Ternyata Begini Pola Pengasuhan Anak di Era new Normal yang Tepat
paket-wisatabromo.com – Anak adalah aset dan investasi masa depan yang sangat berharga. Posisi orang tua mempunyai tanggung jawab yang besar bagi perkembangan anak. Mengingat besarnya tanggung jawab, Orang tua harus mengetahui dasar, tujuan, dan pola dalam mengasuh anak yang tepat.
Dasar utama pola pengasuhan anak oleh keluarga sebaiknya diarahkan pada pengembangan tingkah laku dan budi pekerti pada anak-anaknya. Mengingat era sekarang yang semakin canggih dengan era digitalnya. Pola pengasuhan orang tua yang tepat akan berdampak pada sikap anak saat dewasa.
Kenyataan yang ada, orang tua sering gagal dalam membina, mengarahkan serta mendidik anak-anaknya sebagai anak yang baik, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur. Hal ini bisa terjadi karena orang tua belum mengetahui dasar-dasar pola pengasuhan anak.
Pengasuhan anak hendaknya menyeluruh aspek perkembangan anak. Tapi, ada orang tua mengasuh anaknya agar cerdas dan pinter saja. Ada pula, orang tua yang membina anaknya dengan Pendidikan moral saja. Pengasuhan anak yang tepat adalah pengasuhan yang menyeluruh aspek perkembangan anak.
Selain mengetahui aspek perkembangan, dalam mendidik anak hendaknya orang tua mengerti apa yang dibutuhkan oleh anaknya. Jangan jadikan anak-anak korban kesibukan orang tua. Untuk kepraktisan, orang tua memberikan gadget pada anak ketika rewel. Anak akan menjadi korban gadget.
Didiklah anak secara tepat agar tidak menyesal nantinya.Tidak ada yang paling berharga di dunia ini selain anak yang baik, cerdas, terampil, dan berbudi pekerti tuhur. Anak adalah aset dan investasi masa depan yang sangat berharga.
Seperti tela kita ketahui bahwa pola pengasuhan anak bermacam-macam. Ada pola asuh orang tua yang menggunakan otoriter, adapula pola asuh yang demokrasi. Selain itu ada juga pola asuh yang permisif.
Ternyata Begini Pola Pengasuhan Anak di Era new Normal yang Tepat
Pola asuh otoriter cenderung menerapkan standar yang mutlak yang harus dipenuhi, biasanya diiringi dengan ancaman-ancaman. Sedangkan pola asuh demokrasi lebih memprioritaskan kepentingan anak, namun juga tidak ragu dalam mengontrol anak.
Sedangkan pola asuh permisif ini memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup dari orang tua.
Adanya berbagai macam pola asuh sebagai orang tua harus dapat menerapkan pola asuh yang tepat pada anaknya. Misalnya menggunakan pola asuh demokrasi yang dapat menumbuhkan kreativitas anak namun tetap dalam pengawasan orang tua.
Pola asuh yang demokrasi lebih baik diterapkan kepada anak dibandingkan dengan pola asuh otoriter dan permisif. Pola asuh otoriter memberikan kesan egois orang tua terhadap anaknya, akibatnya anak memiliki sikap penakut.
Sedangkan, pola asuh yang permisif akan berakibat tumbuhnya sikap anak yang egois tidak mengindahkan aturan.
Pola Pengasuhan Anak di Era new Normal yang Tepat
Lingkup perkembangan anak terdiri atas nilai moral dan agama, fisik motorik, kesehatan dan perilaku keselamatan, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni.
Pola pengasuhan anak di era new normal hendaknya dititik beratkan pada kebutuhan anak yang sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini. Kita tahu, kondisi saat ini adalah kondisi wabah pandemi virus corona. Terkenal dengan sebutan Covid-19.
Ternyata Begini Pola Pengasuhan Anak di Era new Normal yang Tepat
Jadi, pola pengasuhan anak di era new normal ini harus lebih berfokus pada lingkup perkembangan anak yang nomor 3 yaitu kesehatan dan perilaku keselamatan. Tujuan pengasuhannya adalah anak dapat mengenal kesehatan dan perilaku keselamatan di era new normal.
Tujuan tersebut hendaknya dicapai dengan kasih sayang, dan penuh keramahtamahan pada anak. sehingga tujuan tersebut dapat dicapai dengan baik dalam suasana yang kondusif. Kita bahas kedua aspek pengasuhan yang tepat di era new normal.
Pola Pengasuhan Anak pada Aspek Kesehatan Anak
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang dan anak hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan anak sehingga dapat melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhannya.
