Soal Uji Kompetensi Teks Fabel SMP MTs Kelas 7 Semester 2

Soal Uji Kompetensi Teks Fabel SMP MTs Kelas 7 Semester 2

paket-wisatabromo.com- Selamat berjumpa lagi. Salam sehat selalu. Apa kabar, kamu? Semoga tetap semangat. Bagaimana belajar bahasa Indonesia kamu? Lancarkah? Materi jenis teks fabel sudah selesai kan? Baiklah, kalau sudah selesai. ayo, kamu akhiri dengan uji kompetensi jenis teks fabel. Oleh karena itu,  postingan  kali ini berkaitan dengan soal uji kompetensi teks fabel.

Soal uji kompetensi teks fabel ini buat bahan belajar kamu yang masih SMP MTs kelas 7 smt 2. E, iya siapa tahu besok ada ulangan harian mengenaji jenis teks ini. Jadi, soal-soal ini  bisa kamu manfaatkan untuk menjemput penilaian harian.

Soal uji kompetensi teks fabel kelas 7 semester 2 SMP MTs ini disusun dalam bentuk pilihan ganda dan uraian. Kemudian, soal-soal ini dapat difungsikan sebagai penilaian harian (PH). Ikuti ya! Semoga dapat menambah wawasan kamu.

Soal Uji Kompetensi Teks Fabel

Dasar penyusunan soal

Adapun yang menjadi dasar penyusunan soal-soal ini adalah kompetensi dasar. Kompetensi dasar tersebut tentunya berkaitan dengan jenis teks fabel.

Berikut ini adalah kompetensi dasar tersebut secara ringkas, antara lain:

3.15 Mengidentifikasi informasi tentang fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.

4.15 Menceritakan kembali isi cerita fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.

3.16. Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.

4.16 Memerankan isi fabel/legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.

Untuk kompetensi dasar nomor 3.15 dan 3.16  merupakan aspek pengetahuan. sedangkan yang berkode 4.15 dan 4.16 merupakan aspek keterampilan.

Soal Uji Kompetensi Teks Fabel
I. Pilihlah satu jawaban yang paling benar!

Bacalah kutipan fabel berikut ini dengan saksama, kemudian kerjakan soal nomor 1 dan 2!

Semut dan Belalang

Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama misim panas.

Saat itu seekor Belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makanan untuk dirinya.

“Apa!” teriak sang semut dengan terkejut. “Tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?”

“Saya tidak punya waktu untuk mengumpulkan makanan,” keluh sang Belalang. “Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panaspun telah berlalu.”

Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.

“Membuat lagu katamu ya?” kata sang Semut, “Baiklah sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musin panas, sekarang saatnya kamu menari!” Kemudian, semut-semut tersebut membalikkan badannya dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memedulikan sang Belalang lagi.

Ada saatnya untuk bekerja ada saatnya untuk bermain.

1. Tokoh Semut pada kutipan fabel tersebut memiliki watak….

A. suka bersahabat

B. Suka menolong

C. Suka menyindir

D. Suka bekerja keras

2. Pesan moral yang terkandung dalam kutipan fabel tersebut adalah…

A. Hindari permusuhan agar bisa hidup tenang.

B. Jika ingin hidup berkecukupan harus bekerja keras.

C. Bersedekah dapat membuat idup seseorang berbahagia.

D. Kesombongan hanya akan merugikan diri sendiri.

3. Perhatikan pernyataan berikut ini!

Menjelang senja seekor kelelawar mulai keluar dari sarangnya. Sepasang bola matanya menyapu pemandangan di sekitar lembah dan perbukitan.

Dalam teks fabel, pernyataan tersebut sering digunakan pengarang padatahap….

A. orientasi

B. komplikasi

C. resolusi

D. koda

4. Bahasa dalam fabel sering ditandai dengan penggunaan kata keterangan yang digunakan untuk menggambarkan ….

A. penampilan fisik dan watak tokoh

B. peristiwa yang dialami tokoh

C. latar waktu, tempat, dan suasana

D. pesan moral dan nilai budi pekerti.

Bacalah kutipan teks fabel berikut dengan saksama, kemudian kerjakan soal nomor 5-7!

Burung Hantu dan Belalang

Burung Hantu selalu tidur di siang hari. Setelah matahari terbenam, ketika cahaya merah memudar dari langit dan perlahan-lahan bayangan naik dia menggeliat dan berkedip-kedip dari lubang pohon tua.

Sekarang dia berser, “hooo-hoo-hoo-oo-oo,” yang bergema melali kayu yang rimbun dan ia mulai berburu serangga, kumbang, katak, dan tikus sebagai makanan kesukaannya.

Saat ini ada seekor burung Hantu tua yang galak, terutama jika ada yang mengganngu saat ia tidur. suatu sore musim panas yang hangat saat ia tertidur jauh jauh di dalam lubang pohon tua, belalang di dekatnya mulai menyanyikan lagu gembira namun sangat menyesakkan telinga. Burung hantu tua menengok dari lubang pohon yang digunakan sebagai pintu dan jendela.

“Pergi dari sini, Tuan,” katanya kepada belalang tersebut. “Apakah Anda tidak memiliki sopan santun? anda setidaknya harus menghormati usia saya dan membiarkan saya tidur dengan tenang!”

Tapi Belalang menjawab dengan kasar bahwa adalah juga haknya di tempat ini saat matahari bersinar sama di pohon tua. Lalu ia meneriakkan suara lebih keras dan lagu berisik yang menjadi jadi.

Burung Hantu tua yang bijak tahu benar bahwa tak ada gunanya berdebat dengan Belalang keras kepala ini. Selain itu, matanya semakin rabun untuk memungkinkan dirinya menghukum Belalang.

Akhirnya dia melupakan semua kata keras dan kembali berbicara dengan sangat ramah kepadanya.

“Tuan yang baik hati,” katanya, “jika saya harus tetap terjaga, saya akan datang untuk menikmati nyanyian Anda. Tapi saat ini sayamemiliki anggur lezat di sini, kiriman dari Olympus, saya kira merupakan minuman appolo sebelum ia menyanyi untuk para dewa tinggi.

Silakan datang dan rasakan minuman lezat ini dengan saya. Saya tahu itu akan membuat Anda bernyanyi seperti Apollo.

Belalang bodoh itu terhanyut oleh kata-kata sanjungan Burung Hantu. Akhirnya, dia melompat ke sarang Burung Hantu, begitu Belalang cukup dekat dalam jangkauan penglihatan, ia menerkam dan memakannya.

5. Pesan moral yang tersirat dalam kutipan teks fabel tersebut adalah…

A. Ikutilah nasihat seorang sahabat agar tidak salah jalan.

B.  Jangan mudah terhanyut oleh sanjungan orang lain.

C. Tak ada gunanya berbuat baik dengan orang keras kepala.

D. Jangan suka menyakiti orang lain jika ingin hidup bahagia.

6. Watak tokoh Belalang dalam kutipan teks fabel tersebut adalah…

A. keras kepala

B. pendendam

C. bijaksana

D. rendah hati

7. Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan isi kutipan teks fabel tersebut adalah…

A. Belalang tak menghiraukan teguran ramah si Burung hantu.

B. Sang Belalang terhanyut oleh kata-kata sanjungan Burung Hantu.

C. Akhirnya, sang Belalang diterkam dan dimakan si Burung Hantu.

D. Burung Hantu tidak sabar menghadapi sikap belalang yang congkak.

8. Pernyataan berikut ini yang tepat digunakan pada bagian komplikasi dalam sebuah fabel adalah…

A. Di sebuah Goa hiduplah sepasang ular yang hidup bahagia bersama ketiga anaknya yang masih kecil.

B. Sang Bangau tak tahu pasti apa yang menyebabkan sahabat-sahabatnya itu kini membencinya.

C. Usaha sang Kutilang untuk melepaskan tali pengikat yang dipasang oleh sang kera tak kunjung berhasil.

D. Akhirnya, kedua binatang yang saling bermusuhan itu sepakat untuk berdamai dan saling bermaafan.

Bacalah kutipan teks fabel berikut ini dengan saksama, kemudian kerjakan soal nomor 9-10!

“Harimau yang baik, janganlah kau makan aku, tubuhku yang kecil pasti tak akan mengenyangkanmu!”

“Aku tak peduli, aku sudah lama menunggu kesempatan ini,” ujar  si Harimau. Angin tiba-tiba berhembus lagi. kriet…kriet… “suara apa itu?” tanya Harimau penasaran.

“Itu suara seruling ajaibku,” jawab Kancil dengan cepat. Otaknya yang cerdik telah menemukan suatu cara untuk meloloskan diri.

“Aku bersedia mengajarimu asalkan engkau tidak memangsaku, bagaiman? tanya si Kancil.

Harimau tergoda dengan tawaran si Kancil, karena ia memang ingin dapat bernyanyi seperti burung. Ia berpikir meniup seruling tidak kalah hebatnya dengan bernyanyi. Tangan si Kancilpura-pura asyik memainkan seruling seiring dengan embusan angin. Sementara Harimau emperhatikan dengan serius.

“Kok lagunya hanya seperti itu?” tanya Harimau.

“Ini baru nada dasar,” jawab Kancil

9. Berdasarkan peristiwa yang dialami tokoh cerita, bagian tersebut termasuk tahap….

A. orientasi

B. komplikasi

C. resolusi

D. koda

10. Pesan moral yang tersirat berdasarkan kutipan teks fabel tersebut adalah ….

A. Kita boleh mengakali orang yang zalim.

B. Jangan mudah tergoda oleh tawaran orang lain.

C. Jangan berbuat sewenang-wenang kepada orang lain.

D. Bersikaplah santun kepada orang yang lebih tua.

II. Kerjakan soal dibawah ini!

Perhatikan teks fabel berikut ini dengan saksama, kemudian kerjakan soal nomor 1-3!

Burung Pipit dan Anaknya

Pada suatu hari, tampak sepasang burung pipit membuat sarang di sebuah ladang gandum muda. Berhari-hari berlalu, batang-batang gandum tumbuh tinggi dan anak-anak burung juga tumbuh. 

Suatu hari, ketika gandum matang berwarna emas melambai ditiup angin, petani dan putranya datang ke ladang.

“Gandum ini sekarang siap untuk dipanen,” kata petani. “Kita harus memanggil tetangga dan teman-teman untuk membantu kita panen.”

Pipit muda yang bersembunyi di sarang mereka sangat ketakutan, mereka tahu jika mereka tidak segera meninggalkan sarang sebelum mesin pemanen datang akan berbahaya. ketika induknya kembali dengan membawa makanan, mereka mengatakan apa yang telah mereka dengar.

“Jangan takut, anak-anak!” kata induknya. “Jika petani berkata bahwa ia akan memanggil tetangga dan teman-temannya untuk membantunya, melakukan pekerjaan, untuk sementara belum dipanen.

Beberapa hari kemudian, gandum begitu matang, ketika angin mengguncang batang, hujan datang gemerisik butir gandum jatuh di atas kepala pipit muda.

“Jika gandum ini tidak dipanen kali ini,” kata petani, “Kita akan kehilangan separuh hasil panen. Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi bantuan dari teman-teman. Besok kita harus mulai kerja sendiri.”

Ketika Pipit Muda menceritakan kepada ibu mereka apa yang mereka telah dengarkan hari ini, ia berkata, “Kita harus pergi secepatnya. Ketika seorang pria memutuskan untuk melakukan pekerjaan sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain, maka kita bisa yakin tidak akan ada penundaan lagi.”

Mereka segera belajarterbang sore itu juga,dan tepat waktu matahri terbit keesokan harinya, ketika petani dan putranya memanen gandum, mereka menemukan sebuah sarang kosong.

Soal Uji Kompetensi selengkapnya unduh.

Baca:

Demikianlah soal uji kompetensi teks fabel SMP MTs kelas 7 semester 2. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *