Cara Menulis Teks Eksposisi dan Contohnya yang Tepat
paket-wisatabromo.com- Kegiatan menulis teks tergolong aspek keterampilan.
Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang harus dikuasai peserta didik.
Banyak ahli telah mengemukakan pengertian menulis. Menurut pendapat Saleh Abbas (2006:125), keterampilan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis.
Untuk menghasilkan suatu tulisan yang bermutu, seseorang memerlukan beberapa kali latihan menulis. Diantaranya juga harus mengetahui cara menulis teks eksposisi.
Tulisan yang bermutu tidak dihasilkan secara instan. Begitu pula dalam menulis teks eksposisi. Latihan menulis secara rutin agar menghasilkan suatu tulisan yang bagus.
Pada kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai cara menulis teks eksposisi. Pembahasannya disertai pula dengan contoh-contohnya.
Cara Menulis Teks Eksposisi dan Contohnya yang Tepat
Untuk menulis teks eksposisi, harus memperhatikan hal-hal, Langkah-langkah, dan contoh teks eksposisi yang benar.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis teks eksposisi adalah struktur teks, dan kaidah kebahasaannya.
Dalam penyusunan teks eksposisi diawali dengan penyajian tesis (isu, masalah, ataupun suatu pernyataan yang bersifat umum.
Kemudian diikuti rangkaian argumentasi atau pendapat beserta sejumlah fakta yang menguatkan; diakhiri dengan penegasan ulang.
Untuk memahami kaidah kebahasaan teks eksposisi, bisa diunduh pada link berikut ini.
Kaidah kebahasaan teks eksposisi dapat di (unduh) di sini.
Langkah-Langkah Menulis Teks Eksposisi
a. Menentukan tema/topik atau masalah yang akan dibahas.
Menentukan tema dalam penulisan teks eksposisi agar dapat fokus pada isi tulisan.
Selain itu, menentukan topik tulisan memiliki rambu-rambu tertentu. Adapun rambu tersebut adalah:
Data faktual, yaitu kondisi yang benar-benar terjadi, ada, dan dapat bersifat historis tentang bagaimana suatu alat bekerja, bagaimana suatu peristiwa terjadi, dan sebagainya.
Suatu analisis atau penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta.
b. Membaca berbagai sumber yang berkaitan dengan isu yang dipilih.
Setelah menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks eksposisi.
Bahan penulisan teks eksposisi dapat diperoleh dari buku, majalah, pencarian di internet, surat kabar, maupun wawancara langsung.
c. Mendata topik-topik yang berkaitan dengan isu,berdasrkan hasil-hasil membaca dan langkah-langkah pengamatan
d. Merumuskan judul
e. Menyusun kerangka karangan
Sebelum pembuatan karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat kerangkanya secara lengkap dan sistematis.
Setelah kerangka karangan tersusun, mengembangkan secara lebih lengkap lagi.
Hal ini agar ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif, dan logis.
Dalam karangan ini, pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.
Baca:
- Cara Menyimpulkan Isi Teks Eksposisi dengan Mudah dan Contohnya
- Jenis-Jenis Teks Eksposisi dan Contohnya yang Tepat
- Contoh-Contoh Teks Eksposisi dan Analisis Strukturnya yang Tepat
f.Mengembangkan kerangka karangan menjadi teks eksposisi.
Contoh Teks Eksposisi
1. Mengolah Sampah Rumah Tangga
Sampah rumah tangga dibagi menjadi dua, yaitu sampah cair dan sampah padat.
Sampah padat bisa diartikan sebagai sampah organik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Misalnya plastik, kaleng, kertas, botol, tisu dan lain sebagainya.
Sedangkan sampah cair adalah limbah berbentuk cair seperti limbah kamar mandi, mencuci piring atau mencuci pakaian.
Sebenarnya sampah bisas dikelola, tetapi sayangnya, masih banyak yang tidak mengetahui cara pengelolahan sampah rumah tangga tersebut.
Akibatnya, sampah hanya dibuang percuma dan tidak menghasilkan manfaat apapun bahkan menjadi limbah yang berbahaya.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya menanamkan pengetahuan mengenai pengelolahan sampah rumah tangga kepada setiap anggota keluarga. Bukan saja orang dewasa, anak-anak.
Ada beberapa cara untuk memberikan pengetahuan tentang pengolahan sampah tersebut.
Salah satu caranya adalah melalui sosialisasi pada pertemuan warga.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah memberi edukasi kepada masyarakat melalui pamphlet, slogan, iklan, maupun poster yang dipasang di tempat-tempat ramai. Selain itu, juga dapat dilakukan melalui tanyangan video.
Materi pengelolaan sampah yang dapat diberikan kepada masyarakat, yaitu, bagaimana mengurangi menggunakan barang yang sampahnya tidak bisa didaur ulang.
Misalnya, mengurangi pembelian air minum kemasan dan menggantinya dengan membawa air minum dari rumah.
Selain itu, mereka juga dapat diberi pemahaman mengenai pengelolaan sampah dengan cara menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan.
Misalnya, menggunakan botol bekas untuk wadah minyak, menggunakan kembali tas plastik yang masih bisa digunakan, dan lain-lain. Selanjutnya, pegelolaan sampah dengan cara mendaur ulangnya.
Misalnya, memanfaatkan barang bekas sebagai handmade atau hiasan. Dengan menanamkan ketiga cara pengelolaan sampah tersebut.
Diharapkan masyarakat lebih tahu mengenai pengelolahan sampah dan mulai menerapkannya dalam kehidupan.
Rumah tangga adalah salah satu penghasil sampah anorganik yang cukup tinggi.
Oleh karena itu, pengelolahan sampah secara mandiri atau individu dalam kehidupan keluarga sangat penting.
Kegiatan yang bisa dilakukan seperti yang sudah diuraikan di atas, yakni, pengurangan pemakaian sampah platik, penggunakan ulang bahan bekas, dan daur ulang.
Secara perlahan akan tumbuh kesadaran individu untuk mengolah sampah dengan baik.
Pada akhirnya, akan tercipta lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah.
2. Tarian Daerah Tergerus Tarian Modern
Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan dari mulai tarian, musik, adat, bahasa, dan lain sebagainya.
Kita seharusnya bangga dengan kekayaan budaya tersebut. Oleh karena itu perlu disyukuri dan lestarikan.
Indonesia mempunyai potret kebudayaan yang lengkap dan bervariasi.
Namun yang berkembang saat ini banyak orang yang sudah mulai mengabaikan bahkan melupakan kebudayaan bangsa seperti halnya tarian tradisional.
Tak sedikit anak muda yang malah lebih senang menarikan tarian modern daripada tarian tradisional.
Dari waktu ke waktu, tarian tradisional sudah mulai tertutupi oleh adanya tarian modern.
Tarian tradisional kini sudah kurang dilirik lagi, bahkan anak-anak hingga kaum muda kini sudah lebih mengenal tarian modern daripada tarian tradisional.
Padahal jika kita cermati bersama, tari-tarian tradisional ini memiliki daya tarik bagi wisatawan mancanegara.
Bahkan tak sedikit negara lain yag ingin mengklaim tari-tarian yang kita miliki.
Seperti contoh beberapa waktu lalu tari pendet yang berasal dari bali yang diklaim oleh negara Malaysia.
Itu semua menunjukan bahwa budaya tari yang kita miliki sangat mempunyai pengaruh besar.
Kurangnya kesadaran masyarakat akan kecintaan kepada tari-tarian tradisional membuat perlahan demi perlahan eksistensinya berkurang atau bahkan punah tak dapat di nikmati lagi.
Akhir-akhir ini negara kita sedang mengalami arus globalisasi yang cukup kuat memengaruhi seluruh generasi muda kita.
Seperti munculnya tari-tarian modern seperti harlem shake, atau tarian K-Pop yang membuat mereka lebih tertarik untuk mempelajarinya.
Bahkan tak sedikit orang yang beramai-ramai membuat video tentang tarian tersebut dan diunggah di yuotube atau jejaring sosial lainnya.
Mereka adalah generasi penerus yang seharusnya bisa memfilter budaya yang masuk ke dalam budaya kita.
Bukan malah menikmati tarian tersebut bahkan hingga membuat video dan menguggahnya ke jejaring sosial dan mungkin mereka tidak tahu asal usul adanya tarian tersebut.
Parahnya, gerakan-gerakan tari tersebut kadang tidak sesuai dengan moralitas bangsa kita.
Misalnya gerakan-gerakan yang mengandung pornoaksi dan mengumbar aurat.
Melihat fenomena ini kita memang tak lantas dapat menyalahkan masyarakat yang lebih memilih menarikan tarian modern daripada tari tradisional yang kita miliki.
Oleh karena itu, perlu ada penanaman secara dini tentang kecintaan terhadap budaya Indonesia.
Khususnya seni bertari seperti mengenalkan seluruh tari-tarian tradisional agar setelah mereka mengenal lalu mereka tertarik untuk mempelajari selanjutnya.
Atau kalau perlu diadakan ekstrakurikuler di setiap sekolah tentang tarian tradisioanal.
Kita sebagai bangsa Indonesia khususnya pelajar harus bisa memilah-memilah, dan menyaring budaya-budaya yang masuk ke Negara kita.
Ikuti yang positif dan buang yang negati, tidak sekedar ingin mengikuti tren tanpa memfilter terlebih dahulu.
Sudah saatnya kita mengembangkan dan melestarikan kembali tarian tradisional, jika tidak ingin budaya kita yang kaya itu punah.
Demikianlah pembahasan mengenai cara menulis teks eksposisi dan contohnya yang tepat. Semoga bermanfaat.