Pengetahuan Dasar Surat-Menyurat Indonesia yang Perlu Diketahui
paket-wisatabromo.com- Pengetahuan dasar surat-menyurat Indonesia yang perlu diketahui ini merupakan materi pelajaran bagi peserta didik SMP MTs kelas 7 semester 2.
Berdasarkan Kurikulum 2013, materi pengetahuan dasar surat-menyurat Indonesia yang perlu diketahui ini tergolong kedalam aspek pengetahuan.
Aspek pengetahuan adalah aspek yang ada di dalam materi pembelajaran untuk menambah wawasan siswa di suatu bidang.
Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan.
Dari sisi pengetahuan bahasa, materi pengetahuan dasar surat-menyurat Indonesia yang perlu diketahui ini tergolong ke dalam aspek berbahasa yang reseptif.
Aspek berbahasa reseptif adalah kemampuan untuk memahami bahasa lisan yang didengar atau dibaca.
Kemampuan ini bersifat sebagai input atau masukan. Contohnya yaitu saat anak mendengarkan dan mengikuti instruksi seperti “Ayo mandi”
Peserta didik SMP MTs kelas 7 semester 2 diharapkan dapat menguasai materi ini. Pada umumnya, penguasaan terhadap suatu materi itu ditandai dengan perolehan nilai minimal mencapai KKM.
Untuk membantu peserta didik SMP MTs kelas 7 semester 2 ini, pada kesempatan yang baik ini akan dibahas mengenai pengetahuan dasar surat-menyurat Indonesia yang perlu diketahui. Semoga bisa dimanfaatkan untuk bahan belajar, ya.
Pengetahuan Dasar Surat-Menyurat Indonesia yang Perlu Diketahui
Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai pengertian, dan fungsi surat bagi kehidupan manusia. Selain itu, akan dibahas juga mengenai jenis dan bentuk surat.
Perlu diketahui, bahwa bentuk surat masih jarang dibahas. Padahal itu penting untuk diketahui.
1. Pengertian Surat
Surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.
Informasi yang disampaikan itu dapat berupa pemberitahuan, pernyataan, perintah, permintaan, atau laporan.
Hubungan yang terjadi antara pihak-pihak itu disebut surat-menyurat atau korespondensi.
Dengan kata lain, surat-menyurat itu merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang dilakukan dalam komunikasi tertulis.
2. Fungsi Surat
Selain sebagai sarana komunikasi, surat juga berfungsi sebagai
a. alat untuk menyampaikan pemberitahuan, permintaan atau permohonan, buah pikiran atau gagasan;
b. alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian;
c. alat untuk mengingat, misalnya surat-surat yang diarsipkan;
d. bukti historis misalnya surat-surat yang bersejarah:
e. pedoman kerja, misalnya surat keputusan dan surat perintah.
3. Jenis Surat
Dilihat dari segi bentuk, isi, dan bahasanya, surat itu tergolong atas tiga jenis, yaitu (1) surat pribadi, (b) surat din as, dan ( c) surat niaga.
Ciri-ciri yang dimiliki oleh ketiga jenis surat itu dapat dikemukakan sebagai berikut.
Surat Pribadi
Surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi.
Surat-menyurat pribadi itu timbul dalam pergaulan hidup sehari-hari dan terjadi dalam komunikasi.
Pergaulan itu bisa saja antara anak dan orang tua, antar kerabat, antarsejawat, dan antarteman.
Penggunaan surat pribadi dapat berupa kartu pos, warkat pos, atau surat bersampul.
Surat Dinas
Pengertian surat dinas atau surat resmi ialah segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi.
Surat dinas merupakan salah satu alat komunikasi kedinasan yang sangat penting dalam pengelolaan administrasi.
Hal ini dapat dilihat seperti pada penyampaian berita tertulis yang berisi pemberitahuan, penjelasan, permintaan, pernyataan pendapat dari instansi kepada instansi lain dan dari instansi kepada perseorangan atau sebaliknya.
Surat Niaga
Surat niaga adalah surat yang dipergunakan orang atau badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga.
Contoh usaha perdagangan, perindustrian, dan usaha jasa (misalnya perusahaan angkutan, perusahaan bangunan, perusahaan asuransi, dan perbankan).
Yang tergolong ke dalam jenis ini juga adalah koperasi dan perusahaan negara.
Dalam dunia usaha dikenal bermacam-macam surat niaga, rnisalnya surat penawaran, surat pesanan, surat pembayaran.
Selain itu, macam surat niaga yang lain adalah surat penagihan, surat pengiriman barang, surat pengaduan, dan surat proposi penjualan.
Surat niaga memegang peranan penting dalam dunia usaha karena sebagian besar hubungan dengan pihak luar dilakukan melalui surat-menyurat.
Oleh karena itu, surat niaga harus disusun dengan sebaik-baiknya, jelas dan menarik, serta perlu dikelola secara profesional oleh pegawai yang mempunyai keahlian dalam bidang surat-menyurat.
Selain ketiga jenis surat seperti yang telah dikemukakan di atas, terdapat pula jenis surat yang lain, misalnya surat edaran, surat pengumuman, surat perjanjian, dan surat keputusan.
Yang menjadi sasaran isi surat edaran dan surat pengumuman adalah sekelompok orang (misalnya para karyawan, para pejabat tertentu) dan masyarakat umum.
Surat perjanjian kerja dan surat keputusan ditujukan kepada orang atau pihak tertentu untuk keperluan pegangan dan pelaksanaan kerja atau penggarapan suatu pekerjaan.
4. Bentuk Surat
Yang dimaksud dengan b·entuk surat ialah pola surat menurut susunan letak bagian-bagian surat.
Setiap bagian surat itu amat penting peranannya sebagai identifikasi atau petunjuk pengelolaan surat.
Menurut pola umum dalam surat-menyurat dikenal enam macam bentuk surat, yaitu
(a) bentuk lurus penuh (full block style),
(b) bentuk lurus (full block),
(c) bentuk setengah lurus (semiblock style),
(d) bentuk bertekuk (indented style),
(e) bentuk resmi Indonesia lama, dan
(f) bentuk resmi Indonesia baru.
Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah keenam macam bentuk surat berikut ini.
Catatan:
a. Tanggal surat didahului nama tempat.
b. Alamat/obyek surat dituliskan di sebelah kanan, di bawah tempat dan tanggal surat.
c. Di atas tempat tanda tangan dituliskan jabatan serta instansi pengirim surat secara lengkap.
d. Tanggal dituliskan tidak dituliskan dengan nama ttmpat, karena nama tempat sudah cukup tertera pada kepala surat.
e. Alamat/obyek surat ditulis di sebelah kiri, supaya alamat yang sekalipun panjang dapat ditulis lengkap, karena tempat masih cukup luas.
f. Di atas tempat tanda tangan dituliskan, salam penutup dari penginm. Jabatan secara singkat dituliskan di bawah nama terang.
5. Pemilihan Bentuk Surat
Menurut kenyataannya, dalam penulisan surat pribadi, dinas, ataupun niaga digunakan lebih dari empat macam bentuk surat.
Namun, dalam memutakhirkan bentuk surat, sebaiknya kita tidak puas dengan bentuk-bentuk yang dipakai oleh instansi-instansi tetapi diperlukan suatu pemikiran untuk menerapkan prinsip efektivitas.
Untuk keperluan itu, dalam pemilihan bentuk surat perlu diperhatikan keterpaduan factor: kemudahan, kehematan, dan keserasian.
Faktor Kemudahan
1) Penulisan bagian-bagian surat yang berbentuk lurus lebih mudah dan lebih cepat dibandingkan dengan bentuk bertekuk.
Hal ini dapat dipahami karena pada bentuk lurus setiap penggantian baris tidak perlu menggeser-geser margin kiri.
Perpindahan margin kiri dapat mengganggu kelancaran pengetikan.
Sedangkan, pada bentuk bertekuk, pengetik membutuhkan banyak waktu untuk menggeser-geser margin kiri.
2) Penulisan alamat di sebelah kiri, selain lebih mudah karena dimulai dari margin kiri yang lurus, juga memiliki posisi yang lebih leluasa ke sisi sebelah kanan sehingga kemungkinan pemenggalan bagian alamat (yang tidak layak) tidak terjadi.
3). Kemudahan bagi pembaca atau penerima surat perlu juga diperhatikan.
Bagian surat yang perlu dipahami oleh pembaca dengan sebaik-baiknya adalah isi surat.
Oleh karena itu, bagian ini hendaklah disusun atas paragraf-paragraf yang mudah serta cepat dibaca.
Peralihan paragraf yang dinyatakan dengan spasi rangkap atau baris pertama paragraf itu dibuat bertekuk ke dalam sebanyak kurang lebih empat atau lima hentakan.
Faktor Kehematan
I) Pada penulisan surat menurut bentuk lurus penuh semua bagian surat ditulis dari garis pias kiri atau pada margin yang sama.
Dilihat dari faktor kemudahan memang sangat mudah, tetapi bentuk seperti itu boros menggunakan halaman surat.
Penggantian baris yang terus-menerus dapat memadati bagian surat sebelah kiri, sedangkan bagian surat sebelah kanan kelihatan kosong.
Jadi, salah satu kelemahan bentuk Jurus penuh adalah pemakaian halaman surat yang tidak efektif. Dilihat dari faktor kehematan, bentuk Jurus dan setengah Jurus dianggap Jebih baik.
2) Pemakaian halaman surat yang kurang hemat terlihat pula bentuk beberapa surat dinas atau instansi.
3) Ada beberapa bagian surat yang hanya diperlukan menurut keperluan surat.
Misalnya, lampiran dan tembusan kadang-kadang diperlukan kadang-kadang tidak. Demi kehematan, jika kedua bagian itu tidak berfungsi, sebaiknya jangan dipakai.
Pengetahuan Dasar Mengenai Surat-Menyurat Indonesia selengkapnya dapat diunduh pada link berikut ini.
Pengetahuan Dasar Mengenai Surat-Menyurat Indonesia (Unduh).
Baca:
- Cara Menulis Kepala Surat yang Benar dan Contohnya
- Dua Bentuk Penulisan Alamat Surat yang Tepat dan Contohnya
Demikianlah pembahasan mengenai pengetahuan dasar mengenai surat-menyurat Indonesia yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.