Langkah-Langkah Menulis Teks Eksposisi dan Contohnya yang Tepat
paket-wisatabromo.com- selamat berjumpa lagi, apa kabar kamu? salam sehat selalu ya. Kamu sudah belajar mengidentifikasi dan membuat sumpulan teks eksposisi. Kali ini kamu diajak mempelajarai langkah-langkah menulis teks eksposisi. Hal ini berguna saat kamu menulis eksposisi.
Langkah-langkah menulis teks eskposisi ini dipaparkan dengan disertai contoh karanga eksposisi. Ini bertujuan membantu agar kamu lebih mudah memahaminya.
Materi mengenai Langkah-langkah menulis teks eskposisi ini dikhususkan buat kamu yang masih duduk di kelas 8 SMP atau MTs. Secara umum, materi ini buat siapa saja yang membuthkannya.
Langkah-Langkah Menulis Teks Eksposisi
Menulis tergolong ke dalam kegiatan literasi. Kegiatan menulis dapat dilakukan setelah membaca. Menyampaikan gagasan lewat tulisan dapat mengasah kemampuan menulis. Selain itu, dapat menguji seberapa luas pengetahuan ding kita miliki.
Berikut ini adalah langkah-langkah menulis teks eksposisi yang tepat. Hali ini bertujuan agar kamu dapat menulis teks eksposisi dengan baik.
1. Memilih dan menentukan topik yang akan ditulis
Usahakan kamu memilih dan menentukan topic yang benar-benar kamu kuasai. Hal ini agar kamu tidak kehabisan ide untuk mengembangkannya menjadi sebuah teks yang utuh.
2. Menentukan tujuan penulisan teks eksposisi
Seperti telah kamu ketahui bahwa teks eksposisi bertujuan untuk memaparkan , menjelaskan, menyampaikan, informasi dan menerangkan masalah tertentu yang bermanfaat bagi pembaca. Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa menentukan arah gagasan yang hendak kamu tuliskan agar tidak menyimpang dan tepat sasaran.
3. Mengumpulkan data untuk mendukung argumen
Data, baik berupa fakta, contoh, bukti,atau pendapat pakar perlu kamu kumpulkan sebanyak-banyaknya. Data tersebut akan mendukung tulisan kamu benar-benar dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
4. Menyusun kerangka tulisan
Setelah topik, tujuan, dan data, langkah selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah menyusun kerangka karangan. Kerangka karangan dimaksudkan sebagai acuan pengembangan ide sehingga tulisan tidak menyimpang dari kerangka yang telah disusun. Selain itu, kerangka karangan juga dimaksudkan agar teks eksposisi dapat tersusun secara runtut dan sistematis.
5. Membahasa masalah dengan mengembangkan kerangka karangan
Berdasarkan kerangka karangan yang telah kamu susun, kamu dapat mulai melangkah untuk mengembangkannya menjadi teks eksposisi yang utuh dan lengkap.
6. Membuat simpulan sebagai penegasan ulang
Jangan lupa, pada bagian akhir teks eksposisi kamu rumuskan simpulan sebagai penegasan ulang terhadap hal yang telah kamu paparkan pada paragraph sebelumnya.
7. Menyunting teks eksposisi
Langkah terakhir yang perlu kamu lakukan dalam menyusun teks eksposisi, yaitu menyunting. Menyunting merupakan kegiatan memperbaiki naskah tulisan agar terhindar dari berbagai kesalahan. Misalnya kesalahan penulisan.
Ada dua hal penting yang perlu kamu sunting dalam teks eksposisi, yaitu mengenai struktur dan kaidah kebahasaan.
Berikut ini penjelasan mengenai penyuntingan struktur dan kaidah kebahasaan teks eksposisi.
a. Struktur
Pada bagian ini, penulis sebaiknya membaca ulang teks eksposisi yang telah disusun. Kemudian, mencermati struktur atau bagian-bagiannya. Mulai dari judul, tesis, argument, hingga simpulan. Jika masih ada bagian yang belum tertulis secara jelas dan eksplisit, maka tambahkan segera bagian tersebut.
b. Bahasa
Ada beberapa aspek kebahasaan dalam teks eksposisi yang perlu disunting lebih lanjut. Aspek-aspek bahasa itu antara lain, yaitu: penulisan huruf/ejaan, tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, dan kepaduan paragraf.
1). Penulisan huruf dan tanda baca
Penggunaan huruf capital dan tanda baca mempunyai fungsi tertentu dalam susunan kata, frasa, klausa, kalimat, maupun paragraf. Penggunaan huruf capital dan tanda bacadapat kamu baca secara lengkap dalam buku pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI).
2). Pemilihan kata (Diksi)
Diksi diartikan sebagai kata yang tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang diharapkan.
Setiap kata memiliki makna tertentu untuk menyampaikan gagasan yang ada di dalam benak seseorang. Bahkan, makna kata bisa saja diubah ketika digunakan dalam kalimat yang berbeda.
Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang sebenarnya akan diketahui apabila digunakan dalam kalimat.
Selain itu, kata juga dapat menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda.
Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa diksi berperan penting dalam penyampaian gagasan.
