Telaah Bahasa Teks Negosiasi: “Membeli Tas”  Materi Bab 4 SMA SMK Kelas 10

Telaah Bahasa Teks Negosiasi: “Membeli Tas”  Materi Bab 4 SMA SMK Kelas 10

paket-wisatabromo.com-Semester 2 telah tiba. Saatnya kalian memasuki materi pelajaran Bahasa Indonesia bab 4. Materi pertemuan selanjutnya, pada bab 4 ini adalah membahas Telaah Bahasa Teks Negosiasi. Telaah Bahasa Teks Negosiasi merupakan salah satu ciri Kebahasaan dalam Teks Negosiasi

Telaah Bahasa Teks Negosiasi dalam Teks Negosiasi ini penting dikuasai peserta didik. Hal ini mengingat unsur bahasa dalam suatu teks menandakan kekhasan dari teks itu sendiri.

Selain itu, Telaah Bahasa Teks Negosiasi memiliki peran yang cukup penting dalam mendukung sukses tidaknya sebuah negosiasi.

Telaah Bahasa Teks Negosiasi

Sebelum menelaah bahasa teks negosiasi, baiknya kita ingat lebih dahulu mengenai bahasa teks negosiasi.

Unsur kebahasaan yang terdapat dalam teks negosiasi adalah sebagai berikut.
1. Pronomina/kata ganti

Pronomina adalah kata ganti orang. Hal ini sering digunakan dalam teks negosiasi berbentuk dialog.

Berikut contohnya. Penjual : “Selamat pagi. Mau cari pakaian jenis apa, Bu?” Pembeli: “Saya mencari pakaian seragam untuk anak sekolah. Apakah ada?”

2. Kalimat langsung

Dalam teks berbentuk dialog, hampir seluruh teks negosiasi berbentuk kalimat langsung. Kalimat langsung ialah kalimat yang langsung disampaikan penutur melalui dialog. Umumnya ditandai dengan tanda kutip.

Contohnya sebagai berikut. Pembeli: “Permisi, di sini jual tas juga?” Penjual: “Iya, silakan bisa dipilih-pilih dulu.” Pembeli: “Untuk tas ransel yang ini berapa ya?”

3. Kalimat deklaratif dan interogatif

Kalimat pernyataan yang menyatakan suatu informasi atau berita dikenal dengan  kalimat deklaratif. Adapun kalimat interogatif merupakan kalimat yang menanyakan sesuatu.

Contoh kalimat deklaratif dan interogatif dalam teks negosiasi adalah sebagai berikut.

Pembeli : “Pak, saya mau mencari sayur bayam ada?” Penjual : “Tentu ada Bu, silakan. Bayamnya baru datang dari Bandung, Bu.”

4. Kalimat persuasif

Kalimat persuasif merupakan kalimat yang bertujuan membujuk, menarik perhatian, atau memengaruhi.

Berikut contoh dalam teks negosiasi.

Pembeli: “Harga mangga ini kok mahal sekali, Bang?”

Penjual: “Ini mangga kualitas terbaik, Bu. Harganya jadi sedikit mahal. Mangga ini baunya harum, rasanya sangat manis, dagingnya tebal dan lembut. Saya jamin Ibu tidak akan kecewa jika membelinya.”

5. Tuturan pasangan

Tuturan pasangan merupakan bentuk tanya jawab antara pembicara dan lawan bicara.

Dalam hal ini, tuturan pasangan merupakan bentuk respons atau tanggapan dari tuturan yang disampaikan pembicara. Adapun tuturan pasangan yang sering ditemui dalam teks negosiasi adalah sebagai berikut.

a. mengucapkan salam – membalas salam;

b. bertanya – menjawab atau tidak menjawab;

c. meminta tolong – memenuhi atau menolak permintaan  tolong;

d. meminta – memenuhi atau menolak permintaan;

e. menawarkan – menerima atau menolak tawaran; dan

f. mengusulkan – menerima atau menolak usulan.

