Sebutkan Konjungtor dalam Hikayat Si Miskin!
paket-wisatabromo.com-Apa kabar Kalian? Buat Kalian Kelas 10 SMA SMK, pelajaran bahasa Indonesia kali ini akan mengajak Kalian menjawab pertanyaa berikut ini: Sebutkan Konjungtor dalam Hikayat Si Miskin! Pertanyaan ini buat kalian yang masih SMA SMK Kelas 10. Ikuti, Ya!
Sebutkan Konjungtor dalam Hikayat Si Miskin!
Berikut ini jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan di atas.
Konjungtor dalam Hikayat Si Miskin
Berikut ini adalah konjungtor dalam Hikayat Si Miskin
Salah satu Konjungtor yang digunakan dalam hikayat adalah Konjungtor urutan waktu. Untuk Konjungtor urutan waktu dalam hikayat ini cenderung berupa kata-kata arkais.
Kata “arkais” menurut KBBI Online adalah berhubungan dengan masa dahulu atau berciri kuno, tua. Bisa juga, kata arkais diartikan sebagai kata yang tidak lazim dipakai lagi (tentang kata).
Kata Arkais terdiri atas: alkisyah, alkisah, bermula, sebermula, arkian, hatta, kalakian, syahdan, maka.
Berikut ini kalimat-kalimat yang menggunaan konjungtor Arkais dalam Hikayat Si Miskin.
1. Alkisah maka tersebutlah perkataan Markamah berjalan dua bersaudara itu, maka tuan putri Nila Kesuma itupun menangis hendak minum susu maka Markamah pun menangis seraya berkata, “diamlah adinda jangan menangis karena kita orang celaka dimanakah kita akan mendapat susu lagi kita sudah dibuangkan orang”.
2. Maka diberilah kepada adiknya ketupat itu sebelah, maka dimakannyalah, ia pun diamlah sampai tujuh hari tujuh malam ia berjalan itu.
3. Maka ketupat yang tujuh biji itu habislah dimakan oleh tuan puteri Nila Kesuma itu. Diberikannya kepada adiknya pagi sebelah petang sebelah.
4. Syahdan beberapa lamanya ia berjalan itu, maka beberapa bertemu demgan gunung yang tinggi-tinggi dan padang yang luas-luas dan teluk yang berombak seperti laut tempat segala dewa-dewa dan peri mambang indera cendana jin.
5. Maka raja-raja jin disemalah tempat bermain lancang berlumba-lumba. Di sanalah banyak ia beroleh kesaktian diberi oleh segala anak raja-raja itu, diangkat saudara oleh mereka itu sekalian akan dia.
6. Syahdan beberapa ia melihat kekayaan Allah Swt berbagai-bagai dan ajaib-ajaib, maka bertemulah ia dengan bukit berjintera tempat segala Raja-raja Dewa betapa itu, di sanalah tempatnya.
7. Hatta dengan demikian maka iapun sampailah sepohon kayu Beringin terlalu amat besar dan adalah air turun dari atas gunung itu, maka, di sanalah ia berhenti dan memandikan saudaranya.
8. Maka tiba-tiba melayanglah seekor burung dari atas kepalanya, maka tuan puteri Nila Kesuma pun menangis minta ditangkapkan burung yang terbang itu, maka Markamah pun melompat lalu disambarnya, burung itu dapat ditangkapnya lalu diberikannya kepada saudaranya.
9. Maka sukalah hati saudaranya sambil katanya “bakarlah kakanda burung ini, kita makan”, maka kata Markamah “sabarlah dahulu tuan”.
10. Maka kedengaranlah bunyi ayam berkokok sayup-sayup karena hutan itu dekat dengan dusun orang-orang negeri Pelanggan Cahaya.
11. Maka kata Markamah kepada saudaranya itu, “tinggallah tuan disini dahulu, biarlah kakanda pergi mencari api akan membakar burung adinda itu”, maka sahut tuan puteri itu “baiklah kakanda, pergi jangan lama-lama kakanda pergi itu”.
12. Maka dipeluknya dan diciumnya akan saudaranya itu seraya katanya “janganlah tuanku berjalanjalan ke sana sini sepeninggalan kakanda ini, kalau-kalau tuan sesat kelak tiada bertemu kakanda lagi”. Maka sahutnya “tiada hamba pergi kakanda”.
13. Maka Markamah pun berjalanlah menuju bunyi ayam berkokok itu, tetapi hati Markamah itu tiada sedap, berdebar-debar rasanya.
14. Maka ia pun berjalan berkeliling pagarnya itu menanti orang yang empunya kebun itu, ia hendak meminta api.
15. Maka kata Markamah “tiada aku lari karena aku berdosa kepadamu bukan aku orang pencuri aku ini orang sesat, datang ku ini dari negeri asing hendak meminta api kepadamu.
16. Maka ditamparinyalah dan digucahnya akan Markamah itu seraya katanya “bohonglah engkau ini”, maka gemala yang digendong oleh Markamah yang diberi oleh bundanya itupun jatuh dari pinggangnya.
17. Maka iapun terkenanglah akan saudaranya yang tinggal di dalam hutan seorang dirinya itu.
18. Maka katanya dalam hati, wahai adinda tuan betapa gerangan hak tuan sepeninggalan kakanda ini kelak, karena dianiaya oleh orang, matilah kakanda tiadabertemu dengan tuan lagi”.
19. Maka iapun menangis terlalu sangat, lalu rebahlah pingsan tiada kabarkan dirinya. Maka kata orang dusun itu’ “apa yang engkau tangiskan sebab salahmu itulah balasnya engkau makan jagungku”.
20. Maka dilihatnya tubuh Markamah itu habis bengkak-bengkak dan habis berlumuran dengan darah dan tiada tiadalah ia bergerak lagi.
21. Maka pada sangka orang dusun itu sudahlah mati rupanya, maka diikatnyalah dengan tali dari bahunya sampai kepala kakinya seperti mengikat lepat.
Selanjutnya, berikut ini kalimat-kalimat yang menggunaan konjungtor populer dalam Hikayat Si Miskin.
1. Setelah habis ketupat itu, maka tuan puteri Nila Kesuma itupun menagis pula hendak makan, maka diambillah oleh Markamah segala tarok kayu dan umbut-umbut dan buah-buahan kayu yang di dalam hutan yang patut dimakannya, maka diberikannya kepada saudaranya itu dan barang di mana ia bertemu dengan air maka dimandikannyalah akan saudaranya.
2. Dan beberapa ia bertemu dengan binatang yang buas-buas seperti ular naga buta raksasa sekaliannya mereka itu memberi kesaktian kepada Markamah.
3. Adapun Markamah itu apabila ia bertemu dengan segala raja-raja itu, maka tuan puteri Nila Kesuma itupun disembunyikannyalah dan jikalau ia bertemu segala binatang yang buas-buas, maka didukungnyalah akan saudaranya itu tiada diberinya lepas daripada tubuhnya.
4. Setelah sampailah ia kepada dusun orang itu, maka dilihatnya kebun orang dusun itu terlalu banyak jadi taman-taman seperti ubi keladi dan tebu, pisang, kacang, dan jagung.
5. Setelah dilihatnya oleh orang yang empunya kebun katanya “anak si pencuri, demikianlah sehari-hari perbuatan mu mencuri segala-gala tanamanku ini sehingga habislah jagung pisang ku tiada berketahuan, engkaulah yang mencuri, maka sekarang ini hendak kemana engkau melarikan nyawamu itu dari pada tanganku sekarang, sedanglah lama aku menantikan engkau tiada juga dapat barulah aku sekarang bertemu dengan engkau“ maka ia berkata-kata itu sambil berlari menangkap tangan Markamah itu.
6. Setelah dilihatnya oleh orang dusun itu, maka diambilnyalah seraya katanya, “inilah gemalaku yang engkau curi, nyatalah engkau itu berbuat aniaya kepadaku”.
7. Demikianlah lakunya ia mengikat Markamah itu. Setelah sudah diikatnya, maka diberatinyalah dibawanya ketepi laut dibuangkannya ke dalam laut itu, maka iapun kembalilah kerumahnya.
Baca:
1. Sebutkan Ide dalam Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak!- Unduh
2. Sebutkan Makna Kata dalam Hikayat: Sa-ijaan dan Ikan Todak!- Unduh
3. Sebutkan Ide dalam Hikayat Si Miskin!- Unduh
4. Sebutkan Makna Kata dalam Hikayat Si Miskin! –Unduh
5. Sebutkan Perbedaan Hikayat dengan Cerpen!- Unduh
6. Sebutkan Nilai Kehidupan dalam Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak! – Unduh
7. Sebutkan Nilai Kehidupan dalam Hikayat Si Miskin!-Unduh
8. Sebutkan Konjungtor dalam Hikayat Sa-ijaan dan Ikan Todak!-Unduh
Demikianlah pembahasan Sebutkan Konjungtor dalam Hikayat Si Miskin! Semoga bermanfaat.