Sebutkan Struktur Batin Teks Puisi dan Contohnya yang Tepat!
paket-wisatabromo.com-Sebutkan Struktur Batin Teks Puisi dan Contohnya yang Tepat! Jawaban yang tepat tersaji berikut ini.
Sebutkan Struktur Batin Teks Puisi dan Contohnya yang Tepat!
Struktur Batin Teks Puisi
Struktur batin puisi adalah wacana teks puisi secara utuh yang mengandung arti atau makna yang hanya dapat dilihat atau dirasakan melalui penghayatan.
Menurut Waluyo, struktur batin puisi itu ada empat jenis. Keempat jenis itu, yaitu: tema (sense), perasaan penyair (feeling), nada atau sikap penyair terhadap pembaca (tone), amanat (intention).
Untuk struktur batin puisi dapat diketahui dengan membaca secara keseluruhan isi puisi dengan saksama.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing jenis struktur batin puisi tersebut beserta contohnya.
1. Tema
Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh sang penyair yang terdapat dalam puisinya. Untuk tema sebuah puisi itu bermacam-macam.
Berikut ini dipaparkan macam-macam tema puisi sesuai dengan Pancasila.
a. Ke-Tuhan-an
Puisi-puisi bertema ke-Tuhan-an biasanya akan menunjukkan religious experience atau “pengalaman religi” penyair yang didasarkan tingkat kedalaman pengalaman ke-Tuhan-an seseorang.
Dapat juga dijelaskan sebagai tingkat kedalaman iman seseorang terhadap agamanya atau lebih luas lagi terhadap Tuhan atau kekuasaan gaib.
Kedalaman rasa ke-Tuhan-an itu tidak lepas dari bentuk fisik yang terlahir dalam pemilihan kata, ungkapan, lambang, kiasan dan sebagainya yang menunjukkan betapa erat hubungan antara penyair dengan Tuhan. Juga menunjukkan bagaimana penyair ingin Tuhan mengisi seluruh kalbunya.
b. Kemanusiaan
Tema kemanusiaan bermaksud menunjukkan betapa tingginya martabat manusia dan bermaksud meyakinkan pembaca bahwa setiap manusia memiliki harkat dan martabat yang sama.
Perbedaan kekayaan, pangkat dan kedudukan seseorang tidak boleh menjadi sebab adanya perbedaan perlakuan terhadap kemanusiaan seseorang (Waluyo, 1991:112).
c. Patriotisme/Kebangsaan
Tema patriotisme dapat meningkatkan perasaan cinta akan bangsa dan tanah air. Banyak puisi yang melukiskan perjuangan merebut kemerdekaan dan mengisahkan riwayat pahlawan yang berjuang merebut kemerdekaan atau melawan penjajah.
Tema patriot juga dapat diwujudkan dalam bentuk usaha penyair untuk membina kesatuan bangsa atau membina rasa kenasionalan (Waluyo, 1991:115).
d. Kedaulatan Rakyat
Penyair begitu sensitif perasaannya untuk memperjuangkan kedaulatan rakyat dan menentang sikap sewenang-wenang pihak yang berkuasa, didapati dalam puisi protes.
Penyair berharap orang yang berkuasa memikirkan nasib si miskin. Diharapkan penyair agar kita semua mengejar kekayaan pribadi, tetapi juga mengusahakan kesejahteraan bersama.
e. Keadilan Sosial
Nada protes sosial sebenarnya lebih banyak menyuarakan tema keadilan sosial dari pada tema kedaulatan rakyat.
Yang dituliskan dalam tema keadilan sosial adalah ketidakadilan dalam masyarakat dengan tujuan untuk mengetuk nurani pembaca agar keadilan sosial ditegakkan dan diperjuangkan.
Kelima tema di atas adalah tema yang berkaitan dengan Pancasila. Tema lainnya yang tidak kalah menariknya dijelaskan berikut ini.
f. Cinta
Cinta merupakan tema yang tidak pernah habis digali. Tema ini selalu saja menarik untuk dijadikan dasar atau pokok pembicaraan dalam puisi atau pun dalam jenis karya sastra yang lain.
g. Keindahan Alam
Indonesia memiliki alam yang begitu indah. Alam yang berupa daratan, pegunungan, dan lautan, semuanya menarik untuk dijadikan tema puisi.
Kesuburan alam, kering kerontangnya alamm karena kemarau menjadikan tema alam tidak habis digali.
2. Perasaan
Untuk perasaan disebut juga dengan (feeling). Bisa juga disebut dengan sikap penyair terhadap persoalan. Jadi, perasaan merupakan sikap penyair terhadap pokok persoalan yang ditampilkannya.
Perasaan penyair dalam puisi dapat dikenal melalui penggunaan ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam puisinya karena dalam menciptakan puisi suasana hati penyair juga ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca.
Ada juga yang menjelaskan bahwa perasaan itu menyatakan bahwa rasa adalah sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terkandung dalam puisinya.
3. Nada
Yang dimaksud dengan nada dalam dunia perpuisian adalah sikap sang penyair terhadap pembacanya atau dengan kata lain sikap sang penyair terhadap para penikmat karyanya.
Nada merupakan tone yang dipakai penulis dalam mengungkapkan pokok pikiran.
4. Amanat
Amanat adalah maksud yang hendak disampaikan atau himbauan, pesan, tujuan yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya.
Contoh Telaah struktur batin Puisi
Siapakah Engkau, Corona
Siapakah engkau, Corona?
Sejak engkau datang, kami mengurung diri
dalam rumah. Mengunci pintu dan jendela, menutup
Lubang angin, menutup segala yang terbuka dari rasa
takut. Padahal kami takt ahu, engkau ada di luar
Atau di dalam tubuh kami.
Siapakah engkau, Corona?
Engkau mengusir kami dari Jalan-jalan, mal, pasar,
kantor-kantor, sekolah, kampus-kampus, bahkan
dari rumah ibadah kami. Padahal kami selalu tak mampu
untuk keluar dari keramaian dalam kepala kami.
Siapakah engkau, Corona.
Engkau datang seperti bala tentara dalam
operasi senyap. Menembaki ribuan orang
di seluruh dunia dengan peluru kecemasan,
padahal kami hanya orang biasa yang tak
Punya senjata, yang selalu percaya bahwa
perang hanya untuk para tentara.
Siapakah engkau, Corona?
Hari ini, kami memang akhirnya mengunci diri
Dalam rumah, tapi kami tidak sedang menyerah.
Peluru-peluru sedang kami siapkan dari doa-doa
yang setiap saat kami rapalkan. Kami punya iman
yang setiap waktu menyala dalam kegelapan.
Tapi siapakah engkau, Corona.
Apakah engkau hanya datang sebagai pengecut, yang
menyerang saat kami buta. Saat kami kerap lalai
menyalakan api iman dalam dada. Saat kami terlalu
bahagia dengan gemerlap dunia, dan lupa pada
dosa-dosa.
Corona, siapapun engkau, kami tak lagi peduli.
Karena hari ini, kami sedang berdiam dalam diri,
mencari tahu, siapakah kami sesungguhnya
dalam tubuh yang fana.
Marhalim Zaini, 2020
Telaah struktur batin Puisi Siapakah Engkau Corona?
Tema:
Kesehatan: Wabah Corona
Perasaan:
Pengarang tidak menyukai kehadiran Corona karena merugikan manusia. “Apakah engkau hanya datang sebagai pengecut, yang menyerang saat kami buta.”
Nada:
Pengarang mengajak pembaca untuk tidak menyerah pada Corona, dengan waspada dan doa “Peluru-peluru sedang kami siapkan dari doa-doa yang setiap saat kami rapalkan. Kami punya iman yang setiap waktu menyala dalam kegelapan.”
Amanat:
Kita harus berhati-hati dan waspada, jangan lalai dalam iman dan taqwa karena manusia itu fana.
Baca:
- Buatlah Telaah Struktur Batin Puisi: “Tuhan Telah Menegurmu!”
- Bagaimanakah Pedoman Menulis Gurindam dan Contohnya yang Tepat?
Demikianlah jawaban yang tepat atas pertanyaan mengenai sebutkan struktur batin teks puisi dan contohnya yang tepat! Semoga bermanfaat.