10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
paket-wisatabromo.com – Era New Normal sudah mulai diberlakukan setara bertahap. Kegiatan perekonomian perkantoran, dan pendidikan mulai berjalan lagi. Namun, kita mampu mengendalikan diri dan menjaga emosi, mengingat pandemi belum berakhir.
Kita hendaknya tetap membatasi kegiatan di luar rumah walaupun sudah era new normal. Menjaga jarak, memakai masker, dan handsanitizer yang merupakan imbauan dari pemerintah harus dipatuhi.
Orang tua dan kita semua tentu masih menyadari bahwa melindungi anak merupakan tugas utama orang tua. Orang tua juga berkewajiban untuk memenuhi hak-hak anak, dan membentuk karakter positif. 10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
Selain bertugas mempersiapkan anak secara fisik dengan sebaik-baiknya, Orang tua harus menjaga faktor psikologis anak. beberapa di antaranya adalah melatih anak agar mampu mengendalikan diri dan Emosi di era new normal.
Era new normal harus dipahami dengan bijak. Dan jangan salah memaknai era new normal. Karena kesalahan memaknai era new normal, anak bebas bermain ke sana kemari di luar rumah tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
Pengendalian diri (selfcontrol) merupakan kemampuan diri dalam mengendalikan perilaku untuk mencapai tujuan tertentu. Secara umum, pengendalian diri adalah tindakan menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang akan merugikan dirinya sendiri.
Tujuan utama pengendalian diri adalah untuk memperoleh keberhasilan, kemajuan dan kebahagiaan, dan kebaikan. Terutama untuk kebaikan diri sendiri, keluarga dan lingkungannya.
Selain itu, tujuan lainnya adalah untuk mengendalikan pikiran agar tercapainya kontrol pikiran dan emosi. Dan untuk menimbulkan nilai positif yang akan memberikan kebaikan untuk diri sendiri dan orang lain.
Makna pengendalian diri yang harus diajarkan pada anak di era new normal.
- Makan dan minum tetap di rumah hasil masakan keluarga
- Bermain dilakukan di dalam rumah bersama keluarga.
- Berolahraga dilaksanakan setiap pagi di dalam rumah bersama keluarga.
- Pergi ke luar rumah hanya untuk ke sekolah.
- Mengendalikan diri ini sangat penting bagi anak terutama anak yang gampang marah.
- Mencari hiburan buat refresing hanya ke tempat yang bertema alam. Tempat yang jauh dari keramaian orang.
Mengendalikan Emosi
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Pengertian lain dari Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Dan Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.
Makna kata emosi adalah suatu reaksi tubuh menghadapi situasi tertentu. Sifat dan intensitas emosi biasanya terkait erat dengan aktivitas kognitif (berpikir) manusia sebagai hasil persepsi terhadap situasi.
10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
Maksud dari kata emosi merupakan salah satu aspek berpengaruh besar terhadap sikap manusia. Bersama dengan dua aspek lainnya, yakni kognitif (daya pikir) dan konatif (psikomotorik), emosi atau yang sering disebut aspek afektif, merupakan penentu sikap, salah satu predisposisi perilaku manusia. 10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
Secara garis besarnya emosi digolongkan menjadi dua golongan yaitu emosi positif dan emosi negative. Emosi positif seperti bahagia, senang, gembira, dan cinta. Sedangkan emosi negatif seperti takut, marah, sedih, dan cemas.
Dampak Emosi
Untuk dampak emosi positif Misalnya bahagia, senang, ceria, damai, rasa syukur. Emosi positif mengexpresikan sebuah evaluasi atau perasaan menguntungkan.
Sedangkan untuk dampak emosi negatif misalnya sedih, menangis, marah, kecewa, benci, dll. Emosi negatif mengekspresikan sebuah evaluasi atau perasaan merugikan.
