Buku Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak Jenjang SMP Kelas 7

Buku Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak Jenjang SMP Kelas 7

paket-wisatabromo.com-Kementerian Pendidikan, Kebudaayan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menerbitkan Buku Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak. Buku ini dimaksudkan untuk mendukung  implementasi pembelajaran paradigma baru yang diterapkan secara terbatas di Sekolah Penggerak untuk mata pelajaran PPKN.

Buku Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak diharapkan dapat mendorong terlaksananya transformasi  satuan pendidikan sebagaimana dicanangkan dalam sekolah penggerak..

Selain itu, Buku Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak dapat mewujudkan prinsip otonom sekolah.

Salah satu paradigma baru pada sekolah penggerak adalah prinsip otonom, yaitu memberikan kemerdekaan pada satuan pendidikan dan pendidik  mata pelajaran PPKN untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual. Hal ini sesuai dengan peran pemerintah.

Peran pemerintah adalah menyediakan buku teks dan perangkat ajar untuk membantu guru PPKN yang membutuhkan panduan dalam merancang pembelajaran.

Buku Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peserta didik, orang tua, dan  Bapak Ibu guru dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya di rumah dan di sekolah.

Seiring dengan itu, pembelajaran di Kelas 7 perlu semakin mengukuhkan jati diri peserta didik Indonesia sebagai warga bangsa yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan berakhlak mulia.

Sekolah Penggerak

Kompetisi abad ke-21 bagaimanapun akan membawa peserta didik ke arena kompetisi global sehingga peserta didik perlu mengembangkan identitasnya sebagai warga dunia.

Program sekolah penggerak adalah program untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik baik dari aspek kompetensi kognitif (Literasi dan Numerasi) maupun non-kognitif (karakter) untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

Tentunya umpan balik dari guru dan siswa, orang tua, dan masyarakat di Sekolah Penggerak sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan kurikulum dan buku teks pelajaran.

Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)

Mulai tahun pelajaran 2021, kurikulum, Buku Guru dan Buku Siswa Kelas 7 ini akan diimplementasikan secara terbatas di Sekolah Penggerak di Indonesia.

Pendekatan Buku Sekolah Penggerak

Berikut ini adalah pendekatan penulisan Buku Siswa dan Buku Guru kelas 7 jenjang SMP MTs.

1. Memotivasi dan menumbuhkan minat membaca peserta didik kelas 7.

Setiap bab pada Buku Siswa kelas 7 diawali dengan cerita bergambar dengan tokoh manusia dan binatang.

Setiap teks dilengkapi dengan ilustrasi dan gambar yang menarik, serta dapat menumbuhkan daya kritis peserta didik.

2. Memperkenalkan topik yang mencerminkan pengalaman keseharian peserta didik kelas 7.

Setiap bacaan pada Buku Siswa mengangkat pengalaman peserta didik kelas 7, mulai dari bermain aman, berteman, menjaga kesehatan, hingga mengenal keragaman di lingkungan sekitar. Bacaan ini dapat memantik diskusi dengan para peserta didik kelas 7 tentang pengalaman mereka.

3. Membantu guru mengajar sesuai kemampuan peserta didik.

Setiap bab pada Buku Guru dilengkapi dengan inspirasi kegiatan pendampingan untuk peserta didik yang membutuhkan bantuan khusus dan kegiatan pengayaan untuk mengembangkan potensi peserta didik yang lebih mahir.

Kegiatan pendampingan dan pengayaan ini dapat dilakukan secara individu atau dalam kelompok kecil.

4. Membantu guru menerapkan strategi literasi awal dengan lebih baik.

Setiap bab pada Buku Guru dilengkapi dengan saran untuk menerapkan strategi mengeksplorasi tanggapan peserta didik kelas 7 terhadap bacaan serta strategi untuk memodelkan proses berpikir ketika menggambarkan gagasannya terhadap suatu topik.

5. Membantu guru memahami Capaian Pembelajaran dan menurunkannya dalam tujuan pembelajaran yang mudah dicapai dan dievaluasi.

Setiap bab Buku Guru dilengkapi dengan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari Capaian Pembelajaran.

Tujuan pembelajaran ini disertai dengan contoh rubrik penilaian yang dapat menjadi inspirasi guru untuk memantau kemajuan belajar peserta didik kelas 7.

Buku Teks Pelajaran PPKN

Buku Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak Jenjang SMP Kelas 7

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan  dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mempunyai tugas penyiapan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pengembangan kurikulum serta pengembangan, pembinaan, dan pengawasan sistem perbukuan.

Pada tahun 2020, Pusat Kurikulum dan Perbukuan mengembangkan kurikulum beserta buku teks pelajaran (buku teks utama) yang mengusung semangat merdeka belajar.

Adapun kebijakan pengembangan kurikulum ini tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 958/P/2020 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.

Kurikulum ini memberikan keleluasan bagi satuan pendidikan dan guru untuk mengembangkan potensinya serta keleluasan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan dan perkembangannya.

Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum tersebut, diperlukan penyediaan buku teks pelajaran yang sesuai dengan kurikulum tersebut. Buku teks pelajaran ini merupakan salah satu bahan pembelajaran bagi siswa dan guru.

Tantangan untuk menuntaskan buku ini tidak mudah. Perkembangan pesat teknologi informasi sejalan dengan gelombang Revolusi Industri 4.0 telah mengubah secara mendasar kehidupan sosial, termasuk di lingkungan dunia pendidikan.

Peserta didik secara umum semakin tidak ingin diarahkan, sedangkan minat literasinya terhadap narasi panjang cenderung menurun.

Publik termasuk peserta didik cenderung semakin menjadikan media sosial sebagai sumber informasi utamanya.

Keadaan tersebut dapat membuat peran buku terpinggirkan bila buku tidak dikembangkan secara baik. Pada saat yang sama, derasnya budaya global juga dapat menggoyahkan jiwa kebangsaan di masyarakat tanpa terkecuali pada diri para siswa.

Dengan tantangan tersebut maka perlu hadir buku teks PPKn dengan pendekatan yang berbeda dengan sebelumnya.

Kalimat perlu disusun secara lebih ringkas serta bernuansa kasual, dan dilengkapi ilustrasi serta tautan yang relevan.

Hal tersebut sejalan pula dengan gerakan Merdeka Belajar yang diluncurkan dalam membantu para siswa bersiap menghadapi tantangan global abad ke-21.

Jenis Buku Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak

Buku Pelajaran Sekolah Penggerak ini terdiri atas Buku Siswa (BS) dan Buku Guru (BG). Buku-buku ini mencakupi semua jenis mata pelajaran yang ada di sekolah.

Isi Buku Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak

Secara garis besar, Buku Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak ini terdiri atas lima bab. Kelima Bab tersebut antara lain berikut ini.

Bab I  Sejarah Kelahiran Pancasila

1. Latar Sejarah Kelahiran Pancasila

2. Kelahiran Pancasila

3. Perumusan Pancasila

4. Penetapan Pancasila

Ringkasan Materi

Nilai-nilai Pancasila yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial sudah ada di bumi Indonesia sejak masa sejarah awal, masa kerajaan Nusantara, masa penjajahan, hingga masa Kebangkitan Nasional.

Pancasila pun digali dari bumi Indonesia sendiri lewat Sidang BPUPK yang melahirkannya pada tanggal 1 Juni 1945 setelah Soekarno menyampaikan pidato soal dasar negara.

Penentuan urutan sila serta rumusan setiap sila pada Pancasila dirumuskan oleh Panitia Sembilan dengan mempertimbangkan pandangan kebangsaan dan keagamaan pada tanggal 22 Juni 1945.

Untuk menampung pandangan semua kalangan, atas usulan Hatta rumusan sila pertama diubah menjadi ‘Ketuhanan yang Maha Esa’ dan Pancasila ditetapkan sebagai Dasar Negara pada 18 Agustus 1945.

Releksi

Tautan Pengayaan

Uji Kompetensi

BAB II Norma dan UUD NRI Tahun 1945

1. Norma Masyarakat

2. Hak dan Kewajiban pada Norma

3. UUD NRI Tahun 1945 sebagai Dasar Hukum Tertulis Negara

4. Perumusan dan Pengesahan UUD NRI Tahun 1945

5. Amendemen UUD NRI Tahun 1945

Ringkasan Materi

Kehidupan di keluarga dan masyarakat akan tertib dan damai bila terdapat aturan yang dipatuhi bersama. Aturan itulah norma.

Di dalam setiap aturan atau norma selalu ada hak dan kewajiban. Tunaikan dulu kewajiban sebelum menuntut hak.

Induk aturan bagi negara atau norma dasar adalah UndangUndang Dasar. Undang-Undang Dasar ini dibuat sebelum Indonesia berdiri.

Perumusan dan Pengesahan UUD NRI Tahun 1945 melalui proses seperti perumusan sila hingga perubahan rumusan sila pertama.

Perubahan atau amendemen UUD NRI Tahun 1945 dilakukan antara lain dengan membatasi masa jabatan presiden maksimal dua periode.

Releksi

Tautan Pengayaan

Uji Kompetensi

Bab III  Kesatuan Indonesia dan Karakteristik Daerah

1. Wilayah Negara Indonesia

2. Indonesia sebagai Negara Kesatuan

3. Persatuan dan Kesatuan Indonesia

4. Karakteristik Daerah dalam NKRI

5. Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan

Ringkasan Materi

Agar menjadi negara utuh, Indonesia harus punya wilayah yang jelas. Mana saja cakupan wilayah Indonesia? Hal itu dibahas BPUPK sebelum Indonesia merdeka.

Selain wilayah, BPUPK juga membahas bentuk negara. Indonesia akan menjadi Negara Kesatuan atau Negara Serikat. Semua sepakat bahwa Indonesia adalah Negara Kesatuan.

Persatuan dan kesatuan saling terkait. Masyarakat bersatu membentuk organisasi maupun negara. Organisasi maupun negara yang utuh dan kuat menjadi kesatuan.

Daerah-daerah di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Namun semuanya berhimpun dalam kesatuan negara Indonesia.

Persatuan dan Kesatuan Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa perlu dijaga oleh semua mulai dari lingkungan keluarga, sekolah, hingga bangsa dan negara.

Releksi

Tautan Pengayaan

Uji Kompetensi

Bab IV Kebinekaan Indonesia

1. Keragaman Gender

2. Keragaman Suku

3. Keragaman Budaya

4. Keragaman Agama

5. Keragaman Ras dan Antargolongan

6. Menjaga Nilai Penting Kebinekaan

Ringkasan Materi

Keragaman yang berlaku secara universal atau seluruh dunia adalah keragaman gender. Perempuan dan laki-laki setara di hadapan Tuhan YME maupun hukum.

Keragaman suku menjadi salah satu ciri khas Indonesia. Hasil survei Badan Pusat Statistik menyebut adanya sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia.

Bersama dengan keragaman suku terdapat kebinekaan budaya yang layak disyukuri. Beragam budaya serta adat istiadat menarik untuk terus dipelajari.

Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu merupakan agama-agama resmi di Indonesia. Itulah kebinekaan dalam keagamaan.

Ras dan antargolongan menjadi kebinekaan Indonesia pula. Mongoloid Melayu, Melanesoid Papua, hingga Weddoid Kaukasoid adalah bagian dari Indonesia.

Kebinekaan melatih untuk menghargai dan siap bekerja sama dengan siapapun yang berlatar budaya berbeda. Kebinekaan membuat maju, karena itu perlu dijaga.

Refleksi

Tautan Pengayaan

Uji Kompetensi

Bab V  Menghargai Lingkungan dan Budaya Lokal

1. Mengenal Lingkungan Sekitar

2. Menghargai Budaya Lokal

3. Menghargai Makanan Tradisional

4. Menghargai Produk dan Jasa Lokal

5. Apresiasi Lingkungan dan Budaya Lokal

Ringkasan Materi

Mengenal isik, flora dan fauna, serta kehidupan sosial di daerah sendiri perlu dilakukan. Apa yang menarik untuk dikembangkan dan dilestarikan?

Sudahkah kita menghargai budaya lokal? Apa saja situs serta tradisi lokal serta kesenian maupun permainan tradisional yang ada di sekitar kita?

Mementingkan makanan tradisional dalam kehidupan seharihari perlu dilakukan, seperti makanan, minuman, jajanan, juga penguat kesehatan.

Berdisiplin untuk selalu menggunakan produk dan jasa lokal termasuk kerajinan masyarakat akan memajukan daerah kita masing-masing.

Aktif melakukan, mengonsumsi, menggunakan, dan mengembangkan merupakan langkah nyata mengapresiasi lingkungan dan budaya lokal.

Releksi

Tautan Pengayaan

Uji Kompetensi

Bab VI  Bekerja Sama dan Bergotong Royong

1. Kerja Sama dan Budaya Gotong Royong

2. Nilai Penting Kerja Sama dan Gotong Royong

3. Landasan Karakter Kerja Sama dan Gotong Royong

4. Revolusi Mental

5. Penerapan Kerja Sama dan Gotong Royong

Ringkasan Materi

Kerja sama berarti usaha beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan gotong royong adalah kerja sama banyak orang secara sukarela.

Nilai penting kerja sama dan gotong royong adalah saling memahami, saling menghargai, saling membantu, saling mengatasi kekurangan, serta menguatkan kebersamaan.

Olah hati (karakter biru), olah pikir (karakter hijau), olah raga (karakter kuning), serta olah rasa dan karsa (karakter merah) akan memperkuat kerja sama dan gotong royong.

Untuk sukses perlu mental kuat. Indonesia pun meluncurkan Gerakan Revolusi Mental untuk memperkuat bangsa melalui integritas, etos kerja, serta gotong royong.

Kerja sama dan gotong royong harus terus diperkuat di keluarga, di sekolah, di masyarakat, juga pada bangsa dan negara.

Releksi

Tautan Pengayaan

Uji Kompetensi

Buku Siswa Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak Jenjang SMP Kelas 7 selengkapnya Unduh.

Buku Guru Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak Jenjang SMP Kelas 7 selengkapnya Unduh.

Baca:

Demikianlah penjelasan mengenai Buku Pelajaran PPKN Sekolah Penggerak Jenjang SMP Kelas 7. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *