Sebutkan 5 Bentuk Drama Berdasarkan Penyajian Lakon yang Kamu Ketahui!
paket-wisatabromo.com-Sebutkan 5 bentuk drama berdasarkan penyajian lakon yang kamu ketahui! Jawaban yang tepat atas pertanyaan tersebut tersaji berikut ini.
Sebutkan 5 Bentuk Drama Berdasarkan Penyajian Lakon yang Kamu Ketahui!
5 Bentuk Drama Berdasarkan Penyajian Lakon
Berikut ini adalah bentuk drama dan penjelasan mengenai bentuk drama tersebut.
1. Tragedi
Menurut Wiyanto (2002:7), drama tragedi atau drama duka cerita adalah drama yang penuh kesedihan.
Drama ini menyuguhkan drama yang penuh kesedihan, sering pula drama jenis ini disebut drama duka cita.
Sedangkan menurut Dewojati (2010:42), tragedi tidak ada hubungannya dengan perasaan sedih, air mata bercucuran, atau kecengengan lain.
Akan tetapi, yang dituju oleh drama jenis ini adalah kegoncangan jiwa penonton sehingga tergetar oleh peristiwa kehidupan tragis yang disajikan para aktornya.
Jadi, dalam drama ini cerita drama dibuat seolah-olah membawa penonton untuk merasakan apa yang disajikan dalam cerita drama.
Tokoh utama yang ditampilkan selalu menampakkan kesedihan dan kesenduan dalam cerita tersebut.
Kegagalan dan kekecewaan selalu digambarkan dalam alur cerita drama dan itu wajib dihadirkan dalam drama jenis ini, namun semata-mata hanya untuk hiburan dan cerminan bagi para penontonnya.
2. Komedi
Pendapat Wiyanto (2002:7), drama komedi atau drama suka cerita adalah drama penggeli hati. Dewojati (2010:42), Asal kata komedi adalah comoida, yang artinya membuat gembira.
Pelaku utama dalam sebuah lakon komedi biasanya digambarkan sebagai pembawa ide gembira. Dewojati membagi drama komedi menjadi dua massa, yaitu (1) komedi lama dan (2) komedi baru.
Sebenarnya drama komedi ini berlawanan dari drama tragedi yang menyuguhkan duka cita. Drama ini menyajikan suatu cerita yang lucu, yang dapat membuat gelak tawa para penonton.
Kelucuan drama ini berasal dari kata-kata yang diucapkan para tokoh drama tersebut, dan kata-kata yang diambil itu berasal dari ujaran atau percakapan sehari-hari di masyarakat.
Menurut Semi (2010), ciri drama komedi adalah: (1) menampilkan tokoh yang selalu diperlakukan secara rendah, (2) menggambarkan sesuatu yang dekat sekali hubungannya dengan apa yang kita kenal dalam kehidupan atau setidaknya kita merasa bahwa hal itu mungkin saja terjadi, (3) apa yang terjadi muncul dari tokoh itu sendiri, bukan karena ciptaan situasi.
Sedangkan situasi hanya merupakan landasan tumpu yang memberi kemungkinan sesuatu itu terjadi, dan (4) gelak tawa yang muncul oleh lakon ini adalah merupakan gelak tawa yang dihasilkan oleh tokoh yang mendapatkan segi-segi lucu dari perilaku mereka.
3. Tragekomedi
Wiyanto (2002:7), drama tragekomedi adalah perpaduan antara drama tragedi dan drama komedi. Dewojati (2010:42), adanya drama tragedi-tragedi secara terbuka dan sederhana menggabungkan secara jelas humor dan kesedihan.
Jadi, drama ini menggabungkan unsur tawa dan kesedihan yang dibangun dari alur cerita, tokoh, percakapan, dan tingkah laku pemain drama. Kesedihan dan kesenangan datang silih berganti dalam penceritaannya.
Drama ini menyajikan perasaan yang membuat penontonnya tidak bosan untuk menonton drama ini. Akhir dari cerita drama ini ada dua kemungkinan, yaitu kesedihan dan kegembiraan.
4. Opera
Drama opera adalah drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik. Sedangkan menurut pendapat lain, drama opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.
Para pemain drama ini menggunakan metode bernyanyi dalam mendramakan alur cerita. Perbedaan dari segi warna suara dan pita suara mereka ditonjolkan sendiri-sendiri, tidak ada kesamaan dari segi suara.
Karakter yang dimiliki setiap pemainnya berbeda dengan pemain yang lain, begitu juga dengan musik yang mengiringinya.
5. Melodrama
Drama melodrama adalah drama yang dialognya diucapkan dengan iringan melodi atau musik.
Drama melodrama berasal dari drama opera yang dikembangkan dengan genre tersendiri, yaitu para pemainnya hanya perlu mengikuti musik yang mengiringinya. Kadang kala mereka bernyanyi dan kadang kala pula mereka tidak bersuara atau berdialog, hanya ada gerak-gerik yang dilakonkan.
Menurut Dewojati (2010:42), dalam penyajian drama melodrama berpegang pada keadilan, moralitas yang keras, yaitu yang baik akan mendapat ganjaran, sedangkan yang jahat akan mendapat hukuman.
Dicirikan oleh Semi (2010), bahwa drama melodrama (1) mengetengahkan suatu tokoh atau subyek yang serius tetapi tokoh itu merupakan tokoh yang diadakan tidak outentik, (2) mata rantai sebab-akibatnya tidak dapat dipertanggungjawabkan, dalam arti bahwa sesuatu itu muncul secara kebetulan, (3) emosi yang ditimbulkan cenderung untuk berlebihan bahkan mengarah pada sentmentalis, dan (4) sang pahlawan senantiasa memenangkan perjuangan.
Baca:
- Sebutkan dan Jelaskan Jenis Drama Berdasarkan Sarananya yang Kamu Ketahui!
- Sebutkan Aspek-Aspek Penilaian Naskah Drama yang Tepat!
Demikianlah jawaban yang tepat atas pertanyaan mengenai sebutkan 5 bentuk brama berdasarkan penyajian lakon yang kamu ketahui! semoga bermanfaat.