Berikut ini beberapa syarat yang perlu diperhatikan saat nenilih kata yang tepat.
a. Penulis harus dapta membedakan secara cermat kata-kata denotatif dan konotatif, bersinonim dan hampir bersinonim, serta kata yang memiliki kemiripan ejaan, seperti bawa-bawah, koperasi-korporasi, serta interfensi-interferensi.
b. Hindari kata-kata ciptaan sendiri atau mengutip kata-kata orang terkenal yang belum diterima oleh masyarakat.
c. Waspadalah dalam menggunakan kata-kata berakhiran asing atau bersufiks bahasa asing, seperti kultur-kultural, biologi-biologis,idiom-idiomatik, dan strategi-strategis.
d. Penggunaan frasa tertentu secara idiomatik. Misalnya: kata “ingat” menjadi frasa “ingat akan” , bukan “ingat terhadap.” Frasa “membahayakan sesuatu” bukan “membahayakan bagi.” Frasa “takut akan” bukan “takut sesuatu.”
3). Kefektifan kalimat
Untuk kalimat efektif biasanya memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar sesuai dengan gagasan yang ada pada pikiran penulis.
Sebuah kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud penulis.
Kalimat efektif disampaikan dengan tepat sasaran dan tidak bertele-tele. Kalimat yang bertele-tele justru akan mengaburkan gagasan yang dimaksud oleh penulis.
4). Kepaduan paragraf
Paragraf yang padu ditandai dengan keterkaitan dan kepaduan antarkalimat dalam sebuah paragraf atau keterkaitan antarparagraf.
Setiap paragraf ditandai dengan satu gagasan utama yang dikembangkan lebih lanjut ke dalam beberapa gagasan penjelas.
Hindarkan penggunaan gagasan sumbang yang tidak terkait dengan gagasan sebelum atau sesudahnya.
Selain itu, hubungan antara satu pararaf dengan paragraf yang lain harus runtut dan padu.
Hindarkan paragraf sumbang yang tidak terkait dengan topik yang dibahas. Karena akan menimbulkan kesalahan pemahaman bagi pembaca.
Contoh Teks Eksposisi
Mengubah Kebiasaan Buruk
Kebiasaan adalah hal-hal yang kita lakukan di bawah alam sadar secara berulang. Kebiasaan juga menyangkut cara berpikir, hasrat, dan perasaan kita yang terbentuk oleh berbagai pengalaman kita di masa lalu. ada beberapa tindakan sehari-hari yang merupakan kebiasaan, misalnya naik sepeda, naik motor, atau menyetir mobil saat berangkat sekolah atau kerja. Kita tidak lagi berpikir saat mengayuh sepeda atau menekan pedal-pedal di mobil, padahal yang kita lakukan tidak benar-benar berulang. saraf-saraf kita merespons secara otomatis konteks atau situasi yang kita hadapi secara cepat tersebut.
Seseorang yang mampu mengetik cepat mendapatkan keterampilannya dari latihan berulang, demikian pula seorang koki yang mampu memotong secara cepat dengan pisau. Kita dapat membangun kebiasaan, kemudian kebiasaan-kebiasaan itu yang membentuk diri kita. Misalnya, membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya dapat membentuk pribadi yang cinta kebersihan dan lingkungan. Itulah yang menjadi dasar berpikir para ahli pengembangan diri. Oleh karena itu, banyak pakar pengembangan pribadi yang membangun konsep-konsep pengembangan melalui kebiasaan.
Kebiasaan bukan sekadar soal tindakan fisik. Kebiasaan juga menyangkut soal berpikir. Jika kita biasa berpikir, menganalisis, dan bereaksi terhadap sesuatu situasi dengan cara tertentu, maka ia akan membentuk suatu pola pikir. Pola pikir adalah kebiasaan dalam berpikir. Sama seperti kebiasaan fisik, pola pikir sulit diubah. Namun, sekali lagi, ia bisa diubah dengan latihan.
Kita adalah kebiasaan kita. Kita dibentuk oleh berbagai kebiasaan. Kesuksesan atau kegagalan ditentukan oleh kebiasaan-kebiasaan tersebut. Jika kita mau belajar dari orang sukses, cobalah menelisik pola kebiasaannya. Iapasti punya kebiasaan tertentu. Kalau ingin mengubah dari diri kita yang sekarang, kita harus mengubah kebiasaan-kebiasaan kita.
Untuk membangun kebiasaan-kebiasaan positif dalam pembentukan diri, kita bisa mulai dari hal kecil seperti tepat waktu, tertib di jalan, dan tempat umum , menjaga kebersihan, jujur, serta menepati janji. Pada saat yang sama, kita bisa menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk, seperti menunda, menghindar, menyangkal, dan sebagainya.
Dari penjelasan di atas, pada intinya, kita adalah kebiasaan kita. Jika ingin mengubah nasib, jalan hidup, dan masa depan, kita harus mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering kita lakukan. Dengan demikian, kita dapat menentukan berbagai hal yang dapat ,mendorong kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca:
- Ciri-Ciri Teks Eksposisi Menurut Semi 1990 dan Contohnya yang Tepat
- Contoh Simpulan Isi Teks Eksposisi Bertema Pendidikan yang Tepat
Demikianlah pembahasan mengenai langkah-langkah menulis teks eksposisi dan Contohnya. semoga bermanfaat.