Karakter Teks Diskusi dan Contohnya yang Tepat dan Perlu Diketahui

Karakter Teks Diskusi dan Contohnya yang Tepat dan Perlu Diketahui

paket-wisatabromo.com- Karakter teks diskusi dan contohnya yang tepat dan perlu diketahui merupakan materi pelajaran bagi peserta didik SMP MTs kelas 9 semester 2.

Berdasarkan Kurikulum 2013, materi karakter teks diskusi dan contohnya yang tepat dan perlu diketahui ini tergolong ke dalam aspek pengetahuan.

Aspek pengetahuan adalah aspek yang ada di dalam materi pembelajaran untuk menambah wawasan siswa di suatu bidang.

Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.

Dari sisi pengetahuan bahasa, materi karakter teks diskusi dan contohnya yang tepat dan perlu diketahui tergolong ke dalam aspek berbahasa yang reseptif.

Aspek berbahasa reseptif adalah kemampuan untuk memahami bahasa lisan yang didengar atau dibaca.

Kemampuan ini bersifat sebagai input atau masukan. Contohnya yaitu saat anak mendengarkan dan mengikuti instruksi seperti “Ayo kita pahami karakter teks diskusi dan contohnya!”

Peserta didik SMP MTs kelas 9 semester 2 diharapkan dapat menguasai materi ini.

Pada umumnya, penguasaan terhadap suatu materi itu ditandai dengan perolehan nilai minimal mencapai KKM.

Untuk membantu peserta didik SMP MTs kelas 9 semester 2 ini, pada kesempatan yang baik ini akan dibahas mengenai karakter teks diskusi dan contohnya yang tepat dan perlu diketahui. Semoga bisa dimanfaatkan untuk bahan belajar, ya.

Karakter Teks Diskusi dan Contohnya yang Tepat dan Perlu Diketahui

Pengertian Teks Diskusi

Teks diskusi adalah salah satu jenis teks yang memberikan dua pendapat mengenai sebuah isu yang memiliki dua cara pandang yang berimbang disertai dengan argumen/pendapat yang mendukung isu (pro) dan yang menentang isu (kontra) serta diakhiri dengan simpulan atau rekomendasi dari penulis

Pengertian teks diskusi sebagai salah satu jenis teks yang memberikan dua pendapat mengenai suatu hal.

Teks diskusi juga dapat didefinisikan sebagai sebuah teks yang berisi tentang wacana yang bermasalah.

Wacana yang bermasalah ini adalah wacana yang memiliki dua kubu antara pro (mendukung) dan kontra (menentang), antara pendukung isu dan penentang isu.

Tujuan Teks Diskusi

Tujuan komunikatif dari teks diskusi adalah untuk mengetengahkan suatu masalah yang ditinjau paling tidak dari dua sudut pandang, sebelum sampai pada suatu simpulan atau rekomendasi.

Selain itu, teks diskusi merupakan teks yang berisi paparan tentang suatu masalah yang layak untuk didiskusikan.

Masalah-masalah tersebut pada umumnya berhubungan dengan segala fenomena dalam masyarakat.

Selain menyajikan masalah, ada pemikiran-pemikiran kritis sebagai reaksi atas munculnya permasalahan.

Pemikiran kritis dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu sisi positif dan negatif dari masalah dan pembahasan dalam teks diskusi.

Karakter Teks Diskusi

Setiap teks tentunya memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan jenis teks lain, begitu pula dengan jenis teks diskusi.

Mulyadi (2014:137) menyebutkan bahwa karakteristik teks diskusi yaitu memiliki

1. Struktur teks berupa isu, argumen (pro-kontra), dan kesimpulan.

2. Memiliki ciri bahasa yang terdapat dalam teks diskusi, yaitu menggunakan istilah umum, kata perbandingan atau pengontrasan, dan kata pendukung atau penolak.

Selain itu, Wiratno (2014) menyebutkan karakter dari teks diskusi, yaitu sebagai berikut.

1. Ditata dengan struktur teks: isu, argumen menentang dan              argumen pendukung, serta simpulan/rekomendasi.

Bagian isu pada teks diskusi merupakan bagian pemaparan hal yang memuat pertanyaan atau pernyataan untuk mengantarkan pembaca kepada masalah atau persoalan yang akan didiskusikan

Argumen dalam teks diskusi merupakan suatu pernyataan yang lahir dari pemikiran seseorang.

Argumen dalam struktur teks diskusi terbagi menjadi dua, yaitu argumentasi mendukung dan argumentasi menentang terkait dengan isu atau topik yang menjadi pokok bahasan dalam teks diskusi.

Simpulan dalam teks diskusi berisi simpulan yang mengungkapkan pendapat akhir yang dirumuskan dari serangkaian argumen yang telah dikemukakan.

Pengambilan simpulan perlu memperhatikan pendapat yang pro dan kontra.

Lebih baik simpulan akhir teks diskusi bersifat netral/ tidak mendukung salah satu argumen sehingga tidak lagi menimbulkan masalah baru.

Namun, pengambilan simpulan dapat menyetujui pendapat yang pro atau kontra apabila terdaat alasan yang lebih
kuat

2. Mengandung verba material, relasional, dan mental secara             proposional.

3. Memanfaat konjungsi yang menunjukkan kontras, seperti                tetapi, namun, namun demikian, di pihak lain, dan sebaliknya          untuk mempertentangkan kedua gagasan yang berlawanan            yang memiliki masing-masing sudut pandang.

4. Menggunakan modalitas untuk membangun opini atau                    rekomendasi.

Baca: Pengertian Teks Diskusi dan Contohnya yang Tepat

Berdasarkan kedua pendapat di atas terkait dengan karakter teks diskusi, maka dapat diperkecil lagi bahwa teks diskusi memiliki karakter tertentu, yaitu:

1. Dibangun dengan struktur teks yang meliputi isu, argumen (pro dan kontra), serta penarikan simpulan akhir.

2. Memiliki kaidah kebahasaan yang mengungkapkan penolakan,
penegasan, dan pengontrasan untuk menpertentangkan kedua gagasan yang berlawanan.

Contoh Teks Diskusi
Pekerjaan Rumah (PR), Masihkah Diperlukan?

Hampir setiap hari, murid dibekali pekerjaan rumah (PR) dari gurunya.

Seorang penulis dunia anak menuturkan bahwa PR harus dihilangkan karena dapat mengganggu kehidupan keluarga.

Seberapa perlu anak diberikan PR? “Semua tugas dan lembar kerja seharusnya diselesaikan di sekolah.

Ini karena tugas yang seharusnya dikerjakan tiga puluh menit di sekolah dapat selesai tiga kali lipat lebih lama jika dilakukan di rumah.

Hal ini akan membatasi waktu anak bersama keluarga,” ujar Eleanor Updale seperti dikutip dari Telegraph.

Updale menuturkan PR tersebut akan membuat anak-anak menghabiskan waktu lebih banyak di rumah dibandingkan bermain di luar.

Beberapa negara sudah tidak lagi memberikan PR kepada para siswa.

“Masyarakat harus melepaskan diri dari asumsi bahwa PR adalah
sesuatu yang baik.

Padahal, anak-anak juga membutuhkan ruang untuk diri mereka sendiri dan melakukan sesuatu yang diinginkannya.

Beban PR ini terlalu mengganggu,” ungkap Updale. Untung Gautara berpendapat sebaliknya, PR perlu diberikan kepada siswa sebagai media latihan di rumah.

Diharapkan dengan melakukan latihan, kemampuan siswa senantiasa bertambah.

Akan tetapi, PR tersebut ternyata dilalaikan dan dijadikan pekerjaan sekolah atau PS oleh sebagian siswa.

Sebelum guru datang mengajar, mereka baru mengerjakan PR dengan menyontek hasil kerja teman.

Bahkan, ada di antara mereka malah tidak mengerjakan PR sama sekali. Padahal, tidak mengerjakan PR berarti tidak melakukan latihan.

Sungguh, ini bukan perilaku yang positif karena telah menyia-nyiakan waktu untuk meraih kemajuan.

Menurut Updale, diperlukan pengaturan dan batas dalam pemberian PR.

Mengurangi tugas yang diberikan dari sekolah akan membantu mengurangi beban yang harus dibawa pulang siswa.

Selain itu, hal ini akan mengurangi efek negatif dari PR yang dapat mengganggu kehidupan sebuah keluarga.

Sementara itu, Muhammad Rizal, psikolog pendidikan Universitas
Indonesia, saat dihubungi detik Health, menuturkan tidak semua PR mengganggu kehidupan keluarga atau sosial anak.

PR dapat diberikan bergantung pada PR itu seperti apa dengan melihat jumlah serta tingkat kesulitannya.

Baca: Jelaskan Pengertian Teks Diskusi dari Para Ahli dan Contohnya yang Tepat

Demikianlah pembahasan mengenai karakter teks diskusi dan contohnya yang tepat dan perlu diketahui. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *