Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Narasi yang Tepat

Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Narasi yang Tepat

paket-wisatabromo.com-Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi yang tepat menjadi judul artikel kali ini. Kamu akan belajar teks narasi khususnya mengenai struktur dan bahasa yang digunakannya.

Menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi yang tepat ini menjadi penting untuk kamu pahami karena materi ini memiliki posisi penting bagi pemahaman teks narasi selajnutnya.

Perlu kamu ketahui bahwa kemampuan menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi dapat menjadi modal bagi kamu untuk dapat menulis teks narasi. Oleh karena itu, pahamilah lebih dahulu materi ini sehingga kamu pinter menulis teks narasi yang sesuai dengan struktur dan bahasanya.

Menelaah Struktur dan Kebahasaan Teks Narasi yang Tepat

Berikut ini adalah penjelasan mengenai menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi. Namun, coba kamu pahami dulu apa itu arti kata “menelaah.”

Kata “menelaah” dapat kamu artikan mengkaji atau meneliti sesuatu objek. Sedangkan arti menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi berarti mengkaji atau meneliti struktur dan kebahasaan teks narasi.

Jika kamu sebagai penelaah struktur dan kebahasaan teks narasi, maka kamu harus menekankan penelitian pada bagian-bagian teks narasi yang meliputi urutan penyajian, kelengkapan bagian-bagiannya, dan isi teks narasi.

Sedangkan pada penelahan unsur kebahasaan,  kamu harus menekankan pada bagian bahasa yang digunakan dalam teks narasi. Bisa meliputi penerapan kaidah atau penulisan konjungsi, tanda baca, kalimat langsung, ataupun kalimat tidak langsung.

A. Menelaah Struktur Teks Narasi

Coba kamu ingat-ingat, struktur teks narasi itu meliputi apa saja? Baiklah, bagi kamu yang belum tahu, ini lho, strukturnya.

1. Orientasi

Bagian orientasi merupakan tahap pengenalan yang berupa cerita tentang apa, siapa pelakunya, dimana cerita itu terjadi, dan kapan cerita itu terjadi. Gampangkan?

2. Komplikasi

Pada bagian ini tokoh telah mengalami konflik atau problem. Konflik ini dapat berupa konflik tokoh yang berhadapan dengan kekuatan alam, antartokoh, atau konflik tokoh dengan dirinya sendiri.

3. Resolusi

Bagian resolusi merupakan tahapan peleraian dan penyelesaian. dalam tahapan ini bisa ditutup dengan cerita akhir yang menyenangkan atau tidak menyenangkan seperti tragis atau menyedihkan.

Contoh Menelaah Struktur Teks Narasi

Baiklah setelah kamu ingat kembali mengenai struktur teks narasi, berikut ini kamu baca contoh telaahnya.

Simak baik-baik ya, contoh telaah struktur teks narasi berjudul Keluarga Cemara

Judul : Keluarga Cemara

Orientasi

Ara adalah nama panggilanku, nama panjangku adalah Cemara. bapak yang memberiku nama Cemara. Aku mempunyai seorang ibu yang sangat baik. Aku juga mempunyai kakak perempuan yang cantik dan baik. walaupun ia terkadang suka marah.

Bagian teks narasi di atas tergolong ke dalam orientasi karena berisi pengenalan tokoh Cemara, ibu  dan kakaK Cemara.

Komplikasi

Aku bersyukur karena diberi keluarga yang harmonis dan serba kecukupan. Namun, kondisi menjadi berbalik ketika rekan kerja Bapak menghianati Bapak. Seluruh aset perusahaan dan harta pribadi keluarga kami berhasil direbut olehnya.

Kondisi ini membuat aku dan keluarga harus pindah ke desa, di rumah peninggalan kakek. Rumahnya kecil, kalau hujan sering bocor, letaknya di tengah sawah. Hampir tidak ada yang bisa dibanggakan dari rumah peninggalan kakek itu. Bukan seorang

Bapak namanya kalau putus asa di tengah kondisi ini. Selain itu, Bapak selalu menghibur dan mengayomi kami di tengah kondisi kami yang sangat jauh berbeda dengan yang dulu.

Bapak selalu tersenyumdan mengatakan bahwa Bapak akan berusaha untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu. Selain itu, Bapak selalu kelihatan tegar dan penuh semangat.

Bapak memulai lagi usahanya. Setiaphari, Bapak berangkat sangat pagi dan pulang larut malam.

Semua itu Bapak lakukan untuk menepati janji kepada kami untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu. Hasil memang tidak akan menghianati usaha. Perlahan, Bapak mampu mengembalikan apa yang pernah hilang.

Bagian teks di atas tergolong komplikasi karena terjadinya konflik antara ayah dengan temannya yang serakah suka merebut usaha orang lain.

Resolusi

Berkat kegigihan dan ketekunan Bapak, akhirnya kami dapat memperoleh kehidupan yang lebih layak. Sebuah kehidupan yang pernah diberikan untuk keluarga kami, direbut oleh orang jahat, dan akhirnya kembali lagi kepada kami.

