Meringkas Isi Teks Eksplanasi : Ciri, Tujuan, Cara, Syarat, Langkah, Contoh yang Tepat
paket-wisatabromo.com – Kompetensi dasar yang berkaitan dengan teks eksplanasi adalah meringkas isi teks eksplanasi.
Untuk meringkas isi teks eksplanasi kita perlu mengawalinya dengan memahami gagasan umum (ide pokok) dari paragraf-paragrafnya. Berdasarkan gagasan umum itulah, kita kemudian memadukannya menjadi teks baru yang lebih ringkas.
Ringkasan disusun berdasarkan bagian-bagian penting yang ada di dalam suatu teks. Gagasan penting itu biasanya berupa gagasan umum teks itu, yang letaknya bisa di bagian awal ataupun pada bagian akhir paragraf-paragrafnya.
Gagasan umum yang ada pada teks itu, kemudian kita catat. Hasilnya kita padukan dan diceritakan kembali dengan menggunakan kata-kata sendiri.
1. Pengertian Meringkas Isi Teks Eksplanasi.
Ringkasan adalah sebuah penyajian peristiwa atau kejadian yang panjang di sajikan secara singkat. Meringkas adalah memotong atau memangkas sajian sebuah hasil karangan yang panjang dan disajikan dalam bentuk sajian yang singkat.
Meringkas Isi Teks Eksplanasi adalah memendekkan teks berjenis eskplanasi dengan urutan yang sama dengan teks aslinya.
Ringkasan memiliki perbedaan dengan ikhtisar, meskipun sering ke dua istilah itu disampaikan, tapi sebenarnya kedua istilah itu bebeda. Sebab ringkasan merupakan hasil dari karangan yang asli tetapi dalam penyajiannya harus tetapi mempertahankan urutan dan rumusan yang asli dari pengarangnya.
Ikhtisar adalah kebalikannya, ikhtisar tidak memerlukan susunan atau sistematika atau tidak perlu sesuai dengan karangan aslinya dan tidak perlu secara proposional atau tidak memerlukan sajian isi dari semua hasil karangan itu.
2. Ciri-Ciri
Membuat ringkasan memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari ringkasan tersebut adalah sebagai berikut.
- Pengungkapan kembali bentuk kecil dari sebuah karangan. Mereproduksi kembali apa kata pengarang.
- Mempertahankan urutan-urutan gagasan yang membangun sosok (badan) karangan.
- Penyusun ringkasan terikat oleh penataan, isi, dan sudut pandang pengarangnya.
Kalimatnya pendek-pendek dan senada dengan kalimat pengarang aslinya.
- Mengungkapkan kembali sebuah karangan atau naskah bacaan dalam bentuk yang padat. Dalam meringkas kita mengambil intisari atau ide-ide pokok suatu bacaan sehingga menjadi bentuk yang lebih padat.
- Memproduksi kembali apa yang diungkapkan pengarang dalam tulisannya. Kita mengambil intisari yang kemudian ditulis ulang dengan bahasa kita sendiri apa yang diungkapkan oleh sang penulis.
- Menjaga urutan ide-ide pokok sehingga terbangun ringkasan dari naskah asli. Dalam meringkas kita harus tetap merunut ide-ide pokok sehingga ringkasan yang kita buat tetap mewakili naskah bacaan aslinya.
- Susunan ringkasan, sudut pandang, dan isi mengikuti naskah asli. Meskipun kita menuliskan kembali, tetapi tidak boleh keluar dari susunan naskah aslinya.
Menuliskan kalimat-kalimat pendek yang mewakili tulisan pengarang. Pada prinsipnya, meringkas berarti membuat tulisan menjadi tulisan lebih pendek. Oleh karena itu, kalimat-kalimat dalam ringkasanpun pendek dan padat tetapi tidak menghilangkan unsur-unsur estetika dari naskah aslinya.
3. Tujuan Meringkas Isi Teks Eksplanasi
Ringkasan dibuat untuk memendekkan sebuah karangan yang panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan harus memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan.
Salah satu tujuan dari membuat ringkasan yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca sebuah teks dalam waktu singkat dan menghemat waktu.
Seorang penulis ringkasan tidak akan membuat ringkasan yang baik bila ia kurang teliti dalam membaca dan tidak dapat membeda-bedakan gagasan utama dan gagasan tambahan.
Kemampuan dalam membedakan tingkat-tingkat gagasan itu akan membantunya untuk mengasah kemampuan dalam gaya bahasa, dan menghindari pemakaian uraian panjang lebar yang mungkin masuk di dalam karangan tersebut.
4. Cara Meringkas
Beberapa pegangan yang digunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan benar antara lain:
Membaca Naskah Asli
Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali hingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut. Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang.
Agar dapat membantu penulis mencapai itu semua, maka judul dan daftar isi dapat menjadi acuan dalam karangan itu. Perincian daftar isi memiliki hubungan erat dengan judul sebuah karangan. Dan juga, alinea-alinea dalam karangan menunjang pokok-pokok yang terkandung dalam daftar isi.
Maka dari itu, penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isi dari sebuah karangan sehingga lebih mudah untuk mendapatkan kesan umum, maksud asli pengarang serta sudut pandang pengarang yang terdapat dalam karangan.
Mencatat Gagasan Utama
Jika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli serta sudut pandang pengarang, maka sekarang ia harus memperdalam dan mempertegas semua hal itu. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memahami kembali karangan bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam bagian atau alinea itu.
Tujuan dari pencatatan itu ada dua, yang pertama untuk tujuan pengamatan agar memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau tidak.
Kedua, catatan itu menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnya. Yang terpenting tujuan dari pencatatan ini adalah agar tanpa adanya ikatan teks asli penulis mulai menulis kembali untuk menyusun sebuah dengan menggunakan pokok-pokok yang telah dicatat.
Mengadakan Reproduksi
Dengan menggunakan kesan umum pada langkah pertama di atas dan catatan-catatan yang diperoleh dari langkah kedua d iatas, maka seorang penulis sudah siap untuk memulai membuat ringkasan yang dimaksud.
Dalam ringkasan urutan isi disesuaikan dengan urutan naskah asli dan harus menggunakan bahasa penulis karangan dan harus diurut. Apabila terdapat gagasan-gagasan di antara gagasan-gagasan yang telah dicatat masih terdapat gagasan yang kabur, maka penulis dapat melihat kembali isi naskah yang asli.
5. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat ringkasan
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan dapat ditulis dengan baik, diantaranya:
Sebaiknya dalam menyusun ringkasan mempergunakan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukkan bahwa ada dua gagasan atau lebih yang bersifat paralel. Bila ada kalimat majemuk telitilah kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal.
Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata. Begitu pula jika rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja.
6. Syarat Ringkasan
Kegiatan meringkas merupakan bentuk penyajian singkat dari suatu karangan asli ataupun pembicaraan dalam forum tertentu. Meringkas memiliki syarat khusus, yakni tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarang atau pembicara. Syarat ringkasan atau rangkuman adalah sebagai berikut:
Bentuk penyajian singkat dari suatu karangan asli.
- Mempertahankan urutan pembahasan dan sudut pandang pengarangatau penulisnya.
- Selain syarat dalam membuat rangkuman, Santoso (2009:139) juga menyatakan perlunya memperhatikan dasar-dasar membuat ringkasan yang baik dan teratur, yakni sebagai berikut.
- Membaca naskah asli, penulis ringkasan harus membaca naskah asli beberapa kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang serta sudut pandangnya.
- Mencatat pokok-pokok pikiran, semua pokok pikiran yang penting dicatat atau digarisbawahi. Pokok pikiran disebut gagasan utama. Gagasan utama terletak dalam kalimat utama. Kalimat utama dapat terletak di awal, akhir, awal dan akhir, serta di seluruh paragraf. Hal ini berguna untuk membantu penulis ringkasan dalam menentukan apa saja yang perlu dan tidak perlu ditulis dalam ringkasan.
- Membuat reproduksi, penulis ringkasan menyusun kembali suatu karangan singkat(ringkasan) berdasarkan catatan pokok pikiran tersebut. Penulis ringkasan perlu memperhatikan urutan penulisan ringkasan, yaitu harus sesuai dengan urutan dalam bacaan aslinya. Selain itu, penulis ringkasan juga perlu menghindari penggunaan kalimat dari tulisan aslinya. Oleh karenanya, ringkasan juga dikatakan sebagai hasil penulisan kembali suatu cerita dengan menggunakan bahasa penulisnya sendiri.
7. Langkah-Langkah Menyusun Ringkasan
Agar hasil rangkuman menjadi baik, ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan. Langkah-langkah merangkum menurut Suratno dan Wahono (2010:187) adalah sebagai berikut:
- Bacalah teks secara cermat dan efektif, sampai diperoleh gagasan utama, kesan umum, sudut pandang, dan tema utama dari teks.
Catatlah bagian-bagian yang dianggap penting.
- Tulislah informasi berdasarkan bagian-bagian yang kamu anggap penting tersebut.
- Tulislah ulang intisari bacaan ke dalam bentuk kalimat tidak langsung, bergaya orang ketiga (penceritaan). Gunakan bahasa sendiri, bukan bahasa teks/teks yang diambil secara utuh, menyeluruh, lengkap, sekalipun dalam bentuk penuturan yang singkat.
- Tidak memasukkan pikiran, ilustrasi, atau contoh sendiri.
- Tidak mengubah keseimbangan dan penekanan pengarang asli.
- Menyusun draf atau kerangka untuk membuat intisari bacaan.
- Susun draft menjadi bentuk rangkuman yang baik.
8. Contoh
Perhatikanlah contoh ringkasan dari sebuah paragraf
Sejak masa dulu, para ahli bintang (astronom) mempelajari bintang-bintang di langit malam. Kemudian mereka berhasil melihatnya melalui teleskop. Sekarang, kita dapat mempelajari angkasa luar dari dekat. Dengan pesawat satelit dan kendaraan antariksa yang melakukan perjalanan ke planet-planet, para astronom menemukan berbagai bukti yang luar biasa dari rahasia angkasa luar. |
Ringkasan: Para ahli bintang (astronom) mempelajari bintang-bintang di langit malam. Melalui teleskop. |
Contoh Meringkas Isi Teks Eksplanasi
Petir | Ringkasan |
Petir, kilat, atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar yang disebut guruh. Perbedaan waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya. | Halilintar adalah gejala alam yang muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan |
Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya. | Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. |
Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. | Jika perbedaan antara awan dan bumi, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya |
Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan. | Petir lebih sering terjadi pada musim hujan |
Ringkasan:Halilintar adalah gejala alam yang muncul pada musim hujan saat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan. Petir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan bumi atau dengan awan lainnya. Jika perbedaan antara awan dan bumi, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan. |
Artikel terkait:
- Jenis-Jenis Teks Bahan Ajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs
- Pengertian Teks Eksplanasi, Ciri, Tujuan, Fungsi, Jenis, Contoh Aktual Pas
- Jenis Teks Eksplanasi : Struktur & Kaidah Kebahasaan yang Tepat Akurat
- Menulis Teks Eksplanasi dengan Teknik yang Mudah dan Cepat
9. Manfaat Meringkas Isi Teks Eksplanasi
Manfaat Ringkasan Sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi sebuah teks atau suatu uraian yang begitu panjang. Rangkuman memuat ide- ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan membaca rangkuman, kita seakan- akan memahami keseluruhan teks secara utuh
Karena meringkas adalah kegiatan menyusun teks/bacaan menjadi ringkas, maka akan banyak manfaat yang diperoleh dari membaca rangkuman.
Adapun beberapa manfaat dari suatu rangkuman, antara lain sebagai berikut.
- Menemukan secara cepat informasi yang dibutuhkan.
- Menemukan bagian-bagian penting isi teks.
- Dapat menggambarkan keadaan mengenai isi teks.
- Waktu yang digunakan untuk membaca jauh lebih singkat.
- Membantu keperluan yang sifatnya praktis. Misalnya butuh intisari teksdalam waktu yang singkat.
- Berdasarkan uraian di atas, dapat penulis simpulkan bahwa beberapa manfaat dari membuat rangkuman antara lain menemukan informasi secara cepat, menemukan bagian penting isi teks, menggambarkan keadaan mengenai isi teks, waktu yang membaca jauh lebih singkat, dan Membantu keperluan yang bersifat praktis.
Demikian pembahasan mengenai cara meringkas isi teks eksplanasi dengan teknik yang mudah dan cepat. Semoga bermanfaat.