Cara Melatih Anak Mengendalikan Emosi Negatif (Amarah)
1. Ajaklah Anak Berwudu
Di saat anak marah, biarkan sejenak. Jangan direspon kemarahannya. Orang tua berusaha mengalihkan kemarahannya pada hal yang lain. Kemudian, ajaklah anak ke tempat berwudu. Mintalah anak berwudu. Beri kesempatan pada anak untuk mendinginkan kepalanya dengan berwudu.
Kita tahu bahwa dengan berwudu amarah atau emosi bisa mereda. Berikut ini disajikan beberapa manfaat dari berwudu.
10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
a. Membersihkan Tangan
Kuman yang berada di sekeliling kita sering menempel pada tangan kita. Karena banyak aktivitas yang kita lakukan sehari-hari menggunakan tangan kita. Apalagi untuk saat pandemic ini, gerakan mencuci dan membersihkan tangan menjadi wajib dilakukan sesering mungkin.
Dengan sering berwudu, otomatis kita mencuci tangan yang akan menjaga kita dari serangan kuman yang berbahaya bagi tubuh kita dan kesehatan kita.
Selain itu, tangan yang bersih akan terjaga dari perbuatan fisik yang melukai orang lain seperti memukul, mencubit, dll. Ini berarti tangan yang bersih karena berwudu akan meredam emosi kita secara tidak langsung.
b. Mengurangi Sakit Kepala
Pada umumnya, sakit kepala disebabkan karena stres atau tekanan psikologi akibat karantina di masa pandemi. Membasuh kepala saat berwudu merupakan terapi.
Berwudu dapat memberikan rasa segar pada otak anak sekaligus memberikan efek pijatan pada kulit kepala. Maka, dengan proses pembasuhan kepala ketika berwudu dapat mengurangi stres pada diri Anak.
c. Menormalkan Detak Jantung
Air yang membasahi anggota tubuh saat berwudu mampu membuat detak jantung lebih stabil (dokter Ahmad Syauqy). Bunda mungkin tidak menyangka, tapi faktanya berwudu memiliki keterkaitan dengan kesehatan jantung.
10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
Hasil penelitian membuktikan bahwa wudu dapat menjaga ritme atau denyut jantung tetap stabil. Dengan demikian, kesehatan organ jantung akan terlindungi, aliran darah akan lancar. Secara logika, kesehatan jantung yang stabil, tidak akan membuat anak menjadi mudah marah.
d. Menstimulus Syaraf Pusat
Pusat syaraf manusia yang paling peka adalah bagian tangan, kaki, dan dahi. Ketiga bagian ini bisa dikatakan sangat sensitif dengan keberadaan air segar.
Sehingga ketika kita membasuh ketiga bagian tersebut, secara tidak langsung kita membangunkan dan menstimulus syaraf pusat. Terstimulasinya syarat pusat, berarti akan meningkatkan kinerjanya sehingga dapat mengendalikan emosi kita.
e. Menyembuhkan Insomnia
Anak yang mengalami insomnia biasanya mudah marah karena ada organ yang rusak secara otomatis. Maka, berwudulah sebelum tidur. Tidur Bunda akan baik sehingga tidak mudah marah dan mampu mengenadalikan emosi.
f. Merilekskan Otot
Manfaat berwudu adalah merilekskan otot. Apalagi kalau dilakukannya sebelum tidur. Secara psikologis, anak yang telah berwudu akan nampak lebih rileks dan badan terasa lebih segar. Kondisi ini dapat mengendalikan emosi.
g. Terapi
Berwudu dapat digunakan sebagai alat terapi untuk menghilangkan marah, stres, dan depresi. Berwudu juga dapat menghilangkan perasaan sedih pada anak karena banyak kegiatan terhenti.
Seorang pakar neurologis mengatakan bahwa air wudu yang mengenai syaraf pada jari tangan dan kaki bisa meningkatkan relaksasi pada sel-sel otak. Disamping itu, air yang dibasuhkan pada wajah akan memberikan sensasi segar. Dengan demikian, bisa mengademkan emosi seseorang.
10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
2. Ajari Anak untuk Tarik Nafas
agar mampu mengendalikan emosi, Ajari anak untuk tarik nafas panjang.Teknik pernafasan yang dilakukan secara umum adalah tarik nafas perlahan dari hidung, lalu hembuskan perlahan melalui mulut. Tarik dan hembuskan nafas dalam hitungan 10.
Ada beberapa teknik bernafas yang tepat untuk mendapatkan ketenangan (Dr. Alison McConnell). Berikut ini penjelasannya. Latihkan ya Bunda agar anak dapat mengendalika emosi.
a. Equal Breathing
Teknik ini dapat dilakukan dengan menarif nafas selama empat hitungan melalui hidung. Ini berfungsi untuk menambah resistensi alami pada pernafasan. Pada enam sampai delapan hitungan setiap nafas bertujuan untuk menenangkan sistem saraf, meningkatkan fokus, dan mengurangi stres.
b. Abdominal Breathing Technique
Teknik pernafasan ini dilakukan dengan perut. Letakkan satu tangan di dada, dan satu tangan di perut. Ambil nafas dalam-dalam melalui hidung dan pastikan diafragma mengembang dengan cukup untuk membuat peregangan pada paru-paru.
Enam sampai sepuluh hitungan selama sepuluh menit setiap harinya dapat menurunkan denyut jantung dan tekanan darah. Melakukan teknik ini selama enam sampai delapan minggu akan membuat manfaat bertahan lebih lama lagi.
c. Nadi Shodhana
Pernafasan hisung secara bergantian. Pada teknik ini akan membawa ketenangan dan keseimbangan untuk menyatukan sisi kanan dan kiri otak manusia.
10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
Ambil posisi meditasi yang nyaman untuk memperoleh teknik pernafasan ini. Puncak inhalasi dari teknik ini adalah menutup lubang hidung sebelah kiri dengan jari manis. Lalu, buang nafas melalui lubang hidung kanan. Lakukan secara berulang dan bergantian.
d. Kapalabhati
Teknik ini dimulai dengan menghirup secara lambat dan panjang untuk menghasilkan nafas yang kuat dari perut bagian bawah. Teknik ini mampu menghangatkan tubuh, melepaskan energi negatif, dan perbaiki energi otak.
e. Progressive Relaxation
Ketegangan dari kepala sampai kaki dapat diredakan dengan teknik pernafasan ini. Caranya: hirup nafas melalui hidung dan tahan selama lima hitungan, reaksi yang akan terjadi adalah otot-otot yang tegang akan mereda.
f. Giuded Visualization
Teknik pernafasan ini adalah mengambil nafas dalam-dalam diiringi dengan fokus pada pikiran positif untuk mengganti pikiran negatif. Cara ini tepat untuk mencapai ketenangan pikiran seseorang.
Cara ini akan membantu menempatkan seseorang anak sesuai dengan keinginan pribadi daripada membiarkan pikiran berada pada kondisi stres.
3. Ajaklah Anak untuk Relaksasi (Rileks)
Mengajak anak untuk rileks juga merupakan cara mengendalikan emosi. Menenangkan diri dengan rileks. Rileks artinya istirahat, mengaso. Bisa diisi dengan mendengarkan musik kesukaan. Secara umum, relaksasi dapat dilakukan dengan latihan peregangan otot. Latihan peregangan otot.
10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
Misalnya:
- Kepalkan lengan kiri dan kanan, dekatkan ke pundak dan pamerkan ototmu.
- Angkat alismu setinggi-tingginya seperti seakan terkejut karena sesuatu.
- Mulut dan pipi dibuka selebar-lebarnya seperti sedang menguap.
- Angkat bahu mendekati telinga.
- Kencangkan otot kaki dan pelan-pelan tekuk jari kaki ke arah atas, setelah itu tekuk ke bawah.
Relaksasi adalah salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan. Pada saat tubuh dan pikiran rileks, secara otomatis stres akan terabaikan. Maka, untuk mengendalikan emosi terutama amarah adalah dengan relaksasi.
Ada beberapa teknik relaksasi yang perlu Bunda ketahui.kemudian latihkan ya pada anak agar emosinya lebih terkendali.
1). Teknik Relaksasi Otot
Teknik ini digunakan untuk membantu menurunkan ketegangan otot. Selain itu, teknik ini juga membantu kita lebih memahami tubuh sehingga diharapkan kita mampu mengendalikannya. Teknik relaksasi otot dapat dilakukan dengan cara:
a). Tense Up and Letting Go
Teknik ini dilakukan dengan menegangkan otot sekitar 5-10 detik, kemudian melemaskannya selama kurang lebih 30 detik.
b). Letting Go
Teknk ini dilakukan hanya dengan cara melemaskan otot tanpa meneganngkannya lebih dahulu. Teknik ini berbeda dengan teknik sebelumnya.
c). Teknik Relaksasi Pernafasan
Teknik ini merupakan teknik termudah mengingat nafas adalah salah satu aktivitas yang sering kita lakukan.Teknik ini selaian dapat menurunkan kecemasan dan mengurangi stres, juga mampu meningkatkan proses pernafasan dalam tubuh. Langkahnya adalah tenangkan diri, tarik nafas melalui hidung, tahan 5-10 detik, hembuskan udara tadi melalui mulut secara perlahan.
10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
d). Teknik Imajinasi Terbimbing
Teknik ini dilakukan dengan berkhayal atau membayangkan sesuatu. Selain mengelola stres, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa teknik imajinasi terbimbing mampu mengurangi kesulitan tidur yang alami oleh beberapa kalangan usia seperti lanjut usia (lansia).
Pada teknik ini, kita dilatih untuk fokus hanya kepada imajinasi yang menyenangkan atau imajinasi positif. Gunakan imajinasi tersebut untuk menghilangkan imajinasi negatif. Dengan demikian, imajinasi yang positif dapat mengendalikan emosi pada diri kita.
4. Ajak Anak Menjauh Sesaat
Pada saat amarah anak benar-benar sulit dikendalikan seperti anak terus melawan, cobalah menjauh sebentar dari anak. Kita bisa ke kamar mandi, mencuci muka.
Kita bisa ke kamar menarik nafas. Bisa juga ke dapur barangkali harus mematikan kompor, mengambil minum, menjemur pakaian, dan lain-lain sambil mencoba menenangkan diri.
Kemudian kita bisa menghadapi anak lagi dengan lebih tenang karena sudah terbasuh air dan sudah teralihkan pikiran kita ke hal yang lain. Ini cara kita mengendalikan emosi.
5. Mintalah Anak Diam ketika Marah
Baiknya ketika anak marah, mintalah diam. Diam merupakan salah satu cara mengendalikan emosi. Diam adalah tidak bersuara, tidak berbicara, tidak bergerak, dan tidak berbuat apapun. Dengan tidak melakukan dari keempat hal tersebut, emosi kita akan reda.
Sikap diam pada saat emosi atau marah dapat menjaga ucapan kita. Pada saat marah, biasanya mengeluarkan kata makian, umpatan, kasar, kotor yang bisa melukai hati orang lain.
10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
Akhirnya, kita akan menanggung dosa. Oleh karena itu, ketika marah, anak diminta diam karena diam akan lebih baik.
Beritahukan pada anak mengenai keuntungan diam saat marah. Diantaranya adalah kepala menjadi adem, mudah menguasai diri, dan emosi terkendali. Dengan diam, masalah tidak akan jadi lebih besar, lisan kita makin terjaga.
6. Anak Diminta Minum
Ketika anak marah, berilah dia air putih hangat, Mintalah dia duduk, baca doa, minumlah beberapa gelas.
Keuntungan minum air putih saat marah cukup banyak. Disamping mencegah tubuh kehilangan cairan karena marah, minum air putih juga menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Cairan dalam tubuh itu berperan dalam berbagai proses dalam tubuh manusia seperti pencernaan, sirkulasi, dan menjaga suhu tubuh. Biasanya seorang yang lagi marah, suhu tubuhnya naik. Nah, kita ademkan dengan air putih, emosi akan terkendali.
7. Ajak Anak Meditasi
Latihlah pikiran anak dengan meditasi. Meditasi adalah pemusatan pikiran dan perasaan untuk mencapai sesuatu atau bertafakur. Bunda, coba anak keluarkan kebijaksanaan batinnya, mintalah anak membuang pikiran-pikiran negatif yang hanya akan membuat kita cemas.
Jadikan pikiran positif saja yang berada di dalam diri anak. Jika memiliki cara berpikir positif yang terlatih, anak akan mampu menangani segala macam situasi akibat virus corona yang banyak bertingkah secara rasional dan bijaksana.
10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
8. Mintalah Anak Mengambil Posisi Lebih Rendah
Cara mengendalikan emosi yang lain adalah dengan meminta anak mengambil posisi lebih rendah. Orang yang sedang marah pada umumnya berada pada posisi lebih tinggi, biasanya berdiri. Ketika berdiri, ada kecenderungan kemarahan akan terlampiaskan secara merajalela, bahkan sampai memukul, menendang, dsb.
Sedangkan kalau pada posisi yang lebih rendah misalnya duduk, orang yang marah biasanya akan reda. Anak tidak bisa memukul, menjambak, dll. Oleh karena itu, ketika marah, segeralah anak diminta mengambil posisi lebih rendah dari posisi semula. Kalau tadinya berdiri, maka suruhlah dia duduk. Kalau tadinya duduk, suruhlah anak tidur.
Tips Jitu Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Anak di Era New Normal
8 Pola Pengasuhan Anak Di Era New Normal, Orantua Perlu Tahu
Kenali 6 Bahan Pengasuhan dan Jenis-Jenis Pola Asuh Anak
9. Anak Diminta Memaafkan
Biasakan anak untuk memaafkan orang lain. Memaafkan itu adalah memberi ampun atas kesalahan dengan menganggap tidak ada kesalahan lagi. Memaafkan itu bisa membebaskan seseorang dari hukuman.
Satu penelitian dari Journal of Behavioral Medicine menemukan bahwa mengampuni dapat bermanfaat untuk denyut jantung, tekanan darah, serta menghilangkan stres. Berikut ini manfaat lain dari memaafkan.
10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
- Menumbuhkan perasaan bahagia.
- Menurunkan tekanan darah akan menurun setelah memaafkan.
- Menurunkan stres dan melindungi tubuh dari dampak stres.
- Kebencian dapat menimbulkan berbagai penyakit.
- Meningkatkan respon imun
- Meningkatkan kualitas tidur
- Mengurangi kecemasan dan depresi
- Memberikan ketenangan pikiran
- Tensi menjadi normal dan terhindar dari stroke.
10. Hindarkan Anak dari Aktivitas Fisik
Hindarkan anak dari aktivitas fisik merupakan cara mengendalikan emosi yang dapat dilakukan. Semarah apapun anak, jangan sampai ia mencubit, memukul, menendang, melempar benda ke orang lain.
10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal
Memukul, menendang dan lainnya akan berdampak negatif pada perkembangan anak. Dia akan jadi pemarah dan mengumbar emosi. Dampak ini akan berlangsung secara terus-menerus sepanjang hidupnya. Dampak ini akan menjadi pengalaman pahit yang tak terlupakan.
Pentingnya bagi anak untuk mampu mengendalikan diri dan emosi harus dipahami anak. Orang tua mestinya bisa memberikan pemahaman mengenagi hal ini.
Selain itu, diera pandemi ini sangat diharapkan orang tua bisa melatih anak mengendalikan emosi. mengingat anak sudah sudah mengalami kebosanan di dalam rumah cukup lama. hal ini berpotensi bagi anak untuk cepat emosi.
Demikianlah penjelasan mengenai 10 Cara Penting Melatih Anak Mengendalikan Emosi di Era New Normal. Semoga bermanfaat, dan sampai jumpa di paket-wisatabromo.com dalam artikel yang berikutnya.
Referensi: dari Berbagai Sumber.