Inilah 3 Kemampuan Berpikir Logis pada Anak Usia 18-24 Bulan

Inilah 3 Kemampuan Berpikir Logis pada Anak Usia 18-24 Bulan

paket-wisatabromo.com – Berpikir logis adalah kemampuan menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan atau memutuskan sesuatu yang sesuai dengan logika atau jalan pikiran yang masuk akal.

Ciri-ciri anak memiliki kemampuan berpikir logis antara lain sering bertanya dengan kata tanya “Napa atau Kenapa.” Anak cenderung ingin memperoleh jawaban berupa alasan. Sebab sesuatu itu terjadi karena ada alasannya.

Selain itu, ciri-ciri anak memiliki kemampuan berpikir logis adalah mampu memperoleh informasi dengan cepat. Dan tidak bisa diam dalam waktu yang lama. Ia senang bergerak melakukan apa saja.

Ciri lain dari anak yang memiliki kemampuan berpikir logis adalah menyukai permainan strategi, yakni permainan yang memerlukan kerja berpikir. Misalnya permainan catur, dan teka teki silang.

Kemampuan berpikir logis harus dilatihkan pada anak. Terutama pada rentang Usia Emas 1.000 hari pertama dan saat memasuki usia balita. Salah satu cara melatih berpikir logis adalah dengan bertanya.

Misalnya, ajak anak duduk bersama. Lalu Moms mengajukan pertanyaan, membiarkan dan mengarahkan anak ke jawabannya sendiri. Jika jawaban tidak tepat, jangan menyalahkannya.

Yang harus dilakukan adalah memberi pertanyaan lanjutan untuk merangsang jawaban anak berikutnya dan membangun cara berpikir logisnya.

Kemampuan berpikir logis pada anak usia 18-24 bulan meliputi: kemampuan menyusun balok dari besar ke kecil atau sebaliknya, mengetahui akibat dari suatu perlakuannya, dan kemampuan merangkai puzzle. Berikut ini penjelasannya.

Kemampuan Berpikir logis anak

1. Kemampuan Menyusun Balok dari Besar ke Kecil atau Sebaliknya

Kemampuan berpikir logis pada anak usia18-24 bulan yang pertama adalah menyusun balok. Balok yang disusun dari kecil ke besar dan dari besar ke kecil.

Menyusun balok adalah permainan konstruktif karena anak aktif membangun sesuatu menggunakan bahan atau material balok dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya.

Di dalam permainan menyusun balok, anak akan merangkai balok-balok menjadi sebuah bangunan menara, gedung, rumah, masjid, sekolah, dll.

Bermain menyusun balok berkaitan erat dengan kemampuan intelektual dan koordinasi motorik anak. Bermain menyusun balok sudah bisa dikenalkan pada anak sedini mungkin.

Untuk anak pada usia 18-24 bulan sudah bisa diajak bermain balok. Balok-balok yang digunakan sebaiknya balok yang berukuran besar yang dapat membantunya menggenggam. Anak juga akan mudah menyusun balok jika ukurannya besar.

Jumlah balok yang mampu disusunnya masih sedikit dan masih berantakan. Bahkan anak mungkin baru mampu memegang dan membolak-balik baloknya saja.

Anak pada usia 18-24 belum paham benar mengenai konsep keteraturan, dan ukuran. Anak juga belum paham mengenai bentuk, urutan, dan konsep besar kecil.

Kemampuan Berpikir logis anak

Meskipun demikian, anak usia 12-24 bulan tetap dapat kita beri stimulasi untuk bermain menyusun balok. Beri kesempatan pada anak untuk mengenal balok-balok lebih dahulu.

Anak mungkin akan mengamati bentuk dan warna balok. Anak juga mungkin akan Latihan memegang balok-balok tersebut. Kemudian anak akan memberantakkan balok-balok tersebut.

Biarkanlah anak melakukan hal seperti itu. jika anak sudah tenang, sudah tidak mengabrak-abrik balok, Moms baiknya memberi contoh menyusun balok.

Ambil balok besar letakkan di hadapan anak. Lalu ambil balok kecil, letakkan di atas balok besar tadi. Ajak anak tepuk tangan biar merasakan senang setelah balok tersusun.

Beri kesempatan pada anak untuk melakukan yang sama dengan Moms. Anak diminta mengambil balok besar,dan meletakkannya di depannya. Lalu, diminta mengambil balok kecil dan letakkan di atas balok besar tadi.

Horee, beri hadiah tepuk tangan atas terselesaikan penyusunan balok oleh anak. Kualitas susunan balok barangkali belum rapi, moms. Biarkanlah Moms, tetap kita hargai sebagai hasil yang bagus.

Kemampuan Berpikir logis anak

Jika, anak sudah bisa menyusun dua balok besar dan kecil, kita lanjutnya dengan menyusun balok kecil ke besar. Moms harus tetap beri contoh lagi. Pastikan anak memperhatikan dengan baik.

Moms ambillah balok kecil, letakkan di hadapan anak. Lalu ambil balok besar, letakkan di atas balok kecil sacar proposional. Ajak anak tepuk tangan. Hore, balok kecil disusun dengan balok besar sudah jadi.

Selanjutnya, berilah anak kesempatan menyusun balok kecil ke balok besar. Anak diminta mengambil balok kecil, letakkan di depannya. Lalu, anak diminta mengambil balok besar, letakkan di atas balok kecil.

Jika selesai, rayakan ya Moms dengan tepuk tangan. Tentu anak akan senang mendapat hadiah tepuk tangan. Biasanya dalam keadaan senang, anak cenderung ingin mengulangi lagi. Maka, berilah kesempatan pada anak untuk menyusun balok kecil ke besar lagi.

Pelajaran menyusun dua balok dari besar ke kecil dan dari kecil ke besar sudah selesai. Pada kesempatan lainnya, Moms ajak anak menyusun tiga balok. Balok disusun dengan urutan dari balok besar ke balok kecil. Juga, dari balok kecil ke balok besar.

Manfaat bermain menyusun balok

Kemampuan anak dalam menyusun balok, akan memacu proses kognitif dan cara berpikirnya. Anak dapat mengekspresikan gagasan yang ada dalam pikirannya.

Anak dapat mengorganisai material yang ada serta berkonsentrasi membuat bangunan atau suatu konstruksi. Selain itu, manfaat bermain menyusun balok adalah anak dapat mengembangkan aspek kecerdasan seperti kognitif, sosial, spasial, dan emosi.

Kemampuan Berpikir logis anak

2. Kemampuan Mengetahui Akibat dari Suatu Perlakuannya

Kemampuan berpikir logis pada anak usia18-24 bulan yang kedua adalah mengetahui akibat suatu perlakuan. Pepatah mengatakan bahwa ada api ada asap. Ada sebab ada pula akibat.

Sebab adalah hal yang menyebabkan sesuatu; lantaran; karena; asal mula. Akibat adalah sesuatu yang menjadi atau hasil dari suatu pekerjaan atau keputusan; persyaratan atau keadaan yang mendahuluinya

Kemampuan mengetahui akibat pada anak usia 18-24 tahun dapat dilakukan sengan simulasi. Moms bisa melakukannya dengan memberi contoh. Misalnya, Moms menarik taplak meja yang di atasnya terdapat barang-barang.

Akibat taplak meja ditarik, barang-barang di atas taplak meja semua berjatuhan. Ajak anak merapikan lagi barang-barang yang berjatuhan tadi. Dengan tujuan, anak akan memahami akibat taplak meja ditarik tadi.

Macam-macam sebab-akibat dari suatu perlakuan yang mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

SebabAkibat
Botol susu dilemparkanBotol pecah, dan rusak.
Tidak mau mandiBadan menjadi gatal
Tidak mau makan dan minumLapar dan haus
Tidak mau tidurMengantuk
Membuang makanan yang dipegangMakanan jadi kotor, tidak bisa dimakan
Mainan lumpurTangan menjadi kotor
Berjalan diluar tidak pakai sandalTelapak kaki tertusuk duri.
Isi lemari pakaian dikeluarkanPakaian amburadul
Piring berisi makanan dibalikMakanan tumpah
Mainan dilemparkanMainan pecah, hancur

Kemampuan Berpikir logis anak

Dalam contoh tersebut, diharapkan anak tidak akan melemparkan botol berisi susu. Anak mau mandi, makan, minum, dan tidur. Anak juga diharapkan tidak membuang makanan, tidak main dilumpur, dan berjalan di luar mau mengenakan sandal.

Selain itu, anak tidak akan mengeluarkan isi lemari pakaiannya karena ia tahu akibatnya. Piring berisi makanan juga tidak dibalik karena makanannya jadi tumpah. Mainannya pun tidak dilemparkan karena akan pecah atau hancur.

Anak diharapkan mengetahui bahwa semua yang menjadi akibat itu akan berdampak buruk atau tidak baik. Dengan begitu, anak akan mengubah sikap dan perilakunya terhadap barang-barang yang ada di dekatnya. Inilah 3 Kemampuan Berpikir Logis pada Anak Usia 18-24 Bulan

Proses anak mengenal, memahami, dan mengetahui bahwa semua akibat itu akan membawa hal yang tidak baik merupakan cara berpikir mengenai hubungan sebab akibat, atau kausalitas.

Hubungan sebab akibat bisa saja terjadi dalam segala hal. Nah, jika anak mengetahui adanya hubungan sebab akibat, maka kemampuan berpikir logisnya mulai berkembang.

Anak sudah mampu berpikir logis yakni berpikir yang nalar masuk akal menandakan bahwa kemampuan kognitif seorang anak mengalami kemajuan. Betapa tidak, anak usia 18-24 bulan sudah mampu mengetahui hubungan sebab-akibat.

Baca juga:

Tips Belajar & Pemecahan Masalah pada Anak Usia 18-24 Bulan

Inilah 3 Kemampuan Berpikir Logis pada Anak Usia 12-18 Bulan

Kognitif: Belajar Pemecahan Masalah pada Anak Usia 1-2 Tahun

Kemampuan Mereaksi Atas Rangsangan pada Anak Usia 0-12 Bulan

7 Kemampuan Kognitif pada Anak Usia 0-1 Tahun: Kenali Wajah

Kemampuan Berpikir logis anak

 3. Kemampuan Merangkai Puzzle

Kemampuan berpikir logis pada anak usia18-24 bulan yang ketiga adalah merangkai puzzle. Bermain dengan membongkar dan merangkai puzzle merupakan sarana belajar berpikir logis.

Puzzle adalah permainan menyusun gambar, gambar diacak terlebih dahulu. Sehingga anak mencoba menyusunnya di dalam bingkai dengan menghubungkan potongan-potongan kecil sehingga menjadi gambar utuh.

Banyak ragam puzzle yang beredar di pasaran. Moms bisa memilih puzzle yang sesuai dengan usia anak. Pada saat anak berusia 12-18 bulan sudah dikenalkan bermain puzzle dengan kepingan berjumlah dua atau empat keping.

Saat ini, anak ada tahap periode usia 18-24 bulan, maka puzzle yang dipilih baiknya berjumlah 5-8 keping puzzle. Tema puzzle juga banyak ragamnya. Moms bisa pilih beberapa tema puzzle.

Aneka puzzle sudah banyak di pasaran. Moms tinggal memilih sesuai selera. Ada puzzle gambar buah-buahan, gambar binatang, gambar tanaman, atau pun puzzle gambar proses terjadinya sesuatu. Misalnya puzzle daur hidup hewan tertentu, tumbuhan tertentu yang disukai anak.

Jika puzzle sudah tersedia, ajak anak duduk bersama, sodori puzzle dengan empat kepingan. Puzzle ini pernah dimainkan anak. Tujuannya adalah agar anak mengingat kembali merangkai puzzle dengan empat kepingan.

Kemudian, sodori anak dengan puzzle baru dengan lima kepingan jumlahnya. Biarkan anak mengamati, dan membongkar puzzle. Anak diminta merangkaikan kepingan puzzle satu persatu. Biarkan anak berpikir dengan caranya sendiri.

Kemampuan Berpikir logis anak

Di saat anak merangkai puzzle memerlukan proses berpikir. Anak berpikir cara merangkai kepingan puzzle dengan posisi yang tepat. Harus menghadap ke bawah, ke atas, ke samping kiri, atau kesamping kanan.

Inilah 3 Kemampuan Berpikir Logis pada Anak Usia 18-24 Bulan

Setiap gerak langkah merangkai tiap kepingan puzzle memerlukan pemikiran yang tidak cukup sekali. Bisa berkali-kali berpikir untuk menempatkan satu keeping puzzle.

Memiliki kemampuan merangkai puzzle mempunyai banyak manfaatnya bagi anak. Pertama tentu berkaitan dengan kemampuan kognitif anak yang makin terasah. Kemampuan berpikir logis anak anak meningkat.

Selain itu, manfaat lain dari kemampuan merangkai puzzle adalah mengembangkan koordinasi mata dan tangan, melatih ketekunan. Anak akan lebih mengenal gambar, bentuk dan ukuran. Disamping melatih daya ingat pada anak.

Kemampuan berpikir logis banyak manfaatnya bagi kehidupan anak. Manfaat berpikir logis yang pertama, melatih berpikir secara rasional atau masuk akal, cermat, dan objektif.

Selain itu, manfaat berpikir logis lainnya adalah menambah kecerdasan, ketajaman berpikir. Dan meningkatkan kemampuan analisis terhadap suatu kejadian. Serta melatih berpikir kritis, abstrak, dan koheren.

Cara melatih anak usia 18-24 bulan untuk berpikir logis dapat ditempuh dengan tiga hal. Ketiga cara itu adalah menyusun balok dari besar ke kecil atau sebaliknya, mengetahui akibat dari suatu perlakuannya, dan merangkai puzzle.

Demikianlah pembahasan mengenai cara berpikir logis pada anak usia 18-24 bulan. Semoga dapat menambah wawasan.

Referensi: dari Berbagai Sumber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *