Bentuk Kata Menurut Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia

Bentuk Kata Menurut Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia

paket-wisatabromo. com- Dalam pemakaian bahasa sehari-hari, masyarakat umum maupun masyarakat bahasa telah menggunakan berbagai bentuk kata sebagai alat komunikasi baik tulis maupun lisan.

Seperti telah diketahui bahwa bentuk kata merupakan bagian dari morfologi atau ilmu tata bentuk kata. Namun, perlu dicermati lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai bentuk kata menurut seri penyuluhan bahasa Indonesia terbitan pusat bahasa tahun 2015.

Bahasa sebagaimana kita ketahui mempunyai dua aspek, yaitu aspek bentuk dan aspek makna.

Aspek bentuk merujuk pada wujud audio atau wujud visual suatu bahasa. Wujud audio dapat kita ketahui dari bunyi-bunyi bahasa yang kita dengar.

Sedangkan wujud visual berupa lambang-lambang bunyi bersistem yang tampak jika bahasa itu dituliskan.

Sementara itu, aspek makna merujuk pada pengertian yang ditimbulkan oleh wujud audio atau wujud visual bahasa itu.

Bentuk Kata Menurut Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia

Selaku pemakai bahasa, kita harus mengetahui bahwa bentuk kata dalam bahasa Indonesia bentuk kata itu terdiri atas dua macam, yaitu kata dasar dan kata bentukan. Berikut ini penjelasannya.

A. Kata Dasar

Kata dasar merupakan suatu kata yang utuh dan belum mendapat imbuhan apa pun. Dalam proses pembentukan kata, kata dasar dapat diartikan sebagai kata yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas.

Dalam pengertian ini, kata dasar lazim pula disebut sebagai bentuk dasar, kata asal, dan ada pula yang menyebutnya sebagai dasar kata.

Terkait dengan itu, untuk menghindari penyebutan yang berbeda-beda, dalam artikel ini kata yang menjadi dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas disebut kata dasar.

Kata dasar selain dapat digunakan sebagai dasar bagi bentukan kata lain yang lebih luas, dapat pula digunakan tanpa ditambah dengan imbuhan apa pun.

Kalimat berikut, misalnya, dibentuk dengan menggunakan kata dasar seluruhnya.

Tadi siang Mawar pergi ke kampus.

Kalimat tersebut terdiri atas enam kata, yaitu

(a) tadi, (b) siang, (c) Mawar, (d) pergi, (e) ke, dan (f) kampus.

Contoh kalimat lainnya

1. Buah apel Ibu Mawar sudah laku satu kilogram.

(Kalimat tersebut dibentuk oleh 8).

2. Bangun tidur Mawar langsung mandi dan sikat gigi di kamar mandi.

(kalimat tersebut dibentuk oleh 11).

3. Ibu Mawar sangat rajin bangun tengah malam untuk salat malam sendiri.

(Kalimat tersebut dibentuk oleh 11 kata).

4. Masyarakat harus tahu bahwa mudik pada hari raya Idul Fitri  dan hari libur tidak boleh. 

(Kalimat tersebut dibentuk oleg 11 kata).

5. Jika masyarakat patuh pada tata tertib pemerintah maka Covid-19 segera hilang dari negara Indonesia.

(Kalimat tersebut dibentuk oleg 14 kata).

Berdasarkan contoh-contoh di atas, kata-kata yang membentuk kalimat di atas seluruhnya berupa kata dasar.

Kata-kata seperti itu dan beberapa kata lain yang tergolong sebagai kata dasar sudah diketahui dan sudah tersimpan di dalam memori para pengguna bahasa.

Oleh karena itu, jika akan digunakan, kata-kata seperti itu tinggal dikeluarkan dari memori atau ingatan.

Dengan demikian, dalam berbahasa tidak ada masalah jika informasi yang disampaikan seluruhnya dinyatakan dalam bentuk kata dasar.

B. Kata Bentukan

Berbeda dengan itu, kata bentukan merupakan kata yang sudah dibentuk dari kata dasar dengan menambahkan imbuhan tertentu.

Kata bentukan seperti ini lazim pula disebut dengan beberapa istilah yang berbeda-beda, misalnya ada yang menyebutnya sebagai kata turunan, kata berimbuhan, dan ada pula yang menyebutnya kata jadian.

Sehubungan dengan itu, untuk menghindari penggunaan istilah yang berbeda-beda, dalam artikel ini istilah yang digunakan adalah kata bentukan.

Masalah yang akan dibahas lebih lanjut pada bagian berikut adalah kata bentukan karena bentuk kata yang berupa kata bentukan ini relatif kompleks dan banyak masalah.

Kata bentukan seperti yang sudah disinggung pada bagian sebelumnya, kata bentukan dalam penggunaan bahasa relatif banyak masalah.

Permasalahan yang sering timbul terkait dengan kata bentukan itu adalah masih banyak kata bentukan tidak benar yang selama ini digunakan oleh masyarakat dalam berbahasa, baik tulis maupun lisan.

Atas dasar itu, agar kesalahan serupa tidak terulang secara terus-menerus, kata bentukan perlu dibahas lebih lanjut pada bagian berikut.

Selama ini  kata bentukan yang sering digunakan dengan tidak benar, terutama, adalah yang dibentuk dengan pengimbuhan,.

Misalnya kata merubah, merobah, mengetrapkan, mentrapkan, menterapkan, perobahan, pengetrapan, pentrapan, penglepasan, dan pengrusakan.

Bentukan kata-kata tersebut dikatakan tidak benar karena proses pembentukannya tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Jika dilihat di dalam kamus, khususnya kamus bahasa Indonesia, kata robah dan rubah tidak akan ada, kecuali rubah yang berarti ‘binatang sejenis anjing’ (Canis vulpes).

Kata yang akan kita jumpai di dalam kamus adalah ubah, bukan rubah atau robah. Kata dasar ubah jika ditambah dengan awalan meng- bentukannya menjadi mengubah.

Dengan demikian, bentukan kata yang baku adalah mengubah, bukan merubah atau merobah.

Atas dasar itu, kata dasar ubah jika diberi imbuhan per…-an, bentukannya menjadi perubahan, bukan perobahan.

Kemudian, jika kata dasar ubah itu diberi awalan di-, bentukannya menjadi diubah, bukan dirubah atau dirobah. Sejalan dengan itu, bentukan dari kata dasar ubah, yang baku dan yang tidak baku adalah sebagai berikut.

Baku                                             Tidak Baku

mengubah                                   merubah, merobah

diubah                                          dirubah, dirobah

perubahan                                   perobahan

Kata bentukan yang dimaksud dalam hal ini adalah kata yang dibentuk dengan menambahkan imbuhan pada kata dasar.

Karena dibentuk dengan menambahkan imbuhan, kata bentukan ini lazim pula disebut sebagai kata berimbuhan.

Baca:

Demikianlah pembahasan mengenai bentuk kata menurut Seri Penyuluhan bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *