Bahan Ajar Teks Fantasi : Unsur, Isi, Struktur, Bahasa, dan Penulisannya

Bahan Ajar Teks Fantasi : Unsur, Isi, Struktur, Bahasa, dan Penulisannya

paket-wisatabromo.com – Bahan ajar teks fantasi terdiri atas unsur-unsur teks cerita fantasi dan isi cerita. Selain itu, bahan ajar ini juga meliputi struktur, bahasa, dan cara penulisannya.

Semua bahan ajar teks fantasi harus bersumber pada Kurikulum 2013 yang resmi. Kurikulum 2013 yang resmi adalah kurikulum 2013 yang telah direvisi.

Bahan Ajar Teks Fantasi

Bahan ajar ini berdasarkan pada  4 kompetensi dasar, yakni mengidentifikasi unsur cerita fantasi dan menceritakan isinya. selain itu, menelaah struktur dan kebahasaan teks fantasi dan penyajiannya atau penulisannya.

A. Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi

Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/peristiwa. Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur.

Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat.

Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana kejadian terjadi), timbulnya pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita.

Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa.

Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik.

B. Menceritakan Kembali Isi Cerita Fantasi yang Dibaca/ Didengar

Dalam rangka menceritakan kembali isi cerita fantasi dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti:

1. Urutkan kejadian yang dialami tokoh pada cerita fantasi.

2. Siapa tokoh dan bagaimana watak tokoh yang ada pada cerita?

3. Pesan apa yang akan disampaikan pengarang melalui ceritanya?

4. Kejadian mana yang mungkin terjadi di dunia nyata dan mana yang tidak mungkin terjadi dalam dunia nyata

C. Menelaah Struktur dan Bahasa Cerita Fantasi

Struktur Cerita Fantasi dapat ditelaah melalui tiga kegiatan yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi.

Orientasi

Berupa pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.

Komplikasi

Berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.

Resolusi

Berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.

Sedangkan kebahasaan pada Cerita Fantasi antara lain:
1. Kata Ganti dan Nama Tokoh sebagai sudut pandang penceritaan.

Kata ganti di dalam Bahasa Indonesia ada tiga macam, yakni kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga.

Pengertian Kata ganti orang pertama adalah kata ganti orang yang mengajak berbicara.

Orang yang diajak berbicara merupakan kata ganti orang kedua. Sedangkan orang yang dibicarakan adalah kata ganti orang ketiga.

Di dalam Bahasa Indonesia, kata ganti baik orang pertama, kedua, dan ketia dikenal jenisnya tunggal dan jamak.

Tunggal jika jumlahnya hanya satu, jamak jika jumlahnya banyak atau lebij dari satu.

Contoh kata ganti orang pertama tunggal antara lain: saya, aku, daku, dan jamaknya adalah kita, dan kami.

Orang kedua tunggal contohnya kamu, anda, kau, dan jamaknya adalah kalian, kamu sekalian.

Sedangkan kata ganti orang ketiga tunggal adalah ia, dia, beliau, dan jamaknya adalah mereka.

Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis kata ganti yang ada dapat memperindah dan menimbulkan kesan bagus karena penggunaan kata ganti disesuaikan dengan konteksnya.

Untuk cerita fantasi, lebih tepat menggunakan kata ganti seperti: aku, ia, dia, kalian, mereka.

Kata ganti tersebut lebih memberi kesan keindahan dalam cerita fantasi.

Selain menggunakan kata ganti, di dalam cerita fantasi juga digunakan nama tokoh untuk memanggil atau menyapa tokoh lainnya.

2. Kata Konotasi atau Kata Kiasan

Konotasi adalah makna emosional yang bersifat subjektif dan melekat pada suatu kata atau frasa.

Sementara itu, makna eksplisit dan harfiah dari suatu kata atau frasa disebut denotasi.

Konotasi dapat berbentuk positif maupun negatif. Contoh konotasi positif dalam bahasa Indonesia adalah “lubuk hati” yang berarti “perasaan.”

Sementara contoh konotasi negatif adalah “kambing hitam” yang bermakna “orang yang disalahkan.”

Contoh: Monster itu berkaki empat. Langkah seribunya penuh dengan keberanian.  Semakin mendekat semakin melawan. (Langkah seribu artinya berlari).

3. Kata Khusus

Kata khusus ialah kata-kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih sempit atau disebut juga dengan hiponim.

Contoh:

a. Kata : melirik, memelototi, menengok kata khusus dari kata melihat.

b. Kata-kata: singgah, mampir, berkunjung kata khusus dari kata mendatangi.

c. Kata menghuni, bersarang khusus dari kata menetap.

d. Kata apel, anggur, salak, semangka khusus dari kata buah.

e. mawar, melati, anggrek khusus dari kata bunga jati, beringin, akasia khusus dari kata pohon.

4. Penggunaan kata yang mencerap pancaindra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana).

Di dalam puisi, umumnya kata pencerap pancaindra itu disebut dengan Citraan.

Citraan itu ada beberapa macam, seperti: penglihatan, pendengaran, perabaan, dan perasaan.

Contoh:

Citraan penglihatan

Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang mulai mengepak, menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak biasa. Mengemparkan kota Zaitun di sore ini.

Citraan perasaan

Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari Sang Nenek menjadi saksi kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna. 

Citraan pendengaran

Pagi hari seperti biasa para agent mempersiapkan diri. Matahari bersinar terang membawa hawa semangat. Kokok jago bersautan menyambut hari telah datang.

5. Kata sambung penanda urutan waktu

Kata sambung urutan waktu itu, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, dan sebagainya.

Penggunaan kata sambung uruan waktu untuk menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.

Sebelum Alien itu dating, langit mendung

Tiga tahun yang lalu, gunung itu memuntahkan lahar dingin

Akhirnya, Raja Zahab berkuasa kembali di kerajaan Saturnus.

6. Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan.

Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakan cerita (memulai masalah).

a. Tiba-tiba pesawat tempur melepaskan tembakan petamanya.

b. Di tengah pesta, datanglah pereman-pereman itu.

c. Tanpa kuduga, Cermin Ajaib berpindah tempat.

7. Penggunaan dialog/kalimat langsung dalam cerita.

Contoh: “Berlarilah Natakoo! Monster itu mengejarmu.” teriak ninja Kusuke dengan kecemasan. Natakoo pun berlari sekuat tenaganya.

Baca:

D. Menyajikan Cerita Fantasi
Hal-hal yang harus diperhatikan apabila akan menyajikan cerita fantasi:

1. Merencanakan cerita.

2. Penggalian ide cerita fantasi dari membaca.

3. Membuat rangkaian peristiwa.

4. Mengembangkan cerita fantasi.

Langkah-langkah menulis teks cerita fantasi

1. Menemukan ide penulisan ialah berhubungandengan menemukan ide dengan mengamati objek nyata lalu diberi imajinasi,

2. Penggalian ide cerita dari membaca ialah ide cerita fantasi dapat diperoleh melalui membaca buku pengetahuan atau buku ilmiah tentang ruang angkasa, hewan langka, biografi tokoh, dan lainnya.

3. Membuat rangkaian peristiwa ialah yang berhubungan dengan kronologi kisah dalam cerita yang melibatkan tokoh dan konfliknya.

Dari ide yang sudah kamu temukan, buatlah rangkaian peristiwa sehingga tercipta cerita fantasi yang unik.

Contoh

a. Ide cerita: bertemu pahlawan yang memprotes kemalasan generasi muda zaman sekarang

b. Tema: pemuda yang malas akan menimbulkan kehancuran bangsanya

c. Rangkaian Cerita

1. Tokoh dihukum guru karena tidak menyerahkan tugas.

2. selalu menunda tugas sehingga dihukum guru untuk membaca buku biografi.

3. Ke perpustakaan mencari buku.

4. Buku biografi para pahlawan seakan hidup dan menyeret tokoh masuk dalam masa peperangan.

5. Bertemu dengan Bung Tomo dan berdialog tentang perjuangan pemuda pada 10 Nopember.

6. Beradu argumen dengan Bung Tomo.

7. Dihadapkan pada peperangan 10 Nopember.

8. Yang malas menimbulkan masalah dalam perjuangan.

9. Bertemu dan berdialog dengan para pemuda pejuang.

10. Kembali pada dunia nyata dan menyadari kekeliruannya selama ini.

d. Mengembangkan cerita fantasi ialah berdasarkan deretan peristiwa yang sudah dirancang kemudian dikembangkan watak tokoh, latar, dialog antartokoh sehingga menjadi cerita secara utuh.

Demikianlah pembahasan mengenai bahan ajar teks fantasi. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *