Unsur-Unsur Intrinsik Naskah Drama yang Perlu Diperhatikan

Unsur-Unsur Intrinsik Naskah Drama yang Perlu Diperhatikan

paket-wisatabromo.com- Unsur-unsur intrinsik naskah drama yang perlu diperhatikan merupakan materi pelajaran bagi peserta didik SMP MTs kelas 8 semester 2.

Berdasarkan Kurikulum 2013, materi unsur-unsur intrinsik naskah drama yang perlu diperhatikan ini tergolong ke dalam aspek pengetahuan.

Aspek pengetahuan adalah aspek yang ada di dalam materi pembelajaran untuk menambah wawasan peserta didik di suatu bidang.

Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.

Dari sisi pengetahuan bahasa, materi unsur-unsur Naskah drama yang perlu diperhatikan ini tergolong ke dalam aspek berbahasa yang reseptif.

Aspek berbahasa reseptif adalah kemampuan untuk memahami bahasa lisan tulis yang didengar atau dibaca.

Kemampuan ini bersifat sebagai input atau masukan. Contohnya yaitu saat anak mendengarkan dan mengikuti instruksi seperti “Ayo, kita pahami unsur-unsur naskah drama!”

Peserta didik SMP MTs kelas 8 semester 2 diharapkan dapat menguasai materi ini.

Pada umumnya, penguasaan terhadap suatu materi itu ditandai dengan perolehan nilai minimal mencapai KKM.

Untuk membantu peserta didik SMP MTs kelas 8 semester 2 ini, pada kesempatan yang baik ini akan dibahas unsur-unsur intrinsik naskah drama yang perlu diperhatikan. Semoga bisa dimanfaatkan untuk bahan belajar, ya.

Unsur-Unsur Intrinsik Naskah Drama yang Perlu Diperhatikan

Drama merupakan genre (jenis) karya sastra yang menggambarkan kehidupan manusia dengan gerak.

Drama menggambarkan realita kehidupan, watak, serta tingkah laku manusia melalui peran dan dialog yang dipentaskan.

Kisah dan cerita dalam drama memuat konflik dan emosi yang secara khusus ditujukan untuk pementasan teater.

Naskah drama dibuat sedemikian rupa sehingga nantinya dapat dipentaskan untuk dapat dinikmati oleh penonton.

Drama memerlukan kualitas komunikasi, situasi dan aksi. Kualitas tersebut dapat dilihat dari bagaimana sebuah konflik atau masalah dapat disajikan secara utuh dan dalam pada sebuah pementasan drama.

Pada artikel sebelum ini telah dibahas mengenai unsur-unsur pementasan drama.

Kali ini akan dibahas mengenai unsur-unsur naskah drama. harap dibeedakan di antara keduanya ya.

Unsur naskah drama terdiri atas unsur yang berkaitan dengan pembentuk karya sastra drama dari dalam karya sastra itu sendiri.

Sedangkan unsur pementasan drama, ruang lingkupnya lebih luas, yakni meliputi unsur instrinsik dan ekstrinsik drama.

Untuk unsur ekstriksik drama lebih berkaitan erat dengan hal seperti berikut ini.

1. Pimpinan produksi atau Pimpro (bertanggung jawab atas kelangsungan suatu drama)

2. Sutradara

3. Tim Kreatif

4. Make up

5. Tata Busana / Kostum

6. Sound system

7. Organisasi pendukung lainnya dalam pementasan suatu drama.

Unsur Intrinsik Naskah Drama

Unsur intrinsik sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu tokoh, penokohan, alur, setting, sudut pandang, gaya bahasa, tema dan amanat.

1. Tokoh

Pengertian tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita (Aminuddin dalam Nurgiyantoro, 1995:79).

Menurut Abrams, tokoh adalah orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.

Tokoh merupakan individu yang terdapat pada drama tersebut. dalam drama itu sendiri. Ada dua macam tokoh, yaitu tokoh utama dan tokoh pembantu/figuran.

Dapat dikatakan bahwa tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita.

Tokoh ini merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian.

Bahkan pada drama-drama tertentu, tokoh utama senantiasa hadir dalam setiap kejadian dan dapat ditemui dalam tiap halaman buku cerita yang bersangkutan.

Tokoh utama adalah tokoh yang memegang peranan penting / terpenting dalam cerita. Dialah yang menjadi pendukung ide / tema utama dalam cerita. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian, maupun yang dikenai kejadian

Tokoh pembantu adalah tokoh yang memiliki peranan tidak penting dalam cerita dan kehadiran tokoh ini hanya sekedar menunjang tokoh utama.

Tokoh pembantu adalah tokoh yang dilibatkan atau dimunculkan untuk mendukung jalan cerita dan memiliki kaitan dengan tokoh utama

2. Penokohan

Penokohan adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga dapat diketahui karakter atau sifat para tokoh itu.

Teknik penokohan dikenal dengan dua teknik, yaitu analitik dan dramatik.

Teknik penokohan analitik, atau naratif, adalah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian, deskripsi atau penjelasan oleh sang pengarang.

Tokohnya dihadirkan ke hadapan pembaca dengan tidak berbelit-belit (sifat, watak, tingkah laku, ciri fisik).

Teknik penokohan ini sangat sederhana dan ekonomis karena tidak membutuhkan banyak deskripsi.

Dengan ini, sang pembaca akan lebih memerhatikan kepada cerita dan plot.

Teknik ini mengurangi kesalah pahaman. Namun, sang pengarang harus mempertahankan konsistensi karakter dari tokoh itu.

Sang pengarang harus tetap mempertahankan dan mencerminkan pola kedirian tokoh itu.

Teknik penokohan dramatik adalah cara penampilan tokoh secara tidak langsung. Pengarang tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan serta tingkah laku tokoh.

Untuk mengetahui watak tokoh pembaca harus menafsirkan sendiri ucapan, pikiran, perbuatan, bentuk fisik, lingkungan, reaksi, ucapan dan pendapat karakter tersebut.

Penampilan tokoh cerita dengan menggunakan teknik dramatik dilakukan secara tidak langsung.

Sang pengarang membiarkan para tokoh untuk memperlihatkan karakter-karakternya melalui tingkah laku, peristiwa yang terjadi, dan lain sebagainya.

Hal-hal seperti kejadian-kejadian yang terjadi di sebuah karya fiksi tidak hanya untuk memperkembangkan plot, tetapi menceritakan pendirian masing-masing tokoh.

Teknik penokohan ini lebih efektif daripada teknik penokohan analitik, karena berfungsi ganda, kaitan yang erat antara berbagai unsur fiksi seperti contoh plot, latar, dan sebagainya.

Teknik ini lebih realistik, sangatlah mungkin tokoh berubah karakternya karena pengaruh lingkungan baru, teman baru, pekerjaan, dan lainnya.

3. Alur

Untuk alur sering juga disebut jalan cerita. Alur dalam beberapa drama berbeda beda ada yang merupakan alur maju, ada juga yang merupakan alur mundur, tetapi ada juga yang merupakan alur maju dan mundur.

4. Setting atau Latar

Setting terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu setting waktu, setting tempat, setting suasana, setting budaya.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang terbagi menjadi sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga.

6. Gaya Bahasa

Gaya Bahasa merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk berdialog antar pemain atau antar tokoh.

Diterjemahkan dari bahasa Inggris-Sebuah kiasan atau kiasan retoris adalah kata atau frase yang memerlukan penyimpangan yang disengaja dari penggunaan bahasa biasa untuk menghasilkan efek retoris.

7. Tema

Tema merupakan ide dasar atau patokan untuk membuat suatu drama.

Baca:

8. Amanat

Amanat merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis atau pembuat dari dialog atau pembuat dari drama tersebut untuk dimengerti oleh penonton.

Demikianlah pembahasan mengenai unsur-unsur naskah drama yang perlu diperhatikan. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *