9 Cara Sederhana Mendisiplinkan Anak Mulai dari Rumah
paket-wisatabromo.com – Mari-mari berdisiplin di segala bidang. Berdisiplin di sekolah, rumah, dan jalanan. Disiplin…Disiplin…Disiplin Pancasila. Itulah, salah satu lagu untuk mendisiplinkan anak. Barangkali dapat digunakan untuk selalu mengingatkan anak agar berdisiplin. Tentu Moms tahu nada lagunya, ya?
Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan kepada peraturan, tata tertib dan sebagainya. “Disiplin” bersinonim dengan kata “tata tertib.” Mendisiplinkan itu bermakna membuat berdisiplin. Bisa juga bermakna mengusahakan supaya menaati mematuhi tata tertib.
Moms, perlu tahu ini dulu. Ada tiga hukum belajar yang utama, menurut Thorndike yakni (1) hukum efek; (2) hukum latihan dan (3) hukum kesiapan (Bell, Gredler, 1991). Ketiga hukum ini menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu dapat memperkuat respon.
Salah satu teori belajar yang ada adalah Behaviorisme. Behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku, yang dapat diukur, diamati dan dihasilkan oleh respon pelajar terhadap rangsangan.
Tanggapan terhadap rangsangan dapat diperkuat dengan umpan balik positif atau negatif terhadap perilaku kondisi yang diinginkan.
Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula sebaliknya bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka respon juga semakin kuat.
Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: Reiforcement and Punishment, Primary and Secondary Reinforcement, Schedules of Reinforcement, Management, Stimulus Control in Operant Learning, The Elimination of Responces (Gage, berliner, 1984).
Nah, berdasarkan gambaran teori di atas, ada 9 cara sederhana mendisiplinkan anak mulai dari rumah. Berikut ini penjelasannya.
9 Cara Sederhana Mendisiplinkan Anak Mulai dari Rumah
Dengan mengingat aliran behavioristik yang penting adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Oleh karena itu, dalam mendisiplinkan anak sebaiknya mengingat prinsip tersebut. Rangsangan positif makin kuat, respon akan semakin kuat.
Cara mendisiplinkan anak yang menganut prinsip di atas antara lain: (1) pujian, (2) reward, (3) kerja sama, (4) keteladanan, (5) jika-maka, (6) penjelasan, (7) Konsisten, (8) Abaikan, (9) Cerminkan perilaku Anak.
Apabila anak masih belajar, pada tahap awal berilah mereka apresiasi ketika melakukan perilaku yang diharapkan. Cara ini bisa membuat anak menyadari bahwa apresiasi tersebut adalah hasil dari perbuatannya.
Yang perlu diingat, bijaklah dalam memberikan apresasi. Singkat kata, jangan berlebihan agar anak enggak melakukan perbuatan baik dan terpuji demi mendapatkan apesiasi dari orangtua. Ada dua bentuk mengapresiasi perbuatan baik seorang anak, berupa pujian, dan hadiah (reward).
1. Pujian
Cara mendisiplikan anak yang pertama adalah memberikan puijian. Pujian adalah pernyataan memuji. Memuji adalahmenyatakan rasa pengakuan atau penghargaan yang tulus akan kebaikan atau keunggulan sesuatu.
Faktor apa saja yang menyebabkan seorang anak harus dipuji? Keunggulan, kelebihan, kebaikan, dan ketaatan seorang anak tentunya.
Misalnya: minum susunya habis, anak tidak rewel, makan sendiri, bisa melepas baju sendiri sebelum mandi, bisa gosok gigi, gosok badan saat mandi, melepas sepatu atau sandal sendiri, meletakan sepatu atau sandal di tempatnya, membuang sampah di tempatnya, membantu Moms,dll.
Bentuk pujian yang bisa kita berikan pada anak yang: ucapan: hebaaat, bagus, siip, mantap, enaak, dll, acung jempol, tepuk tangan, tos tangan, senyum, anggukan kepala, pandangan mata berbinar menunjukkan kehangatan pada anak. dll.
9 Cara Sederhana Mendisiplinkan Anak Mulai dari Rumah
Tentu saja semua itu dapat Moms berikan ketika anak sudah melalukan sesuatu yang positif. Hal tersebut sesuai dengan pendekatan teori behaviorisme tentang perilaku yang ditemukan Edward Thorndike, saat pujian diberikan pada anak ia akan merasa senang.
Sesuatu yang menimbulkan kesenangan cenderung akan terus diulang, sehingga saat anak diberi pujian karena perilakunya yang baik maka ia akan terus mengulanginya.
2. Reward (Hadiah)
Cara mendisiplikan anak yang kedua adalah pemberian hadiah. Selain pemberian pujian yang berupa ucapan, perbuatan atau Bahasa tubuh kita kepada anak, kita juga bisa memberi imbalan perbuatan baiknya dengan memberi hadiah.
Hadiah adalah pemberian atau tips sebagai kenang-kenangan. Bentuk hadiah sewajarnya saja, dan mendidik. Ada tips yang mudah diingat ketika anak berbuat baik. Hadiah dapat berupa: boneka, pita, bunga, tanaman, ikan hias, mainan, buku bergambar, puzzle, catur, halma, ular tangga, dll.
Moms, kita membiarkan anak tahu bahwa kita menghargai perilaku baik mereka. Kita tidak menanggapi pada perilaku buruk mereka. Secara tidak langsung, ini merupakan pendidikan bagi anak.
Anak diharapkan akan mengurangi perilaku buruk mereka. Maka kita berharap anak akan selalu berupaya melakukan perbuatan yang baik.
Karena anak sudah tahu kalau berbuat kebaikan itu disukai orang tuanya atau orang lain yang ada disekitarnya. Jadi, penting untuk memberi perhatian pada anak dan memuji tindakan baik mereka. Manfaat dalam jangka panjang adalah anak pada akhirnya.
Baca juga:
Cara Paling Efektif Melatih Anak Berbicara yang Perlu Bunda Ketahui
Bermain Peran: Cara Jitu Melatih Anak Balita Berbicara
9 Cara Sederhana Mendisiplinkan Anak Mulai dari Rumah
3. Kerja sama
Cara mendisiplikan anak yang ketiga adalah kerja sama. Kerja sama adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau atau pihak untuk mencapai tujuan bersama.
Nah, di sini usaha yang dilakukan adalah penegakkan kedisiplinan anak. Pelakunya adalah semua anggota keluarga. Tujuannya adalah agar anak berdisiplin.
Penegak kedisplinan di rumah harus ada kerja sama di antara anak dengan sesama anggota keluarga. Semua anggota keluarga berperan memberi contoh, mengarahkan, dan membina kedisiplinan dalam keluarga.
Ingat ya Moms, jangan cuma anak saja yang harus menjalaninya kedisplinan. Ajaklah Si Kakak, atau anggota keluarga lainnya yang berada di rumah untuk menerapkan latihan disiplin sebagai budaya di rumah. Dengan begitu, anak enggak merasa melakukan kedisiplinan seorang diri.
Cara ini bisa dilakukan pada anak kita, Moms, karena ia sudah mulai mengerti apa yang kita minta agar anak lebih mandiri. Minta anak mengikuti arahan Moms dengan baik.
4. Keteladanan
Cara mendisiplikan anak yang keempat adalah keteladanan.Teladan itu patut ditiru atau dicontoh. Keteladanan adalah hal-hal yang patut ditiru atau dicontoh. Apa yang patut ditiru?
Tentu saja semua hal yang berkaitan dengan kebaikan, kebenaran, keunggulan, tindakan, tuturan, sikap, dan perbuatan. Anak akan meniru apa yang ia lihat sehari-hari.
Lalu siapa yang menjadi teladan bagi seorang anak. Tentu orang tua merupakan teladan pertama dan utama yang akan ditiru oleh anak. Kerena itu, jadilah orang tua yang bijak, ekstra hati-hati dalam berbuat, bertutur, dan bersikap.
9 Cara Sederhana Mendisiplinkan Anak Mulai dari Rumah
5. Jika–Maka
Cara mendisiplikan anak yang kelima adalah menggunakan rumus jika-maka. Ada rumus yang mudah kita laksanakan. Jika… maka… Jika A, maka B.
Ini merupakan rumus konsekuensi yang harus kita perkenalkan pada anak. Ini merupakan pelajaran penting untuk melatih anak berkonsekuensi. Konsekuensi itu diartikan siap menerima akibat dari suatu perbuatan.
Agar anak dapat bersikap konsekuen, Moms harus selalu konsisten dalam menerapkan segala peraturan di rumah. Moms, harus bersikap tetap atau ajek dalam mendisiplinkan anak.
Jangan pernah berubah dalam mendisiplinkan anak. Sebab kalau ada perubahan, tentu akan berakibat ada perubahan perilaku juga pada anak.
Baca Juga:
Inilah 15 Cara Efektif Mengenalkan Alam pada Anak Balita
Perkembangan Kecerdasan Bahasa pada Anak
Contohnya:
a. Jika minta mainan baru, maka mainan favoritmu diberikan kepada anak lain.
b. Jika belum menghabiskan makan, maka kamu tidak bisa pakai baju hijau favoritmu.
c. Kalau tidak segera mandi, maka kamu tidak bisa menonton acara film favoritmu.
d. Jika minta mainan baru sekarang, maka kamu tidak dibelikan mainan hadiah pada saat ulang tahunmu.
Moms, rumus jika-maka ini akan berdampak positif pada anak. Anak akan berperilaku lebih baik di masa depan.
Manfaat dalam jangka panjang adalah cara ini dikatakan sangat efektif dalam mengelola masalah perilaku pada anak-anak dari segala usia. Selain itu, memberikan pilihan dan pengambilan keputusan pada anak akan membantu kita dalam mendisiplinkan anak.
9 Cara Sederhana Mendisiplinkan Anak Mulai dari Rumah
6. Penjelasan
Cara mendisiplikan anak yang keenam adalah memberikan penjelasan. Penjelasan adalah uraian yang menjelaskan sesuatu. Keterangan yang lebih jelas. Moms, berilah anak penjelasan mengenai aturan-aturan yang diberlakukan di rumah.
Berikan penjelasan mengenai aturan makan misalnya. Anak harus cuci tangan sebelum makan, makan tidak boleh sambil berbicara, makan tidak boleh berkecap, dll.
Beri penjelasan pada anak mengenai aturan mandi, sikat gigi sebelum tidur, bermain, tidur, belajar, nonton televisi, dll. Kalau sudah diberikan penjelasan, orang tua tinggal mengawasi keterlaksanaan aturan-aturan tadi.
Uraikan dengan sejelas-jelasnya kepada anak. Kalau sudah paham mengenai peraturan-peraturan di rumah, anak tinggal kita pantau. Dia melakukan sesuatu itu sesuai peraturan atau tidak.
Jika anak membuat masalah dan tidak disiplin, Moms cukup dengan berbicara tegas mengingatkan kembali peraturannya. Moms, juga perlu terus mengawasi mereka.
Sebagaian besar anak, biasanya akan mematuhi perkataan orang tua yang menyampaikan dengan tegas. Inget ya, Moms, tegas itu bukan marah. Manfaat dalam jangka panjang adalah anak pada akhirnya akan belajar untuk tenang dan berperilaku lebih baik.
9 Cara Sederhana Mendisiplinkan Anak Mulai dari Rumah
7. Konsisten
Cara mendisiplikan anak yang ketujuh adalah konsisten. Konsisten itu dalam bahasa diartikan ajek atau tetap. Orang tua diharapkan selalu konsisten dalam memberi keteladanan. Orangtua juga harus konsisten dalam menerapkan kedisiplinan pada anak.
Perubahan pada keteladanan dan penerapan kedisiplinan akan berakibat fatal. Anak tidak lagi tertib, disiplin dan patuh kepada kita. Ketika orang tua menyuruh disiplin untuk sesuatu, anak pun akhirnya tidak mau mematuhinya lagi.
Bahkan mungkin sekali anak akan mengabaikan kita karena kita sendiri tidak konsisten dalam menerapkan kedisiplinan.
Oeh karena itu, kita sebagai orang tua harus tetap konsisten dalam menegakkan kedisiplinan dan tata tertib di rumah dalam keseharian. Kita tetap tertib dalam berbagai hal. Misalnya kita tetap dan selalu tertib dalam membuang sampah, selalu tertib dalam membersihkan diri.
Contoh lainnya adalah tertib membersihkan rumah, tertib dalam cara makan, tertib dalam cara berbicara atau berbuat. Kita juga tetap dan selalu tertib dalam berpakaian, meletakkan pakaian kotor, meletakkan sepatu atau sandal pada tempatnya. Dengan tetap konsisten, maka kedisiplinan anak pun akan terjaga.
8. Abaikan
Cara mendisiplikan anak yang kedelapan adalah mengabaikan anak. Abaikan itu apa maksudnya? Abaikan itu bermakna tidak dipedulikan, tidak dipentingkan, atau membiarkan.
Misalnya, anak berperilaku kurang baik, Moms abaikan saja. Dengan mengabaikan anak yang berperilaku buruk, anak akan merasakan tidak dipedulikan oleh kita.
Diharapkan, kalau sudah merasa tidak dipedulikan, anak akan mengubah perilaku buruknya menjadi baik. Jika ada perubahan perilaku anak menjadi baik, maka Moms harus mengubah sikap dari tidak peduli menjadi peduli kepada anak.
9 Cara Sederhana Mendisiplinkan Anak Mulai dari Rumah
Moms, mungkin awalnya sulit untuk mengabaikan anak. Apalagi saat anak mengalami kesulitan. Tapi jika kesulitan itu dibuat dari ulahnya sendiri, Moms harus berusaha mengabaikan agar dia sadar dengan apa yang dia lakukan.
Jika anak menuntut sesuatu, jangan mudah dipenuhi tuntutannya. Jika mereka membuat keributan biarkan mereka menyelesaikannya sendiri. Manfaat untuk jangka panjang adalah anak akan lebih sadar dan peka terhadap dampak yang mereka lakukan.
Baca juga:
Inilah Cara Efektif Melatih Anak Balita Berbicara
Macam-Macam Kecerdasan pada Anak
Contohnya: Saat anak merengek dan bergelayutan di kaki Moms, cobalah untuk bersikap seperti tidak ada apa-apa dan tidak ada siapa-siapa di kaki Moms. Begitu ia melepaskan diri dari kaki Moms, beri respon dengan kata-kata: ‘’Oh, Adik ada di sini toh, tadi ke mana?”
Saat di warung atau di toko, anak teriak-teriak karena tidak dibelikan mainan, coba kita katakan: ‘’Moms mau pulang dulu ya, kalau kamu masih mau main di sini tidak apa-apa. Dadah…” Kondisi semacam itu, diharapkan akan dapat membuat anak akan mengikuti kita pulang ke rumah bersama kita.
9. Cerminkan Perilaku Anak
Cara mendisiplikan anak yang kesembilan adalah mencerminkan perilaku anak. Cerminkan dapat diartikan tiruan perilaku anak. Sesuatu yang menjadi pelajaran. Moms, diharapkan berkaca pada perilaku anak.
Anak tidak mau melakukan permintaan kita, Moms juga bisa menolak untuk melakukan sesuatu untuknya. (saling menolak, saling tidak mau melakukan). Ini tergolong cara berbalasan atau saling membalas yang cukup efektif untuk mendisiplinkan anak.
9 Cara Sederhana Mendisiplinkan Anak Mulai dari Rumah
Misalnya: anak meminta es krim, beri tahu anak bahwa Moms tidak akan membelikan es krim kecuali anak mengubah perilakunya. Maka anak pun mau mengubah perilaku buruknya karena ia ingin mandapatkan es krim.
Itulah Moms, 9 cara mendisiplinkan anak. Sederhana tapi ampuh. Selamat menegakkan kesiplinan ya, Moms. Semoga anak kita selalu berdisiplin dalam segala bidang, dalam segala tempat, sekolah, rumah, dan jalanan.
Referensi: dari Berbagai Sumber.