Untuk saat ini, tujuan utama pemeliharaan kesehatan adalah agar anak terjaga dari paparan virus corona. Orang tua harus memberikan pengajaran pada anak agar terbebas dari virus corona. Hal ini sesuai dengan rencana pemerintah menerapkan new normal.
Rencana penerapan kebijakan tatanan normal baru (new normal) di tengah pandemi Covid-19, mengharuskan para orang tua untuk memberi pengasuhan bagi anak yang disesuaikan dengan perubahan kondisi saat ini.
Hal ini mengingat anak tergolong paling rentan, maka anak harus kita lindungi dan peran pengasuhan dalam pemeliharaan kesehatan anak sangatlah penting.
Penerapan pola asuhanak baik di masa sebelum pandemi, saat pandemi atau pada masa new normal, harus berbasis pada perlindungan anak yang meliputi pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak dengan mengutamakan segi kesehatan.
Ternyata Begini Pola Pengasuhan Anak di Era new Normal yang Tepat
Pemeliharaan kesehatan anak yang diterapkan orang tua diera new normal hendaknya mengikuti panduan dari pemerintah. Panduan tersebut tentunya akan memerhatikan dan menyesuaikan dengan protokol kesehatan serta poin-poin penting pengasuhan itu sendiri.
Pengasuhan anak harus menitik beratkan pada dua hal. Kedua hal tersebut adalah kesehatan fisik dan psikologis anak. Kesehatan fisik adalah kesehatan yang berkaitan dengan jasmani. Dan Kesehatan psikologis berkaitan dengan mental anak.
1. Kesehatan Fisik
Untuk kesehatan fisik, orang tua harus mengingatkan anaknya terkait protokol kesehatan tersebut, harus ada substansi pengasuhan yang ditanamkan pada anak.
Hal kesehatan fisik yang harus diingatkan orang tua kepada anak saat bersekolah pada masa new normal antara lain:
- Tidak melepas masker selama di sekolah
- Menjaga jarak selama menggunakan transportasi umum
- Tidak memegang benda dalam kendaraan umum
- Segera mencuci tangan jika tiba di tempat tujuan
- Jaga jarak dengan teman, guru, dan warga sekolah lainnya
- Hanya memakan bekal dari rumah
- Tidak berbagi makanan dengan orang lain
- Tidak saling meminjam alat tulis, atau benda lainnya.
- Segera mengganti pakaian sesampainya di rumah
- Rajin mencuci tangan dengan sabun
Ternyata Begini Pola Pengasuhan Anak di Era new Normal yang Tepat
2. Kesehatan Psikologis
Pengasuhan di era new normal ini, fokus orang tua sebaiknya lebih kepada membantu penguatan mental psikologis anak. Tujuannya adalah agar anak mampu menghadapi masalah, termotivasi untuk menggapai cita cita, lebih optimis, santai, dan tidak mudah cemas.
Beberapa hal yang dapat orang tua lakukan untuk memperkuat sisi psikologis anak, yaitu dengan mempraktikkan agar anak mencontoh dalam hal mengendalikan diri dan emosi. Selain itu, meningkatkan rasa percaya diri saat berhadapan dengan orang lain.
Anak juga diharapkan dapat memperkuat komitmen untuk terus belajar dan mengembangkan kemampuan diri, serta pentingnya memperkuat regulasi diri.
Kesehatan psikologis disebut dengan kesehatan mental. Untuk kesehatan psikologis, orang tua juga harus bisa menuntun anaknya jika mengalami gangguan psikologis atau mental. Bantu anak belajar mengendalikan emosi. Jagalah anak agar tidak cemas, tidak takut, tidak stress, percaya diri, disiplin, jujur pada keadaan kesehatannya.
Kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin anak berada dalam keadaan tentram dan tenang. Sehingga memungkinkan anak untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang lain di sekitar.
Seseorang anak yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi kondisi apapun, atau tantangan hidup, serta menjalin hubungan positif dengan orang lain.
Sebaliknya, anak yang kesehatan mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.
Ternyata Begini Pola Pengasuhan Anak di Era new Normal yang Tepat
Penyakit mental dapat menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dapat merusak interaksi atau hubungan dengan orang lain. Namun, juga dapat menurunkan prestasi di sekolah dan produktivitas kerja. oleh sebab itu, sudah saatnya anak menjalankan pola hidup sehat.
Terdapat beberapa jenis masalah kesehatan mental dan berikut ini adalah tiga jenis kondisi yang paling umum terjadi. Ketiga jenis tersebut antara lain: stress, gangguan kecemasan, dan depresi.
Stres
Stres adalah keadaan ketika seseorang mengalami tekanan yang sangat berat, baik secara emosi maupun mental. Anak yang stres biasanya akan tampak gelisah, cemas, dan mudah tersinggung. Stres juga dapat mengganggu konsentrasi, mengurangi motivasi, dan pada kasus tertentu, memicu depresi.
Stres bukan saja dapat memengaruhi psikologi penderitanya, tetapi juga dapat berdampak kepada cara bersikap dan kesehatan fisik anak. Berikut ini adalah contoh dampak stres terhadap perilaku anak: Menjadi penyendiri dan enggan berinteraksi dengan orang lain.
Selain itu, anak enggan makan atau makan secara berlebihan. Suka marah-marah, dan terkadang kemaharan itu sulit dikendalikan.
Masalah kesehatan yang dapat timbul akibat stress antara lain gangguan tidur, sakit kepala, sakit perut, nyeri dada, nyeri otot. Selain itu, anak bisa mengalami obesitas, hipertensi diabetes, dan gangguan jantung.
Jika anak sudah mengalami stress, orang tua bisa memberi nasihat yang baik, seperti Anak diminta belajar menerima suatu masalah yang sulit diatasi atau hal-hal yang tidak dapat diubah. Selalu berpikir positif dan memandang bahwa segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup ada hikmahnya.
Ternyata Begini Pola Pengasuhan Anak di Era new Normal yang Tepat
Selain itu, orang tua bisa mengajari anak untuk belajar mengendalikan diri dan selalu aktif dalam mencari solusi. Ajak anak melakukan aktivitas fisik, meditasi, atau teknik relaksasi guna meredakan ketegangan emosi dan menjernihkan pikiran.
Melakukan hal-hal baru yang menantang dan lain dari biasanya guna meningkatkan rasa percaya diri pada anak. Beri waktu pada anak untuk melakukan hal-hal yang disukai di dalam rumah. Bisa juga melibatkan anak dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk membantu orang lain secara online.
Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan adalah kondisi psikologis ketika anak mengalami rasa cemas berlebihan secara konstan dan sulit dikendalikan, sehingga berdampak buruk terhadap kehidupan sehari-harinya.
Baca juga:
8 Pola Pengasuhan Anak Di Era New Normal, Orantua Perlu Tahu
Kenali 6 Bahan Pengasuhan dan Jenis-Jenis Pola Asuh Anak
Kenali 6 Bahan Pengasuhan dan Jenis-Jenis Pola Asuh Anak
Bagi sebagian orang normal, rasa cemas biasanya timbul pada suatu kejadian tertentu saja, misalnya saat akan menghadapi ujian di sekolah atau wawancara kerja. Namun pada anak penderita gangguan kecemasan, rasa cemas ini kerap timbul pada tiap situasi.
Selain gelisah atau rasa takut yang berlebihan, gejala psikologis lain yang bisa muncul pada anak penderita gangguan kecemasan adalah berkurangnya rasa percaya diri, menjadi mudah marah, stres, sulit berkonsentrasi, dan menjadi penyendiri.
Orang tua harus bisa mencegah anak mengalami gangguan kecemasan akibat covid-19. Ajak anak mengonsumsi makanan bergizi tinggi, cukup tidur, berolah raga secara rutin, dan melakukan metode relaksasi sederhana, seperti yoga atau meditasi.
Depresi
Depresi merupakan gangguan suasana hati yang menyebabkan penderitanya terus-menerus merasa sedih. Berbeda dengan kesedihan biasa yang umumnya berlangsung selama beberapa hari, perasaan sedih pada depresi bisa berlangsung hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Ternyata Begini Pola Pengasuhan Anak di Era new Normal yang Tepat
Selain memengaruhi perasaan atau emosi, depresi juga dapat menyebabkan masalah fisik, mengubah cara berpikir, serta mengubah cara berperilaku penderitanya. Tidak jarang penderita depresi sulit menjalani aktivitas sehari-hari secara normal.
Berikut ini adalah beberapa gejala psikologi seseorang anak yang mengalami depresi: Kehilangan ketertarikan atau motivasi untuk melakukan sesuatu. Juga, Terus-menerus merasa sedih, bahkan terus-menerus menangis. Dan Merasa sangat bersalah dan khawatir berlebihan.
Itulah pembahasan mengenai pengasuhan anak yang tepat di era New Normal. Pola pengasuhan yang tepat harus berada pada aspek kesehatan dan perilaku keselamatan. Pada artikel ini baru dibahas aspek Kesehatan. Aspek perilaku keselamatan pada anak di era new normal akan dibahas pada artikel berikutnya.
Referensi: dari berbagai Sumber.