Menyimpulkan Isi Teks Cerita Inspiratif dengan Cara yang Mudah

Menyimpulkan Isi Teks Cerita Inspiratif dengan Cara yang Mudah

paket-wisatabromo.com – Menyimpulkan Isi Teks Cerita Inspiratif merupakan materi yang wajib dikuasai peserta didik SMP MTs kelas 9 semester 2.

Pada kesempatan kali ini akan disajikan materi mengenai Menyimpulkan isi teks cerita inspiratif

Menyimpulkan Isi Teks Cerita Inspiratif

Menyimpulkan berarti memberikan pendapat atas fakta-fakta atau data-data yang ada sebelumnya.

Pendapat tersebut tentunya harus sesuai dengan fakta dan memiliki logika yang benar.

Untuk menjembatani penarikan simpulan isi ungkapan simpati, peduli, empati, dan perasaan pribadi teks cerita inspiratif dapat dibaca teks berikut ini.

Tegak Di Tengah Hantaman Badai

Orang-orang yang tegak di tengah hantaman badai, itulah potret kehidupan Affan Gaffar. Beliau adalah tipe orang desa nan udik yang sukses di kota perantauan.

Menariknya, ia hijrah dari desa ke kota bukan dengan alasan bekerja, melainkan ingin belajar ataupun menuntut ilmu.

Affan Gaffar lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat pada 21 Juni 1947 dari Ibu yang buta huruf dan ayah yang bekerja sebagai seorang pegawai pendidikan rendahan di kantor masyarakat setempat.

Sewaktu kecil, saat ayahnya masih hidup, ia diarahkan untuk menjadi anak yang akrab dengan dunia keilmuan.

Minat baca Affan muda mulai tumbuh. Ia seringkali membaca buku-buku milik ayahnya. Muali dari buku cerita, buku ilmiah, hingga buku sastra dan budaya.

Saat itu, rasa cintanya terhadap dunia keilmuan mulai tumbuh yang merupakan aset berharga bagi setiap orang untuk maju.

Setelah masuk usia sekolah, orang tuanya mengirimnya ke bangku sekolah dasar. Dulu sekolah rakyat tente II di daerahnya dijalani dengan suka cita.

Menjelang separuh dari sekolahnya dari SR itu, ayahnya yang selama ini menjadi tulang punggung keluarganya meninggal dunia.

Saat itu, Affan Gaffar baru berusia sepuluh tahun. Fakta itu menjadi pukulan telak bagi perekonomian keluarganya.

Ibarat bahtera yang sedang berlayar tenang di lautan kehidupan, tiba-tiba dilanda topan dan badai besar yang menimbulkan guncangan dahsyat.

Meskipun kekuatan perekonomian Affan Gaffar menurun, ia tetap melanjutkan sekolah.

Karena Affan Gaffar hidup di daerah miskin, ia harus berjuang lebih berat daripada anak-anak lainnya yang hidup di daerah yang lebih maju.

Karena di desanya belum ada SMP, ia terpaksa harus sekolah di Bima-Raba.

Selama tiga tahun sekolah di SMP Negeri Tente yang dijalaninya sejak tahun 1959 hingga 1960, ia harus menempuh jarak sejauh lima kilometer dari rumah menuju sekolahnya.

Jika dihitung dengan perjalanan pulang, jaraknya menjadi sepuluh kilometer. Setiap hari, ia melakukan semua itu.

Jelaslah bahwa jarak tersebut  bukan jarak yang dekat,apalagi di tempuhnya dengan berjalan kaki. pastilah, hal tersebut sangat melelahkan.

Namun, ia tetap tegar ditambah lagi ibunya yang selalu memberi motivasi dan sangat memedulikan pendidikannya.

Setelah lulus dari SMP, ibunya berniat menyekolahkannya ke SGA atau Sekolah Guru Atas, tetapi Affan Gaffar  tidak mau. Ia ingin sekolah di SMA.

Ibunya langsung memarahinya dan memberikan ultimatum. Jika ingin sekolah di SMA, ia harus membiayai sekolahnya sendiri.

Ia pun nekat.saat itulah, Affan Gaffar berangkat dari rumahnya hendak mencari tempat tinggal di dekat sekolahnya dan tidak lagi berjalan sejauh lima kilometer.

Setelah sempat pusing, mencari biaya dan tempat tinggal, ia akhirnya menumpang di rumah seseorang di Bima Raba dekat sekolah SMA-nya.

Affan Gaffar sadar bahwa menempati rumah orang lain itu tidaklah gratis. makanya, selain belajar, ia juga membantu si empunya rumah, baik dengan cara mencuci baju, mengepel, menyapu, dan melakukan pekerjaan rumah lainnya.

Profesi itu dijalani oleh Affan sampai lulus SMA pada tahun 1966. Sampai di situ, ia telah membuktikan kepada orangtuanya bahwa ia mampu membiayai SMA-nya sendiri.

Namun, Affan tidak mampu memenuhi cita-cita ayahnya sebab sewaktululus SMA nilai aljabarnya (Matematika) kecil sehingga ia tidak bisa meneruskan ke jurusan kedokteran.

Selain itu, ia juga sudah telanjur menyenangi pelajaran sastra dan budaya.

selepas SMA pada tahun 1966, ia dikirim ke Yogyakarta oleh ibunya untuk kuliah. Ia memilih masuk ke fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya, UGM meskipun kondisi perekonomian memprihatinkan.

Affan sadar bahwa di tengah kondisi sulit tersebut, kesempatan untuk meneruskan kuliah merupakan kesempatan yang sangat langka.

Jika tidak digunakan sebaik-baiknya cita-cita dan mimpinya sejak kecil untuk menjadi pejabat akan sirna.

Oleh karena itu, ia berusaha sekuat tenaga, memutar otak, peras keringat, dan banting tulang demi melanjutkan kuliah dan eksis di yogyakarta.

saat masuk UGM, Affan langsung bekerja sebagai penjaga malam di sebuah proyek bangunan.

Hal tersebut ia lakoni hingga memperoleh gelar BA pada tahun 1970. dari pekerjaan itu, ia diberi upah seesar Rp50,00 per malamdan selama seminggu sebanyak Rp350,00.

Karena penghasilannya kecil, Affan berusaha menghemat uangnya dengan selalu makan bersama buruh bangunan di lokasi proyek.

setelah lulus dan mendapat gelar BA pada tahun 1970, Affan Gaffar diangkat menjadi asisten dosen oleh almamaternya.

Kemudian, setelah lulus sarjana tahun 1973, ia resmi menjadi dosen tetap di Fisifol UGM.

Pada masa kuliah di UGM, Affan berkenalan dengan Sudjiatmi Purwaningsih yang kemudian menjadi istrinya.

Ia mengenalnya sejak tahun 1972 di pagelaran alun-alun utara. Secara kebetulan di Fakultas hukum, tempat Sudjiatmi kuliah, berdampingan dengan Fisipol sehingga keakraban kian tercipta di antara dua insan tersebut.

Mereka pun menikah dan di karuniai empat orang anak. Ia sangat membanggakan peran istrinya dalam perjalanan kariernya.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1976, Affan pun mendapat dua tawaran beasiswa S2. 

Salah satu beasiswa dari Konrad Adenauer Stichtung untuk studi ke Jerman. namun, tawaran itu tidak diambilnya karena ia berpikir akan mengalami kesulitan dalam bahasa Jerman.

Tawaran beasiswa lainnya berasal dari The Rockefeller Foundation, Amerike Serikat. Ia memanfaatkan beasiswa ini dengan baik sehingga meraih gelar Master of Art Political Science, Northern Illinois University (1978).

Ketika awal semester, Affan sampai merasa Syokkarena harus belajar ekstra keras sebab ia tidak punya waktu untuk beradaptasi.

Setibanya di AS, ia langsung kuliah. Selain harus belajar bahasa Inggris secara ekstra, pola belajar juga menuntutnya untuk banyak membaca buku.

Apalagi pada semester pertama, ia juga meninggalkan kedua anak dan istrinya di Indonesia.

Pada semester berikutnya, setelah mengenal situasi dan mendapatkan rumah yang layak, ia memboyong keluarganya ke Amerika.

Karena sudah terbiasa belajar, sambil bekerja, Affan juga bekerja paruh waktu di perpustakaan meskipun nilai beasiswanya lebih dari cukup.

Di sana ia juga sempat menjabat sebagai ketua Permias, organisasi mahasiswa Indonesia di Amerika.

Hampir sepuluh tahun berikutnya, Affan mengambil gelar doktor di Ohio State university (1988). saat ia mengikuti program doktor tersebut, ibunya meninggal. Ia tidak sempat menungguinya.

Inilah pengalaman yang amat menyakitkan baginya. Namun, ia berharap bahwa ibunya merasa bangga kepadanya karena ia telah memenuhi keinginan ibunya menjadi guru sekolah tinggi.

Walaupun ia tak berhasil memanuhi harapan ayahnya untuk menjadi dokter, ia berhasil menjadi doktor dan akhirnya bergelar profesor.

Kariernya di bidang pejabat tinggi seperti yang dicita-citakannya dulu juga tercapai. Affan Gaffar pernah menjadi anggota MPR-RI dari fraksi Utusan Golingan (1988), anggota tim tujuh Departemen Luar Negeri, Tim Anggota Tim verivikasi Parpol Pemilu 2009, anggota KPU 1999-2000, dan lain-lain.

Di bidang guru sebagaimana dicita-citakan oleh ibunya, Affan Gaffar adalah dosen pascasarjana pada Program Ilmu Sosial dan Politik UGM. 

Selain itu, ia juga menjadi Dosen Luar Biasa pada Program Pascasarjana Ilmu Administrasi Negara Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya.

Selain itu juga, ia pernah menjabat sebagai ketua penyusun RUU keistimewaan Yogyakarta.

Sejak pindah dari Bima, Nusa Tenggara Barat, pada tahun 1966, Affan Affar tidak pernah lagi benar-benar menetap di kampung halamannya.

Kepindahannya ini merupakan titik balik dalam kehidupannya. Ia langsung diterima di Yogyakarta sebagai seorang pendatang yang Njawani, yakni berkepribadian layaknya orang Jawa tulen.

Sungguh luas pergaulannya. Ditambah lagi karakternya bersahaja, yakni masih sering berkeliling menggunakan motor meskipun dirinya telah menjadi profesor.

Sayangnya, Affan Gaffar kini telah tiada. secara tiba-tiba, ia meninggal dunia pada tanggal 8 januari 2003, saat ia berniat potong rambut di belakang rumahnya di Yogyakarta.

Saat itu, jenazahnya sempat disemayamkan di Balairung UGM dan dimakamkan di sidoarur, Godean, Yogyakarta.

Seluruh civitas akademika UGM dan seluruh masyarakat Yogyakarta pada umumnya jelas merasakan kehilangan atas meninggalnya sosok sederhana ini.

Pencapaian selama hidupnya tidak lepas dari kerja kerasnya. Ia sama sekali tidak putus asa ketika keluarganya mengalami depresi semasa ditinggal pergi oleh ayahnya.

ia pun menjadi yatim pada usia sepupuh tahun. Fakta itu bisa dilaluinya hingga selamat dan mampu menuntaskan karier pendidikan dan akademisnya sampai dengan tingkat tertinggi.

Baca: Mengidentifikasi Isi Teks Cerita Inspiratif dan Contohnya

Simpulan isi teks cerita inspiratif tersebut sebagai berikut.

1. Simpulan yang berkaitan rasa simpati

Orang yang selalu tegak di tengah hantaman badai terlukis dalam sosok Affan Gaffar.

2. Simpulan yang berkaitan dengan kepedulian

Affan Gaffar merupakan tokoh yang peduli pada keluarga, orang tua, dan masyarakat segala kalangan.

3. Simpulan yang berkaitan dengan sikap empati

Seluruh civitas akademika UGM dan seluruh masyarakat Yogyakarta pada umumnya jelas merasakan kehilangan atas meninggalnya sosok sederhana ini.

Affan Gaffar sempat merasa syok karena harus belajar ekstra keras dan tidak punya waktu untuk beradaptasi.

Pengalaman yang paling menyakitkan Affan Gaffar adalah kepergian ibunya saat mengikuti program doktor di OHIO.

Demikianlah pembahasan mengenai Menyimpulkan isi teks cerita inspiratif. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *