-pagi menanam kembang
Disiram selalu setiap hari
Ayah ibumu membanting tulang
Buktikan suksesmu di hari nanti
Aturan Penulisan Syair
Sedangkan aturan penulisan syair sebagai berikut.
1. Setiap bait terdiri atas empat baris.
2. Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-14 suku kata.
3. Semua barisnya adalah isi
4. Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) adalah a-a-a-a.
5. Syair tidak mempunyai sampiran, layaknya pantun.
6. Makna dari syair ditentukan oleh bait-bait selanjutnya.
7. Bahasa pada syair berbentuk kiasan.
Berikut ini adalah Contoh Syair
Pada zaman dahulu kala
Tersebutlah sebuah cerita
Sebuah negeri yang aman sentosa
Dipimpin sang raja nan bijaksana
Negeri bernama Pasir Luhur
Tanahnya luas lagi subur
Rakyat teratur hidupnya makmur
Rukun raharja tiada terukur
Raja bernama Darmalaksana
Tampan rupawan elok parasnya
Adil dan jujur penuh wibawa
Gagah perkasa tiada tandingnya.
Aturan Penulisan Gurindam
Berikut ini adalah aturan penulisan gurindam
1. Gurindam harus terdiri dua baris dalam satu bait.
2. tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.
3. tiap baris memiliki rima sama/bersajak AA,BB,CC,dan seterusnya.
4. merupakan satu kesatuan yang utuh.
5. baris pertama memiliki soal, masalah dan penyajian.
6. baris kedua berisi jawaban akibat dan masalah/penyajian pada baris pertama.
Berikut ini adalah Contoh Gurindam
Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiada jemu.
Berikut ini adalah contoh gurindam lainnya
Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.
Baca: Pedoman Mudah Menulis Gurindam dan Contohnya yang Perlu Diketahui
Demikianlah pembahasan mengenai aturan penulisan puisi Rakyat yang tepat untuk diketahui. Semoga bermanfaat, ya.