Nah, bagian ini disebut resolusi karena berisi peleraian dan penyelesaian masalah yang dihadapi Keluarga Cemara. Kehidupan yang tadinya baik direbut teman yang jahat akhirnya bisa kembali lagi berkat kegigihan sang Ayah. Alhamdulilah.

Kamu sudah paham kan, menelaah struktur teks narasi itu, ya seperti itu contohnya. Ups, tapi jangan lupa disertai alasannya ya.

B. Menelaah Bahasa Teks Narasi

Kamu tahu kan bahwa hal yang dominan dalam teks narasi adalah penceritaan? Dalam sebuah penceritaan, cenderung menggunakan urutan waktu karena cerita itu berkaitan dengan kronologi.

Oleh karena itu, kaidah kebahasaan yang menonjol dalam teks narasi adalah penggunaan konjungsi urutan waktu, misalnya pada saat itu, ketika, mula-mula, lalu, kemudian, tiba-tiba, selama, selanjutnya, sementara itu, dan akhirnya.

Contoh penggunaan konjungsi urutan waktu dalam teks narasi

Ketika ulang tahun Jozu yang ke-14, Dia hanya merayakannya bersama kakek dan neneknya yang sudah tua. Kata “ketika” menunjukkan konjungsi waktu.

Selain konjungsi yang menunjukkan waktu, dalam teks narasi juga digunakan kata ganti.  Kata ganti merupakan kata yang menggantikan suatu benda atau hal.

Jenis kata ganti itu antara lain, yaitu kata ganti orang, kata ganti penunjuk, dan kata ganti penanya.

Contoh Penggunaan Kata Ganti dalam Teks Narasi

Sekarang Jozu baru tahu bahwa tanda shuriken di tangannya adalah tanda bahwa ia adalah keturunan para ninja.

Kata “ia” tergolong kata ganti orang ketiga tunggal. Kata ganti tersebut menggantikan nama tokoh Jozu.

“Apa yang kau lihat? Kata seorang kakek mencoba memberi simpati. Dalam Kalimat tersebut menggunakan kata ganti tanya “Apa.”

“Lha, itu!” ucap seorang anak berperawakan kerempeng. Nah, dalam kalimat ini digunakan kata ganti penunjuk jauh “itu”

Kaidah kebahasaan dalam teks narasi lainnya bisa juga berupa kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.

Kalimat langsung biasanya diucapkan oleh seorang tokoh. Sedangkan kalimat tidak langsung digunakan oleh penulis teks narasi dalam menceritkan tindakan atau perbuatan tokoh.

Selanjutnya, kalimat tidak langsung bisa juga digunakan saat tokoh tertentu menceritakan tokoh lainnya.

Berikut ini adalah contoh penggunaan kalimat langsung dan tidak langsung dalam teks narasi.

Contoh Penggunaan Kalimat Langsung dalam Teks Narasi

“Mungkin kau hanya ketakutan mengalami kejadian alam dahsyat ini, ” ujar Kakek itu sambil tersenyum.

Nah, contoh di atas tergolong kalimat langsung karena diucapkan langsung oleh tokoh kakek kepada tokoh lainnya.

Penulisan kalimat langsung diawali dengan tanda petik pembuka dan diakhiri dengan tanda petik penutup. Kamu tahu kan? Setelah tanda petik pembuka, selalu diawali dengan penulisan kapital atau huruf besar. Gampang kan? Itulah penulisan kalimat langsung.

Contoh Penggunaan Kalimat Tidak langsung dalam Teks Narasi

Di situ juga tertulis, hanya anak dari para Ninja hebatlah yang bisa melihat bayangan kekuatan itu.

Nah, itulah contoh penggunaan kalimat tidak langsung dalam teks naratif. Namun, kamu jangan berharap kedua jenis kalimat tersebut akan tampil secara melulu dalam sebuah teks naratif. Tidaklah. Karena penggunaan kalimat yang variatif akan menambah menariknya suatu teks narasi.

Dalam teks naratif,  kalimat langsung tidak digunakan secara khusus menyendiri dalam membentuk teks narasi.

Baiklah, sekarang dilanjutkan dengan contoh menelaah kebahasaan dalam teks narasi. Ikuti ya, kamu pasti bisa.

Teks narasi yang akan ditelaah kebahasaannya adalah teks narasi berjudul Keluarga Cemara.

Keluarga Cemara

Ara adalah nama panggilanku, nama panjangku adalah Cemara. Bapak yang memberiku nama Cemara. Aku mempunyai seorang ibu yang sangat baik, juga mempunyai kakak perempuan yang cantik dan baik. walaupun ia terkadang suka marah.

Aku bersyukur karena diberi keluarga yang harmonis dan serba kecukupan. Namun, kondisi menjadi berbalik ketika rekan kerja Bapak menghianati Bapak. Seluruh aset perusahaan dan harta pribadi keluarga kami berhasil direbut olehnya.

Kondisi ini membuat aku dan keluarga harus pindah ke desa, di rumah peninggalan kakek. Rumahnya kecil, kalau hujan sering bocor, letaknya di tengah sawah. Hampir tidak ada yang bisa dibanggakan dari rumah peninggalan kakek itu. Bukan seorang

Bapak namanya kalau putus asa di tengah kondisi ini. Selain itu, Bapak selalu menghibur dan mengayomi kami di tengah kondisi kami yang sangat jauh berbeda dengan yang dulu.

Bapak selalu tersenyum dan mengatakan bahwa Bapak akan berusaha untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu. Selain itu, Bapak selalu kelihatan tegar dan penuh semangat.

Selanjutnya, Bapak memulai lagi usahanya. Setiap hari, Bapak berangkat sangat pagi dan pulang larut malam.

Semua itu Bapak lakukan untuk menepati janji kepada kami untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu. Hasil memang tidak akan menghianati usaha. Perlahan, Bapak mampu mengembalikan apa yang pernah hilang.

Berkat kegigihan dan ketekunan Bapak, akhirnya kami dapat memperoleh kehidupan yang lebih layak. Sebuah kehidupan yang pernah diberikan untuk keluarga kami, direbut oleh orang jahat, dan akhirnya kembali lagi kepada kami.

Penggunaan bahasa dalam teks narasi “Keluarga Cemara” tersebut sebagai berikut.
1. Konjungsi Urutan Waktu

Konjungsi urutan waktu terlihat dalam kalimat-kalimat berikut ini.

a. Bapak memulai lagi usahanya. Setiap hari, Bapak berangkat sangat pagi dan pulang larut malam.

b. Berkat kegigihan dan ketekunan Bapak, akhirnya kami dapat memperoleh kehidupan yang lebih layak.

c. Sebuah kehidupan yang pernah diberikan untuk keluarga kami, direbut oleh orang jahat, dan akhirnya kembali lagi kepada kami.

2. Penggunaan Kata Ganti

a. Ara adalah nama panggilanku, nama panjangku adalah Cemara. (menggunakan kata ganti “ku” singkatan dari kata “aku” yang tergolong ke dalam kata ganti orang pertama tunggal dan disebut dengan proklitik).

b. Bapak yang memberiku nama Cemara. (menggunakan kata ganti “ku” singkatan dari kata “aku” yang tergolong ke dalam kata ganti orang pertama tunggal dan disebut dengan proklitik).

c. Aku mempunyai seorang ibu yang sangat baik.(menggunakan kata ganti “aku” yang tergolong ke dalam kata ganti orang pertama tunggal).

d. Aku juga mempunyai kakak perempuan yang cantik dan baik. walaupun ia terkadang suka marah.(meng.gunakan kata ganti “aku” yang tergolong ke dalam kata ganti orang pertama tunggal)

e. Aku bersyukur karena diberi keluarga yang harmonis dan serba kecukupan. Namun, kondisi menjadi berbalik ketika rekan kerja Bapak menghianati Bapak.(menggunakan kata ganti “aku” yang tergolong ke dalam kata ganti orang pertama tunggal).

f. Seluruh aset perusahaan dan harta pribadi keluarga kami berhasil direbut olehnya. (menggunakan kata ganti “ia” yang tergolong ke dalam kata ganti orang ketiga tunggal).

Kondisi ini membuat aku dan keluarga harus pindah ke desa, di rumah peninggalan kakek. (menggunakan kata ganti “aku” yang tergolong ke dalam kata ganti orang pertama tunggal).

Bapak selalu menghibur dan mengayomi kami di tengah kondisi kami yang sangat jauh berbeda dengan yang dulu. (menggunakan kata ganti “Kami” yang tergolong kata ganti orang pertama jamak).

3. Penggunaan Kalimat Tidak Langsung

Jika kamu cermati, ternyata semua kalimat yang digunakan dalam teks narasi “Keluarga Cemara” adalah kalimat tidak langsung, misalnya:

a. Kondisi ini membuat aku dan keluarga harus pindah ke desa, di rumah peninggalan kakek.

b. Rumahnya kecil, kalau hujan sering bocor, letaknya di tengah sawah. Hampir tidak ada yang bisa dibanggakan dari rumah peninggalan kakek itu.

c. Bukan seorang Bapak namanya kalau putus asa di tengah kondisi ini.

d. Selain itu, Bapak selalu menghibur dan mengayomi kami di tengah kondisi kami yang sangat jauh berbeda dengan yang dulu.

e. Bapak selalu tersenyum dan mengatakan bahwa Bapak akan berusaha untuk mengembalikan kehidupan kami seperti dulu.

Baca:

Demikian pembahasan mengenai menelaah struktur dan kebahasaan teks narasi yang tepat. Semoga bermanfaat untuk memudahkan kalian belajar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *