Jelaskan Jenis Puisi Rakyat, Beserta Ciri, Struktur Fisik, dan Batinnya!
paket-wisatabromo.com-Jelaskan Jenis Puisi Rakyat, Beserta Ciri, Struktur Fisik, dan Batinnya! Pertanyaan tersebut berkaitan dengan bahan ajar bahasa Indonesia SMP MTs Kelas 7 semester 1.
Jelaskan Jenis Puisi Rakyat, Beserta Ciri, Struktur Fisik, dan Batinnya!
Berikut ini adalah penjelasan mengenai Jenis, Ciri, Struktur Fisik, dan Batin Puisi Rakyat!
A. Jenis Puisi Rakyat
1. Pantun
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, pantun adalah jenis puisi lama yang setiap baitnya terdiri dari empat baris.
Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai bahasa di Nusantara, tonton (bahasa Tagalog), tuntun (bahasa Jawa), pantun (bahasa Toba) yang memiliki arti kurang lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk kesantunan.
Penyebaran Pantun tersebar hampir di seluruh Indonesia. Fungsi pantun di semua daerah (Melayu, Sunda, Jawa, atau daerah lainnya) sama, yaitu untuk mendidik sambil menghibur.
Dan melalui pantun, kita menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa, menyindir (menegur bahwa sesuatu itu kurang baik) secara tidak langsung, atau memberi nasihat.
Ini bukan berarti orang kita tidak tegas kalau hendak mengatakan sesuatu, tetapi dapat dikatakan bahwa kita memiliki gaya tersendiri dalam mengungkapkan sesuatu. Melalui pantun leluhur kita terkesan lebih santun untuk menegur atau menasihati orang secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa malu atau dipojokkan.
Untuk ciri-ciri pantun dapat dilihat berdasarkan bentuknya. Ciri-ciri ini tidak boleh diubah. Jika diubah, pantun tersebut akan menjadi seloka, gurindam, atau bentuk puisi lama lainnya.
2. Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mula-mula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat dengan agama dan moral.
Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam kehidupan. Seperti apakah gurindam sebenarnya? Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang sangat penting sebagai warisan budaya.
3. Syair
Pengertian Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia.
Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.
4. Mantra
a) Terdiri dari beberapa rangkaian kata yang memiliki irama
b) Isinya berhubungan dengan kekuatan gaib, dibuat dan diucapkan untuk tujuan tertentu c)Mengandung rayuan dan perintah
d) Merupakan satu bagian yang utuh dan tidak bisa dipahami melalui setiap bagiannya e)Mementingkan keindahan permainan bunyi.
B. Ciri Puisi Rakyat
Puisi rakyat terdiri atas pantun, syair, gurindam, dan mantra.
1. Ciri-Ciri Pantun
a. Satu bait terdiri atas empat baris.
b. Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
c. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi.
d. Rima akhirnya berpola a-b-a-b. Artinya, bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan baris keempat.
Sampiran adalah pembuka dari pantun, berada di baris pertama dan kedua berfungsi untuk tumpuan saja. Sedangkan isi adalah bagian dari pantun dan pembaca mengungkapkan makna atau perkataan sebenarnya yang ingin disampaikan melalui pantun.
2. Ciri Gurindam
a. Setiap bait terdiri atas dua baris atau larik.
b. Setiap larik terdiri atas 8–14 suku kata.
c. Larik pertama merupakan syarat, sedangkan larik kedua merupakan jawaban.
d. Larik pertama dan kedua membentuk kalimat majemuk, umumnya merupakan hubungan sebab-akibat.
e. Rima akhirnya berpola a-a.
3. Ciri Syair
a. Setiap bait terdiri dari empat baris.
b. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
c. Bersajak a-a-a-a.
d. Semua baris adalah isi tentang kisah atau cerita
e. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
4. Ciri Mantra
a) Terdiri dari beberapa rangkaian kata yang memiliki irama
b) Isinya berhubungan dengan kekuatan gaib, dibuat dan diucapkan untuk tujuan tertentu
c) Mengandung rayuan dan perintah
d) Merupakan satu bagian yang utuh dan tidak bisa dipahami melalui setiap bagiannya e)Mementingkan keindahan permainan bunyi.
C. Struktur Fisik Puisi Rakyat
Pembahasan mengenai struktur fisik puisi rakyat tentu saja tidak berbeda dengan struktur fisik puisi yang telah dibahas di bagian atas.
Untuk struktur fisik puisi rakyat meliputi diksi, pengimajian, kata konkret, majas (meliputi lambang dan kiasan), versifikasi (meliputi rima, ritma, dan metrum), tipografi, dan sarana retorika.
Masih ingatkah kalian, bahwa puisi rakyat itu diantaranya ada pantun, syair, gurindam, mantra, dll. Nah, pembahasan kali ini berfokus pada struktur fisik pantun, syair, gurindam, dan mantra.
Berikut ini penjelasannya.
1. Struktur fisik Pantun
Secara umum, struktur fisik pantun tidak lepas dari diksi, pengimajian, kata konkret, majas (meliputi lambang dan kiasan), versifikasi (meliputi rima, ritma, dan metrum), tipografi, dan sarana retorika.
Secara khusus, struktur yang terlihat dari pantun adalah bait, baris atau larik, suku kata, rima, dll.
a. Satu bait terdiri atas empat baris atau larik.
b. Setiap baris terdiri atas 8-12 suku kata.
c. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat merupakan isi.
d. Rima akhirnya berpola a-b-a-b. Artinya, bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris kedua sama dengan baris keempat.
2. Struktur Fisik Gurindam
Untuk struktur fisik gurindam juga meliputi: diksi, pengimajian, kata konkret, majas (meliputi lambang dan kiasan), versifikasi (meliputi rima, ritma, dan metrum), tipografi, dan sarana retorika.
Sedangkan secara khusus, struktur fisk yang terlihat pada gurindam adalah berikut ini.
a. Setiap bait terdiri atas dua baris atau larik.
b. Setiap larik terdiri atas 8–14 suku kata.
c. Larik pertama merupakan syarat, sedangkan larik kedua merupakan jawaban.
d. Larik pertama dan kedua membentuk kalimat majemuk, umumnya merupakan hubungan sebab-akibat.
e. Rima akhirnya berpola a-a.
3. Struktur Fisik Syair
Untuk struktur fisiksyair juga meliputi: diksi, pengimajian, kata konkret, majas (meliputi lambang dan kiasan), versifikasi (meliputi rima, ritma, dan metrum), tipografi, dan sarana retorika.
Selanjutnya, struktur fisik yang terlihat pada syair terlihat berikut ini.
a. Setiap bait terdiri dari empat baris.
b. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
c. Bersajak a-a-a-a.
d. Semua baris adalah isi tentang kisah atau cerita
e. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
4. Struktur Fisik Mantra
Untuk struktur fisik mantra juga meliputi: diksi, pengimajian, kata konkret, majas (meliputi lambang dan kiasan), versifikasi (meliputi rima, ritma, dan metrum), tipografi, dan sarana retorika.
Sedangkan struktur fisik mantra yang terlihat sebegai berikut.
a) Terdiri dari beberapa rangkaian kata yang memiliki irama
b) Isinya berhubungan dengan kekuatan gaib, dibuat dan diucapkan untuk tujuan tertentu c)Mengandung rayuan dan perintah
d) Merupakan satu bagian yang utuh dan tidak bisa dipahami melalui setiap bagiannya e)Mementingkan keindahan permainan bunyi.
D. Struktur Batin Puisi Rakyat
Untuk struktur batin puisi terdiri atas: tema, nada, perasaan, dan amanat.
1. Tema
Tema merupakan gagasan pokok yang ingin disampaikan oleh penyair. Pokok pikiran itu begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair sehingga menjadi landasan utama pengucapannya.
Misalnya jika desakan yang kuat itu berupa rasa belas kasih atau kemanusiaan, maka puisinya bertema kemanusiaan. Waluyo (1987: 107) menjelaskan bahwa tema puisi bersifat lugas, objektif dan khusus.
Biasanya tema puisi harus dihubungkan dengan penyairnya dengan konsep-konsep yang terimajinasikan. Oleh karena itu, tema bersifat khusus (penyair), tetapi objektif (bagi semua penafsir), dan lugas (tidak dibuat-buat).
Tema dapat terbagi menjadi beberapa bagian, misalnya ketuhanan(religius), cinta, kesetiakawanan, patriotisme, perjuangan, kegagalan hidup, alam, keadilan, kritik sosial, demokrasi, dan lain-lain.
Untuk mengetahui suatu tema dalam puisi perlu mengetahui latar belakang penyair agar tidak salah menafsirkan.
2. Nada
Nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca berkenaan dengan pokok persoalan dalam puisinya. Penyair memiliki sikap tertentu terhadap pembaca, apakah dia ingin bersikap menggurui, menasehati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan sesuatu kepada pembaca.
Jika nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca, maka suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi itu atau akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca (Waluyo, 1987: 125).
3. Perasaan (Feeling)
Dalam menciptakan puisi, penyair tentu ikut diekspresikan dan dihayati oleh pembaca. Untuk mengungkapkan tema yang sama, penyair yang satu dengan yang lain memiliki hubungan yang erat terhadap wawasan penyair dan dapat dilihat dari latar belakang sosial maupun psikologisnya.
Menurut Waluyo (2015:40) “Perasaan penyair adalah perasaan yang diekspresikan dengan penuh penghayatan dan takaran yang tepat sehingga puisi tersebut terasa hidup, menyentuh rasa haru, dan menggetarkan.”
4. Amanat
Amanat atau tujuan, yakni maksud yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya. Menurut Waluyo (1987: 130), Amanat merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan puisinya.
Biasanya amanat tersirat di balik kata-kata yang disusun, dan juga berada di balik tema yang diungkapkan. Pada umumnya, amanat terkait dengan makna yang berhubungan dengan orang perorangan, konsep seseorang, dan situasi ketika penyair mengimajinasikan karyanya. Sifat amanat sebuah puisi adalah interpretatif, artinya setiap orang mempunyai penafsiran makna yang berbeda dengan yang lain.
Baca:
1. Sebutkan Jenis-Jenis Puisi Lama dan Contohnya yang Tepat!-Unduh
2. Sebutkan Struktur Batin Puisi Rakyat!-Unduh
3. Jelaskan Seluk Beluk Pantun Lengkap!-Unduh
4. Jelaskan Seluk Beluk Syair Lengkap!- Unduh
5. Jelaskan Seluk Beluk Gurindam secara Lengkap!-Unduh
Demikianlah jawaban yang tepat berkaitan dengan pertanyaan Jelaskan Jenis Puisi Rakyat, Beserta Ciri, Struktur Fisik, dan Batinnya! Semoga bermanfaat.