Berikut ini disajikan Teks Membeli Tas
Membeli Tas

Pada Sabtu sore, seorang remaja bernama Faisal berjalan-jalan di kawasan pertokoan hendak membeli tas sekolah karena tas yang ia pakai selama ini telah rusak.

Ia pun mendatangi salah satu toko penjual tas di kawasan pertokoan tersebut. Sesampainya di toko, Faisal pun bertanya-tanya kepada si penjual tentang kisaran harga dan kualitas tas yang dijual di toko tersebut.

“Pak, saya sedang mencari tas sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana ya, Pak?”

“Oh iya, Dek, harga tas di sini bermacam-macam, mulai dari harga Rp100.000 sampai Rp500.000.”

“Oh begitu ya. Apa boleh melihat model dan warna tasnya, Pak?”

“Boleh, Dek, di sebelah sini. Ikut Bapak saja.”

Faisal pun mengikuti si penjual berkeliling melihat-lihat tas. Di salah satu rak, Faisal melihat tas yang membuatnya tertarik. Ia suka model dan warnanya. Ia pun menghampiri rak tersebut dan menanyakan harga tasnya ke penjual.

“Kalau boleh tahu, harga tas yang ini berapa ya, Pak?”

“Kalau yang ini, harganya Rp250.000, Dek.”

Faisal merasa harga tersebut mahal, tetapi ia terlanjur suka dengan tasnya. Ia pun mencoba menawar. “Kok, mahal banget ya, Pak? Apa tidak bisa ditawar?”

“Iya Dek karena tas ini keluaran terbaru, kualitasnya juga bagus. Memangnya mau ditawar berapa, Dek?”

“Kalau Rp180.000 aja, Pak. Gimana?”

“Aduh Dek, kalau harga segitu belum bisa.”

“Saya tambah deh, Pak. Rp10.000, jadi Rp190.000 bagaimana, Pak?”

“Maaf Dek, belum boleh turunnya terlalu banyak.

Begini saja, Bapak turunkan menjadi Rp235.000 bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah.” “Turunin dikit dong Pak, Rp220.000 aja.”

“Iya, deh kalau begitu, boleh diambil dengan harga segitu.”

Setelah sepakat dengan harga tasnya, mereka berdua pun beranjak menuju tempat kasir untuk pembayaran harga tas.

Akhirnya, Faisal mendapatkan tas sekolah yang ia inginkan. (Sumber: https://www.ilmusiana.com/2020/01/contoh-teks-negosiasi-narasi.html dengan pengubahan.

Berikut ini telaah bahasa teks negosiasi membeli tas.
A. Pronomina

1. Orang pertama tunggal” Saya”: Saya sedang mencari tas sekolah

2. Orang ketiga Tunggal “ia”: …tas yang ia pakai selama ini telah rusak.

3. Orang ketiga Tunggal“ia”: Ia pun mendatangi salah satu toko penjual tas di kawasan pertokoan tersebut.

4. “Orang pertama tunggal” Saya”: Pak, saya sedang mencari tas sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana ya, Pak?”

5. Orang ketiga Tunggal “ia”: Ia suka model dan warnanya.

6. Orang ketiga Tunggal “ia”: Ia pun menghampiri rak tersebut dan menanyakan harga tasnya ke penjual.

7. Orang Kedua Sapaan “Pak”: “Kalau boleh tahu, harga tas yang ini berapa ya, Pak?”

8. Orang ketiga Tunggal “ia”:  Faisal merasa harga tersebut mahal, tetapi ia terlanjur suka dengan tasnya.

9. Orang ketiga Tunggal “ia”: Ia pun mencoba menawar. “Kok, mahal banget ya, Pak? Apa tidak bisa ditawar?”

10. Orang Kedua Sapaan “Pak”: “Kalau Rp180.000 aja, Pak. Gimana?”

11.Orang Kedua Sapaan “Dek”: “Aduh Dek, kalau harga segitu belum bisa.”

12. “Orang pertama tunggal” Saya”: “Saya tambah deh, Pak. Rp10.000, jadi Rp190.000 bagaimana, Pak?”

13.“Orang Kedua Sapaan “Dek”: Maaf Dek, belum boleh turunnya terlalu banyak.

14. Orang Kedua Sapaan “Pak”: “Turunin dikit dong Pak, Rp220.000 aja.”

15. Orang Ketiga jamak “mereka”:Setelah sepakat dengan harga tasnya, mereka berdua pun beranjak menuju tempat kasir untuk pembayaran harga tas.

16. Orang ketiga Tunggal “ia”: Akhirnya, Faisal mendapatkan tas sekolah yang ia inginkan.

B. Kalimat Langsung

1. “Pak, saya sedang mencari tas sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana ya, Pak?”

2. “Oh iya, Dek, harga tas di sini bermacam-macam, mulai dari harga Rp100.000 sampai Rp500.000.”

3. “Oh begitu ya. Apa boleh melihat model dan warna tasnya, Pak?”

4. “Boleh, Dek, di sebelah sini. Ikut Bapak saja.”

5.  “Kalau boleh tahu, harga tas yang ini berapa ya, Pak?”

6. “Kalau yang ini, harganya Rp250.000, Dek.”

7. “Kok, mahal banget ya, Pak? Apa tidak bisa ditawar?”

8. “Iya Dek karena tas ini keluaran terbaru, kualitasnya juga bagus. Memangnya mau ditawar berapa, Dek?”

9. “Kalau Rp180.000 aja, Pak. Gimana?”

10. “Aduh Dek, kalau harga segitu belum bisa.”

11. “Saya tambah deh, Pak. Rp10.000, jadi Rp190.000 bagaimana, Pak?”

12. “Maaf Dek, belum boleh turunnya terlalu banyak.

13. Begini saja, Bapak turunkan menjadi Rp235.000 bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah.” 14).“Turunin dikit dong Pak, Rp220.000 aja.”

15. “Iya, deh kalau begitu, boleh diambil dengan harga segitu.”

C. Kalimat deklaratif

1. Pada Sabtu sore, seorang remaja bernama Faisal berjalan-jalan di kawasan pertokoan hendak membeli tas sekolah karena tas yang ia pakai selama ini telah rusak.

2. Ia pun mendatangi salah satu toko penjual tas di kawasan pertokoan tersebut.

3. Sesampainya di toko, Faisal pun bertanya-tanya kepada si penjual tentang kisaran harga dan kualitas tas yang dijual di toko tersebut.

4. “Oh iya, Dek, harga tas di sini bermacam-macam, mulai dari harga Rp100.000 sampai Rp500.000.”

5. Faisal pun mengikuti si penjual berkeliling melihat-lihat tas.

6. Di salah satu rak, Faisal melihat tas yang membuatnya tertarik.

7. Ia suka model dan warnanya.

8. Ia pun menghampiri rak tersebut dan menanyakan harga tasnya ke penjual.

9. “Kalau yang ini, harganya Rp250.000, Dek.”

10. “Iya Dek karena tas ini keluaran terbaru, kualitasnya juga bagus.

11. “Aduh Dek, kalau harga segitu belum bisa.”

12. “Maaf Dek, belum boleh turunnya terlalu banyak.

13. Itu sudah harga yang paling murah.”

14. “Iya, deh kalau begitu, boleh diambil dengan harga segitu.”

15. Setelah sepakat dengan harga tasnya, mereka berdua pun beranjak menuju tempat kasir untuk pembayaran harga tas.

D. Kalimat Interogatif

1. “Pak, saya sedang mencari tas sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira yang mana ya, Pak?”

2. “Oh begitu ya. Apa boleh melihat model dan warna tasnya, Pak?”

3. “Kalau boleh tahu, harga tas yang ini berapa ya, Pak?”

4. “Kok, mahal banget ya, Pak? Apa tidak bisa ditawar?”

5. “Iya Dek karena tas ini keluaran terbaru, kualitasnya juga bagus. Memangnya mau ditawar berapa, Dek?”

6. “Kalau Rp180.000 aja, Pak. Gimana?”

7. “Saya tambah deh, Pak. Rp10.000, jadi Rp190.000 bagaimana, Pak?”

8. Begini saja, Bapak turunkan menjadi Rp235.000 bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah.”

E. Kalimat persuasif :

1. “Boleh, Dek, di sebelah sini. Ikut Bapak saja.”

2. “Iya Dek karena tas ini keluaran terbaru, kualitasnya juga bagus.

3. Itu sudah harga yang paling murah.”

F. Tuturan pasangan
1. Bertanya-Jawab

   “Pak, saya sedang mencari tas sekolah yang harganya terjangkau. Kira-kira  yang mana ya, Pak?”

  “Oh iya, Dek, harga tas di sini bermacam-macam, mulai dari harga Rp100.000 sampai Rp500.000.”

2. Meminta-Memenuhi

    “Oh begitu ya. Apa boleh melihat model dan warna tasnya, Pak?”

    “Boleh, Dek, di sebelah sini. Ikut Bapak saja.”

3. Bertanya-Jawab

    “Kalau boleh tahu, harga tas yang ini berapa ya, Pak?”

   “Kalau yang ini, harganya Rp250.000, Dek.”

4. Menawarkan-Menolak Tawaran

“Kok, mahal banget ya, Pak? Apa tidak bisa ditawar?”

“Iya Dek karena tas ini keluaran terbaru, kualitasnya juga bagus. Memangnya mau ditawar berapa,

Dek?”

5. Menawarkan-Menolak Tawaran

“Kalau Rp180.000 aja, Pak. Gimana?”

“Aduh Dek, kalau harga segitu belum bisa.”

6. Menawarkan-Menolak Tawaran

     “Saya tambah deh, Pak. Rp10.000, jadi Rp190.000 bagaimana, Pak?”

     “Maaf Dek, belum boleh turunnya terlalu banyak. Begini saja, Bapak turunkan menjadi Rp235.000 bagaimana? Itu sudah harga yang paling murah.”

7. Meminta – Memenuhi Permintaan

     “Turunin dikit dong Pak, Rp220.000 aja.”

     “Iya, deh kalau begitu, boleh diambil dengan harga segitu.”

Materi Teks Negosiasi Bab 4 SMA SMK lainnya dapat diunduh pada tautan di bawah ini.

1. Perbedaan Teks Deskripsi dan Negosiasi: Materi Bab 4 SMA SMK Kelas 10- Unduh

2. Menemukan Informasi pada Sumber Pendukung: Materi Bab 4 SMA SMK Kelas 10- Unduh

3. Kebahasaan dalam Teks Negosiasi: Materi Bab 4 SMA SMK Kelas 10- Unduh

4. Pronomina dalam Teks Negosiasi: Membeli Tas- Unduh

5. Kalimat Langsung dalam Teks Negosiasi: Membeli Tas Materi Bab 4 SMA SMK Kelas 10- Unduh

6. Kalimat Deklaratif dalam Teks Negosiasi: Membeli Tas! Materi Bab 4 SMA SMK Kelas 10- Unduh

7. Kalimat Interogatif dalam Teks Negosiasi: Membeli Tas! Materi Bab 4 SMA SMK Kelas 10 – Unduh

8. Kalimat Persuasif dalam Teks Negosiasi: Membeli Tas! Materi Bab 4 SMA SMK Kelas 10- Unduh

9. Tuturan Pasangan dalam Teks Negosiasi: Membeli Tas! Materi Bab 4 SMA SMK Kelas 10- Unduh

10. Struktur Teks Negosiasi Berdasarkan Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X- Unduh

11. Analisis Struktur Teks Negosiasi- Unduh 

12. Telaah Struktur Teks Negosiasi: “Membeli Handphone”  Materi Bab 4 SMA SMK Kelas 10 – Unduh

Demikianlah pembahasan mengenai Telaah Bahasa Teks Negosiasi: “Membeli Tas”  Materi Bab 4 SMA SMK Kelas 10. Semoga Bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *