Contoh Teks Pidato Persuasif tentak Ajakan Mengikuti Vaksinasi Covid-19
paket-wisatabromo.com- Contoh teks pidato persuasif tentang ajakan mengikuti vaksinasi Covid-19 akan dibagikan kali ini.
Materi tentang Contoh teks pidato persuasif tentang ajakan mengikuti vaksinasi Covid-19 ini merupakan bagian dari bahan belajar peserta didik kelas IX yang wajib dikuasai.
Sebelum disajikan contoh teks pidato persuasif tentang ajakan mengikuti vaksinasi covid-19, alangkah baiknya diingat lebih dahulu struktur teks pidato persuasif.
Adapun struktur teks pidato persuasif yang lengkap sebagai berikut.
1. Salam pembukaan
Ini disampaikan pada awal pidato, hendaknya salam pembuka ini mencakup semua aspek keyakinan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
2. Pengenalan Isu
Pengenalan isu berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar pembicaraan.
3. Rangkaian Argumen
Rangkaian argumen berupa sejumlah pendapat pembicara terkait isu yang dikemukakan. Pada bagian ini disampaikan pula sejumlah argument, fakta, bukti, conoh yang memperkuat pendapat tersebut.
4. Penutup
Penutup biasanya berisi pernyataan ajakan, yakni sebagai inti teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan dorongan kepada pendengar untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu bisa dinyatakan secara eksplisit atau implisit.
Selain itu, penutup pidato berisi permohonan maaf serta ucapan terima kasih dan salam penutup.
Contoh Teks Pidato Persuasif tentang Ajakan Mengikuti Vaksinasi Covid-19
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Yth. Ketua RT 011 RW 01
yang saya hormati, bapak-ibu seluruh warga RT 011 Rw 01
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah berkenan mempertemukan kita pada kesempatan yang baik ini.
Perkenankanlah saya menyampaikan materi berkaitan dengan vaksinasi covid-19.
Bapak Ibu yang saya hormati,
Sejak bulan Maret 2020, Indonesia dilanda wabah virus corona19. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.
Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat.
Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Bapak-Ibu yang saya hormati,
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan.
Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu.
Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu: tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin.
Selain itu, memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19.
Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19.
Oleh karena itu, para tenaga medis dan orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD) termasuk harus lebih awal melakukan vaksinasi covid-19.
Papak Ibu,
Sejak awal Januari 2021, program vaksinasi Covid-19 mulai dilakukan di sejumlah negara. Kini, para ilmuwan mulai mencari tanda-tanda awal dari dampak vaksin terhadap pandemi virus corona.
Istilah Vaksin dan Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk membentuk atau meningkatkan kekebalan tubuh, baik orang dewasa maupun anak-anak, terhadap suatu penyakit.
Tujuan pemberian imunisasi adalah untuk mencegah penyakit tertentu atau menghindari risiko munculnya gejala yang berat saat terserang suatu penyakit.
Salah satu bentuk imunisasi adalah dengan pemberian vaksin. Vaksin merupakan suatu antigen atau benda asing yang dimasukkan ke dalam tubuh untuk menghasilkan reaksi kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Biasanya Vaksin berisi mikroorganisme, misalnya virus atau bakteri, yang sudah mati atau masih hidup tetapi dilemahkan.
Vaksin juga bisa berisi bagian dari mikroorganisme yang bisa merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali mikroorganisme tersebut.
Bila diberikan kepada seseorang, vaksin akan menimbulkan reaksi sistem imun yang spesifik dan aktif terhadap penyakit tertentu.
Misalnya vaksin flu untuk mencegah penyakit flu dan vaksin COVID-19 untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2. Biasanya, vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan cara disuntik.
Bapak Ibu yang saya hormati,
Vaksin COVID-19 yang tengah dikembangkan ada bermacam-macam. Ada vaksin yang memanfaatkan virus corona yang telah dimatikan atau dilemahkan, ada juga vaksin yang memanfaatkan teknologi rekayasa genetika. Salah satu contoh jenis vaksin tersebut adalah vaksin mRNA.
Akhir-akhir ini, sebagian masyarakat mungkin sering mendengar pemberitaan terkait pengembangan vaksin sebagai salah satu solusi untuk menanggulangi pandemi COVID-19.
Namun, sebagian masyarakat Indonesia mungkin masih belum memahami dan masih bertanya-tanya mengenai efektivitas vaksin dan bagaimana proses pengembangan vaksin sebelum akhirnya dapat digunakan.
Layaknya obat dan vaksin lainnya, pengembangan vaksin COVID-19 harus melalui tiga tahap uji klinis.
Setelah memenuhi ketiga tahap uji klinis tersebut dan dinyatakan efektif serta aman digunakan, vaksin COVID-19 baru bisa mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Saat ini, sudah ada vaksin COVID-19 yang memasuki uji klinis tahap III di Indonesia. Penelitian terhadap vaksin COVID-19 tersebut melibatkan 1.620 sukarelawan.
Bila riset ini berjalan lancar, vaksin COVID-19 diprediksi dapat tersedia dan digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia pada tahun 2022.
Bapak Ibu,
Seperti yang pernah di beritakan di berbagai media bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk mengawasi dan memberikan pembinaan, bimbingan, serta fasilitas guna mendukung pengembangan dan percepatan penyediaan vaksin COVID-19 bagi masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk memastikan pengembangan dan produksi vaksin COVID-19 agar dapat berjalan lancar:
1. Pengawasan distribusi vaksin
Salah satu persyaratan dalam pendistribusian vaksin adalah bahwa perusahaan yang mendistribusikan vaksin tersebut harus memiliki izin sebagai Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan dan mendapatkan izin edar yang diterbitkan oleh BPOM.
Ada 2 jenis pengelolaan distribusi vaksin, yaitu pengelolaan distribusi vaksin di PBF dan pengelolaan distribusi vaksin di fasilitas pelayanan kefarmasian.
2. Pengawasan mutu vaksin
Pengawasan mutu dan keamanan vaksin bukan hanya dari proses perizinan, tetapi juga pengawalan dan pengelolaan vaksin terkait penyimpanan dan pengiriman vaksin ke seluruh wilayah Indonesia.
Agar kualitas dan manfaatnya tetap terjaga dan efektif, vaksin idealnya disimpan di tempat bersuhu dingin, yaitu kulkas atau kotak es dengan suhu sekitar 2–8o Celsius atau -15–5o Celsius.
Suhu tempat penyimpanan vaksin tersebut juga harus selalu dijaga selama proses penyimpanan, pengiriman, hingga saat hendak diberikan ke masyarakat.
3. Pengawasan keamanan obat setelah pemasaran (farmakovigilans)
Meski obat atau vaksin telah melalui serangkaian tahapan uji klinis yang ketat, baik dari proses produksi hingga pengawasan mutu sepanjang rantai distribusinya, tetap saja masih ada risiko efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan obat atau vaksin apa pun.
Reaksi efek samping vaksin bisa bersifat ringan, misalnya hanya berupa demam atau nyeri di lokasi suntikan. Namun, pada sebagian orang, reaksi efek samping yang muncul bisa cukup berat, seperti munculnya reaksi anafilaktik.
Oleh karena itu, pemerintah juga melakukan beberapa langkah untuk memantau dan mengevaluasi keamanan vaksin guna memastikan bahwa vaksin tersebut layak digunakan, termasuk oleh kelompok yang rentan, misalnya ibu hamil, anak-anak, atau orang dengan kelainan sistem imun.
Vaksin COVID-19 diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk menghentikan pandemi COVID-19. Namun, perlu diingat juga bahwa masih dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi vaksin COVID-19 untuk bisa digunakan secara luas oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Bapak-Ibu,
Mengingat begitu pentingnya vaksinasi covid-19 bagi tubuh kita dan orang lain, marilah kita ikuti program vaksinasi dengan sebaik-baiknya. Ikutilah ketentuannya seperti jadwal pelaksanaannya, tata tertib pelaksanaan vaksi, dan harus tetap menjaga protokla kesehatan
Demikian pidato saya, terima kasih atas perhatian Bapak-Ibu semua. akhir kata wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Baca: Sikap Pembicara dalam Pidato Persuasif : Kesadaran, Perasaan, Perilaku
Demikianlah Contoh Teks Pidato Persuasif tentak Ajakan Mengikuti Vaksinasi Covid-19. Semoga bermanfaat.