Buatlah Contoh Telaah Bahasa Teks Drama!
paket-wisatabromo.com-Buatlah contoh telaah bahasa teks drama! Jawaban yang tepat atas pertanyaan tersebut tersaji berikut ini.
Buatlah Contoh Telaah Bahasa Teks Drama!
Contoh Telaah Bahasa Teks Drama
Persahabatan
Dina diminta ibunya untuk mengantarkan barang titipan tantenya. Dina meminta Winda untuk menemaninya ke rumah tantenya. Di tengah perjalanan, motor Dina bannya kempes dan tidak ada bengkel di sekitar jalan yang mereka lewati. Secara kebetulan, Astrid dan Hesti melihat mereka saat sedang mendorong motor. Astrid pun memberikan pertolongan kepada Winda dan Dina dengan cara mendorong motor secara bergantian hingga sampai di sebuah bengkel.
Bagian Dialog
Dina : “Win, besok pagi kan libur sekolah… kamu ada waktu nggak untuk nemenin aku ke rumah tanteku?”
Winda : “Besok? Aku belum tahu ya… emangnya kamu ada perlu apa ke rumah tante kamu?”
Dina : “Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku.”
Winda : “Emangnya barang apa?”
Dina : “Aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok bisa apa nggak?”
Winda sebenarnya ada acara sendiri, namun dia sulit menolak permintaan Dina.
Winda : “Besok aku anterin kamu. Jam berapa besok? Aku Ya sudah deh, ke rumah kamu atau kamu yang ke rumahku?”
Dina : “Terserah kamu deh, jam 08.00 atau jam 09.00 gitu… kalau kamu mau mending kamu aja yang ke rumah aku.”
Winda : “Ya sudah, besok jam 08.30 aku ke rumah kamu, terus kita langsung ke rumah tante kamu.”
Keesokan harinya Winda dan Dina berangkat menuju rumah tante si Dina yang jaraknya sekitar 20 km dari rumah Dina. Pas di tengah-tengah jalan motor yang dikendarai Dina bannya bocor, dan tidak ada tempat penambalan ban di sekitar situ. Dhussss… bunyi ban motor Dina
Dina : “Aduh… gimana nih, bannya bocor? Kayaknya pecah nih ban!”
Winda : “Gimana ya… nggak ada bengkel tambal ban lagi di sini.”
Mereka bedua pun mendorong motor tersebut sambil keringat membasahi tubuh mereka. Setelah hampir 30 menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang menghampiri mereka. Pengendara mobil box itu menawarkan jasa pengangkutan motor hingga ke bengkel terdekat kepada Dina.
Sopir mobil box: “Kenapa non? Bannya bocor ya?”
Dina : “Iya. Bisa minta tolong angkutin motor aku sampai bengkel nggak?
Sopir mobil box : “Bisa saja, tapi kasih ongkos 100 ribu ya?”
Dina : “Kok mahal amat, Bang? 50 ribu ya?”
Sopir mobil box itu menolak, alhasil Dina dan Winda harus meneruskan mendorong motor mereka.
Sopir mobil box : “Murah amat non… ya sudah kalau nggak mau.”
Setelah mendorong motor selama 45 menit, tiba-tiba ada salah seorang sahabat Winda, yaitu Astrid yang kebetulan lewat di jalan itu. Astrid bersama adiknya bernama Hesti.
Astrid : “Stop… stop, Hes…”
Hesti : “Kenapa kak? Ada apa?”
Astrid : “Itu kayaknya Winda deh… Win… Win…”
Winda : “Eh itu Astrid…”
Astrid : “Motor kamu bocor bannya? kasihan sekali… kamu mau kemana nih?”
Winda : “Nih, aku mau nganterin Dina ke rumah tantenya. Nggak tahu nih, bengkel kayaknya masih jauh… aku udah capek banget dorong motor dari tadi.”
Astrid berusaha memberi pertolongan kepada sahabatnya itu, namun dia juga tidak bisa berbuat banyak karena di sekitar itu memang cukup sepi.
Astrid : “Aduh… gimana ya… ok, gini aja… kalian kan sudah capek banget nih. Sekarang biar aku yang dorong motor kamu, terus kamu bawa motor aku sambil ngikutin dari belakang.”
Winda : “Emang kamu nggak kecapekan entar? berat lo dorong motor ini…”
Astrid : “Ya tentu saja ku bakal capek, makanya kita gantian gitu…”
Motor tersebut didorong oleh mereka berempat secara bergantian hingga akhirnya mereka tiba di salah satu bengkel tambal ban.
Telaah Bahasa dalam Teks Drama “Persahabatan”
Berikut ini adalah penjelasan mengenai kaidah bahasa teks drama “Persahabatan.”
1. Menggunakan Kalimat Langsung
Dina : “Win, besok pagi kan libur sekolah… kamu ada waktu nggak untuk nemenin aku ke rumah tanteku?”
Winda : “Besok? Aku belum tahu ya… emangnya kamu ada perlu apa ke rumah tante kamu?”
Dina : “Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku.”
Winda : “Emangnya barang apa?”
Dina : “Aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok bisa apa nggak?”
Winda sebenarnya ada acara sendiri, namun dia sulit menolak permintaan Dina.
Winda : “Besok aku anterin kamu. Jam berapa besok? Aku Ya sudah deh, ke rumah kamu atau kamu yang ke rumahku?”
Dina : “Terserah kamu deh, jam 08.00 atau jam 09.00 gitu… kalau kamu mau mending kamu aja yang ke rumah aku.”
Winda : “Ya sudah, besok jam 08.30 aku ke rumah kamu, terus kita langsung ke rumah tante kamu.”
Kalimat Winda dengan Dina tergolong kalimat langsung karena diucapkan atau dituturkan langsung antara Winda dengan Dina.
Secara fisik, tulisan kalimat langsung ditulis dengan tanda petik. Hurup pertama setelah tanda petik ditulis dengan huruf besar.
Apabila dilisankan, kalimat Winda dengan Dina memiliki intonasi lebih tinggi terutama saat mereka bertanya. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat langsung.
2. Menggunakan Kata Ganti
Kata ganti yang digunakan dalam drama “persahabatan” berupa kata ganti orang pertama dan kedua. Orang pertama” aku” dan orang kedua “kamu.”
Contoh:
Dina : “Win, besok pagi kan libur sekolah… kamu ada waktu nggak untuk nemenin aku ke rumah tanteku?”
Winda : “Besok? Aku belum tahu ya… emangnya kamu ada perlu apa ke rumah tante kamu?”
Dina : “Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku.”
Winda : “Emangnya barang apa?”
Dina : “Aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok bisa apa nggak?”
3. Menggunakan Kata Seru
Kata seru yang digunakan dalam drama tersebut antara lain: aduh, deh, eh, ok, nih, emang, lo merupakan kosakata percakapan untuk mengungkapkan rasa hati sedih dari tokoh Winda, Dina, dan Astrid. Seperti terlihat dari contoh berikut ini.
Dina : “Aduh… gimana nih, bannya bocor? Kayaknya pecah nih ban!”
Astrid : “Itu kayaknya Winda deh… Win… Win…”
Winda : “Eh itu Astrid…”
Astrid : “Aduh... gimana ya… ok, gini aja… kalian kan sudah capek banget nih. Sekarang biar aku yang dorong motor kamu, terus kamu bawa motor aku sambil ngikutin dari belakang.”
Winda : “Emang kamu nggak kecapekan entar? berat lo dorong motor ini…”
4. Menggunakan Kalimat Seru, Suruhan, Pertanyaan
Kalimat seru di dalam drama tersebut antara lain: “Aduh… gimana nih, bannya bocor? Kayaknya pecah nih ban!”
Dalam drama tersebut terdapat kalimat suruhan, yaitu: Astrid : “Stop… stop, Hes…”
Di dalam drama tersebut juga banyak terdapat kalimat pertanyaan, seperti:
“Besok? Aku belum tahu ya… emangnya kamu ada perlu apa ke rumah tante kamu?”
Hesti : “Kenapa kak? Ada apa?”
Winda : “Emang kamu nggak kecapekan entar? berat lo dorong motor ini…”
5. Menggunakan Konjungsi
Konjungsi urutan waktu digunakan dalam drama tersebut, yaitu: setelah, tiba-tiba. Konjungsi tersebut menunjukkan kronologis peristiwa yang dialami Dina dan Winda. Seperti terlihat dalam kalimat tidak langsung berupa kalimat naratif.
Keesokan harinya Winda dan Dina berangkat menuju rumah tante si Dina yang jaraknya sekitar 20 km dari rumah Dina.
Setelah mendorong motor selama 45 menit, tiba-tiba ada salah seorang sahabat Winda, yaitu Astrid yang kebetulan lewat di jalan itu. Astrid bersama adiknya bernama Hesti.
6. Menggunakan Kata Kerja
Kata kerja yang banyak digunakan dalam drama tersebut adalah “mendorong.” Kata kerja tersebut menggambarkan suatu peristiwa yang dialami Winda dan Dina, yakni ban sepeda motor mereka kempes di jalan yang sepi dan jauh ke bengkel. Seprti terlihat dalam kalimat berikut ini.
Mereka bedua pun mendorong motor tersebut sambil keringat membasahi tubuh mereka. Setelah hampir 30 menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang menghampiri mereka.
Sopir mobil box itu menolak, alhasil Dina dan Winda harus meneruskan mendorong motor mereka.
7. Menggunakan Kata Sifat
Kata sifat yang menggambarkan tokoh Winda dan Dina, seperti dalam kalimat berikut ini.
Winda : “Nih, aku mau nganterin Dina ke rumah tantenya. Nggak tahu nih, bengkel kayaknya masih jauh… aku udah capek banget dorong motor dari tadi.”
Selanjutnya kata sifat yang menggambarkan tempat antara lain terlihat dalam kalimat: Astrid berusaha memberi pertolongan kepada sahabatnya itu, namun dia juga tidak bisa berbuat banyak karena di sekitar itu memang cukup sepi.
Sedangkan kata sifat yang menggambarkan suasana. hal tersebut terlihat dalam kalimat: Dina : “Aduh… gimana nih, bannya bocor? Kayaknya pecah nih ban!”
Baca:
Demikianlah jawaban yang tepat atas pertanyaan mengenai buatlah contoh telaah bahasa teks drama! Semoga bermanfaat.