Menceritakan Isi Teks Narasi yang Dibaca dan Contohnya yang Tepat

Menceritakan Isi Teks Narasi yang Dibaca dan Contohnya yang Tepat

paket-wisatabromo.com-Menceritakan isi teks narasi yang dibaca dan contohnya yang tepat akan dibahas dalam artikel ini.

Menceritakan isi teks narasi yang bibaca dan contohnya yang tepat ini menjadi bagian materi teks narasi yang penting untuk dipahami. Kemampuan menceritakan akan menjadi modal dasar dalam mendukung keterampilan berbicara kamu.

Kamu tahu kan, betapa pentingnya seseorang memiliki kemampuan berbicara, sehingga terkadang pandai berbicara menjadi alat ukur kecerdasan seseorang.

Apalagi kalau seseorang itu mencaji pemimpin, kemampuan berbicara menjadi hal yang mutlak dimiliki seorang pimpinan. Betul, tidak?

Baiklah, ayo kita pelajari kemampuan menceritakan isi teks narasi, sehingga kamu mahir dalam berbicara. Ups, jangan lupa, ya, kamu juga harus pandai membaca lebih dahulu untuk mendapatkan isi teks narasi yang akan diceritakan.

Oleh karena itu, kemapuan membaca pemahaman cukup penting kamu miliki agar dapat menceritakan kembali isi teks narasi yang kamu baca.

Menceritakan Isi Teks Narasi yang Dibaca dan Contohnya yang Tepat

Teks narasi merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif maupun nonfiktif menjadi suatu alur perjalanan hidup yang mengandung unsur hiburan, seni, dan nilai moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya.

Setelah membaca sebuat cerita, kita dapat menceritakan kembali pada orang lain. Hal-hal yang perlu diceritakan, antara lain: tema yang mendasari cerita tersebut, nama pelaku dan bagaimana wataknya, tempat terjadinya cerita, urutan cerita (alur) dan amanat atau pesan yang terdapat dalam cerita tersebut.

Kata “menceritakan” itu apa maksudnya? Menurut KBBI Online arti dari kata menceritakan adalah:

(1) menuturkan cerita (kepada): ia paling pandai menceritakan cerita binatang;
(2) memuat cerita: Serat Dewa Ruci menceritakan Zaman Purba;
(3) mengatakan (memberitahukan) sesuatu kepada: Ibu sedang asyik menceritakan pendidikan anak-anaknya

Agar bisa bercerita dengan baik dan menarik, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.
1. Suara

Suara merupakan modal utama dalam bercerita. Usahakan suaramu disesuaikan dengan pendengar dan ruangan yang ada.

Agar bercerita kamu menarik, suara juga harus dibedakan, misalanya suara anak-anak, suara orang dewasa, suara orang jahat, suara orang bijaksana, suara marah, suara orang sabar, dll.

Kamu juga harus mengenal macam macam warna suara, selain dapat membedakan suara sesuai tokoh di atas, misalnya ada sopran, mezzo sopran, tenor, dan bariton.

Jenis warna suara tersebut, jika kamu gunakan, maka kegiatan menceritakan kembali isi teks naratif akan menjadi lebih menarik.

Berikut ini adalah penjelasan secara singkat dari mesing-masing macam warna suara tersebut.

a. Sopran, yakni suara tinggi wanita.
b. Mezzo Sopran, ialah suara sedang wanita.
c. Alto, ialah suara rendah wanita.
d. Tenor, ialah suara tinggi pria.
e. Bariton, ialah suara sedang pria.

2. Pelafalan dan Artikulasi

Pelafalan setiap kata harus tepat dengan artikulasi yang sesuai sehingga cerita dapat ditangkap dengan jelas oleh pendengar.

Untuk kata pelafalan kata dasarnya adalah lafal. Lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan bunyi bahasa.

Sedangkan kata artikulasi adalah perubahan rongga dan ruang dalam saluran suara untuk menghasilkan bunyi bahasa.

Kamu harus tahu bahwa artikulasi itu ada caranya, lho. Cara menghasilkan vokal, konsonan, dan semi vokal.

Masih ingat tentunya apa itu vokal, konsonan, dan semivokal. Vokal itu huruf hidup, konsonan  adalah huruf mati. Sedangkan semivokal adalah bunyi yang mengalami hambatan tidak menyeluruh.

3. Intonasi

Gunakan intonasi yang menarik. Sesekali berikan penekanan pada kata-kata tertentu saat ada pendengar yang terlihat bosan, gaduh, atau mengantuk.

Tentunya kamu masih ingat, pengertian dan macam intonasi. Intonasi yaitu tinggi rendahnya suatu nada pada kalimat yang memberikan penekanan pada setiap kata yang memerlukan penekanan, misalnya kata saya pada kalimat “Saya membeli pensil ini.”

Kata “saya” harus diucapkan dengan intonasi lebih keras untuk membedakannya dengan kata yang lain, misalnya kata “ia” Jadi, perlu ada penegasan ucapan bahwa yang membeli pensil itu “saya” bukan “ia”

Kamu tahu tidak, kalau intonasi itu ada tiga macam, yaitu tekanan dinamik, tekanan nada tinggi, dan tekanan tempo.

Coba kamu jelaskan pengertian tiap macam intonasi di atas! Tekanan dinamik adalah keras lemahnya ucapan kata tertentu dalam kalimat dengan melalui penekanan pada setiap kata yang memerlukan penekanan.

Lalu, pengertian nada tinggi yaitu membaca atau mengucapkan kalimat dengan suara yang naik turun dan berubah-ubah. jadi, tekanan nada itu adalah tentang tinggi rendahnya suatu kata diucapkan.

Sedangkan tekanan tempo yaitu membuat lambat atau membuat cepat pengucapan. Tekanan sering dipergunakan untuk lebih mempertegas apat yang kamu maksudkan.

Kamu bisa latihan dengan membaca naskah menggunakan tempo yang berbeda-beda , lambat atau cepat secara berganti-ganti.

4. Gerak dan Mimik

Gerak dan ekspresi muka yang sesuai dengan apa yang diceritakan membuat cerita terasa lebih menarik dan dapat mendukung penyampaian cerita.

Untuk Gerak dalam bercerita sering disebut dengan gesture. Gesture adalah suatu bentuk komunikasi nonverbal dengan aksi tubuh yang terlihat mengkomunikan pesan-pesan tertentu sebagai pengganti bicara. gesture mengikutkan pergerakan anggota tubuh, misalnya tangan, bahu, kaki, kepala, dan bagian tubuh lainnya.

Sedangkan mimik adalah ekspresi wajah, yaitu hasil dari satu atau lebih gerakan atau posisi otot pada wajah merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal dan dapat menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang mengamatinya.

Apakah kamu ingin berhasil dalam bercerita, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan, yaitu sebagai berikut.

1. Baca dan Kuasai naskah asli cerita yang akan kamu ceritakan

2. Berlatihlah menceritakan kembali cerita yang kamu baca.

3. Bersikaplah wajar dan tidak terlihat gugup saat bercerita.

4. Sikap yang tenang dapat mendukung kelancaran bercerita.

5. Gunakan pelafalan yang jelas

6. Jangan tergesa-gesa.

Jadi, secara singkat untuk dapat menceritakan kembali isi teks naratif dengan baik kamu harus memahami isi cerita dan karakter tokoh, berlatih vokal secara ekspresif, menggunakan bahasa yang mudah dipahami, suara nyaring dan intonasi tepat, dan variatif dalam menceritakan kembali harus kamu pahami dan terapkan.

Berikut ini adalah langkah-langkah menceritakan isi teks narasi yang telah dibaca, yaitu:

1) Baca cerita dengan penuh pemahaman.
2) Hafalkan garis besar ceritanya. Hayatilah pesan utamanya, serta jangan lupa
membayangkan kapan harus melakukan improvisasi.
3) Latih vokal, gerak, dan mimik muka.
4) Bersikaplah secara wajar dan tidak melakukan gerakan yang dibuat-buat dan
jangan terlalu sering mengulang gerakan yang sama.
5) Libatkan perasaan saat brcerita. Tampakkan ekspresi wajah sesuai dengan
cerita (marah, menangis, tertawa, kecewa, kaget)
6) Usahakan pandangan mata tertuju pada semua pendengar, tidak hanya satu
arah.
7) Siapkan suara dengan baik.
8) Perhatikan intonasi suara (kapan harus tinggi, rendah, cepat dan lambat),
konsentrasi pada cerita.

Baca:

Contoh Teks Narasi sebagai bahan untuk menceritakan kembali

Berikut ini adalah contoh teks narasi yang perlu kamu pahami, yaitu:

Keluarga Cemara

Ara adalah nama panggilanku, nama panjangku adalah Cemara. bapak yang memberiku nama Cemara. Aku mempunyai seorang ibu yang sangat baik, kemudian Aku juga mempunyai kakak perempuan yang cantik dan baik. walaupun ia terkadang suka marah.

Aku bersyukur karena diberi keluarga yang harmonis dan serba kecukupan. Namun, kondisi menjadi berbalik ketika rekan kerja Bapak menghianati Bapak. seluruh aset perusahaan dan harta pribadi keluarga kami berhasil direbut olehnya.

Kondisi ini membuat aku dan keluarga harus pindah ke desa, di rumah peninggalan kakek. Rumahnya kecil, kalau hujan sering bocor, letaknya di tengah sawah. Hampir tidak ada yang bisa dibanggakan dari rumah peninggalan kakek itu. Bukan seorang

Bapak namanya kalau putus asa di tengah kondisi ini. Selain itu, Bapak selalu menghibur dan mengayomi kami di tengah kondisi kami yang sangat jauh berbeda dengan yang dulu.

Bapak selalu tersenyumdan mengatakan bahwa Bapak akan berusaha untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu. Selain itu, Bapak selalu kelihatan tegar dan penuh semangat.

Bapak memulai lagi usahanya. Setiap hari, Bapak berangkat sangat pagi dan pulang larut malam.

Semua itu Bapak lakukan untuk menepati janji kepada kami untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu. Hasil memang tidak akan menghianati usaha. Perlahan, Bapak mampu mengembalikan apa yang pernah hilang.

Berkat kegigihan dan ketekunan Bapak, akhirnya kami dapat memperoleh kehidupan yang lebih layak. Sebuah kehidupan yang pernah diberikan untuk keluarga kami, direbut oleh orang jahat, dan akhirnya kembali lagi kepada kami.

Demikianlah pembahasan mengenai menceritakan isi teks narasi yang dibaca dan contohnya yang tepat. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *