Menelaah Kebahasaan Teks Surat dan Contohnya yang Tepat
paket-wisatabromo.com- Selamat berjumpa lagi. Salam sehat selalu. Semoga kamu dalam keadaan sehat. Ayo, kita cintai negeri ini dengan mencintai bahasa Indonesia. Jadi, mari kita belajar bahasa Indonesia dengan baik dan benar melalui postingan kali ini tentang menelaah kebahasaan teks surat. Telaah ini disajikan dengan disertai contoh telaah kebahasaan pada surat pribadi dan surat dinas.
Menelaah kebahasaan teks surat dan contohnya yang tepat ini penting diketahui kamu-kamu yang masih di kelas 7 semester 2. Materi ini merupakan aspek pengetahuan. Pengetahuan ini berguna untuk menuju ke aspek keterampilan. Jadi, kalau kamu mau terampil menulis surat, milikilah dahulu kemampuan telaah bahasa teks surat.
Menelaah kebahasaan teks surat ini dapat kamu lakukan jika kamu memahami kebahasaan teks surat. Kamu harus tahu bahwa surat dinas itu harus menggunakan bahasa baku. Jadi, kamu harus tahu kaidah bahasa baku yang akan diterapkan di dalam surat dinas atau surat resmi.
Menelaah Kebahasaan Teks Surat dan Contohnya yang Tepat
Sebelum menelaah Kebahasaan teks surat, kamu harus tahu kaidah atau aturan penggunaan bahasa dalam surat.
Penggunaan bahasa dalam surat pribadi lebih santai. Sedangkan bahasa di dalam surat dinas adalah bahasa resmi. berikut ini disajikan kaidah kebahasaan surat dinas
Kebahasaan Surat Dinas
1. Kebahasaan Kepala surat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kepala surat.
a. Kepala surat sebaiknya disusun secara lengkap (lambang, nama instansi, alamat, nomor telepon, nomor kotak pos, nomor faksimile, alamat e-mail (jika ada).
b. Nama instansi, kata jalan, kata telepon, kata facsimile dan kata kotak pos jangan disingkat.
c. Jangan digunakan bentuk p.o. box untuk menuliskan kotak pos.
d. Kata telepon dan kotak pos (dan yang lain) diikuti nomor tanpa diikuti tanda titik dua.
e. Dalam alamat jangan disisipkan sarana yang dimiliki kantor, misalnya telepon.
2. Kebahasaan Tanggal Surat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tanggal surat.
a. Kata tanggal tidak perlu ditulis.
b. Nama tempat instansi tidak ditulis karena sudah tercantum pada kepala surat.
c. Angka tahun ditulis lengkap.
d. Nama bulan ditulis dengan huruf (Januari, Februari, Maret, November, Desember).
e. Penulisan nama bulan jangan disingkat (Jan., Feb., Agust., Sept., Okt., Nov., Des., dst.)
f. Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik.
g. Tidak perlu dibubuhkan garis bawah.
Contoh Penulisan Tanggal Surat
1). 5 – 11 – 2020 (salah)
2). 5 Nov. 2020 (salah)
3). 5 November ’14 (salah)
4). 5 November 2020 (benar)
5). 20 Februari 2020 (benar)
6). 20 November 2020 (benar)
3. Kebahasaan Nomor Surat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan nomor surat.
a. Kata yang harus digunakan ialah nomor bukan nomer.
b. Huruf awal kata nomor ditulis dengan huruf kapital
c. Singkatan kata nomor adalah no. (dalam penggunaannya No.)
d. Angka tahun ditulis lengkap.
e. Kata nomor diikuti tanda titik dua.
f. Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik.
g. Baris itu tidak perlu digarisbawahi.
h. Spasinya tidak perlu dijarang-jarangkan.
Contoh
1). Nomor: 377/I.13.FBS/’14
2). Nomor: 377/I.13.FBS/2020
3). No.: 377/I.13.FBS/’14
4). Nomor: 377/I.13.FBS/2020
4. Kebahasaan Lampiran Surat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan lampiran ialah sebagai berikut.
a. Huruf awal kata lampiran ditulis dengan huruf kapital.
b. Singkatannya adalah Lamp.
c. Jumlah yang dilampirkan ditulis dengan huruf.
d. Jika surat yang dikirimkan tidak dengan lampiran, kata lampiran tidak ditulis.
e. Pada akhir baris-baris tidak dibubuhkan tanda titik.
f. Baris itu tidak dibubuhkan garis bawah.
g. Spasinya tidak dijarang-jarangkan.
h. Penulisan kata lampiran diikuti tanda titik dua.
Contoh
1). Lampiran: 5 (lima) lembar
2). Lampiran: Dua (2) berkas
3). Lampiran: 4 bendel
4). Lampiran: Lima lembar
5). Lampiran: Dua berkas
6). Lampiran: Empat bendel
5. Kebahasaan Hal Surat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan hal surat ialah sebagai berikut.
a. Huruf awal kata hal atau perihal ditulis dengan huruf kapital.
b. Satuan yang digunakan untuk menyatakan hal surat diusahakan singkat, tetapi jelas.
c. Satuan yang digunakan berkategori nomina.
d. Panjang satuan jangan sampai melebihi separoh kertas.
e. Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik dan barisnya tidak bergaris bawah.
f. Spasinya jangan dijarang-jarangkan.
Contoh
1). Hal: Permohonan Narasumber
2). Hal: Memohon Izin Menggunakan Ruang
3). Hal: Melelangkan barang
4). Hal: Permohonan narasumber
4). Hal: Permohonan izin penggunaan ruang
5). Hal: Pelelangan barang
6. Kebahasaan Alamat Tujuan Surat
Alamat Luar: alamat pada sampul surat
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan alamat luar surat ialah sebagai berikut.
a. Satuan yang terhormat disingkat Yth.
b. Kata kepada tidak perlu dicantumkan.
c. Sapaan ibu, bapak, saudara dapat digunakan jika diikuti nama orang dan huruf awal sapaan-sapaan tersebut ditulis dengan huruf kapital.
d. Gelar akademik dan pangkat dapat dicantumkan jika diikuti nama orang.
e. Jika jabatan seseorang dicantumkan, kata sapaan tidak digunakan agar tidak ada kerancuan penulisan.
f. Kata jalan jangan disingkat.
g. Kata nomor yang lazim disingkat No. untuk nomor rumah atau bangunan tidak perlu dituliskan karena mubazir jika ditulis.
h. Kode pos ditulis setelah penulisan nama kota.
i. Akhir baris-baris alamat tujuan tidak dibubuhkan tanda titik.
j. Spasi baris-baris itu jangan dijarang-jarangkan.
Contoh salah:
Yth.
Kepala Balai Penelitian Bahasa
Jalan I Dewa Nyoman Oka No. 34
Yogyakarta 55224
Kepada Yth.
Kapten Anggit Hadi Prasaja
Jalan Barondong Garing 6.
Bandungan, SEMARANG 77669
Contoh benar:
Yth. Kepala Balai Penelitian Bahasa
Jalan I Dewa Nyoman Oka 34
Yogyakarta 55224
Yth. Kapten Anggit Hadi Prasaja
Jalan Barondong Garing 6
Bandungan, Semarang 77669
Alamat Dalam Tubuh Surat
Penulisan alamat dalam tubuh surat adalah seperti alamat luar atau dengan tidak mencantumkan nama jalan dan nomor rumah.
Contoh
Yth. Kepala Balai Penelitian Bahasa
Jalan I Dewa Nyoman Oka 34
Yogyakarta 55224
atau
Yth. Kepala Balai Penelitian Bahasa
di Yogyakarta
Yth. Kepala Kantor Wilayah
Departemen Pendidikan Nasional
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Jalan Cendana 9, Yogyakarta 55166
atau
Yth. Kepala Kantor Wilayah
Departemen Pendidikan Nasional
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
di Yogyakarta
7. Kebahasaan Salam Pembuka
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam pembuka.
a. Bentuk yang lazim digunakan sebagai salam pembuka adalah dengan hormat.
b. Penulisannya diikuti dengan tanda koma.
c. Huruf awal pada kata dengan ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
Dengan hormat,
Assalamualaikum w.w.,
8. Kebahasaan Isi Surat
a. Alinea Pembuka
1). Dengan ini kami beritahukan bahwa surat saudara no. 079/B.11/14 tertanggal 5 November 2020 telah kami terima.
2). Bersama ini kami haturkan bahwa surat Saudara nomor 112/A.05/14 tertanggal 5 September 2020 telah kami terima.
3). Dengan surat ini kami beritahukan bahwa surat Saudara No. 079/B.11/2020 tanggal 5 November 2020 telah kami terima.
4). Dengan surat ini kami beritahukan bahwa surat Saudara Nomor 112/A.05/2020 tanggal 5 September 2020 telah kami terima.
b. Alinea Isi
Beberapa penghubung antaralinea yang biasa digunakan dalam surat dinas.
1). Berhubungan dengan hal tersebut di atas, …
2). Berkaitan dengan hal tersebut di atas, …
3). Berkenaan dengan hal tersebut di atas, …
4). Bertalian dengan hal tersebut di atas, …
c. Alinea Penutup
1). Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
2). Atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih.
3). Tugas tersebut di atas harap dilaksanakan dengan baik.
4). Surat keterangan ini dibuat untuk pencairan kredit.
5). Atas bantuan Bapak, saya ucapkan terima kasih.
9. Kebahasaan Salam Penutup
Salam penutup dicantumkan di pojok kanan bawah, tepatnya di antara paragraf penutup dan tanda tangan pengirim surat.
Salam ini dapat diibaratkan sebagai ucapan permisi atau pamitan setelah seseorang bertamu atau berkomunikasi dengan orang lain.
Penulisannya adalah diawali dengan hurup besar diakhiri tanda koma.
Misalnya:
Salam kami,
Hormat kami,
Salam takzim,
10. Kebahasaan Nama, Jabatan, dan NIP
Nama penanda tangan surat hanya huruf awal tiap unsur nama yang ditulis kapital.
Selain itu, nama penanda tangan surat juga tidak perlu diapit tanda kurung atau digarisbawahi. NIP dapat juga disertakan di bawah nama penanda tangan surat.
11. Tembusan
Tembusan berfungsi memberitahukan kepada penerima surat bahwa surat yang sama juga dikirimkan kepada pihak lain yang dipandang perlu mengetahui isi surat yang bersangkutan.
Jika tidak ada pihak lain yang diberi tembusan kata tembusan tidak perlu dicantumkan. Jika penerima tembusan lebih dari satu pencatumannya disertai nomor urut.
Penulisan tembusan tidak perlu dengan kata “kepada yang terhormat”
Misalnya:
Tembusan:
- Direktur Jenderal Pembangunan Daerah
- Kepala Biro Organisasi
- Kepala Biro Keuangan
Contoh yang salah
Tembusan:
- Kepada Yth. Direktur Jenderal Pembangunan Daerah
- Kepada Yth. Kepala Biro Organisasi
- Kepada Yth. Kepala Biro Keuangan
- Arsip.
Contoh Telaah Kebahasaan Surat Dinas
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMP Purnama
Jalan Purnamasari 1 Kabupaten Purnama
Nomor : 022/02/OSIS/2019 23 Maret 2022
Perihal : Undangan Rapat OSIS
Yth. Pengurus OSIS
Di Tempat
Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua. Semoga kita senanatiasa dilimpahkan rahmat dan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Sehubungan dengan acara karya wisata murid kelas VII yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat, dengan ini kami mengundang pengurus OSIS untuk melaksanakan rapat pembahasan persiapan acara tersebut sekaligus pembentukkan panitia. Rapat tersebut akan dilaksanakan pada:
hari, tanggal: Sabtu, 30 Maret 2022
waktu : Pukul 13.00–14.30 WIB
tempat : Kantor OSIS SMP Purnama
Demikian surat undangan ini kami buat. Kami berharap seluruh pengurus OSIS dapat menghadiri rapat tersebut dengan tepat waktu. Atas perhatian pengurus OSIS, kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Sekretaris, Ketua OSIS
Hesina Purnama
Telaah Kebahasaan surat dinas di atas sebagai berikut.
1. Telaah Kebahasaan Kepala Surat
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMP Purnama
Jalan Purnamasari 1 Kabupaten Purnama
Dalam kepala surat di atas terdapat penulisan nama instansi dan alamat. Penulisan nama instansi dan alamat sudah ditulis dengan benar, yaitu tidak disingkat.
2. Telaah Kebahasaan Tanggal Surat
23 Maret 2022
a. Penulisan tanggal surat di atas sudah tidak mencantumkan kata “tanggal” ini berarti sudah benar karena sudah mengikuti kaidah penulisannya.
b. Nama tempat instansi tidak ditulis. Hal ini sudah benar karena sudah sesuai dengan kaidahnya, yakni tempat instansi tercantum pada kepala surat.
c. Penulisan angka tahun sudah ditulis lengkap, yakni 2022, berarti sudah benar.
d. Nama bulan sudah ditulis dengan huruf dan lengkap tidak disingkat, yakni: Maret. Penulisan nama bulan ini sudah benar karena sesuai dengan kaidahnya.
e. Pada akhir baris atau setelah penulisan angka tahun tidak dibubuhkan tanda titik. Fakti ini adalah benar karena sesuai dengan kaidahnya.
g. Setelah penulisan tanggal, tidak dibubuhkan garis bawah. Kenyataan ini benar dan sesuai dengan kaidahnya.
3. Telaah Kebahasaan Nomor Surat
Nomor : 022/02/OSIS/2019
a. Penulisan kata “Nomor” sudah betul. Tidak ditulis dengan kata”Nomer” Ini sudah sesuai kaidahnya.
b. Huruf awal kata “Nomor” sudah ditulis dengan huruf kapital karena memang kaidahnya harus ditulis dengan huruf awal kapital.
c. Kata nomor diikuti dengan tanda baca titik dua sudah betul.
f. Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik juga sudah betul.
g. Baris itu tidak digarisbawahi sudah betul.
h. Terdapat spasi yang dijarangkan antara kata “nomor” dengan tanda baca titik dua. kenyataan ini belum sesuai kaidah. Kaidahnya adalah spasinya tidak perlu dijarang-jarangkan.
c. Angka tahun ditulis lengkap sudah betul.
4. Telaah Kebahasaan Lampiran Surat
Surat dinas di atas tidak terdapat lampiran surat. Untuk lampiran surat dalam surat dinas memang fakultatif. Artinya bisa ada dan bisa tidak ada.lampiran surat dinas itu sifatnya menyesuaikan kebutuhan.
Kalau ada yang dilampirkan, ya ditulis lampirannya. Kalau tidak ada yang dilampirkan, kata “lampiran” tetap ditulis tetapi isinya kosong. Biasanya diisi dengan tanda baca setrip (-).
Untuk lampiran dalam surat di atas, memang tidak ada. Mestinya tetap ditulis kata”lampiran”diikuti dengan tandan titik dua (:), diakhiri dengan tanda setrip (-)
5. Telaah Kebahasaan Perihal Surat
Perihal : Undangan Rapat OSIS
Dalam penulisan hal surat ialah sebagai berikut.
a. Huruf awal kata hal atau perihal ditulis dengan huruf kapital sudah ditulis sesuai kaidah.
b. Satuan yang digunakan untuk menyatakan hal surat diusahakan singkat, tetapi jelas sudah sesuai ketentuan, yakni singkat dan jelas.
c. Satuan yang digunakan berkategori nomina, yaitu undangan rapat OSIS. sudah berupa nomina atau kata benda.
d. Panjang satuan tidak melebihi separoh kertas, sudah sesuai kaidah.
e. Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik dan tidak bergaris bawah, sudah sesuai kaidah.
f. Spasinya ada yang dijarang-jarangkan, yakni pada kata “perihal” dan dengan tanda “titik dua”
6. Telaah Kebahasaan Alamat Tujuan Surat
a. Alamat Luar: alamat pada sampul surat
Telaah kebahasaan pada alamat luar untuk sampul surat tidak dapat dilakukan, karena tidak ada sampul surat pada surat di atas.
b. Alamat Dalam Surat
Yth. Pengurus OSIS
Di Tempat
Penulisan alamat dalam tubuh surat di atas mengikuti kaidah kedua, yakni tidak mencantumkan nama jalan dan nomor rumah. Untuk penulisan alamat dalam surat seperti itu sudah sesuai kaidahnya.
7. Telaah Kebahasaan Salam Pembuka
Assalamualaikum Wr. Wb.
Penulisan salam pembuka dalam surat di atas sudah lazim digunakan, yakni dengan ucapan salam secara baasa Arab.
Hanya saja, penulisannya tidak diikuti dengan tanda koma. Permasalahannya adalah, penulisan salam pembuka tersebut disingkat.
Otomatis penulisan singkatan harus menggunakan tanda baca titik. Nah, meskipun sudah menggunakan tanda baca titik, tanda baca koma harus tetap digunakan.
Jadi, penggunaan dua tanda baca yang berbeda tersebut mempunyai fungsi masing-masing. Tanda titik berfungsi untuk mengakhiri singkatan. Sedangkan tanda koma berfungsi untuk mengakiri salam pembuka.
Berikut ini adalah pembetulan penulisan salam dalam surat di atas: Assalamualaikum Wr. Wb.,
8. Telaah Kebahasaan Isi Surat
a. Alinea Pembuka
Salam sejahtera untuk kita semua. Semoga kita senanatiasa dilimpahkan rahmat dan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Di dalam alinea pembuka tersebut digunakan tanba baca titik dan huruf besar. Penggunaan tanda baca titik sudah tepat, yakni untuk mengakhiri kalimat berita.
Sedangkan penggunaan huruf besar huruf “S” pada kata “salam” dan “S” pada kata “semoga” sudah tepa karena mengawali sebuah kalimat.
Bagian kalimat “Tuhan Yang Maha Esa” diawali dengan huruf besar juga sudah tepat karena digunakan untuk menyebut nama Tuhan
b. Alinea Isi
Sehubungan dengan acara karya wisata murid kelas VII yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat, dengan ini kami mengundang pengurus OSIS untuk melaksanakan rapat pembahasan persiapan acara tersebut sekaligus pembentukkan panitia. Rapat tersebut akan dilaksanakan pada:
hari, tanggal: Sabtu, 30 Maret 2022
waktu : Pukul 13.00–14.30 WIB
tempat : Kantor OSIS SMP Purnama
Tata tulis alinea isi surat di atas dapat dijelaskan berikut ini.
1. Terdapat kata penghubung antaralinea, yaitu “sehubungan dengan” hal ini memang sesuai denga kaidah. kata penghubung tersebut berfungsi mengubungkan isi alinea 1 dan alinea 2.
2. Penulisan huruf h, w, t pada kata hari, waktu, tanggal ditulis dengan huruf kecil. Penulisan seperti itu sesuai dengan kaidahnya. unsur hari, waktu, dan tanggal merupakan satu kesatuan dengan kalimat di atasnya. jadi, harus ditulis dengan huruf kecil.
c. Alinea Penutup
Demikian surat undangan ini kami buat. Kami berharap seluruh pengurus OSIS dapat menghadiri rapat tersebut dengan tepat waktu. Atas perhatian pengurus OSIS, kami mengucapkan terima kasih.
Karena alinea penutup tersebut merupakan alinea penutup surat undangan, isinya disesuaikan dengan karakter surat undangan, yakni mengharap kehadiran.
Jadi, alinea penutup surat undangan juga berupa harapan agar hadir tepat waktu dalam acara tersebut.
Selanjutnya, alinea penutup diakhir dengan ucapan terima kasih atas perhatian anggotanya.
9. Telaah Kebahasaan Salam Penutup
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Penulisan salam penutup dalam surat tersebut adalah diawali dengan huruf besar diakhiri tanda koma. Berarti hal ini sudah benar karena sesuai dengan kaidah.
10. Telaah Kebahasaan Nama, Jabatan, dan NIP
Sekretaris, Ketua OSIS
Hesina Purnama
Di dalam penulisan nama dan jabatan penanda tangan surat di atas sudah menggunakan huruf awal kapital.
Selain itu, nama penanda tangan surat juga tidak diapit tanda kurung atau digarisbawahi. NIP dapat juga disertakan di bawah nama penanda tangan surat.
Itu semua sudah sesuai dengan kaidah penulisan nama dan jabatan penanda tangan surat. Hanya saja, tidak disertai NIP.
Untuk tembusan surat Dinas, ternyata di dalam surat tersebut tidak disertai tembusan. Jadi, telaah kebahasaan surat dinas kali ini tidak disertai dengan unsur tembusan surat.
Baca:
- Begini Cara Menelaah Unsur Surat dan Contohnya yang Tepat
- Menyimpulkan Isi Surat Pribadi dan Surat Dinas yang Tepat
Demikianlah pembahasan mengenai menelaah kebahasaan teks surat. Semoga bermanfaat.