Mainan yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Intelektual Anak
paket-wisatabromo.com – Masa kanak-kanak adalah masa bermain. Anak bermain bisa outdoor atau indoor. Permainan outdoor (di luar ruangan) itu misalnya main mainan pasir, bola, sudamda, petak umpet, lompat tali, meniti, dll. Contoh permainan indoor (di dalam ruangan): puzzle, catur, teka-teki, ular tangga, dll.
Pengertian Mainan adalah alat-alat untuk bermain atau barang apa yang dipermainkan. Mainan itu bermacam-macam. Mainan yang akan dibahas disini adalah mainan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual anak.
Intelektual adalah cerdas, berakal, dan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan. Kecerdasan Intelektual adalah kecerdasan kognitif yang berkaitan dengan kemampuan mengingat, memahami, menganalisa, mengevaluasi, dan memecahkan masalah.
A. Indikator Kecerdasan Intelektual
Seorang anak dapat digolongkan sebagai anak yang cerdas apabila ia mampu mengingat dan memahami sesuatu. Anak juga mampu menganalisis dan mengevaluasi sesuatu. Selain itu, anak cerdas ditandai oleh kemampuannya dalam memecahkan masalah.
1. Mengingat
Indikator kecerdasan intelektual yang pertama adalah anak mampu mengingat. Mengingat berarti memperhatikan, memikirkan, atau menilik dengan pikiran. Proses mengingatnya tentu saja mengingat yang sesuai dengan usia anak. Anak mampu mengingat apa yang dialaminya.
Misalnya: Anak mampu menyebutkan mainan atau lainnya yang dimilikinya tergolong anak yang cerdas intelektualnya. Ketika anak ditanya: “Kamu punya mainan apa saja?” Anak langsung ingat dan mengambil mainan dari tempatnya.
Lalu anak menjawab sambil menunjukkan mainan yang dimilikinya. “Aku punya boneka Dede Rusa, punya menara donat.” “Aku punya mainan buah jeruk, apel.” Aku punya mainan sayur plastik: wortel, tomat.”
Saat mendapat pertanyaan, anak mampu mengingat letak mainannya. Anak mengambil mainannya. Anak dapat menyebutkan nama mainannya dengan rinci sambil menunjukkan bendanya. Kemampuan anak seperti ini tergolong anak yang memiliki kecerdasan intelektual.
Mainan yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Intelektual Anak
2. Memahami
Indikator kecerdasan intelektual yang kedua adalah memahami. Memahami adalah mengerti benar atau mengetahui benar akan sesuatu.
Seorang anak dapat dikatakan mengerti atau mengetahui benar akan sesuatu dapat merespon stimulus yang ada. Responnya dapat berupa jawaban lisan atau berupa perbuatan.
Misalnya: Ada suara yang terdengar, anak langsung mengatakan “Mobil”. Ada orang lewat di depannya, ia bilang “Ayah.” Anak sedang makan es krim, ia bilang “Mau?”
Sambil menyodorkan es krimnya pada ayahnya. Pada saat ibunya meminta ambilkan sesuatu, anak pun segera mengambilkan sesuatu. Anak langsung melaksanakan perintah ibunya.
Misalnya ambilkan sendok, anak pun mengambil sendok bukan garpu. Jika anak diminta segera mandi, ia pun segera mengikuti ibunya menuju ke kamar mandi.
Anak diminta segera makan, ia pun mengerti perintah ibunya, lalu ia makan. Anak yang dapat merespon stimulus yang ada tergolong anak yang memiliki kecerdasan intelektual.
3. Menganalisis
Indikator kecerdasan intelektual yang ketiga adalah menganalisis. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Menganalisis itu merupakan penguraian suatu pokok masalah atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri.
Menganalisis juga dapat dimaknai menyelidiki dengan menguraikan bagian-bagiannya. Contoh kemampuan menganalisis sederhana yang mampu dilakukan anak adalah anak mampu menyebutkan bagian-bagian tubuh boneka.
Anak bisa menyebutkan bagian kepala yang terdiri atas rambut, telinga, mata, hidung, mulut, bibir, dll. Bagian tubuh terdiri atas perut, dada, tangan, dan kaki, dst.
Mainan yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Intelektual Anak
Bunda, anak tidak hanya mampu menyebutkan bagian-bagian dari sesuatu, tapi juga dapat menjelaskan fungsinya. Misalnya: rambut untuk melindungi kepala, telinga utk mendengar, mata untuk melihat.
Selain itu, anak bisa menjelaskan hidung untuk mencium, mulut untuk makan, dan bibir untuk menutup mulut pada saat makan, dll. Anak yang mampu menganalisis sesuatu itu tergolong anak yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi.
4. Mengevaluasi
Indikator kecerdasan intelektual yang keempat adalah mengevaluasi. Mengevaluasi adalah menilai. Penilaian itu berarti perbuatan menilai. Kemampuan anak menilai berarti kemampuan mengevaluasi sesuatu. Mengevaluasi itu mengetahui kelemahan dan keunggulan objek yang dievaluasi.
Anak dapat mengatakan sesuatu objek itu baik, enak, indah, menarik, istimewa, harum, dll itu termasuk segi keunggulan objek. Sebaliknya, jika objeknya membosankan, tidak enak, pahit, tidak sedap, tidak harum, jelek, tidak menarik, dll termasuk segi kelemahan objek.
Misalnya anak mengatakan “Enaaak” pada makanan yang disantapnya. Ini berarti anak dapat mengevaluasi keunggulan makanan yang disantapnya. Bisa juga anak mengakatan “Nggak enak, pedes” lalu makanannya dikeluarkan dari mulutnya.
Ini berarti anak sudah mampu mengevaluasi kelemahan makanan yang disantapnya. Anak yang dapat atau mampu mengevaluasi sesuatu baik yang sederhana maupun yang komplek dapat menjadi indikator bahwa anak itu memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi.
5. Memecahkan Masalah
Indikator kecerdasan intelektual yang kelima adalah memecahkan masalah. Memecahkan masalah itu berarti menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Anak dapat memberi keputusan mengenai suatu persoalan.
Anak dapat memecahkan persoalan sederhana yang bersifat konkret dan mampu memahami suatu pernyataan. Misalnya tangan boneka mainannya hilang satu. Ini masalah bagi anak, ya Bunda. Anak pun langsung berusaha mencari tangan boneka yang hilang ke tempat mainannya.
Mainan yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Intelektual Anak
Pertama, yang ada di benak anak adalah “mengingat” dimana boneka tadi biasa disimpan. Anak tidak menangis ketika mengetahui tangan bonekanya hilang satu merupakan indikator anak yang memiliki kecerdasan intelektual.
Kedua, anak melakukan tindakan “mencari” ke tempat penyimpanan boneka. Anak tidak meminta pada ibunya atau orang lain yang ada di dekatnya untuk mencari tangan boneka satunya. Anak melakukan pencarian tangan boneka yang hilang seorang sendiri.
Bunda, Langkah pertama dan kedua yang dilakukan anak merupakan langkah dalam memecahkan masalah. Dan, akhirnya solusinya didapatkan. Tangan boneka yang hilang dapat ditemukan di tempat penyimpanannya.
Anak melakukan dan menemukan tangan boneka tanpa minta bantuan orang lain. Jadi, dalam hal ini anak sudah mampu memecahkan masalahnya. Ini berarti anak memiliki kecerdasan intelektual karena dapat memecahkan masalah.
B. Permainan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual anak
1. Puzzle
Puzzle adalah permainan menyusun gambar, gambar diacak terlebih dahulu. Sehingga anak mencoba menyusunnya di dalam bingkai dengan menghubungkan potongan-potongan kecil sehingga menjadi gambar utuh.
Kepingan gambar puzzle umumnya dibuat tidak simetris sehingga keping gambar itu unik dan membantu pemain dalam memudahkan menyusun. Dari bentuk dan potongan puzzle dapat disesuaikan dengan usia anak Bunda.
Untuk tahap awal, hendaklah Bunda memilih puzzle yang paling sederhana. Anak usia 10 bulan sudah boleh dikenalkan pada permainan puzzle. Potongan puzzle-nya sedikit dan tidak rumit.
Selanjutnya, secara bertahap, puzzle yang diberikan semakin sulit. Bunda, makin tinggi usia anak, makin tinggi pula tingkat kerumitan puzzle-nya. Gambar dan kepingan gambarnya semakin banyak.
Mainan yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Intelektual Anak
Aneka puzzle sudah banyak di pasaran. Bunda tinggal memilih sesuai selera. Ada puzzle gambar buah-buahan, gambar binatang, gambar tanaman, atau pun puzzle gambar proses terjadinya sesuatu. Misalnya puzzle daur hidup hewan tertentu, tumbuhan tertentu, dll.
Bunda, ajaklah Anak bermain puzzle sesering mungkin. Semakin sering semakin baik untuk mengasah otak anak karena banyak manfaat dari permainan puzzle.
Manfaat Bermain Puzzle
- Mengembangkan koordinasi mata dan tangan
- Mengasah keterampilan kognitif
- Melatih kesabaran, dan ketekunan
- Meningkatkan daya ingat.
- Mengenali ukuran, gambar dan bentuk yang berbeda
- Meningkatkan keterampilan bernalar dan berpikir positif
2. Catur
Catur adalah permainan yang dilakukan oleh dua orang, dilengkapi dengan buah catur sebanyak16 buah berwarna hitam, dan 16 buah berwarna putih.
Masing-masing terdiri dari 8 pion/bidak, 2 benteng, 2 gajah/menteri, 2 kuda, 1 permaisuri/wazir, dan satu raja. Papan catur berpetak-petak berjumlah 64 petak. Berwarna hitam putih atau kuning putih.
Umumnya catur itu merupakan permainan untuk anak atau orang jenius saja. Tapi permainan ini dapat dimainkan oleh siapa saja tanpa memkitang usia, terlebih manfaat positif bermain catur bagi otak anak dan untuk orang dewasa begitu banyak.
Catur melibatkan semua bagian otak dalam setiap gerakan permainan, sehingga membantu otak berfungsi lebih baik.
Baca Juga:
Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
Usia yang tepat bagi anak untuk mulai berlatih bermain catur adalah usia di bawah 10 tahun. Ada beberapa contoh anak yang sudah berhasil menjadi pemain catur terkenal.
Mainan yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Intelektual Anak
Anand usia 6 tahun belajar dari ibunya, Capablanca mulai belajar usia 4 tahun dari ayahnya, Anatoly Karpov mulai usia 4 tahun belajar di sekolah catur Istana Pioner Muda, Garry Kasparov dalam usia 5 tahun belajar dari Ayahnya.
Langkah Bermain Catur
- Mengatur Papan Catur berserta bidaknya.
- Bidak putih bergerak terlebih dahulu
- Masukkan peraturan “en passant”
- Bergeraklah secara bergantian
- Selalu berpikir satu atau dua langkah lebih awal
- Ketahui cara melakukan “rokade (castle)”
- Menangkan permainan dengan men-skak mat raja lawan.
Manfaat bermain catur:
- Meningkatkan Keterampilan Kognitif
- Peningkatan Memori Otak
- Meningkatkan Konsentrasi Otak
- Meningkatkan Pemecahan Masalah
- Memicu Kreativitas Diri
- Berpikir kritis dan kreatif
- Berlatih mengendalikan diri
- Belajar menyusun strategi
- Meningkatkan IQ
3. Teka-Teki Silang
Pengertian Teka-teki adalah soal dan sebagainya yang berupa kalimat, cerita, gambar yang dikemukakan secara tersamar biasanya untuk permainan mengasah otak. Selain itu, Teka-teki silang adalah teka-teki gambar dengan mengisi huruf di petak-petak gambar.
dan Teka-Teki merupakan permainan asah otak. Permainan ini mempengaruhi fungsi kognitif sehingga dapat meningkatkan kecerdasan intelektual anak.
Anak yang rajin mengisi teka-teki silang akan memiliki kecepatan penalaran, hitungan, dan penyimpanan memori yang lebih akurat. Contoh teka-teki paling sederhana buat anak. Pertanyaan kita sajikan dalam bentuk gambar. Misalnya:
Mainan yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Intelektual Anak
Pertanyaan mendatar:
1. Gambar wanita
2. Gambar seorang ayah
Pertanyaan menurun:
1. Gambar ubi
2. Gambar seorang anak
Jawaban teka-teki di atas adalah:
I | B | U | ||||
B | A | P | A | K | ||
I | N | |||||
A | ||||||
K |
Artikel terkait:Jawaban Anak boleh dituliskan Bunda karena anak belum bisa menulis. Boleh juga anak memilih mainan huruf abjad yang disediakan. Pilihan anak berupa huruf-huruf akan ditempatkannya pada kotak jawaban yang tersedia.
Mainan yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Intelektual Anak
Artikel terkait:
Cara Melatih Jiwa Kepemimpinan pada Anak
Perkembangan Kecerdasan Bahasa pada Anak
Manfaat Bermain Teka-Teki Silang
- Mempertajam ingatan khususnya ingatan jangka pendek.
- meningkatkan kemampuan otak
- berpikir serta menganalisis
- Meningkatkan kecerdasan verbal (bahasa)
- Mengurangi kecemasan
4. Ular Tangga
Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh dua anak atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang menghubungkannya dengan kotak lain.
Langkah-langkah bermain ular tangga
- Pahami tujuan dari permainan ini.
- Tentukan siapa yang bermain lebih dulu.
- Kocoklah dadu dan bergeraklah.
- Naiklah melalui tangga.
- Turunlah saat dadu berhenti di petak ular atau parasut.
Permainan ular tangga yang tampak sederhana ini banyak memiliki manfaat bagi anak.
- Mempererat kedekatan orang tua dan anak, teman
- Mengajarkan konsep angka dan bilangan.
- Mnedorong anak mengenal angka.
- Melatih kemampuan berbahasa anak.
- Membantu kesabaran dan ketekunan dalam mencapai cita-cita.
- Mengajarkan ketelitian
- Mengajarkan untuk disiplin dalam bersikap.
- Membangun rasa percaya diri anak dalam berhitung.
- Mengajarkan mematuhi
- Menyiapkan mental balita agar dapat menerima kekalahan
Mainan yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Intelektual Anak
5. Halma
Halma adalah permainan di atas papan atau karton yang bergambar bintang bersudut enam yang dimainkan oleh tiga orang, masing-masing memakai orang-orangan berlainan warna berjumlah lima belas yang kesemuanya harus dimasukkan ke dalam kubu di seberang kubunya.
Langkah Bermain Halma
- Pahami papan permainannya. Bentuk papan permainannya adalah bintang segi enam, dengan setiap segi memiliki sepuluh lubang di dalamnya.
- Pilihlah daerah segitiga yang menjadi tempat awal bermain. Daerah segitiga yang akan digunakan tergantung jumlah pemain yang ikut serta. Lakukan permainan ini dengan dua, tiga, empat, atau enam pemain. Jika bermain dengan enam pemain, gunakan semua daerah segitiga.
- Ketahuilah jumlah pion yang harus digunakan. Dalam permainan yang umum, seharusnya Kita menggunakan sepuluh pion yang berwarna sama dengan warna dari daerah segitiga awal Kita.
- Lempar koin. Permainan biasanya dimulai dengan melempar sebuah koin. Lempar sebuah koin ke udara dan tebak apakah koin akan mendarat dengan sisi “kepala” atau “ekor” yang menghadap ke atas. Pemain mana pun yang paling banyak menebak dengan benar terpilih sebagai pemain yang memulai awal permainan.
- Mainkan secara bergiliran. Setelah pemain pertama melakukan gilirannya, pemain yang berada di sebelah kirinya harus melakukan giliran berikutnya. Lanjutkan giliran secara memutar dengan cara ini, berpindah giliran ke pemain di sebelah kiri hingga mencapai pemain pertama lagi. Lalu siklus gilirannya berulang lagi dari awal.
- Pindahkan satu pion ke lubang di dekatnya pada setiap giliran. Cara paling dasar untuk memindahkan salah satu pion adalah memindahkannya ke lubang di dekatnya.
- Lompati pion-pion lainnya. Cara lain untuk memindahkan pion adalah “melompati” pion di dekatnya menuju lubang kosong di sisi lainnya.
- Arahkan menuju daerah segitiga yang terletak di seberang.
Mainan yang Dapat Meningkatkan Kecerdasan Intelektual Anak
- Kita dapat memindahkan pion ke segala arah di papan permainan. Jangan memindahkan pion keluar dari daerah segitiga tujuan.
- Raih kemenangan dengan mengisi daerah segitiga tujuan. Pemain yang menang adalah pemain pertama yang berhasil memindahkan semua pionnya menuju daerah segitiga tujuan yang terletak tepat di seberang daerah segitiga awalnya.
Artikel terkait:
Macam-Macam Kecerdasan pada Anak
Perkembangan Kognitif pada Anak Usia Dini
Berikut langkah-langkah bermain Halma secara sederhana.
- Menentukan sudut dan warna yang kita ambil.
- Pemain memulai bermain dengan melangkahkan pion yang ia miliki ke tempat terdekat yang kosong. Begitu seterusnya.
- Untuk Pion hanya dapat melangkah sebanyak 1 kali menuju daerah kosong terdekat. Pion ini dapat diarahkan maju, mundur, atau bergerak ke samping.
- Dan Pion dapat melompati pion lain, ketika pion tersebut menghalangi langkahnya dan daerah yang akan dilompati kosong.
- Pemain dinyatakan menang ketika pemain tersebut dapat memindahkan semua pionnya menuju sudut yang berlawanan dengan “rumah”-nya.
Manfaat Bermain Halma
- Anak dapat berpikir secara efektif dan efisien
- Meningkatkan ketelitian pada anak
- Mengasah otak anak.
- Meningkatkan fokus atau konsentrasi anak.
- Meningkatkan kemampuan berinteraksi
- Belajar perencanaan
- Meningkatkan kesabaran anak
- Berani mengambil keputusan
Itulah macam-macam permainan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual anak. Selamat mempersiapkan lima mainan yang dapat meningkatkan kecerdasan intelektual anak di rumah, ya Bunda. Semoga bermanfaat dan anak kita menjadi semakin cerdas.
Referensi: dari Berbagai Sumber