Cara Membangunkan Anak Kurang dari Lima Menit, Perlu Dicoba

Cara Membangunkan Anak Kurang dari Lima Menit, Perlu Dicoba

paket-wisatabromo.com – Pada kesempatan kali ini saya akan membahas cara membangunkan anak.

Ada dua golongan anak yang akan dibahas. Anak masih bayi usia penidur 0-1 tahun, dan anak usia 1-2 tahun.

sebelum membahas cara membangunkan anak, alangkah baiknya kita ketahui lebih dahulu mengenai faktor yang berkaitan dengan tidur anak.

Lamanya Tidur Bayi

Anak usia 0-1 tahun banyak memerlukan waktu untuk tidur. Menurut para ahli, dalam satu hari, bayi tidur 15 jam.

Ada beberapa pendapat mengenai lamanya tidur bayi. Ada yang mengatakan satu hari bayi tidur 14 jam.

Selain itu, ada pendapat yang mengatakan bayi tidur antara 12-16 jam setiap hari. Pendapat lainnya adalah bayi itu tidur sekitar 17 jam setiap hari.

Lamanya Tidur Anak usia 1-2 Tahun

Sedangkan, pada anak usia 1-2 tahun ke atas, anak balita, dalam satu hari tidur 11-14 jam.

Ada juga yang berpendapat, anak usia 1-2 tahun tidur dalam satu hari mencapai 11-15 jam.

Berikut ini disampaikan lamanya tidur anak menurut National Sleep Foundation.

Bayi berusia 0-3 bulan, tidur selama 14-17 jam setiap hari. Pada Bayi berusia 4-11 bulan, tidur selama 12 -15 jam setiap hari.

Kemudian, Balita usia 1-2 tahun, tidur selama 11-14 jam setiap hari.

Pengaruh Musim pada Lamanya Tidur

Kenyataannya, bayi dan anak tidur banyak variasinya. Ada bayi yang tidur melebihi 17 jam setiap hari, tapi ada juga yang kurang dari 14 jam sehari.

Tidur Balita bisa mencapai 11-14 jam sehari. itulah variasi durasi tidur pada Bayi dan Balita.

Hal tersebut pada umumnya dipengaruhi musim. Kalau musim hujan, udara dingin, bayi cenderung lebih lama atau lebih dari 17 jam tidurnya.

Begitu sebaliknya, kalau musim kemarau, mungkin gerah ya, hingga tidur bayi berkurang dari 14 jam.

Pengaruh Musim pada Lamanya Tidur Anak Usia 1-2 Tahun

Demikian juga dengan lamanya tidur Balita. Tidurnya bisa melebihi ketentuan jika musim dingin.

Dan kurang tidur pada musim kemarau. Bagi kebanyakan Ibu yang baru pertama kali melahirkan, sering bingung. ASI sudah penuh, tapi bayi masih tidur terus.

Sampai-sampai payudara Ibu semakin bengkak dan kesakitan karena ASI-nya penuh.

Terkadang, baru disusukan sebentar, ASI masih banyak, Bayi sudah tidur lagi. Tapi sekarang jangan bingung lagi Bunda.

Kalau bayi tidur terus, lalu kapan mereka menyusu, berjemur, mandi, berganti pakaian, dan lain-lain.

Karena keenakan tidur, tidak sedikit bayi yang tetap tidur walaupun mengompol ataupun BAB.

Kalau tidur terus, bisa-bisa bayi mengalami dehidrasi, atau kurang cairan tubuh.

Cara Bembangunkan Bayi dan Anak Usia 1-2 Tahun

Moms, kita perlu membangunkan bayi  untuk beberapa keperluan, terutama untuk menyusui, memandikan, mengganti pakaian, berjemur, dll.

Cara membangunkan anak usia 1-2 tahun bukan hanya untuk menyusui saja, tapi juga untuk keperluan makan, minum, bermain, persiapan mengikuti kegiatan bermain di PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), dll.

Cara Membangunkan Bayi Usia 0-1 Tahun

Berikut ini Cara membangunkan bayi dalam pembahasan ini dibagi dua, yaitu membangunkan bayi 0-1 tahun, dan anak usia 1-2 tahun.

Bunda, kita mulai membahas cara cepat membangunkan bayi terlebih dahulu.

Pertama, membangunkan Bayi dengan cepat secara garis besar menggunakan stimulans indera Manusia.

Indera itu merupakan alat untuk merasakan, mencium bau, mendengar, melihat, meraba, dan merasakan sesuatu secara naluri atau intuitif.

Dari keenam indera manusia, ada tiga indera yang akan digunakan sebagai stimulans untuk membangunkan bayi dengan cepat yaitu: Stimulans dengar, raba, dan Stimulans Cium

a. Stimulans Dengar (SD)

Stimulans Dengar (SD) adalah cara membangunkan bayi dengan memberi rangsangan pada indera pendengaran atau telinga.

Tentunya kita tahu bahwa telinga itu merupakan organ tubuh yang digunakan untuk mendengarkan.

Seperti telah banyak diketahui bahwa pendengaran merupakan indera paling awal dimiliki seorang bayi. Bahkan indera tersebut dimiliki bayi sejak dalam kandungan.

Oleh karena itu, membangunkan bayi dengan memberi stimulans pada alat pendengaran akan lebih cepat mendapatkan respon atau reaksi dari bayi.

Dengan demikian, bayi akan lebih cepat terbangun dari tidurnya apabila indera pendengarannya mendapat stimulans suara.

Selanjutnya, stimulans dengar. Membangunkan bayi dengan stimulan dengar dapat berupa: mendengarkan lagu, suara Bunda, bunyi-bunyian, murotal, dan azan.

Selain itu, stimulans dengar dapat berupa dongeng, drama, sandiwara, berita, doa-doa singkat untuk kegiatan sehari-hari, atau sumber suara lainya.

1). Stimulans Dengar Lagu atau Instrumentalia

Stimulans lagu buat membangunkan anak dapat kita pilih lagu anak-anak yang bersifat memberi semangat.

Bisa juga kita pilih lagu klasik, lagu religi. Kita putar lagu lewat radio, televisi, atau HP. Tapi inget ya Moms, menempatkan HP harus jauh dari bayi.

Misalnya kita putarkan lagu, murotal, doa-doa singkat, sholawatan, dll. Lagu anak yang dipilih bangun tidur, Cicak-Cicak di dinding, Naik ke Puncak Gunung, Bintang Kecil, dll.

Ayo, Bunda kita nyanyikan lagu bangun tidur.

Bangun tidur kuterus mandi

Tidak lupa menggosok gigi

Habis mandi kutolong ibu

Membersihkan tempat tidurku

Tidak hanya pilihan lagu yang menjadi fokus perhatian Bunda. Volume suara juga tidak kalah pentingnya diperhatikan.

Pada awalnya, volume suara lagu kita gunakan volume kecil, sayup-sayup, kemudian kita tambah volumenya secara bertahap. Hindari bayi kaget  akibat suara lagu yang keras.

2). Stimulans Dengar Suara Bunda

Cara membangunkan Bayi dengan stimulans  suara orang dapat berupa ucapan mangajak bicara pada Bayi yang sedang tidur.

Bunda bisa mengucapkan salam “Selamat Pagi, siang, sore, malamm sayang.”

Selain itu, ucapan salam kepada Bayi bisa dengan kata yang bervariasi. “Assalamu’alaikum?” “Heloo.”

Selain itu, Bunda dapat menyapa bayi: “Tidurmu nyenyak, ya.” “Mimpi indah, ya?” Bunda dapat juga mengajak; “Ayo, Bangun!” “Mimi dulu, ya!” “Biar sehat” “Cepet Gede.” Dll.

Sapaan, pertanyaan atau ajakan semua itu tidak akan mendapat jawaban dari bayi lho. Jangan heran, ya.

Tapi, kita tidak perlu khawatir akan dianggap sebagai orang gila yang suka bicara sendiri.

Lakukan terus, meskipun Bayi belum bisa berbicara, ajaklah dia berbicara.

Jadi, baiknya tidak ragu-ragu, ya, Bunda, kekuatan komunikasi antara ibu dan anak sangat luar biasa.

Ini perlu Bunda perhatikan. Di saat bayi sedang tidur, cobalah terus berbicara kepadanya dengan suara lembut penuh kasih sayang.

Sebaiknya, orang tua jangan bosan dan tidak merasa aneh mengajak bicara pada bayi. Hal ini dipercaya dapat membangunkan bayi dengan cepat.

Akhirnya, Bunda dapat memberi perlakuan pada Bayi, apakah menyusu, mandi, mengganti pakaian, dll.

3). Stimulans Dengar Bunyi-bunyian

Membangunkan bayi dengan stimulans dengar bunyi-bunyian dapat dilakukan Bunda.

Misalnya kita gunakan suara mainan anak yang bersuara; boneka, balon, icik-icik atau kecrek, terompet, piano, seruling, kolintang, harmonika, gitar, dll.

Namun, ingat volume suara perlahan lebih dahulu. Stimulans dengar melalui bunyi alat musik atau mainan juga dipercaya dapat membangunkan bayi dengan cepat.

b. Stimulans Raba (SR)

Membangunkan anak bisa menggunakan Stimulans raba  ini berhubungan dengan kulit.

Kulit dipercaya bagian tubuh yang sensitif. Kulit merupakan pembalut paling luar tubuh manusia. Apabila bagian kulit disentuh, akan terjadi reaksi yang cepat.

Oleh karena itu, untuk membangunkan anak, kita manfaatkan sentuhan pada kulit karena membuat reaksi anak lebih cepat.

Bunda, ada beberapa cara membangunkan anak dengan stimulans raba yaitu:
1). Dibelai, Diusap-usap

Bunda, untuk membangunkan anak dapat dengan membelai atau mengusap-usap bayi dengan lembut.

Jangan sampai membuat kaget anak yang dibangunkan. Belailah bagian rambut, pipi, tangan, kaki, punggung kalau memungkinkan.

2). Dilepas Selimut, Gedongannya, atau Popoknya

Untuk membangunkan anak dengan stimulans raba, Bunda cobalah lepas selimutnya dengan pelan dan bertahap.

Udara dingin yang menerpa kulit bayi biasanya dapat membangunkan anak yang lagi tidur.

Jika Bayi masih dibedong, dan pakai popok, maka lepaslah bedong dan popoknya. Bayi otomatis akan bangun dengan cepat.

3). Dibuat Geli (Digelitik)

Cara membangunkan bayi  yang lebih cepat adalah dengan menggelitik bayi. Tapi, harus dilakukan dengan sentuhan lembut, terkontrol, terbatas. Gerakan mengelitik tidak boleh terlalu banyak, dan kasar.

Kemudian, gelitiklah Bayi dengan gerakan satu atau dua kali saja, bayi sudah terbangun. Gerakan menggelitik juga tidak boleh dengan gerakan kasar dan bertubi-tubi.

Bagian tubuh Bayi yang digelitik bisa dilakukan pada telapak kaki Bayi. Rasa geli pada bagian telapak kaki, dapat mempercepat Bayi bangun dari tidurnya.

Kemudian segera setelah bangun, diberi ASI. Pada saat menyedot ASI, terkadang bayi tidur lagi. Maka gelitik lagi telapak kakinya. Bayi bisa menyusu lagi.

Namun, menggelitik bayi atau anak masih ada pendapat yang pro dan kontra.

Bagi yang pro, mereka beralasan bahwa menggelitik itu melatih sesori bayi. Bayi yang sehat akan cepat merespon sentuhan yang diberikan pada bagian kulitnya.

Respon bayi yang cepat menunjukkan tumbuh kembang yang cepat pula.

Bagi yang kontra, mereka tidak setuju bayi digelitik. Karena gelitikan tidak ada hubungannya dengan sensori bayi.

Jadi, apabila kita akan menggelitik bayi, lakukan dengan hati-hati, seperlunya saja, tidak boleh berlebihan. Apalagi gerakannya kasar, sadis.  Itu larangan, Bun, berbahaya.

4). Basuh Dahi

Cara membangunkan bayi dengan stimulans raba yang lainnya adalah membasuh dahi bayi dengan washlap. Namun, baiknya basahi washlap dengan air hangat atau suam-suam kuku.

Namun, Bunda harus berhati-hati. Jangan sampai washlapnya terlalu panas atau terlalu dingin.

Hal itu akan membuat kaget bayi. Basuhlah bayi secara bertahap. Gerakan menempelkan washlap ke dahi sedikit demi sedikit.

c. Stimulans Cium

Membangunkan bayi dengan stimulans Cium dapat dilakukan beberapa hal.

Bunda bisa menggunakan aneka rempah, bunga segar yang ada di sekitar rumah.

Jenis rempah dan bunga segar tersebut tentu tidak mengandung zat kimia. Pastikan aman dihirup Bayi.

Selain aman, rempah dan bunga segar mudah didapat. Untuk aneka rempah bisa berupa bubuk kopi, lemon, kayu manis, kemangi, serai, daun pandan, kulit jeruk, daun salam, pinus, biji pala, dll.

Sebenarnya, Stimulan penciuman dari bunga segar itu cukup banyak. Beberapa di antaranya adalah lavender, melati, geranium, mawar, gardenia, dll. Aneka bunga segar cukup efektif untuk  membangunkan bayi.

Jika kita mau membuat pengusir nyamuk yang khas aromanya. Serai diiris-iris, diwadahi mangkok, letakkan di kamar tidur bayi.

Hem, harum. Kalau mau membangunkan orang dewasa, sih gampang. Kita bawakan saja kopi panas kebul-kebul ke kamar, mesti cepat bangun.

2. Cara Membangunkan Anak Usia 1-2 tahun

Bunda, semua cara membangunkan bayi di atas, dapat pula diberlakukan pada anak usia 1-2 tahun. Melalui tiga macam stimulan yakni stimulan dengar, raba, dan cium.

Hanya saja, karena anak sudah bukan bayi lagi seiring usianya bertambah, maka stimulans-stimulans tersebut dapat ditingkatkan kualitasnya.

Misalnya, pada stimulans dengar: lagu, suara ibu, bunyi alat musik atau mainan bisa ditambah sedikit volume suaranya.

Pilihan lagu juga diharapkan lebih ceria sehingga memberi kesan lebih semangat.

Untuk suara ibu, selain sapaan, pertanyaan, ajakan isi pembicaraan ibu bisa juga berupa pemberitahuan makanan kesukaan untuk sarapan sudah siap, sepulang dari PAUD akan diajak membeli mainan yang baru, dll.

3. Cara Membangunkan Anak Usia di atas 2 Tahun secara Cepat.
a. Mengatur Jadwal

Salah satu cara membangunkan anak pada pagi hari adalah dengan mengatur jadwal harian secara seimbang.

Berapa jam anak harus bermain, berapa jam anak harus belajar karena anak usia 1-2 tahun sudah mulai mengikuti kegiatan di PAUD. Dan berapa jam anak harus tidur siang.

Kalau tidur siang terlalu lama, anak akan terlambat tidur malamnya.

Ini akan berakibat terlambat bangun pada pagi harinya. Nah, jadwal kegiatan anak yang teratur dapat memudahkan kita membagunkan anak pada pagi hari.

b. Beri Tanggung Jawab

Cara membangunkan anak dengan cepat apabila anak bertanggung jawab pada pola tidurnya sendiri.

Anak diberi kesempatan untuk bangun tidur tanpa dibangunkan oleh Bunda atau anggota keluarga yang lain.

Tapi, kalau belum bisa, Bunda bisa membangunkan anak dengan batasan tertentu.

Misalnya, katakan pada anak bahwa Bunda mau membangunkanmu hanya satu atau kali saja.

Bunda membangunkan anak seperlunya saja agar tidak menjadi kebiasaan dan ketergantungan.

Anak harus memahami bahwa bangun tidur itu menjadi tanggung jawab sendiri.

Hal ini tentu awalnya berat. Tapi, harus kita latih sejak dini. Tanggung jawab pada diri sendiri dapat menentukan suatu kesadaran pada setiap pribadi.

Sesungguhnya, tanggung jawab anak untuk dapat memenuhi kewajibannya sendiri sangat dibutuhkan.

Hal ini bermanfaat untuk mengembangkan kepribadiannya sebagai manusia.

c. Persiapkan Peralatan untuk Pergi ke PAUD

Karena sudah mulai belajar di PAUD, anak diajak menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkannya pada malam hari.

Misalnya: menyiapkan tas, tempat minum, pakaian seragam, sepatu, dll.

Pada pagi harinya, ketika bangun anak tinggal mandi, berpakaian, sarapan, bersepatu lalu berangkat.

Coba bayangkan, kalau aktvitas pagi hari yang waktunya terbatas, anak masih harus menyiapkan semua peralatan yang akan dibawa tentu terasa lebih berat.

d. Jauhkan Gadget

Tidak boleh mendekatkan anak kepada apa yang namanya HP (handphone).

Anak usia 1-2 tahun tergolong anak yang berada pada masa pertumbuhan. Radiasi dari HP akan menganggu pertumbuhan anak.

Anak baru boleh diperkenalkan pada HP ketika mulai usia 6 tahun. Itu pun dijadwal.

Pada hari Minggu saja, misalnya. Anak boleh bermain HP selama satu Jam.

Artikel terkait:

Orang tua harus ekstra hati-hati dan harus mampu mengendalikan anak untuk tidak bermain HP.

Kalau diberi kesempatan bermain HP, anak akan kecanduan. Sulit melepaskan anak dari HP.

Apalagi kalau usianya bertambah, anak akan sulit belajar karena sudah kecanduan HP. Jadi, Bunda janganlah bangga kalau anak sudah bisa bermain HP.

Cara membangunkan bayi digunakan dengan memberi stimulasi pada tiga indera yaitu pendengaran, perabaan, dan penciuman.

Sedangkan cara membangunkan anak, disamping menggunakan tiga indera, ditambah juga dengan pengaturan jadwal, mengajari tanggung jawab, persiapan pada malam hari, dan jauhkan anak dari gadget.

Demikian penjelasan cara membangunkan Anak  dengan cepat. Selamat mencoba, semoga bermanfaat.

Referensi : dari Berbagai Sumber.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *