Sejarah Sumpah Pemuda, Gagasan dan Semangatnya Perlu Kita Teladani
paket-wisatabromo.com-Bulan Oktober adalah bulan Sumpah Pemuda. Pada bulan Oktober dalam setiap tahun selalu diperingati hari Sumpah Pemuda. Untuk mengingat kembali mengenai sumpah Pemuda berikut ini disajikan Sejarah Sumpah Pemuda.
Sejarah Sumpah Pemuda ini disajikan secara singkat. Hal ini bertujuan memudahkan kita untuk mengingatnya.
Biasanya untuk memperingati Peristiwa Sumpah Pemuda Sejarah Sumpah Pemuda ini disajikan dengan bersumber pada https://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id/sejarah-sumpah-pemuda/
Sebelum disajikan uraian sejarah seumpah pemuda, berikut ini disajikan alternatif naskah pidato pada peringatan sumpah pemuda.
Assalamu’alaikum wr.wb.
Salam Sejahtera
Om Swasti Astu
Namo Buddhaya
Yth. Bapak/Ibu Hadirin yang Berbahagia,
Dan Para Pemuda Indonesia Dan Hadirin Sekalian Yang Kami Hormati
Hari Sumpah Pemuda tahun ini mengambil tema “Bersatu Bangun Bangsa”. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.Sumpah pemuda itu merupakan ikrar. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Sumpah Pemuda adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia.
Hadirin yang berbahagia,
Kita mengetahui bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa dan membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik.
Pada saat ini di belahan dunia telah lahir generasi muda yang memiliki pola pikir yang serba cepat, serba instan, lintas batas, cenderung individualistik dan gramatik.
Canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta mudahnya akses terhadap sosial media, telah menjelma menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda lintas negara, lintas budaya, lintas agama, dan interaksi mereka di sosial media berjalan real time 24 jam.
Pemuda yang memiliki karakter yang tangguh adalah pemuda yang memiliki karakter moral dan karakter kinerja, pemuda yang beriman dan bertaqwa, berintegritas tinggi, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan tuntas.
Pemuda juga harus memiliki kapasitas intelektual dan skill kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni, serta pemuda harus memiliki inovasi agar mampu berperan aktif dalam kancah internasional.
Hadirin yang berbahagia,
Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda 2022 ini, diharapkan dapat menjadi momentum untuk merefleksikan diri dan menjadi pemuda yang bisa membangun bangsa, memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa Indonesia.
Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.
Salam Sejahtera Untuk Kita Semua
Berikut ini Sejarah Sumpah Pemuda
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia.
Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Dari hasil rapat-rapat tersebut, diperoleh hasil berupa teks atau naskah Sumpah Pemuda.
1. RAPAT PERTAMA, GEDUNG KATHOLIEKE JONGENLINGEN BOND
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.
Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda.
Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.
2. RAPAT KEDUA, GEDUNG OOST-JAVA BIOSCOOP
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
3. RAPAT KETIGA, GEDUNG INDONESISCHE CLUBHUIS KRAMAT
Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.
Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres.
Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia, berbunyi :
PERTAMA
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE,
TANAH INDONESIA.
KEDOEA
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE,
BANGSA INDONESIA.
KETIGA
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA,
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN,
BAHASA INDONESIA.
Baca:
- Mengenal Tokoh Sumpah Pemuda pada Kongres Pemuda II Jakarta 28 Oktober 1928
- Naskah Pidato Peringatan Hari Sumpah Pemuda Bulan Oktober Tahun 2022 sebuah Alternatif
- Puisi Tentang Sumpah Pemuda Alternatif Bacaan Pada Peringatan Sumpah Pemuda 2022
Demikianlah sajian mengenai Sejarah Sumpah Pemuda. Semoga bermanfaat.