Struktur Batin Teks Puisi dan Contohnya yang Tepat
paket-wisatabromo.com- Halo, salam jumpa lagi. Salam sehat selalu. Kesempatan ini kita gunakan buat memahami struktur batin teks puisi dan contohnya yang tepat, yuk!
Tentu kamu tahu bahwa struktur batin puisi merupakan bagian dari materi pembelajaran berkaitan dengan jenis teks puisi. Kamu akan membaca pembahasannya dan contohnya.
Materi mengenai struktur batin teks puisi tentunya buat kamu-kamu yang masih duduk di kelas 8 SMP atau MTs. Namun, tidak menutup kemungkinan buat siapa saja yang berminat.
Struktur Batin Teks Puisi dan Contohnya yang Tepat
Puisi merupakan jenis karya sastra yang berbentuk singkat. Berisi kata-kata indah yang digunakan penyair. Biasanya untuk mengekpresikan gagasan dan pikiran penyair.
Ibarat tubuh manusia yang ada dua unsur, yaitu unsur jasmani dan rohani. Puisi juga mempunyai dua unsur, yaitu unsur fisik dan unsur batin. Unsur fisik ibaratnya unsur jasmani. Unsur Batin diibaratkan unsur rohani manusia.
Ada juga pendapat yang mengemukakan bahwa, struktur batin dan struktur lair puisi ditentukan berdasarkan hal yang tersirat dan tersurat dalam puisi.
Hal yang tersirat itu berkaitan dengan struktur batin. Sedangkan hal yang tersurat berkaitan dengan struktur lahir puisi.
Apakah sebenarnya struktur batin teks puisi?
Pada umumnya struktur batin puisi itu disebut juga dengan struktur makna. Struktur batin puisi merupakan pikiran perasaan yang diungkapkan penyair.
Struktur batin puisi adalah wacana teks puisi secara utuh yang mengandung arti atau makna yang hanya dapat dilihat atau dirasakan melalui penghayatan.
Menurut Waluyo, struktur batin puisi itu ada empat jenis. Keempat jenis itu, yaitu: tema (sense), perasaan penyair (feeling), nada atau sikap penyair terhadap pembaca (tone), amanat (intention).
Untuk struktur batin puisi dapat diketahui dengan membaca secara keseluruhan isi puisi dengan saksama.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing jenis struktur batin puisi tersebut beserta contohnya.
Tema
Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh sang penyair yang terdapat dalam puisinya. Untuk tema sebuah puisi itu bermacam-macam.
Berikut ini dipaparkan macam-macam tema puisi sesuai dengan Pancasila.
a.Ke-Tuhan-an
Puisi-puisi bertema ke-Tuhan-an biasanya akan menunjukkan religious experience atau “pengalaman religi” penyair yang didasarkan tingkat kedalaman pengalaman ke-Tuhan-an seseorang.
Dapat juga dijelaskan sebagai tingkat kedalaman iman seseorang terhadap agamanya atau lebih luas lagi terhadap Tuhan atau kekuasaan gaib.
Kedalaman rasa ke-Tuhan-an itu tidak lepas dari bentuk fisik yang terlahir dalam pemilihan kata, ungkapan, lambang, kiasan dan sebagainya yang menunjukkan betapa erat hubungan antara penyair dengan Tuhan. Juga menunjukkan bagaimana penyair ingin Tuhan mengisi seluruh kalbunya.
b. Kemanusiaan
Tema kemanusiaan bermaksud menunjukkan betapa tingginya martabat manusia dan bermaksud meyakinkan pembaca bahwa setiap manusia memiliki harkat dan martabat yang sama.
Perbedaan kekayaan, pangkat dan kedudukan seseorang tidak boleh menjadi sebab adanya perbedaan perlakuan terhadap kemanusiaan seseorang (Waluyo, 1991:112).
c. Patriotisme/Kebangsaan
Tema patriotisme dapat meningkatkan perasaan cinta akan bangsa dan tanah air. Banyak puisi yang melukiskan perjuangan merebut kemerdekaan dan mengisahkan riwayat pahlawan yang berjuang merebut kemerdekaan atau melawan penjajah.
Tema patriot juga dapat diwujudkan dalam bentuk usaha penyair untuk membina kesatuan bangsa atau membina rasa kenasionalan (Waluyo, 1991:115).
d. Kedaulatan Rakyat
Penyair begitu sensitif perasaannya untuk memperjuangkan kedaulatan rakyat dan menentang sikap sewenang-wenang pihak yang berkuasa, didapati dalam puisi protes.
Penyair berharap orang yang berkuasa memikirkan nasib si miskin. Diharapkan penyair agar kita semua mengejar kekayaan pribadi, tetapi juga mengusahakan kesejahteraan bersama.
e. Keadilan Sosial
Nada protes sosial sebenarnya lebih banyak menyuarakan tema keadilan sosial dari pada tema kedaulatan rakyat.
Yang dituliskan dalam tema keadilan sosial adalah ketidakadilan dalam masyarakat dengan tujuan untuk mengetuk nurani pembaca agar keadilan sosial ditegakkan dan diperjuangkan.
Kelima tema di atas adalah tema yang berkaitan dengan Pancasila. Tema lainnya yang tidak kalah menariknya dijelaskan berikut ini.
f. Cinta
Cinta merupakan tema yang tidak pernah habis digali. Tema ini selalu saja menarik untuk dijadikan dasar atau pokok pembicaraan dalam puisi atau pun dalam jenis karya sastra yang lain.
g. Keindahan Alam
Indonesia memiliki alam yang begitu indah. Alam yang berupa daratan, pegunungan, dan lautan, semuanya menarik untuk dijadikan tema puisi.
Kesuburan alam, kering kerontangnya alamm karena kemarau menjadikan tema alam tidak habis digali.
Perasaan
Untuk perasaan disebut juga dengan (feeling). Bisa juga disebut dengan sikap penyair terhadap persoalan. Jadi, perasaan merupakan sikap penyair terhadap pokok persoalan yang ditampilkannya.
Selain itu, perasaan penyair dalam puisi dapat dikenal melalui penggunaan ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam puisinya karena dalam menciptakan puisi suasana hati penyair juga ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca.
Ada juga yang menjelaskan bahwa perasaan itu menyatakan bahwa rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terkandung dalam puisinya.
Nada
Yang dimaksud dengan nada dalam dunia perpuisian adalah sikap sang penyair terhadap pembacanya atau dengan kata lain sikap sang penyair terhadap para penikmat karyanya.
Nada merupakan tone yang dipakai penulis dalam mengungkapkan pokok pikiran.
Amanat
Amanat adalah maksud yang hendak disampaikan atau himbauan, pesan, tujuan yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya.
Contoh
DO’A
kepada pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling
13 November 1943
Tema
Tema puisi tersebut adalah ketuhanan. Hal itu karena diksi yang digunakan sangat kental dengan kata-kata yang bermakna ketuhanan.
Perasaan
Perasaan dalam puisi tersebut adalah perasaan terharu dan rindu. Dan perasaan tersebut tergambar dari diksi yang digunakan antara lain: termenung, menyebut nama-Mu, aku hilang bentuk, remuk, aku tak bisa berpaling.
Nada
Nada dalam puisi tersebut adalah mengajak (ajakan) agar pembaca menyadari bahwa hidup ini tidak bisa berpaling dari ketentuan Tuhan. Karena itu, dekatkanlah diri kita dengan Tuhan.
Amanat
Amanat yang dapat kita ambil dari puisi tersebut diantaranya adalah agar kita (pembaca) bisa menghayati hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar kita bisa merenung (termenung) seperti yang dicontohkan penyair.
Selanjutnya, bacalah puisi Sungai Manis berikut ini, kemudian tentukan tema, perasaan, nada, dan amanatnya!
Sungai Manis
Sungai mengalir
Dan menyindir gedung-gedung kota besar
Karena tiada bagai kota yang papa itu
Ia tahu siapa bundanya.
Sungai bagai lidah terjulur
Sungai yang manis tunjukkan lenggoknya.
Dan kota kecapaian
Dalam bisingnya yang tawar
Dalamnya berkeliaran wajah-wajah yang lapar
Hati yang berteriak karena sunyinya.
Maka segala sajak
Adalah terlahir karena nestapa.
Kalau pun bukan
Adalah dari yang sia-sia
Ataupun ria yang karena papa.
Sungai bagai lidah terjulur
Sungai yang manis tunjukkan lenggoknya.
Ia ada hati di kandungnya
Ia ada nyanyi di hidupnya,
Hoi, geleparnya anak manja!
Dan bulan bagai perempuan tua
Letih dan tak diindahkan
Menyebut langkahnya atas kota.
Dan bila ia layangkan pandangnya ke sungai
Sungai yang manis membalas menatapnya!
Hoi! Hoi!
. . . .
W.S. Rendra
Tema : ….
Perasaan : ….
Nada : ….
Amanat : ….
Baca:
- Telaah Struktur Batin Puisi yang Tepat: “Tuhan Telah Menegurmu”
- Cara Menyimpulkan Isi Puisi dengan Mudah dan Cepat
Demikianlah pembahasan mengenai struktur batin teks puisi dan contohnya yang tepat. Semoga bermanfaat.