Jenis-Jenis Teks Fiksi Bahan Ajar Bahasa Indonesia, Ini Lebih Tepat

Jenis-Jenis Teks Fiksi Bahan Ajar Bahasa Indonesia, Ini Lebih Tepat

paket-wisatabromo.com – Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013 diarahkan agar berbasisi teks.

Konsekuensinya, materi-materi pelajaran bahasa Indonesia berupa berbagai jenis teks, di antaranya adalah teks fiksi bahan ajar peserta didik SMP yang tepat.

Di dalam KTSP, materi-materi bahasa Indonesia terbagi ke dalam empat macam keterampilan. Keempat keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Materi-materi tersebut dikembangkan ke arah penguasaan bahasa sebagai sarana berkomunikasi. Misalnya teks berita, teks cerpen, dll.

Selian itu, dari keempat macam keterampilan tersebut, disajikan dalam bentuk jenis teks. Jenis teks untuk peserta didik SMP dapat dipilah menjadi dua, yakni teks fiksi dan nonfiksi.

Pada kesempatan kali ini, akan dibahas teks fiksi sebagai bahan ajar peserta didik SMP.

A. Pengertian Teks Fiksi

Teks fiksi merupakan jenis teks yang menyajikan informasi-informasi imajinatif. Fiksi adalah cerita atau latar yang berasal dari imajinasi dengan kata lain, tidak secara ketat berdasarkan sejarah atau fakta.

Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan sebagainya.

B. Ciri-Ciri dan Fungsi

Ciri-ciri dari fiksi, yakni sebagai berikut: terdapat bagian lakon, terdapat kejadian yang dilakonkan, bahasa tidak seragam, kumpulan kejadian dirangkai secara berurutan.

Sedangkan fungsi cerita fiksi antara lain memperbanyak atau mengembangkan nilai normatif dan juga nilai estetis serta mengembangkan nilai praktis.

Nilai praktis diambil oleh fiksi berdasarkan permasalahan realitas objektif yang dijadikan titik tolak penceritaan.

Nilai normatif dan estetis ada dalam fiksi berdasarkan hasil penalaran dan pengolahan intelektual dan visi dari pengarang.

Selain itu, fungsi cerita fiksi adalah sebagai media atau sarana untuk menularkan pikiran kreatif, kepekaan rasa, kemapanan visi, kebijakan serta kearifan sang pengarang.

Adapun fiksi sebenarnya merangsang si pembaca untuk agar mengenali, menghayati, menganalisis dan merumuskan nilai.

C. Jenis-Jenis Teks Fiksi

1. Puisi

Secara umum, pengertian puisi merupakan suatu karya sastra yang berasal dari ungkapan atau curahan hati penyair. Puisi adalah sebuah seni tertulis.

Puisi merupakan karya sastra seseorang dalam menyampaikan pesan melalui diksi dan pola tertulis.

Penyair adalah orang yang membuat atau menciptakan puisi. Dalam bentuk seni ini, seorang penyair menggunakan bahasa untuk menambah kualitas estetis pada makna semantis.

2. Cerita Pendek

Cerita pendek merupakan karya yang memiliki panjang minimal 20.000 kata tetapi di atas 7,500. Batasan antara cerita pendek yang panjang dengan novella tidak begitu jelas.

3.Novella

Novella merupakan karya yang memiliki sekitar 17,500 kata tapi dibawah 50.000 kata.

4. Novel

Noverl merupakan karya dengan panjang kata nya 50.000 kata bahkan lebih dari itu.

5. Roman

Roman merupakan narasi prosa panjang yang mengisahkan tokohnya dari awal kehidupan hingga kematian. Peristiwa di dalam sebuah karya Roman sangat multiple.

Menurut pendapat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), roman merupakan karya prosa yang menggambarkan tindakan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing.

6.Drama

Menurut KBBI: drama memiliki beberapa pengertian. Pertama, drama diartikan sebagai komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yang dipentaskan.

Kedua, cerita atau kisah terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater. Ketiga, kejadian yan menyedihkan.

D. Jenis-Jenis Teks Fiksi Bahan Ajar Bahasa Indonesia

1. Teks Fiksi untuk Peserta Didik Kelas VII

Untuk kelas VII, teks fiksi yang digunakan adalah cerita fantasi, puisi rakyat, dan cerita rakyat.

a. Cerita fantasi

Materi Cerita fantasi  terdiri atas empat submateri, yakni Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi, Menceritakan Kembali Isi Cerita Fantasi yang Dibaca/ Didengar, Menelaah Struktur dan Bahasa Cerita Fantasi, dan Menyajikan atau menulis Cerita Fantasi

Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi

Narasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian/peristiwa. Rangkaian peristiwa dalam cerita disebut alur.

artikel terkait: Mengidentifikasi Unsur Cerita Fantasi yang Dibaca dan Didengar

Rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat. Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana kejadian terjadi), timbulnya pertentangan, dan penyelesaian/akhir cerita.

Cerita fantasi adalah cerita fiksi bergenre fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa.

Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik.

Menceritakan Kembali Isi Cerita Fantasi yang Dibaca/ Didengar

Dalam rangka menceritakan kembali isi cerita fantasi dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti:

1. Urutkan kejadian yang dialami tokoh pada cerita fantasi.

2. Siapa tokoh dan bagaimana watak tokoh yang ada pada cerita?

3. Pesan apa yang akan disampaikan pengarang melalui ceritanya?

4. Kejadian mana yang mungkin terjadi di dunia nyata dan mana yang tidak mungkin terjadi dalam dunia nyata?

Menelaah Struktur dan Bahasa Cerita Fantasi

Struktur Cerita Fantasi dapat ditelaah melalui tiga kegiatan yaitu; Orientasi, pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik.

Komplikasi, berisi hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak. Resolusi, berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi.

Jenis-Jenis Teks Fiksi
Sedangkan ciri kebahasaan pada Cerita Fantasi antara lain:

1. Penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan (aku, mereka, dia, Erza, Doni).

2. Penggunaan kata yang mencerap pancaindra untuk deskripsi latar (tempat, waktu, suasana).

3. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.

4. Kata sambung penanda urutan waktu.

5. Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakkan cerita (memulai masalah).

6. Penggunaan dialog/ kalimat langsung dalam cerita.

Menyajikan Cerita Fantasi

Hal-hal yang harus diperhatikan apabila akan menyajikan cerita fantasi:

1. Merencanakan cerita.

2. Penggalian ide cerita fantasi dari membaca.

3. Membuat rangkaian peristiwa.

4. Mengembangkan cerita fantasi.

Baca: Cara Menulis Teks Cerita Fantasi dengan Mudah

b. Puisi Rakyat
Mengenal dan Memahami Puisi Rakyat

Puisi rakyat berupa pantun, syair, gurindam, atau puisi rakyat yang berkembang di daerah tertentu.

Pada puisi rakyat terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait.

Selain itu, juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau kita kenal dengan sebutan rima. Puisi rakyat termasuk kategori puisi lama, meliputi pantun, syair dan gurindam.

Pantun

Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat. Fungsi pantun adalah mendidik sambil menghibur.

Ciri-ciri pantun

1. Tiap bait terdiri atas empat baris (larik).

2. Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata.

3. Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.

4. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.

5. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.

Syair

Syair adalah salah satu puisi lama, dengan ciri-ciri:

1. Setiap bait terdiri dari empat baris.

2. Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.

3. Bersajak a-a-a-a.

3. Semua baris adalah isi.

4. Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.

Gurindam

Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India, yang sarat nilai agama dan moral.

Ciri gurindam adalah:

1. Terdiri atas dua baris dalam sebait.

2. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata.

3. Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya.

4. Merupakan satu kesatuan yang utuh.

5. Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian.

6. Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama.

7. Isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua.

8. Gurindam biasanya berisi nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara.

Menyimpulkan Isi Puisi Rakyat

Dengan membaca puisi rakyat kita dapat memahami isi yang berupa nilai-nilai luhur warisan nenek moyang.

Melalui membaca puisi rakyat kita dapat menyimpulkan makna dan nilai yang terkandung di dalamnya.

Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat

Pada saat menelaah puisi rakyat dari segi bentuk dan bahasa, yang harus dilakukan adalah menelaah: ragam pola pengembangan pantun serta struktur pantun.

Selain itu, jenelaah struktur dan bahasa gurindam, serta struktur dan aspek kebahasaan pada syair.

1. Menyajikan Puisi Rakyat secara Lisan dan Tulis

2. Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut ini.

3. Tentukan ide yang akan disampaikan (kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi sukses).

4. Menata ide menjadi dua larik (dengan bunyi akhir yang berbeda).

5. Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.

6. Membuat larik sampiran dari benda/kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.

7. Menata kembali kalimat/larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.

8. Menata pantun secara logis.

9. Langkah membuat gurindam dan syair hampir sama dengan langkah membuat pantun hanya saja perlu disesuaikan dengan syarat gurindam dan syair.

Baca: Menulis Teks Puisi Rakyat : Pantun, Syair, Gurindam dengan Mudah

c. Cerita Rakyat

Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel

Mengenali Ciri Fabel

Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia.

Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya.

Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral.

Ciri-ciri umum fabel:

1. Fabel mengambil tokoh para binatang.

2. Watak tokoh para binatang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk (seperti watak manusia).

3. Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia.

4. Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat.

5. Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll).

Ciri bahasa yang digunakan:

1. Kalimat berupa naratif menjelaskan peristiwa.

2. Kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh.

3. Menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).

Menceritakan Kembali Isi Fabel

Pada saat menceritakan kembali isi fabel yang perlu dilakukan adalah:

1. Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh

2. Menentukan Rangkaian Peristiwa

3. Menceritakan Kembali Isi Fabel

Menelaah Struktur dan Bahasa Fabel

Fabel ini memiliki empat bagian dalam strukturnya yaitu:

1. Orientasi, bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat, dan waktu.

2. Komplikasi, konflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain.

3. Resolusi, bagian yang berisi pemecahan masalah.

4. Koda, bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.

Memerankan Isi Fabel

Di dalam memerankan isi fabel yang harus diperhatikan adalah:

1. Merancang tokoh, watak, dialog, latar sesuai isi fabel yang dibaca.

2. Menentukan urutan cerita.

3. Merancang pemeranan dari fabel yang dibaca.

4. Melakukan adu kreatif pemeranan fabel.

Baca: Teks Cerita Fabel : Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenisnya

Jenis-Jenis Teks Fiksi
2. Teks Fiksi untuk Peserta Didik Kelas VIII

Sedangkan teks fiksi untuk kelas VIII, terdiri atas dua macam, yakni teks puisi dan teks drama.

a. Teks puisi

Pembelajaran teks puisi terdiri atas: mengidentifikasi unsur pembangun teks puisi, menelaah unsur pembangun teks puisi, menyimpulkan makan puisi yang diperdengarkan. menyajikan gagasan, perasaan, dan pendapat dalam bentuk puisi.

Menemukan Unsur-Unsur Pembentuk Puisi

Puisi adalah teks atau karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindhan kata.

Teks puisi memiliki unsur-unsur seperti majas dan irama, penggunaan kata-kata konotasi. Selain itu kata-kata berlambang dan pengimajinasian dalam puisi juga menjadi unsur dari puisi.

Menyimpulkan Isi Puisi

Untuk dapat menyimpulkan isis puisi, kita harus perhatikan isipuisi secara mendalam.Dengan mendalami isi puisi dapat diketahui jenis puisinya. Apakah termasuk puisi naratif, deskriptif ataukah puisi lirik.

Memilah Unsur-Unsur Pembangun Puisi

Di dalam puisi terdapat unsur fisiknya, yaitu majas, kata-kata konotasi, dan kata berlambang.

Unsur fisik tersebut dapat dengan mudah dikenali langsung oleh pembaca. Di samping itu juga terdapat unsur batin, yaitu unsur yang tersembunyi diblik unsur fisik.

Unsur batin dalam puisi meliputi, tema, amanat, perasaan penyair, dan nada penyair terhadap pembaca.

