Jenis-Jenis Puisi Lama dan Puisi Modern beserta Contohnya yang Tepat
paket-wisatabromo.com- Kamu yang masih duduk di jenjang SMP, MTS, SMA, SMK perlu menambah wawasan berkaitan dengan jenis teks puisi. Oleh karena itu, kali ini disajikan materi mengenai jenis-jenis puisi lama dan puisi modern. Materi ini disajikan beserta contohnya yang tepat.
Jenis-jenis puisi lama dan puisi modern ini sebagai pelengkap materi pembelajaran yang kamu dapat dari gurumu di sekolah.
Untuk jenis-jenis puisi lama dan puisi modern ini tergolong aspek pengetahuan. Seperti diketahui bahwa mata pelajaran bahasa Indonesia ada dua aspek. Kedua aspek itu adalah aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
Jenis-Jenis Puisi Lama dan Puisi Modern beserta Contohnya yang Tepat
Jenis-Jenis Puisi Lama
Berikut ini adalah jenis-jenis puisi lama, yaitu mantra, pantun, karmina, gurindam, seloka, syair, dan talibun.
Mantra
Mantra yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Contoh
Assalamu’alaikum putri satulung besar
yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
Pantun
Pantun yaitu jenis puisi bersajak a-b-a-b yang terdiri atas 4 baris dalam setiap baitnya dengan 8-12 suku kata. Dua baris pertama berupa sampiran dan dua baris kedua setelahnya sebagai isi.
Contoh
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Karmina
Karmina adalah pantun kilat yang mempunyai ciri seperti pantun, tetapi lebih singkat.
Contoh
Satu dua tiga empat
Kakek tua pakan tongkat
Gurindam
Gurindam adalah puisi yang terdiri atas dua baris dalam satu bait, bersajak a-a b-b, c-c dan berisi nasihat.
Contoh
Barang siapa tiada memegang agama
sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Seloka
Seloka adalah pantun berkait yang ditulis menggunakan bentuk syair atau pantun berisi empat baris atau lebih. Isinya berupa senda gurau, kejenakaan, sindiran, bahkan juga ejekan.
Kata “seloka” dari bahasa sansekerta yang berarti bahasa berkait. bentuk dan peranan seloka mirip dengan pantun.
Contoh
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan,
Dimana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan,
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan,
Ibu mati bapak berjalan,
Kemana untung diserahkan
Syair
Pengertian syair adalah puisi yang terdiri atas 4 baris dalam satu baitnya, bersajak a-a-a-a dan berisi nasihat atau cerita.
Contoh
Wahai Ananda dengarlah pesan
Pakai olehmu sifat anak jantan
Bertanggung jawab dalam perbuatan
Beban dipikul pantang dielakkan
Wahai Ananda intan pilihan
Sifat tanggung jawab engkau amalkan
Berani mencencang terpotong tangan
Berani berhutang tumbuhlah beban
Wahai Ananda permata hikmat
Tanggung jawabmu hendaklah ingat
Berani menanggung sebab akibat
Berani berbuat tangan dikebat
Wahai Ananda intan terserlah
Bertanggung jawab dalam bertingkah
Berani menanggung sakit dan susah
Berani mati mempertahankan lidah
Wahai Ananda Bunda berpesan
Tanggung jawabmu jangan tinggalkan
Sakit dan perih engkau tahankan
Aib dan malu engkau tampungkan
Talibun
Talibun yaitu pantun genap yang terdiri 6/8/10 baris dalam satu bait.
Contoh
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
Jenis-Jenis Puisi Modern
Selanjutnya, berikut ini adalah jenis-jenis puisi modern, yaitu balada, himne, ode, epigram, romansa, elegi, satire, distikon, terzina, kuatrain, kuint, sektet, septime, oktaf, dan soneta.
Balada
Balada yaitu puisi yang berisi cerita atau kisah.
Gerilya
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Angin tergantung
terkecap pahitnya tembakau
bendungan keluh dan bencana.
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Dengan tujuh lubang pelor
diketuk gerbang langit
dan menyala mentari muda
melepas kasumatnya.
Gadis berjalan di subuh merah
dengan sayur-mayur di punggung
melihatnya pertama.
la beri jeritan manis
dan duka daun wortel.
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Orang-orang kampung mengenalnya
anak janda berambut ombak
ditimba air bergantang-gantang
disiram atas tubuhnya.
Tubuh biru
tatapan mata biru
lelaki terguling di jalan.
Lewat gardu Belanda dengan berani
berlindung warna malam
sendiri masuk kota
ingin ikut ngubur ibunya
(WS Rendra)
Himne
Himne yaitu puisi pujaan yang ditujukan kepada Tuna, pahlawan, dan tanah air.
Contoh
Ya Tuhan kami
Kami telah terpuruk dalam lautan dosa
Detik menit jam kami terendam dalam dosa
Pikiran yang mendua
Hati yang beku
Ampunilah kami
Ya Tuhan kami
Ya Tuhan
Telah kotor setiap inci daging ini
Telah hina diri ini
Menyalahgunakan karunia-Mu
Mengkufurkan nikmat-Mu
Semoga Kau tuntun kami kembali
Ke jalan kebenaran-Mu
Ke jalan lurus-Mu
Sebelum Kau panggil kami kembali
Ke alam kekal-Mu
Amin
Ode
Ode adalah puisi berbentuk sanjunganuntuk orang-orang yang berjasa yang menggunakan nada atau irama yang sangat resmi,membahas kemuliaan.
Contoh
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)
Epigram
Epigram adalah puisi yang berisi ajaran atau tuntunan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI online), arti kata epigram adalah syair atau ungkapan pendek yang mengandung gagasan atau peristiwa yang diakhiri dengan pernyataan menarik dan biasanya merupakan sindiran.
Contoh
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan
Yang menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas.
(Iqbal)
Romansa
Romansa yaitu puisi yang berisi luapan perasaan cinta dan kasih sayang.
Contoh
Bukan Takdirku
Dulu aku mengira engkau adalah takdirku.
Ternyata aku salah menafsirkan perasaanmu.
Kini namamu pun tak ingin aku ingat.
Meskipun dulu kita pernah begitu dekat.
Apa yang membawamu pergi dariku.
Pastilah itu kejujuran hatimu.
Doakan saja aku temui penggantimu.
Seseorang yang akan tandingi kepribadianmu.
Namun jika cinta itu tak pernah datang.
Maukah engkau kembali pulang?
Elegi
Elegi adalah puisi tentang kesedihan.
Contoh
Dalam erangan jiwa
Aku menangis mengingat-Mu
Dalam pilunya hati
Aku bersujud kepada-Mu
Dalam ratap tangisku
Aku berserah kepada-Mu
Renungi semua dosa dan khilaf
Takutku dan sesalku
Merangkai doa selalu kupanjatkan
Ya Tuhan…
Ampunilah dosaku
Ampunilah khilafku
Satire
Satire adalah puisi yang berisi sindiran atau kritikan.
Contoh
Terlambat
Laganya anak yang hebat
Kelakuannya orang kaya
Sayang kalau datang sering terlambat
Bagai orang yang sibuk saja.
Memang suka datang terlambat
Sering ribut di dalam kelas
Mengaku murid yang hebat.
Padahal dia sangat pemalas
Distikon
distikon yaitu puisi yang terdiri atas dua baris dalam setiap bait, biasanya berirama akhir.
Contoh
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
Terzina
Terzina adalah puisi yang terdiri atas tiga baris dalam setiap baitnya dengan rima a-b-a atau b-c-b.
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari: Madah Kelana Karya : Sanusi Pane
Kuatrain
Kuatrain adalah puisi empat seuntai yang terdiri atas empat baris dalam setiap baitnya.
Contoh
DUA TITIK, SATU GARIS
Pada mulanya, kita dua titik terpisah.
Yang oleh cinta dianugerahi mahabah.
Pada mulanya, kita adalah dua noktah.
Disatukan cinta agar tak lagi memisah.
Pada hakikatnya, kita hidup sesuai fitrah.
Lalu kepada cinta akhirnya kita berhijrah.
Hanya kepada-Nya, kita berharap sakinah.
Dalam rida-Nya, kita memohon rahmah.
Takdir telah menulis.
Dua titik jadi satu garis.
Yang sudah digariskan.
Niscaya dipersatukan.
Terima kasih tiada terperi pada Cinta nan sejati.
Terima kasih tiada terkira pada Rindu nan nyata.
Telah tiba pada kita yang tersurat sejak mula.
Telah dibawa oleh cinta : alasan terhebat kita dicipta.
Kuint
Kuint adalah puisi lima seuntai yang terdiri atas lima baris dalam setiap baitnya.
Contoh
EMBUN HUTAN JATI
Hutan jati menunggu janji,
Sepanjang hari yang sepi,
Ketika ulat-ulat melingkari.
Jari-jemarinya yang tinggi,
Memekarkan matahari.
Pekarangan luas semesta,
Adalah telapak tangannya.
Menegadah angkasa raya.
Minta embun dan air mata.
Membasahi kelopak bunga.
Terlalu lama dalam gelap,
Sepi beramai-ramai menetap,
Angin mengepung senyap,
Dan terik menolak senyap,
Tunas-tunas bersedekap.
Lidah ular tedung menjulur,
sakat pandan telah berumur ,
bertandan-tandan intan sanur,
merah dan kuning membaur,
mengalungi hutan leluhur.
Kutulis di tanah kemarau,
Guguran daun berderau-derau,
Patahan reranting masa lalu:
Di sini, kau akan kutunggu
Sampai ujung waktuku.
Sektet
Sektet adalah puisi enam seuntai yang terdiri atas enam baris dalam setiap baitnya.
Contoh
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
Septime
Septime adalah puisi tujuh seuntai yang terdiri atas tujuh baris dalam setiap baitnya. Contoh:
API UNGGUN
Diam tenang kami memandang
Api unggun menyala riang
Menjilat meloncat menari riang
Berkilat-kilat bersinar terang
Nyala api nampaknya curai
Hanya satu cita dicapai
Alam nan tinggi, sunyi, sepi
(Intojo)
Oktaf/Stanza
Oktaf adalah puisi delapan seuntai yang terdiri atas delapan baris dalam setiap baitnya.
Contoh
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)
Soneta adalah puisi yang terdiri atas 14 baris dan terbagi menjadi dua bait. Pada dua bait pertama masing-masing empat baris, dan pada dua bait kedua masing-masing tiga baris. Sajak soneta adalah a-b-b-a a-b-b-a c-d-c d-c-d.
Contoh
Pagiku hilang sudah melayang
Hari mudaku sudah pergi
Sekarang petang datang membayang
Batang usiaku sudah tinggi
Aku lalai di hari pagi
Beta lengah di masa muda
Kini hidup meracun hati
Miskin ilmu, miskin harta
Akh, apa gunanya kusesalkan
menyesal tua tiada berguna
Hanya menambah luka sukma
Kepada yang muda kuharapkan
Atur barisan di hari pagi
Menuju ke arah padang bukti!
(A. Hasymi)
Baca:
- Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membaca Puisi yang Tepat
- Telaah Struktur Batin Puisi yang Tepat: “Tuhan Telah Menegurmu”
Demikianlah pembahasan mengenai jenis-jenis puisi lama dan puisi modern. Semoga bermanfaat. Selamat belajar!