Menginterpretasi Teks Drama dengan Teknik yang Mudah

Menginterpretasi Teks Drama dengan Teknik yang Mudah

paket-wisatabromo.com – Jenis teks yang harus dipelajari peserta didik kelas VIII adalah teks Drama. Teks ini tergolong teks fiksi. Baca juga: Jenis-Jenis Teks Bahan Ajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP/MTs

Di dalam kurikulum 2013 revisi, dijelaskan tujuan mempelajari teks fiksi antara lain bahwa peserta didik harus mampu mengapresiasi karya sastra.

Salah satunya adalah peserta didik dapat memahami menginterprtasi drama. Setidaknya ada empat kompetensi dasar yang harus dikuasi peserta didik berkaitan dengan teks drama ini.

  • Mengidentifikasi unsur-unsur drama (tradisional dan moderen) yang disajikan dalam bentuk pentas atau naskah.
  • Menelaah karakteristik unsur dan kaidah kebahasaan dalam teks drama yang berbentuk naskah atau pentas.
  • Menginterpretasi drama (tradisional dan modern) yang dibaca dan ditonton/didengar.
  • Menyajikan drama dalam bentuk pentas atau naskah.
Pada kesempatan kali ini, akan dibahas mengenai menginterpretasi drama tradisional dan modern yang dibaca.

A. Pengertian Menginterpretasi teks Drama

Menginterpretasi diambil dari kata interpretasi. Interpretasi adalah suatu kegiatan seseorang menilai suatu objek secara mendalam dan sangat dipengaruhi oleh latar belakang orang yang melakukan interpretasi. Interpretasi merupakan hal terpenting dalam sebuah pertunjukkan baik yang secara langsung atau melalui sebuah pemutaran video.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 311) “Interpretasi adalah pemberian kesan, pendapat atau dengan teoretis terhadap sesuatu; tafsiran.”

Artinya, interpretasi merupakan proses memberikan nilai terhadap sebuah karya yang dibaca atau yang ditonton berdasarkan pemahaman setiap individu. Istilah interpretasi bisa merujuk pada proses penafsiran yang sedang berlangsung atau hasil dari proses tersebut.

Bisa juga menginterpretasi adalah proses kegiatan menafsirkan makna dari apa yang dilihat berdasarkan pengalamannya. Keterampilan yang harus dikuasai peserta didik dalam pembelajaran menginterpretasi yaitu keterampilan menyimak. Menginterpretasi drama yang ditonton adalah kegiatan menyimak estetik.

Interpretasi teks drama adalah kegiatan dengan memberi apresiasi atau pemaknaan terhadap sebuah karya sastra drama sesuai dengan pikiran atau perasaan yang diperoleh pembaca/penonton terhadap karya tersebut.

B. Langkah 

Langkah menginterpretasi drama sebagai berikut

Pertama adalah menyiapkan diri untuk menyimak dan memerhatikan drama yang ditonton.

Kedua mencatat hal-hal penting drama apalagi yang menyangkut judul, tema dan isi drama.

Ketiga mencatat kekurangan dan kelebihan dari drama yang ditonton.

Terakhir mengulas drama secara keseluruhan.

Menginterpretasi drama sangat bergantung pada latar belakang orang yang menginterpretasi, seberapa luas wawasan dan ilmu yang dimilikinya dalam memahami drama, tentu ini akan memengaruhi hasil interpretasi.

 C. Sasaran

  • Tema ialah suatu ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam sebuah cerita drama.
  • Alur ialah jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama dimulai pada babak pertama sampai dengan babak terakhir.
  • Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama disebut dengan primadona sedangkan pada peran pembantu disebut dengan figuran.
  • Watak ialah suatu perilaku yang diperankan oleh si tokoh drama tersebut. Watak protagonis ialah salah satu jenis watak dan protagonis ialah berwatak baik. Sedangkan watak antagonis ialah pemeran berwatak yang jahat.
  • Latar ialah suatu gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam suatu kisah drama yang berlangsung.
  • Amanat drama ialah sebuah pesan yang disampaikan dari pengarang cerita drama tersebut kepada penonton. Amanat drama bisa disampaikan dengan melalui peran para tokoh drama.

D. Contoh Menginterpretasi Teks Drama

Persahabatan

Dina diminta ibunya untuk mengantarkan barang titipan tantenya. Dina meminta Winda untuk menemaninya ke rumah tantenya. Di tengah perjalanan, motor Dina bannya kempes dan tidak ada bengkel di sekitar jalan yang mereka lewati. Secara kebetulan, Astrid dan Hesti melihat mereka saat sedang mendorong motor. Astrid pun memberikan pertolongan kepada Winda dan Dina dengan cara mendorong motor secara bergantian hingga sampai di sebuah bengkel.

Dina:Win, besok pagi kan libur sekolah… kamu ada waktu nggak untuk nemenin aku ke rumah tanteku?
Winda:Besok? aku belum tahu ya… emangnya kamu ada perlu apa kerumah tante kamu?
Dina:Aku disuruh ibuku nganterin barang titipan tanteku.
Winda:Emangnya barang apa?
Dina:Aku belum tahu. Entah apa barangnya. Gimana, kamu besok bisa apa nggak?
Winda sebenarnya ada acara sendiri, namun dia sulit menolak permintaan Dina.
Winda:Besok aku anterin kamu. Jam berapa besok? aku Ya sudah deh, ke rumah kamu atau kamu yang ke rumahku?
Dina
:Terserah kamu deh, jam 8 atau jam 9 gitu… kalau kamu mau mending kamu aja yang ke rumah aku.
Winda:Ya sudah, besok jam 8.30 aku ke rumah kamu, terus kita langsung ke rumah tante kamu.
Keesokan harinya Winda dan Dina berangkat menuju rumah tante si Dina yang jaraknya sekitar 20 km dari rumah Dina. Pas di tengah-tengah jalan motor yang dikendarai Dina bannya bocor, dan tidak ada tempat penambalan ban disekitar situ. Dhussss… bunyi ban motor Dina
Dina:Aduh… gimana nih, bannya bocor? Kayaknya pecah nih ban!
Winda:Gimana ya… nggak ada bengkel tambal ban lagi di sini.
Mereka bedua pun mendorong motor tersebut sambil keringat membasahi tubuh mereka. Setelah hampir 30 menit mendorong motor, tiba-tiba ada sebuah mobil box yang menghampiri mereka. Pengendara mobil box itu menawarkan jasa pengangkutan motor hingga ke bengkel terdekat kepada Dina.
Sopir mobil box::
Kenapa, Non? Bannya bocor ya?
Dina:Iya. Bisa minta tolong angkutin motor aku sampai bengkel nggak?
Sopir mobil box:Bisa saja, tapi kasih ongkos 100 ribu ya?
Dina:Kok mahal amat, bang? 50 ribu ya?

Sopir mobil box itu menolak, alhasil Dina dan Winda harus meneruskan mendorong motor mereka.

Sopir mobil box:Murah amat non… ya sudah kalau nggak mau.
Setelah mendorong moto selama 45 menit, tiba-tiba ada salah seorang sahabat Winda, yaitu Astrid yang kebetulan lewat di jalan itu. Astrid bersama adiknya bernama Hesti.
Astrid:Stop… stop, hes…
Hesti:Kenapa kak? ada apa?
Astrid:Itu kayaknya Winda deh… Win… Win…
Winda:Eh itu Astrid…
Astrid:Motor kamu bocor bannya? kasihan sekali… kamu mau kemana nih?
Winda:Nih, aku mau nganterin Dina ke rumah tantenya. Nggak tahu nih, bengkel kayaknya masih jauh… aku udah capek banget dorong motor dari tadi.
Astrid berusaha memberi pertolongan kepada sahabatnya itu, namun dia juga tidak bisa berbuat banyak karena di sekitar itu memang cukup sepi.
Astrid:Aduh… gimana ya… ok, gini aja… kalian kan sudah capek banget nih. Sekarang biar aku yang dorong motor kamu, terus kamu bawa motor aku sambil ngikutin dari belakang.
Winda:Emang kamu nggak kecapekan entar? berat lo dorong motor ini…
Astrid:Ya tentu saja kau bakal capek, makanya kita gantian gitu…

Motor tersebut didorong oleh mereka berempat secara bergantian hingga akhirnya mereka tiba di salah satu bengkel tambal ban.

Tema:Sosial & Persahabatan
Alur:Maju dengan urutan kejadian Dina mengajak Winda pergi mengantar barang ke rumah tantenya, di tengah jalan Ban motor Dina kempes, padahal jauh ke bengkel. Mereka mendorong motor untuk mencari bengkel. Di jalan ada tawaran mobil untuk membawa motornya tapa harganya mahal. Dina Winda tetap mendorong motornya. Tiba-tiba Astrid muncul di jalan itu, lalu membantu Winda mendorong motornya secara bergantian.
Tokoh:Dina, Winda, Astrid, Hesti
Penokohan
:Dina   : Patuh pada perintah orangtua

Winda: Sosok sahabat yang baik

Astrid : Sosok sahabat yang peduli terhadap teman

Hesti  : Adik Astrid

Latar:Rumah Dina, di jalan, sekitar pukul 08.30
Pesan atau Amanat:Tentang kepedulian seorang sahabat. Jika ada sahabat kita yang sedang dalam masalah atau kesulitan, maka kita harus menolongnya.

Artikel terkait:

Secara keseluruhan, teks drama di atas dapat dikatakan cukup berhasil mengangkat tema sosial dan persahabatan. Demi membela dan menjunjung tinggi “persahabatan,” kepentingan pribadi dikalahkan.

Hal itu terlihat melalui tokoh Dina dan Astrid. Mereka telah mengabaikan kepentingan dirinya sendiri demi membantu Winda yang mendapat tugas dari ibunya.

Pesan moral agar kita saling membantu cukup kuat tergambar melalui peristiwa-peristiwa yang terangkai dalam drama tersebut.

Drama tersebut sangat cocok untuk memberi pelajaran pada para remaja terutama anak remaja yang memiliki ego cukup tinggi.

Melalui perilaku tiga tokoh dalam drama tersebut, pengarang mampu mengangkat kegotongroyongan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Itulah interpretasi terhadap drama di atas.

Demikianlah pembahasan mengenai teknik Menginterpretasi Teks Drama dengan mudah. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *