Candi Gedongsongo Kabupaten Semarang Jawa Tengah
paket-wisatabromo.com-Kabupaten Semarang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Jawa Tengah. Kabupaten ini menyimpan sejuta sejarah yang sangat bermanfaat. Selain itu,dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dan pengetahuan bagi masyarakat terutama para pembelajar. Salah satunya adalah Candi Gedongsongo Kabupaten Semarang.
Candi Gedongsongo Kabupaten Semarang.
Letak Candi Gedongsongo ada di Dusun Darum, Desa Candi, Banyukuning, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah 50614. Tepatnya terletak di lereng Gunung Ungaran.
Penemu Candi Gedongsongo
Thomas Stanford Raffles adalah seorang penemu candi ini pada tahun 1804. Gedongsongo merupakan candi peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).
Jarak Tempuh menuju Candi Gedongsongo
Untuk menempuhnya, diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam (rata-rata mencapai 40 derajat). Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari objek wisata Bandungan.
Berikut daftar jarak tempuh menuju candi ini.
Ungaran-Gedongsongo: 25 km
Ambarawa-Gedongsongo: 15 km
Semarang-Gedongsongo: 45 km
Jumlah Candi
Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi. Lokasi sembilan candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Selain itu, objek wisata ini juga dilengkapi dengan pemandian air panas dari mata air yang mengandung belerang, area perkemahan, dan wisata berkuda.
Candi ini menjadi begitu istimewa karena, memiliki 9 kompleks candi yang berada di satu kawasan.
Berdasarkan namanya, candi Gedongsongo terdiri dari Sembilan Candi, Tetapi hanya ada delapan saja yang terlihat. Letak candi Sembilan sangat tersebunyi dan dilarang untuk di kunjungi.
Pasalnya, ada mitos menyebutkan, bagi siapa pun yang melihat candi kesembilan tersebut tidak akan memiliki umur panjang.
Kompleks Bangunan
Kompleks bangunan Candi Gedongsongo terdiri atas lima gedong atau kumpulan candi, di mana dua di antaranya terletak di sisi timur bukit, dua di utara, dan satu di sisi barat. Berikut ini bangunan yang berada di kompleks Candi Gedongsongo.
1. Candi I Candi ini berada di ketinggian 1.208 mdpl, yang di dalamnya terdapat yoni tanpa lingga, yang merupakan simbol kejantanan dan kesuburan, dengan puncak yang sudah terlihat rusak.
2. Candi II Berada di ketinggian 1.297 mdpl dengan bangunan yang masih utuh. Di depan candi terdapat bangunan yang diduga oleh para ahli sebagai bangunan candi perwara atau candi kecil yang berada di depan candi induk. Baca juga: Perbedaan Candi di Jawa Tengah dan Jawa Timur 3.Candi III Berada di ketinggian 1.297 mdpl, dengan tiga candi yang masih utuh dan terdapat candi perwara. Selain memiliki hiasan stupa di atapnya, candi ini juga menjadi satu-satunya candi yang menggunakan makara atau arca yang berbentuk kepala gajah.
4. Candi IV Berada di ketinggian 1.295 mdpl, dengan satu candi yang masih utuh dengan dikelilingi reruntuhan candi.
5. Candi V Candi terakhir berada di ketinggian 1.308 mdpl dengan satu bangunan candi yang masih utuh dan beberapa reruntuhan candi.
Persamaan dengan Candi Dieng
Apabila dicermati, candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara di sini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C)
Adanya arca Siwa Mahakala, Siwa Mahaguru, dan Ganesha menjadi bukti bahwa Candi Gedong Songo digunakan sebagai tempat pemujaan terhadap Dewa.
Sejarah
Candi Gedongsongo merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang dibangun sekitar abad ke-8. Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya raja adalah yang membangun Candi Gedongsongo pada awal pemerintahannya.
Namun, candi peninggalan budaya Hindu ini baru ditemukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada 1804. Mulanya, hanya ditemukan tujuh buah bangunan candi, sehingga dinamakan Candi Gedong Pitu.
Kemudian pada sekitar tahun 1908 hingga 1911, arkeolog asal Belanda bernama Van Stein Callenfels menemukan dua bangunan candi tambahan.
Sejak saat itu, namanya berubah menjadi Candi Gedongsongo dan pernah dilakukan pemugaran sebanyak dua kali.
Pemugaran pertama dilaksanakan oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1928 hingga 1929. Sedangkan pemugaran kedua pada 1972 hingga 1982 oleh Pemerintah Indonesia.
Fungsi
Candi Gedongsongo berfungsi sebagai tempat pemujaan terhadap para dewa. Hal ini dibuktikan dengan adanya arca Siwa Mahakala, Siwa Mahaguru, dan Ganesha. Selain itu, lokasi candi yang berada di gunung berhubungan dengan kepercayaan pemeluk Hindu.
Umat Hindu percaya bahwa gunung merupakan tempat bersemayamnya para dewa. Gunung sebagai tempat yang tinggi juga dipercaya akan memaksimalkan saat beribadah.
Orang hindu percaya, dengan melakukan ibadah di tempat yang tinggi, seperti di gunung, akan lebih dekat dengan kahyangan.
Baca:
Wisata Alam Kabupaten Semarang
Museum Kereta Api Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa Tengah
Demikianlah informasi mengenai Candi Gedongsongo Kabupaten Semarang. Semoga bermanfaat.