Pengertian Teks Eksplanasi, Ciri, Tujuan, Fungsi, Jenis, Contoh Aktual Pas
paket-wisatabromo.com – Selamat berjumpa lagi, pada kesempatan kali ini akan dibahas jenis teks untuk kelas VIII semester 1, yakni teks eksplanasi. Hal yang akan dibahas antara lain pengertian teks eksplanasi, ciri, tujuan, fungsi, jenis, dan contohnya yang tepat.
1. Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi yakni teks yang menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu. Selain proses perkembangan suatu tempat, teks ekspalansi dapat ditemukan pada bacaan-bacaan lainnya yang menjelaskan proses terjadinya fenomena alam, sosial, atau budaya. Mungkin juga pada proses yang berkenaan dengan tubuh manusia.
Dapat juga dijelaskan bahwa Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Suatu kejadian baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat dan proses.
2. Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Berdasarkan pengertian teks eksplanasi di atas, dapatlah dijelaskan mengenai ciri-cirinya.
Untuk membedakan teks eksplanasi dengan jenis teks lain ini cukup mudah. Dikarenakan teks eksplanasi ini mempunyai ciri-ciri yang sangat khusus. Ciri-cirinya diantaranya sebagai berikut:
- Strukturnya itu terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, serta juga interpretasi.
- Informasi yang dimuat itu dengan berdasarkan fakta (faktual).
- Faktual tersebut memuat informasi yang sifatnya itu ilmiah/keilmuan, contohnya seperti sains.
- Sifatnya itu informatif serta tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca untuk bisa percaya terhadap hal yang dibahas.
- Memiliki / menggunakan sequence markers. contohnya pertama, kedua, ketiga, dan sebagainya. Bisa juga dengan menggunakan: pertama, berikutnya, terakhir.
- menggunakan konteks ilmiah melalui pemaparan sejarah, definisi, klasifikasi, dan kebiasaan.
-
Informasi tersebut dapat berupa fakta-fakta empiris, data statistik, dan rangkaian peristiwa yang menjelaskan
korelasi antaraspek dan antarperistiwa dalam teks.
- Fenomena yang dijelaskan dalam teks eksplanasi berdasarkan konteks ilmiah, yaitu berupa fakta, realita, teori, dan penelitian. Penjelasan tersebut dapat berupa sejarah, klasifikasi, atau definisi.
- Penjelasan fenomena dalam teks eksplanasi bersifat logis dan teoretis.
- Pemaparan dalam teks dapat disertai argumen yang bersifat objektif dengan didukung teori yang relevan, sehingga dapat pula dijadikan rujukan yang valid.
3.Tujuan Teks Ekplanasi
Setelah dibahas mengenai pengertian teks eksplanasi, dan ciri-cirinya, berikut ini dibahas mengenai tujuan teks eksplanasi.
Teks eksplanasi bertujuan memaparkan fakta berdasarkan bidang keilmuan. Selain itu, teks eksplanasi bertujuan menjelaskan fenomena yang terjadi. Bisa juga bertujuan menjelaskan sebab-akibat suatu peristiwa.
4. Fungsi
Fungsi teks eksplanasi yaitu untuk memberi informasi dalam bentuk penjelasan tentang kejadian yang terjadi di sekitar kita sesuai fakta.
5. Jenis-Jenis Teks Eksplanasi
Menurut NWS Departement School and Education “2012” terdapat empat jenis explanatory text, yakni: Eksplanasi:
- Sequentia yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan rincian tahapan suatu fenomena, misalnya urutan siklus kehidupan rantai makanan.
- Kausal yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan mengenai asal-muasal atau penyebab terjadinya perubahan pada suatu hal secara bertahap, misalnya proses terjadinya tanah longsor.
- Teoritis yaitu jenis eksplanasi yang berisi spekulasi kemungkinan yang bisa terjadi di balik suatu fenomena alam, misalnya letusan gunung merapi mungkin memicu terjadinya bencana alam lain yang dahsyat.
- Faktoria yaitu jenis eksplanasi yang menjelaskan tentang efek serta hasil dari suatu proses, misalnya efek terjadinya kolonialisasi.
6. Contoh 1
Sejarah Panjang Virus KoronaVirus korona punya sejarah panjang. Semula, virus ini teridentifikasi dari penderita flu biasa. Belakangan, virus makin ganas, menimbulkan penyakit parah, karena lompatan virus korona hewan ke manusia. Saat ini, manusia dan perekonomian dunia nyaris berhenti bergerak akibat virus korona. Tak berdaya menghadapi makhluk berukuran 80-150 nanometer. Tak tahu pasti kapan bisa bergerak leluasa kembali. Sejarah virus korona pada manusia dimulai tahun 1965, saat DA Tyrrell dan ML Bynoe dari Rumah Sakit Harvard, Inggris, mengisolasi virus dari saluran pernapasan orang dewasa dengan flu biasa. Pada waktu bersamaan dan setelah itu, para peneliti lain mendapatkan virus-virus dengan karakteristik mirip dari orang-orang yang kena flu. Akhir 1960-an, Tyrrell memimpin sekelompok ahli virologi meneliti strain virus pada manusia dan sejumlah binatang. Virus itu, antara lain, virus bronkitis, virus hepatitis pada tikus, virus penyebab radang lambung pada babi. Semua virus itu secara morfologi mirip jika dilihat dengan mikroskop elektron. Kelompok virus tersebut lantas dinamakan virus korona berdasarkan bentuk permukaan yang mirip mahkota. Belakangan, korona resmi diterima sebagai genus baru virus.Kajian Jeffrey S Kahn dan Kenneth McIntosh yang dimuat di the Pediatric Infectious Disease Journal, November 2005, menyatakan, korona menimbulkan infeksi saluran pernapasan berupa pneumonia pada bayi dan anak. Virus itu juga memicu asma pada anak-anak dan orang dewasa serta infeksi saluran pernapasan parah pada orang lanjut usia. Selain pada manusia, kemajuan penelitian ragam virus korona pada hewan juga meningkat pesat. Virus diketahui menimbulkan berbagai penyakit pada hewan, seperti tikus, ayam, kalkun, anak sapi, anjing, kucing, kelinci, dan babi. Virus-virus itu ada yang hanya beredar pada populasi hewan, tapi ada yang menular ke manusia. Karena itu, korona kemudian dikenal sebagai virus zoonotik atau bisa menular dari hewan ke manusia. Menjadi wabahTidak mengherankan, penyebab sindrom pernapasan akut parah (severe acute respiratory syndrome/SARS) tahun 2002-2003 di China selatan adalah virus korona yang berasal dari hewan. Epidemi SARS dilaporkan sedikitnya di 26 negara di Asia, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, virus korona SARS (SARS-CoV) yang diidentifikasi pada 2003 diyakini dari hewan. Sumbernya diperkirakan kelelawar yang menular ke luwak lantas menginfeksi manusia pertama kali di Provinsi Guangdong, China, pada 2002. Gejala SARS mirip influenza, seperti demam, menggigil, lemah, nyeri otot, sakit kepala. Batuk kering, napas pendek, dan diare tampak pada minggu pertama dan kedua, kemudian menjadi parah secara cepat sehingga perlu perawatan intensif. Penularan virus dari manusia ke manusia lewat percikan cairan bersin dan batuk serta tinja umumnya terjadi di fasilitas kesehatan. Setelah dilakukan penerapan pengendalian infeksi yang tepat, akhirnya wabah SARS mereda. Gelombang wabah virus korona berikutnya adalah Sindrom Pernapasan Timur Tengah (Middle East respiratory syndrome/MERS). Penyakit yang disebabkan virus MERS‐CoV ini diindetifikasi di Arab Saudi tahun 2012.Sumber virus ini adalah unta. Belum dipastikan rute penularan dari unta ke manusia. Yang pasti, wabah terjadi akibat penularan dari manusia ke manusia di fasilitas kesehatan. Orang yang terinfeksi bisa tanpa gejala, tapi ada yang batuk ringan, demam, napas pendek, hingga gangguan pernapasan akut parah yang perlu ventilator, bahkan kematian. Diare dan pneumonia juga dilaporkan. Virus ini umumnya menyebabkan penyakit parah pada orang lanjut usia, orang dengan kekebalan tubuh lemah, serta yang memiliki penyakit kronis seperti gangguan ginjal, kanker, gangguan paru, dan diabetes. Sejak September 2012, ada 27 negara di Asia, Afrika, Eropa, Amerika, melaporkan kasus MERS. Wabah besar terjadi di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan. Meski wabah sudah berhenti, kasus MERS masih terus terjadi. Hingga kini dilaporkan ada 2.494 kasus positif MERS dengan 858 kematian. Kamera pelacak suhu badan ditempatkan di area pameran bursa kerja di sebuah mal di Seoul, Korea Selatan, Senin (8/6/2015). Pemerintah Korea Selatan mengumumkan sudah enam orang meninggal akibat Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS). Korona baruWabah terbaru virus korona terjadi sejak akhir tahun 2019, bermula di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Virus diduga bersumber dari kelelawar yang menular ke hewan lain sebelum “melompat” ke manusia. Meski bentuknya mirip, virus ini memiliki perbedaan karakter sehingga dinamakan SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 (penyakit akibat virus korona 2019). Sebagaimana infeksi korona lain, tampilan klinisnya dari tanpa gejala, gangguan pernapasan ringan, pnumonia sampai gangguan pernapasan parah, gagal ginjal serta kematian. Penularan juga lewat percikan cairan dari bersin dan batuk. Masa inkubasi sekitar 2-14 hari, rata-rata gejala tampak pada hari ke-5. Berbeda dengan SARS dan MERS yang menular saat penyakit mulai parah, pada Covid-19 orang sudah bisa menularkan pada tiga hari pertama kena virus. Namun, berbeda dengan SARS dan MERS yang menular saat penyakit mulai parah, pada Covid-19 orang sudah bisa menularkan pada tiga hari pertama kena virus. Akibatnya, laju penularan Covid-19 sangat tinggi. Jika SARS sekitar 3, MERS kurang dari 1, laju penularan Covid-19 adalah 1,4-2,5. Pengendalian wabah sangat tergantung dari kewaspadaan, kesigapan dan kesiapan infrastruktur kesehatan sejak dari manajemen pemerintah pusat dan daerah dalam menerapkan upaya kesehatan masyarakat, hingga ke fasilitas dan tenaga kesehatan dalam merawat penderita. Dunia telah menjadi satu kesatuan akibat tingginya mobilitas manusia dan barang. Karena itu, tidak ada lagi penyakit negara lain, kita semua bisa terkena.Hal lain, kita harus melakukan tugas utama manusia, yakni menjaga keseimbangan alam. Dengan mengonsumsi segala sesuatu secukupnya, makan hanya yang benar-benar aman dan sehat. Dengan demikian, bisa mengurangi kemungkinan lompatan virus dari hewan liar ke manusia. |
Artikel terkait:
- Jenis-Jenis Teks Bahan Ajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs
- Menulis Teks Eksplanasi dengan Teknik yang Mudah dan Cepat
- Jenis Teks Eksplanasi : Struktur & Kaidah Kebahasaan yang Tepat Akurat
- Meringkas Isi Teks Eksplanasi : Tujuan, Cara, Langkah, Contoh yang Tepat
Contoh 2
Gempa Bumi Mengguncang Trenggalek pada Hari ini, Magnitudo 4.7 SR.Fenomena Alam Gempa terjadi pada 31 Agustus 2020 mengagetkan warga. Dua hari yang lalu Gempa mengguncang Trenggalek dan sekitarnya pada 01:28:06 WIB, Senin, 31 Agustus 2020. BMKG mengumumkan gempa bumi tersebut berkekuatan Magnitudo 4.7 SR. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa Trenggalek hari ini berada pada titik koordinat 8.80 LS 111.221 BT. Menurut BMKG pusat gempa berada di Laut 70 km Tenggara Pacitan. Adapun kedalaman pusat gempa (hiposentrum) tersebut adalah 65 Km. BMKG juga mengingatkan agar masyarakat di Trenggalek mewaspadai potensi gempa susulan. Berdasarkan data yang dirilis BMKG, guncangan akibat gempa Trenggalek hari ini dirasakan pada sejumlah tempat berikut II Trenggalek II Tulungagung II Karangkates II Bantul Sebagai informasi, Skala MMI (Skala Mercalli) adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Satuan ini diciptakan oleh seorang vulkanologis dari Italia yang bernama Giuseppe Mercalli pada 1902. Skala MMI lalu dimodifikasi oleh ahli seismologi Harry Wood dan Frank Neumann pada 1931. Skala MMI terbagi menjadi 12 kategori dampak guncangan gempa bumi. Petunjuk soal dampak gempa yang dimaksudkan pada setiap kategori skala MMI adalah sebagai berikut:
Merujuk pada data BMKG, selama 1976‐2006 saja, telah terjadi 3.486 gempa bumi dengan magnitudo lebih dari 6,0. Apa penyebab gempa bumi?Dari segi penyebab, gempa bumi bisa dibedakan dalam 2 jenis. Pertama, gempa tektonik yang terjadi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan di kulit bumi, secara tiba‐tiba. Fenomena itu terjadi akibat pergerakan lempeng‐lempeng tektonik. Selain itu, gempa bisa terjadi karena aktivitas gunung api. Jenis kedua ini disebut gempa bumi vulkanik. Pergerakan lapisan batuan di dalam bumi secara tiba‐tiba dapat menghasilkan energi yang dipancarkan ke segala arah berupa gelombang seismik. Saat gelombang itu mencapai permukaan bumi, getarannya bisa merusak segala sesuatu, seperti bangunan, hingga dapat menimbulkan korban jiwa. |
Demikian pembahasan mengenai pengertian teks eksplanasi, ciri, tujuan, fungsi, jenis, dan contohnya yang tepat. Semoga dapat menambah wawasan.