Unsur-Unsur Teks Narasi dan Contoh Analisisnya yang Tepat
paket-wisatabromo.com -Unsur-unsur teks narasi dan contoh analisisnya yang tepat akan menjadi bahan pembahasan dalam artikel kali ini.
Unsur-unsur teks narasi dan contoh analisisnya yang tepat ini menjadi penting, lho untuk dibahas karena materi ini merupakan prasyarat bagi pemahaman kelanjutan materi berikutnya.
Unsur-Unsur Teks Narasi dan Contoh Analisisnya yang Tepat
Narasi imajinasi merupakan cerita fiksi yang berisi perkembangan kejadian atau peristiwa. Biasanya, rangkaian peristiwa dalam cerita digerakkan dengan hukum sebab-akibat, kemudian membentuk satu kesatuan cerita.
Cerita berkembang dari tahap pengenalan (apa, siapa, dan di mana kejadian terjadi). Sedangkan timbulnya pertentangan, dan penyelesaian atau akhir cerita, kemudian terbentuklah rangkaian cerita ini disebut alur.
Tentunya kamu sudah tahu, dalam teks narasi terdapat unsur yang membangun cerita tersebut hingga menjadi kesatuan utuh. Unsur tersebut disebut unsur intrinsik.
Pengertian Unsur intrinsik yaitu unsur pembangun cerita yang dapat ditemukan di dalam cerita tersebut.
Berikut ini adalah unsur-Unsur intrinsik teks narasi, yaitu tema, latar, alur, penokohan, sudut pandang, amanat, gaya bahasa, dan tokoh.
1. Tema
Unsur instrinsik teks narasi yang pertama adalah tema. Tema yaitu pikiran pokok yang mendasari pengembangan suatu cerita.
Setiap fiksi haruslah mempunyai dasar atau tema yang merupakan sasaran tujuan. Bisa juga, tema dikatakan sebagai pandangan hidup yang tertentu atau perasaan mengenai kehidupan yang membentuk gagasan utama dari suatu karya sastra.
Kamu tahu kan? Bahwa istilah tema berasal dari bahasa latin yaitu tempat untuk meletakkan suatu perangkat.
Jadi, kamu boleh menjelaskan pengertian tema seperti berikut. Tema adalah ide sebuah cerita atau sesuatu yang menjadi pengarang yang dibeberkan melalui tindakan-tindakan tokoh cerita itu terutama tokoh utama.
2. Latar
Unsur instrinsik teks narasi yang kedua adalah latar. Latar adalah gambaran tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam suatu cerita.
3. Alur
Unsur instrinsik teks narasi yang ketiga dalah alur. Alur adalah jalinan suatu peristiwa dalam cerita.
Dapat juga kamu katakan bahwa alur adalah rangkaian cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita. Mula-mula, alur dikaitkan dengan unsur cerita atau pencerita. Kemudian, berkembang sebagai akibat logis dari berbagai unsur secara kompleks.
Sebenarnya, alur adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang sambung-menyambung dalam suatu cerita.
Dengan demikian, alur merupakan suatu jalur lintasan atau urutan suat peristiwa yang berangkai sehingga menghasilkan suatu cerita.
Pengarang mengkomunikasikan cerpennya melalui tokoh-tokohnya. Tokoh ini melaksanakan peran masing-masing sehingga timbul situasi konflik. Adanya alur disebabkan oleh terbentuknya kekuatan-kekuatan yang terjadi karena adanya problema yang perlu.
Kamu sudah tahu, kan istilah lain dari alur? Istilah lain dari alur adalah plot, yaitu cara pengarang menjalin kejadian-kejadian secara beruntun dengan memperhatikan hukum sebab-akibat sehingga merupakan kesatuan yang padu, bulat, dan utuh.
Plot suatu cerita narasi biasanya terbagi atas lima bagian, lho. Kelima bagian itu menurut S. Suharianto adalah
a. Pemaparan atau pendahuluan
Pemaparan atau pendahuluan yaitu bagian cerita tempat pengarang mulai melukiskan suatu keadaan yang merupakan awal cerita.
b. Penggawatan
Sedangkan, penggawatan adalah bagian yang melukiskan tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita mulai bergerak. pada bagian ini secara bertahap terasa adanya konflik dalam cerita. Konflik itu dapat terjadi antartokoh, antartokoh dengan masyarakat sekitar, atau tokoh dengan hati nuraninya sendiri.
c. Penanjakan
Berikutnya adalah penanjakan. Penanjakan adalah bagian cerita yang melukiskan konflik-konflik tadi mulai memuncak.
d. Puncak atau klimak
Untuk klimak adalah bagian cerita yang melukiskan peristiwa mencapai puncaknya. Bagian ini dapat berupa bertemunya dua tokoh yang sebelumnya saling mencari, atau dapat pula berupa terjadinya perkelahian antara tokoh-tokoh yang sebelumnya digambarkan saling mengancam.
e. Peleraian
Sedangkan peleraian adalah bagian cerita tempat pengarang memberikan pemecahan masalah dari semua peristiwa yang telah terjadi dalam cerita atau pada bagian-bagian sebelumnya.
Nah, selanjutnya alur itu ada tiga macam, lho, ya. Ini perlu kamu ingat. jika kamu ingat macam alur, maka kamu akan dengan mudah mengikuti jalan cerita suatu teks narasi.
Di dalam buku S. Suharianto, alur ada dua tinjauan, yaitu alur menurut susunannya dan alur menurut jenisnya.
Berikut ini adalah macam alur menurut susunannya. macam-macam alur menurut susunannya ada tiga, itu yang perlu kamu ingat.
a. Alur lurus
Alur lurus terjadi jika peristiwa demi peristiwa dirangkai secara urut. kamu dapat memahaminya dengan gambaran sebagai berikut, peristiwa a,b,c, …..n. gampangkan? Peristiwa a dirangkai dengan peristiwa b, peristiwa c, terus sampai peristiwa terakhir.
b. Alur sorot balik
Sedangkan untuk alur sorot balik, biasanya dirangkai dari peristiwa sekarang saat ini ke masa lampau. Ups, kamu jangan bingung. Lihatlah gambarannya, peristiwa c, b, a. Jadi, peristiwa c itu peristiwa akhir, terus dirangkai ke peristiwa awal, pada b dan a.
c. Alur gabungan
Untuk alur gabungan, gampang koq. Kamu tinggal mengenali alur lurus dan alur sorot balik, kemudian dalam cerita itu, keduanya ada dan membentuk satu kesatuan cerita utuh.
Selanjutnya, berikut ini adalah pembagian alur menurut jenisnya. Menurut S. Suhariyanto, alur menurut jenisnya dibagi dua, yaitu alur rapat dan alur renggang.
Untuk alur rapat, kamu dapat memahaminya melalui alur utama, kalaupun ada alur pembantu, maka alur pembantu itu semata-mata untuk mendukung alur utama.
Sedangkan, alur renggang yaitu adanya alur utama yang diikuti alur pembantu tetapi alur pembantu tidak mendukung alur utama alias alur pembantu itu renggang dengan alur utama.
4. Penokohan/perwatakan
Unsur instrinsik teks narasi yang keempat adalah penokohan atau perwatakan, yaitu pelukisan mengenai tokoh cerita, baik keadaan lahir maupun batinnya. penggambaran batin seorang tokoh cerita dapat berupa pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat-istiadatnya, dll.
Kamu perlu tahu, bahwa ada dua cara menggambarkan watak tokoh, yaitu sebagai berikut.
a. Analitik/Langsung
yaitu pengarang langsung menyebut watak seorang tokoh. Disebut dengan cara langsung apabila pengarang menguraikan atau menggambarkan keadaan tokoh, misalnya dikatakan bahwa tokoh ceritanya itu cantik, tampan, atau jelek.
Bisa juga dikatakan mengenai wataknya yaitu keras, cerewet, kulitnya hitam, bibirnya tebal, rambutnya gondrong, dan sebagainya. Gampang, kan?
b. Dramatik/tidak langsung
Kemudian selanjutnya, yaitu dramatik atau tidak langsung. Hal ini terjadi jika pengarang mengungkapkan watak tokohnya secara tersamar atau secara tidak langsung dikatakan.
Penggambaran watak tokoh itu dapat melalui jalan pikiran dan perasaan, cara berdandan, cara berbicara, tempat tinggal, ciri fisik, dan tanggapan atau reaksi tokoh lain.
Berikut ini termasuk ke dalam cara tidak langsung, misalnya:
a. Dengan melukiskan keadaan kamar atau tempat tinggal tokoh, cara berpakaiannya, cara berbicaranya, dan sebagainya. Lewat pelukisan tersebut, pembaca dapat membayangkan wujud tokoh, apakah dia seorang yang rajin, sopan, atau kurang ajar.
b. Dengan melukiskan sikap tokoh dalam menanggapi suatu kejadian atau peristiwa dan sebagainya. Melalui cara ini, pembaca dapat mengetahui apakah tokoh cerita tersebut seorang yang berpendidikan, acuh tak acuh, yang besar rasa kemanusiannya atau tidak dan sebagainya.
c. Dengan melukiskan bagaimana tanggapan tokoh-tokoh lain dalam cerita bersangkutan.
5. Sudut Pandung/point of view
Unsur instrinsik teks narasi yang kelima adalah sudut pandang, yaitu gambaran kedudukan pengarang dalam cerita.
Ketahuilah, ada beberapa jenis sudut pandang dalam cerita narasi.
a. pengarang sebagai pelaku utama dalam cerita.
b. Pengarang ikut main tetapi bukan pelaku utama
c. pengarang serba hadir
d. Pengarang sebagai peninjau.
6. Amanat
Unsur instrinsik teks narasi yang keenam adalah amanat. Amanat yaitu pesan /nasihat pengarang kepada pembaca yang dimuat di dalam cerita, baik disampaikan secara eksplisit maupun implisit.
7. Gaya bahasa
Unsur instrinsik teks narasi yang ketujuh adalah gaya bahasa yaitu pemakaian majas dalam cerita. Gaya bahasa sdiperlukan untuk menghidupkan cerita supaya lebih dinamis.
8. Tokoh
Unsur instrinsik teks narasi yang kedelapan adalah tokoh. Tokoh adalah individu rekaan yang diperagakan untuk mengalami peristiwa dalam cerita.
Kamu akan mendalami tentang tokoh ini menurut ahlinya. Ikuti ya. Menurut Nurgiyantoro, tokoh itu dilihat ke dalam beberapa kriteria, misalnya dari fungsi, perwatakan, perkembangan perwatakan, dan pencerminan tokoh cerita terhadap manusia.
Berikut ini adalah penjelasan masing-masing kriteria tokoh tersebut.
Dilihat dari fungsi penampilan tokoh dapat dibedakan menjadi:
a. tokoh protagonis merupakan tokoh yang menampilkan sesuatu yang sesuai dengan padangan kita, harapan-harapan kita, pembaca.
b. tokoh antagonis adalah tooh penyebab terjadinya konflik. Biasanya beroposisi dengan tokoh protagonis, secara langsung maupun tak langsung, bersifat fisik maupun batin.
Berdasarkan perwatakannya, tokoh dapat dibedakan ke dalam tokoh sederhana dan tokoh bulat.
a. Tokoh sederhana (simple atau flat character) adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja. Sifat dan tingkah laku seorang tokoh sederhana bersifat datar, monoton, haya mencerminkan satu watak tertentu.
b. Tokoh bulat (complex atau round character) adalah tokoh yang memiliki dan diungkap berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, sisi kepribadiannya dan jati dirinya.
Berdasarkan kriteria berkembag atau tidaknya perwatakan, tokoh dapat dibedakan menjadi:
a. Tokoh statis atau tidak berkembang (static character), tokoh jenis ini tampak seperti kurang terlibat dan tak berpengaruh oleh adanya perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi karena adanya hubungan antarmanusia. Tokoh statis memiliki sifat dan watak yang relatif tetap, tidak berkembang, sejak awal sampai akhir cerita.
b.Tokoh berkembang (developing character) adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan perkembangan dan perubahan peristiwa dan alur yang dikisahkan.
Dilihat dari kemungkinan pencerminan tokoh cerita terhadap manusia dari kehidupan nyata, tokoh cerita dapat dibedakan:
1. Tokoh tipikal (typical character) merupakan pengambaran, pencerminan, atau penunjukkan terhadap orang atau sekelompok orang yang terikat dalam sebuah lembaga, atau seorang individu sebagai bagian dari suatu lembaga, yang ada di dunia nyata.
2. Tokoh netral (neutral character) adalah tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia hadir atau dihadirkan semata-mata demi cerita, atau bahkan dialah sebenarnya yang empunya cerita, plaku cerita, dan yang diceritakan.
Baca:
- Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Narasi yang Tepat
- Menceritakan Isi Teks Narasi yang Dibaca dan Contohnya yang Tepat
Demikianlah pembahasan mengenai unsur-unsur teks narasi dan contoh analisisnya yang tepat. Semoga bermanfaat bagi kamu-kami yang lagi getol belajar.