Baca: Pengertian Puisi : Ciri-Ciri, Jenis, Struktur, dan Contohnya yang tepat

b. Teks Drama

Lingkup materi teks drama meliputi: mengidentifkasi unsur drama yang disajikan delam bentuk pentas, menelaah karakteristik dan kaidah kebahasaan dalam reks drama, menginterprerasi drama yang dibaca dan ditonton, mementaskan drama sesuai naskah yang ditulis.

Mendalami Unsur-Unsur Drama

Teks drama adalah penggambaran kehidupan dan watak manusia melalui akting yang dipentaskan.

Ciri utama drama adalah berupa cerita, berbentuk dialog, dan dipentaskan.

Menafsirkan Kembali Isi Drama

Untuk dapat menafsirkan kembali isi drama, imajinasi kita tentang cerita drama dapat membantu.

Adanya kesan yang menarik dari suatu drama, akan memudahkan kita dalam menafsirkan kembali

Menelaah Struktur dan Kaidah Drama

Pada umumnya struktur drama terdiri dari prolog, dialog, dan epilog. Kalimat langsung dalam teks drama diapit oleh dua tanda petik. Seperti halnya percakapan sehari-hari, teks drama terdapat kata-kata yang tidak baku.

Baca: Pengertian dan Jenis Drama, Unsur, Ciri, Contoh yang Lengkap Tepat

Jenis-Jenis Teks Fiksi
3. Teks Fiksi untuk Peserta Didik Kelas IX

Lain lagi untuk peserta didik kelas IX, teks fiksinya berupa teks narasi dan cerita Inspiratif cerita berhikmah.

a. Cerita Pendek
Mengidentifikasi cerita pendek

Bisa meliputi pengertian, ciri-ciri, jenis, fungsi, dan contoh cerita pendek.

Menyimpulkan Unsur-unsur Cerita Pendek

Unsur-Unsur cerita pendek terdiri atas: tema, amanat, plot atau alur, latar atau setting yang terdiri atas latar tempat, waktu dan suasana, tokoh dan karakternya.

Menelaah Struktur dan aspek kebahasaan Cerita Pendek.

Struktur teks cerita pendek terdiri atas orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi dan resolusi.

Sedangkan kaidah kebahasaan teks cerpen terdiri atas:  sudut pandang pencerita, dapat berupa dialog, menggunakan kata benda, berupa uraian deskripsi, penggunaan majas, dan pertanyaan reotris, serta menggunakan kata atau kalimat yang ekspresif.

Mengungkapkan Pengalaman dan gagasan dalam bentuk cerita pendek

Kegiatan ini dapat berupa mengubah jenis penceritaan teks cerpen, melanjutkan cerpen, dan Menyusun cerpen secara utuh.

Tentu saja, kegiatan menulis cerita pendek harus memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan teks cerpen.

Baca: 10 Kiat Menulis Cerpen yang Mudah Menyentuh Hati Pembaca

b. Cerita Inspiratif
Mengidentifikasi Informasi Cerita Inspiratif

Kegiatan mengidentifikasi informasi cerita inspiratif Bisa meliputi pengertian, ciri-ciri, jenis, fungsi, contoh cerita inspiratif.

artikel terkait:

Dalam kegiatan menyimpulkan dapat dilakukan meliputi simpulan berkaitan dengan orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda jika ada.

Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan Cerita Inspiratif

Struktur teks cerita inspiratif terdiri atas: orientasi, Perumitan peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda.

Kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif terdiri atas: menggunakan kata-kata yang menggambarkan keadaan atau sifat tokohnya, menggunakan kata ganti orang pertama dan ketiga, menggunakan dialog atau percakapan, menggunakan ungkapan bernada saran.

Selain itu, menggunakan kata kerja tindakan atau aksi, seperti belajar, menanam.

Menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan para tokohnya.

Berisi kalimat fakta merupakan hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.

Mengungkapkan Gagasan dalam Bentuk cerita inspiratif.

Kegiatan mengungkapkan gagasan dalam bentuk cerita inspiratif dapat berupa menulis teks cerita inspiratif.

Di dalam menulis teks cerita inspiratif, kita harus memeprhatikan beberapa hal, struktur dan kaidah kebahasaannya.

Demikianlah pembahasan mengenai Jenis-Jenis Teks Fiksi bahan ajar bahasa Indonesia,Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *