Penggunaan Diksi dan Konjungsi pada Puisi Rakyat yang Tepat
paket-wisatabromo.com – Penggunaan diksi dan konjungsi pada puisi rakyat yang tepat merupakan materi pelajaran bagi peserta didik SMP MTs kelas 7 semester 2.
Tujuan yang harus dicapai antara lain peserta didik dapat menempatkan penggunaan diksi dan konjungsi pada puisi rakyat yang tepat.
Pada kesempatan kali ini, akan disajikan pembahasan mengenai penggunaan diksi dan konjungsi pada puisi rakyat yang tepat.
Penggunaan Diksi dan Konjungsi pada Puisi Rakyat yang Tepat
Pembahasan kali ini akan terbagi menjadi dua yaitu pembahasan diksi dan pembahasan kunjungsi pada puisi rakyat.
Puisi rakyat yang menjadi fokus pembahasan adalah pantun, gurindam, dan syair.
Penggunaan Diksi pada Puisi Rakyat yang Tepat
Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.
Pilihan kata merupakan satu unsur yang sangat penting, baik dalam dunia tulis-menulis atau dunia tutur.
Pemilihan kata yang dengan tepat apa yang ingin disampaikannya.
Di samping itu, pemilihan kata harus pula disesuaikan dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu.
Diksi atau pilihan kata bukan saja digunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan.
Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-ungkapan yang individual yang karakteristik, atau yang memiliki nilai artistik yang tinggi (Keraf, 2006:23).
Selain tujuan di atas, diksi juga membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan.
Diksi atau pilihan kata yang tepat hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata bahasa itu.
Contoh
Meringkas berita dengan merangkum
Sambil membuka halaman per halaman
Coba hargai aturan hukum
Karena kita hidup dalam pedoman
Diksi yang digunakan dalam bait pantun di atas antara lain:
1. meringkas
Meringkas adalah menulis kembali suatu bacaan dengan mengambil inti bacaan saja. Meringkas sama dengan merangkum yaitu mengambil bagian inti dari suatu kalimat atau cerita
2. berita
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berita adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
Teks berita adalah teks yang berisi peristiwa terkini atau aktual. Berita berbentuk laporan atas kejadian
3. merangkum
Merangkum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan mengambil pokok-pokok suatu tulisan.
Bisa pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya.
4. membuka
Menjadikan tidak tertutup atau tidak bertutup (seperti menyingkap penutupnya, tudungnya, pagarnya).
Contoh: setiap pukul 05.00 pagi ia sudah membuka jendela, jika membuka lemari jangan lupa menutupnya kembali
5. halaman
Halaman adalah satu sisi dari lembaran kertas, perkamen, atau bahan lainnya (atau media elektronik) pada buku, majalah, koran, dan rangkaian lembaran.
6. hargai
Memberi (menentukan, membubuhi) harga. Contoh: dia terlalu tinggi menghargai.
7. aturan
Aturan adalah hasil perbuatan mengatur; (segala sesuatu) yang sudah diatur.
Dapat juga bermakna cara (ketentuan, patokan, petunjuk, perintah) yang telah ditetapkan supaya diturut.
8. hukum
Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak.
9. hidup
Hidup artinya adalah masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya (tentang manusia, binatang, tumbuhan, dan sebagainya): kakeknya masih — , tetapi neneknya telah lama meninggal.
10. Pedoman
Pedoman adalah alat untuk menunjukkan arah atau mata angin (biasanya seperti jam yang berjarum besi berani).
Selain tiu, pedoman dapat diartikan sebagai kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah bagaimana sesuatu harus dilakukan
Pedoman adalah hal (pokok) yang menjadi dasar (pegangan, petunjuk, dan sebagainya) untuk menentukan atau melaksanakan sesuatu: di samping syarat-syarat yang lain.
Penggunaan Konjungsi pada Puisi Rakyat yang Tepat
Konjungsi disebut juga dengan istilah kata penghubung. Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan antara kata satu dengan kata lainnya, kalimat satu dengan kalimat lainnya.
Kalimat yang banyak digunakan dalam pantun, gurindam dan syair adalah kalimat perintah, larangan, dan saran.
Disamping ketiga jenis kebahasaan tersebut, pada ketiga jenis puisi rakyat tersebut juga banyak digunakan konjungsi.
Konjungsi yang sering digunakan adalah kalau, jika, agar, dan karena itu.
Konjungsi kalau dan jika termasuk hubungan syarat. Di samping itu, konjungsi kalau, jika juga dipakai dengan hal yang bertalian dengan waktu.
Secara umum, konjungsi yang sering digunakan dalam puisi rakyat sebagai berikut.
1. Konjungsi tujuan
Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu acara atau tindakan (supaya, untuk, agar, dan guna).
2. Konjungsi sebab (kausal).
Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab tertentu (sebab, sebab itu, karena, dan oleh karena itu).
3. Konjungsi akibat.
Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab peristiwa lain. Jenis konjungsi yang dipakai adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.
4. Konjungsi Syarat
Konjungsi syarat yang menjelaskan suau hal bias terpenuhi apabila syarat yang ada dipenuhi, atau dijalankan.
Contoh kata yang digunakan adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana.
Contoh Penggunaan konjungsi dalam puisi rakyat
Saya tentu senang sekali menceritakannya, jika kamu mau mendengarkannya.
Negara akan aman kalau hukum ditegakkan.
Konjungsi agar termasuk hubungan tujuan. Hubungan ini terdapat dalam kalimat yang menyatakan suatu tujuan atau harapan.
Baca:
- Menelaah Struktur dan Kebahasaan Puisi Rakyat dengan Cara Mudah
- Mengungkapkan Gagasan dalam Bentuk Puisi Rakyat yang Tepat
Contoh
Saya berangkat ke sekolah pagi-pagi agar tidak terlambat.
Ayah bekerja keras agar kami anaknya bisa bersekolah.
Konjungsi karea/sebab termasuk hubungan penyebaban. Hubungan ini terdapat dalam kalimat yang menyatakan sebab atau alasan.
Contoh:
Ardi terlambat datang ke sekolah karena ia harus mengantar adiknya terlebih dahulu ke TK.
Amri belajar dengan giat karena ia ingin sukses sebagai pengusaha.
Demikianlah pembahasan mengenai penggunaan diksi dan konjungsi pada puisi rakyat yang tepat.