Buatlah Telaah Struktur Batin Puisi: “Tuhan Telah Menegurmu!”

Buatlah Telaah Struktur Batin Puisi: “Tuhan Telah Menegurmu!”

paket-wisatabromo.com-Buatlah Telaah Struktur Batin Puisi: “Tuhan Telah Menegurmu!” Jawaban yang tepat tersaji berikut ini.

Buatlah Telaah Struktur Batin Puisi: “Tuhan Telah Menegurmu!”

Telaah Struktur Batin Puisi: “Tuhan Telah Menegurmu!”

Sebelumnya, ayo kita ingat-ingat dulu mengenai struktur batin puisi. Ada tema, perasaan, nada, dan amanat, iya kan?

Tema

Pengertian tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan oleh sang penyair yang terdapat dalam puisinya.

Tema menurut KBBI online adalah n pokok pikiran; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, menggubah sajak, dan sebagainya): — sandiwara ini ialah “yang keji dan yang jahat pasti akan kalah oleh yang baik dan mulia”

Perasaan

Sebutan Perasaan (feeling) merupakan sikap penyair terhadap pokok persoalan yang ditampilkannya. Perasaan penyair dalam puisinya dapat dikenal melalui penggunaan ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam puisinya karena dalam menciptakan puisi suasana hati penyair juga ikut diekspresikan dan harus dapat dihayati oleh pembaca.

Nada

Menurut Tarigan (1984:17) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan nada dalam dunia perpuisian adalah sikap sang penyair terhadap pembacanya atau dengan kata lain sikap sang penyair terhadap para penikmat karyanya.

Amanat

Adalah maksud yang hendak disampaikan atau himbauan, pesan, tujuan yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya.

ayo, kita mulai menelaah struktur batin puisi “Tuhan Telah Menegurmu.”

Tuhan Telah Menegurmu

Apip Mustopa

Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan

lewat perut anak-anak yang kelaparan

Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan

lewat semayup suara adzan

Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran

lewat gempa bumi yang berguncang

deru angin yang meraung-raung kencang

hujan dan banjir yang melintang pukang

adakah kau dengar?

Tema

Tema yang terkandung dalam puisi yang berjudul “Tuhan Telah Menegurmu” adalah tema ke-Tuhan-an. Karena puisi tersebut menceritakan tentang bagaimana Tuhan memberikan peringatan pada manusia dengan gejala alam yang termasuk kecil (hanya berupa kiamat kecil). Puisi tersebut menggambarkan bagaimana Tuhan adalah Maha Penyabar, tidak langsung memberikan akhir dunia pada manusia.

Perasaan (Feeling)

Yang tergambar dalam puisi di atas adalah perasaan getir pengarang terhadap kehidupan umat manusia yang seolah tidak peduli dengan peringtan-peringatan yang telah dengan cukup sabar diberikan Tuhan.

Pengarang memberikan sebuah ironisme atau sindiran pada manusia tentang kejadian yang terjadi di sekeliling manusia tetapi tidak juga menyadarkan mereka.

Nada dan Suasana

Nada pengarang dalam menyampaikan puisinya adalah menggurui. Hal ini sebagai ungkapan pengarang dalam mengekspresikan kekesalannya terhadap sikap manusia.

Sikap manusia yang tak acuh terhadap kejadian di lingkungannya, pada pengemis-pengemis, pada bencana alam, dan akibat dari ulah manusia yang merusak alam.

Suasana yang ditimbulkan setelah membaca puisi tersebut adalah kesadaran bahwa segala sesuatu yang terjadi haruslah menjadi sebuah bahan pemikiran kita, seperti anak yang kelaparan, bencana alam dan lain-lain.

Pesan (Amanat)

Hal yang ingin disampaikan penyair dalam puisi ini adalah bahwa kita sebagai umat manusia harus lebih peka dengan kejadian yang terjadi di lingkungan kita.

Kita harus menyadari bahwa Tuhan telah begitu sabar memberikan peringatan pada kit.

Penyair juga ingin memberikan sebuah kenyataan apa yang sebenarnya terjadi di sekitar kita untuk menjadi tanggung jawab bersama.

Baca:

Demikianlah jawaban yang tepat atas pertanyaan mengenai Buatlah Telaah Struktur Batin Puisi: “Tuhan Telah Menegurmu!” Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *